0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman

Tugas 3 Pendidikan Bahasa Inggris (Kella)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 3

Nama : Kella Vanesa

Nim : 877604679
MK : Pendidikan Agama Islam
Tutor : Susan Sa’adah, S.Ag., M.S.I

TUGAS 2*
SOAL:

1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang menunjukkan
kewajiban menuntut ilmu!
4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu
ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan makna
dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan ternak.
Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut beserta
tafsirnya!!

JAWABAN:
1. Struktur iman terdiri dari tiga aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi:
pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian melalui perbuatan.
Ketiga aspek ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Pembenaran dalam
hati memberikan dasar yang kuat untuk ikrar dengan lisan, sementara ikrar dengan lisan
membantu memperkuat dan mengkomunikasikan keyakinan kepada orang lain.
Pembuktian melalui perbuatan adalah bentuk konkret dari keyakinan iman yang dapat
mempengaruhi dan menginspirasi orang lain. Dengan mengintegrasikan ketiga aspek ini,
seseorang dapat membangun dan memperkuat struktur iman mereka.

2. Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang beriman:


1) Iman kepada Allah: Orang yang beriman memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah
sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
2) Ketaatan kepada perintah Allah: Orang yang beriman taat dalam menjalankan perintah-
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
3) Ketakwaan: Orang yang beriman memiliki rasa takut dan cinta kepada Allah, serta
berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
4) Keadilan: Orang yang beriman adil dalam segala aspek kehidupan, baik dalam
hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
5) Kesabaran: Orang yang beriman memiliki kesabaran dalam menghadapi cobaan dan
ujian hidup.
6) Kehidupan yang bermanfaat: Orang yang beriman berusaha untuk hidup dengan
memberikan manfaat kepada orang lain dan masyarakat.
7) Kesederhanaan: Orang yang beriman hidup dengan sederhana dan tidak terlalu terikat
pada dunia materi.
8) Kepedulian sosial: Orang yang beriman peduli terhadap keadaan sosial dan berusaha
untuk membantu orang yang membutuhkan.

3. Berikut adalah satu ayat Al-Quran yang menunjukkan kewajiban menuntut ilmu:
“Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.’” (QS. Thaha:
114)
Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu dan memohon kepada Allah untuk
diberikan pengetahuan yang lebih luas. Dalam konteks ini, menuntut ilmu adalah suatu
kewajiban bagi setiap Muslim. Dengan menuntut ilmu, kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang agama, dunia, dan kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan juga
memungkinkan kita untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan memperbaiki
diri kita sendiri. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berusaha untuk
meningkatkan pengetahuan kita dan memohon kepada Allah untuk memberikan kita
kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih dalam.

4. Kata-kata Derivasi yang Memiliki Kesamaan Makna dengan “Ilmu”


Ilmu adalah salah satu kata yang sering digunakan dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan
pengetahuan dan pemahaman. Terdapat beberapa kata derivasi yang memiliki kesamaan
makna dengan “ilmu” dalam beragam bentuknya. Berikut adalah beberapa contoh:
1) ‘Alim – Kata ini berasal dari akar kata “ilmu” dan memiliki arti “yang mengetahui”
atau “yang memiliki pengetahuan”. Kata ini digunakan untuk menggambarkan
Allah sebagai Yang Maha Mengetahui dan juga untuk menggambarkan orang-
orang yang memiliki pengetahuan yang luas.
2) ‘Alam – Kata ini berasal dari akar kata “ilmu” dan memiliki arti “alam semesta”
atau “dunia”. Dalam Al-Qur’an, kata ini digunakan untuk menggambarkan
penciptaan Allah dan keajaiban-keajaiban yang ada di alam semesta.
3) ‘Alimun – Kata ini juga berasal dari akar kata “ilmu” dan memiliki arti “orang yang
mengetahui” atau “orang yang memiliki pengetahuan”. Kata ini digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan.
4) ‘Alimun bihakim – Kata ini merupakan gabungan dari kata “alimun” (orang yang
mengetahui) dan “bihakim” (dengan hukum). Kata ini digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan dalam
menjalankan hukum-hukum Allah.
5) ‘Alimun ladun – Kata ini juga berasal dari akar kata “ilmu” dan memiliki arti
“pengetahuan yang berasal dari sisi Allah”. Kata ini digunakan untuk
menggambarkan pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dapat
dipahami sepenuhnya oleh manusia.
6) ‘Alimun khabir – Kata ini merupakan gabungan dari kata “alimun” (orang yang
mengetahui) dan “khabir” (yang mengetahui segala sesuatu). Kata ini digunakan
untuk menggambarkan Allah sebagai Yang Maha Mengetahui tentang segala
sesuatu.
Kesamaan makna antara kata-kata derivasi ini dengan “ilmu” menunjukkan pentingnya
pengetahuan dan pemahaman dalam Islam. Al-Qur’an memberikan apresiasi yang
tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan mengajak umat Muslim untuk mencari
pengetahuan yang bermanfaat dan menggunakannya untuk kebaikan umat manusia.

5. Ayat yang menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat atau buruk dari hewan ternak
terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 179. Berikut adalah ayat tersebut beserta
tafsirnya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk Jahannam banyak dari jin dan manusia;
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179)
Tafsir dari ayat ini adalah bahwa Allah menciptakan banyak jin dan manusia yang akan
masuk ke dalam neraka Jahannam. Mereka memiliki hati, mata, dan telinga, tetapi tidak
memanfaatkannya dengan baik. Mereka tidak menggunakan hati mereka untuk memahami
ayat-ayat Allah, tidak menggunakan mata mereka untuk melihat tanda-tanda kekuasaan
Allah, dan tidak menggunakan telinga mereka untuk mendengar ayat-ayat Allah. Dalam
hal ini, mereka lebih buruk daripada binatang ternak, karena binatang ternak tidak memiliki
akal dan kemampuan untuk memahami ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, mereka yang lalai
dan tidak memanfaatkan akal dan indera yang diberikan oleh Allah akan menjadi lebih
sesat dan buruk daripada binatang ternak.

Referensi:
https://www.studocu.com/id

Anda mungkin juga menyukai