POA SUKORAME SAMPAI BAB 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

PLANT OF ACTION (POA) KEBIDANAN KOMUNITAS

KELURAHAN SUKORAME, KECAMATAN MOJOROTO


KOTA KEDIRI

Oleh :
Kelas B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
2021/2022

1
PLANT OF ACTION (POA) KEBIDANAN KOMUNITAS
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
DI KELURAHAN SUKORAME, KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI
TANGGAL 28 FEBRUARI- 2 APRIL 2022

Disusun oleh :
Kelas B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKANPROFESI BIDAN
2021/2022

2
LEMBAR PENGESAHAN

Plant Of Action (POA) Kebidanan Komunitas di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto,


Kota Kediri, telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari : ……………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………

Mengetahui

Bidan Kelurahan Sukorame Koordinator Pembimbing


Praktik Komunitas

Mika Mediawati, M.Keb


Endrastuti Sulistyo Utami, Amd. Keb
NIP. 19710708 199703 2 002
NIP. 198701022010012017

KetuaProgram Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ika Yudianti, SST., M.Keb


NIP. 19800727 200312 2 002

3
VISI, MISI PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG

Visi Program Studi


Menghasilkan Lulusan Profesi Bidan yang Beradab, Berdaya Saing Global, serta Unggul
dalam Pemberdayaan Perempuan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak di Keluaga dan
Masyarakat.

Misi Program Studi :


1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran Profesi Bidan yang berkualitas untuk
mengembangkan potensi dan kepribadian persepti pendidikan profesi bidan yang
beradab, dan berdaya saing global
2. Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian masyarakat bertema
pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan ibu dan anak yang berkualitas dan
inovatif
3. Melaksanakan tata kelola organisasi yang baik berbasis teknologi informasi
4. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam negeri maupun luar negeri

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Anggota Kelompok........................................................................1
Lembar Pengesahan...................................................................................3
Kata Pengantar...........................................................................................4
Daftar Isi....................................................................................................5
BAB I.........................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................24
BAB III......................................................................................................25
BAB IV......................................................................................................34
BAB V.......................................................................................................
BAB VI......................................................................................................
BAB VII.....................................................................................................
BAB VIII...................................................................................................
Lampiran

5
BAB I
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor
terutama oleh tenaga kesehatan yang bermutu yang berperan sebagai pemikir,
perencanaan, pelaksanaan, dan penggerak pembangunan.
Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) sampai saat ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan ibu dan
anak. Tolak ukur keberhasilan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah
dilihat dari indikator AKI dan AKB. Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga
bidan dituntut untuk dapat memberi pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita
sepanjang siklus kehidupannya baik di institusi rumah sakit yang bersifat
kuratif/klinis maupun dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB yang bersifat
promotif, preventif dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan ibu dan anak, serta KB sesuai dengan prinsip Primary Health Care
(PHC). Pelayanan yang terbaik wajib diberikan oleh tenaga kesehatan untuk
masyarakat. Terutama untuk bidan yang memiliki keterikatan dengan
masyarakat lebih dekat khususnya pada ibu dan anak, sehingga mampu
menjadikan wilayahnya sehat dan mencetak generasi yang tangguh.
Masalah kesehatan ibu dan anak masih menjadi permasalahan yang
serius hingga saat ini, sehingga memerlukan upaya untuk melakukan
penanganan terhadap masalah tersebut. Oleh karena itu perlu diberikan
kesempatan serta pengalaman belajar yang menyeluruh kepada mahasiswa
kebidanan tidak hanya dirumah sakit tetapi juga di puskesmas maupun
dimasyarakat, dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan
bermutu dalam melaksanakan tugas.
Dengan demikian salah satu pengalaman belajar yang perlu disediakan
bagi mahasiswa adalah praktek Asuhan Kebidanan Komunitas mahasiswa
pendidikan profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Pendidikan
Profesi melakukan survei dengan melakukan pendataan secara langsung untuk
mengetahui status kesehatan masyarakat terutama pada program KIA/KB serta
kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya .
6
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata tentang asuhan
kebidanan komunitas di masyarakat desa.
2. Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat dan
mencapai derajat Kesehatan yang optimal.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentfikasi masalah kesehatam di dalam keluarga
2. Menentukan maslaah dan prioritas masalah
3. Merumuskan berbagai alternatif masalah
4. Melakukan pemecahan masalah
5. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga
dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang Kesehatan,
serta menanamkan perilaku hidup sehat
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan wawasan, serta pengalaman mengenai
kegiatan di masyarakat sesungguhnya.
1.3.2 Bagi Masyarakat
Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap ke
sehatan diri, keluarga, dan lingkungan.
1.3.3 Bagi Institusi
Sebagai sarana promosi atau pengenalan institusi kepada masya
rakat luas dan laporan hasil kegiatan real setting komunitas dapat dijadi
kan sebagai referensi untuk menambah wawasan dan sarana pembelaja
ran bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Pendidikan Pro
fesi Bidan.
B. WAKTU DAN TEMPAT
a) Waktu
Praktik kebidanan komunitas ini dilakukan pada tanggal 28 Februari- 02 April
2022
b) Tempat
Praktik kebidanan komunitas ini dilaksanakan di kelurahan Sukorame
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
7
C. PENGUMPULAN DATA KELURAHAN TAHUN 2021
1. Data Umum
Kelurahan : Sukorame
Type Kelurahan : Swakarya
Kecamatan : Mojoroto
Kabupaten/Kota : Kediri
Propinsi : Jawa Timur
Jumlah Penduduk : 8227 Orang
Jumlah Keluarga : 2755 KK
Jumlah RW : 10
Jumlah RT : 37
Luas Wilayah : 559,00 Ha
Batas Wilayah :
1) Sebelah utara : Kelurahan Bujel
2) Sebelah selatan : Kelurahan Pojok
3) Sebelah barat : Kelurahan Pojok
4) Sebelah timur : Kelurahan Mojoroto
a. Medan dan Transportasi
1) Kondisi geografis : Lereng gunung
2) Jarak Kelurahan dengan Puskesmas : 0,4 km
3) Jarak Kelurahan dengan Pusat : 1,4 km
Pemerintah Kecamatan
4) Jarak Kelurahan dengan Ibu Kota : 7,3 km
Kota Dati II
5) Kondisi jalan Kelurahan : Aspal, kondisi baik bisa di lalui
transportasi pribadi (Sepeda motor,
sepeda, mobil, dll)
2. Data Khusus (Wilayah Pendataan)
- RW 05 (RT 17 dan 18)
Jumlah Penduduk : 654 Orang
Jumlah Keluarga : 184 KK
- RW 06 (RT 19,20, dan 21)
Jumlah Penduduk : 824 Orang
Jumlah Keluarga : 277 KK
8
- RW 07 (RT 22, 24, dan 25)
Jumlah Penduduk : 600 Orang
Jumlah Keluarga : 184 KK
Tabel Distribusi Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 1.1
Pekerjaan
Kategori Jumlah Persentase
8 0%
PNS 56 3%
SWASTA 397 19%
WIRASWASTA 278 13%
PETANI 17 1%
PELAJAR 565 27%
PENSIUNAN 32 2%
BURUH TIDAK 102 5%
TETAP
IBU RUMAH 364 18%
TANGGA
PENGANGGURAN 60 3%
PEDAGANG 45 2%
DLL 154 7%
TOTAL 2.078 100%

PEKERJAAN
[]
600 (27%)

500 []
(19%) []
400 (18%)
[]
300 (13%)
[]
200 [] (7%)
[] (5%) [] []
[] [] [] (3%)
100 (3%) (2%) (2%)
(0%) (1%)
0
I S NI L
R
PN TA TA JA
R AN TA
P GA AN NG DL
OL AS AS TA LA N TE NG
R
GA
I/P SW W P E E IU
TA GU A
TN AS P NS AK G D
IR PE TI
D AH AN PE
W G
UH UM N
R U
R PE
BU IB
Jumlah

Diagram 1.1

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk
menurut pekerjaan paling banyak bekerja sebagai pelajar yaitu 565 orang

9
Tabel Distribusi Berdasarkan Penghasilan/KK

Tabel 1.2

Penghasilan/KK
Kategori Jumlah Persentase
<Rp 500.000 148 22%
Rp 500.000-RP 2.500.000 428 63%
>Rp 2.500.000 102 15%
TOTAL 678 100%

PENGHASILAN/KK
[]
450 (63%)
400
350
300
250
200 []
(22%) []
150
(15%)
100
50
0

<Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 2.500.000 >Rp 2.500.000

Diagram 1.2

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk
menurut penghasilan paling banyak penduduk berpenghasilan Rp 500.000 - Rp
2.500.000 yaitu 428 orang atau 63%

Tabel Distribusi Jenis Kelamin


Tabel 1.3
NO Jumla PERSENTAS
Jenis Kelamin
. h E
1 Jenis Kelamin Laki-Laki 874 42%
2 Jenis Kelamin Perempuan 1204 58%
TOTAL 2078 100%

10
Diagram Jenis Kelamin
1300
1100 874 1204
900 (42%) (58%)
700
500
300
100
1 2
Jenis Kelamin Laki-Laki 874 0.420596727622714
Jenis Kelamin Perempuan 1204 0.579403272377286

Diagram 1.3
Dari Tabel distribusi penduduk dengan kategori jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa
mayoritas penduduk di Kelurahan Sukorame pada bulan Maret 2022 adalah Perempuan.

Tabel Distribusi Usia


Tabel 1.4
N Jumla PERSENTAS
Usia Dalam Tahun
O. h E
1 0-4 109 5%
2 5-9 154 7%
3 10-14 163 8%
4 15-19 202 10%
5 20-24 145 7%
6 25-29 137 7%
7 30-34 124 6%
8 35-39 143 7%
9 40-44 191 9%
10 45-49 166 8%
11 50-54 133 6%
12 55-59 124 6%
13 > 60 287 14%
TOTAL 2078 100%

11
Diagram Usia Dalam Tahun

14%
287

10% 9%
202
191 8%
7% 8%
163 7% 7% 166
154 7% 6%
145 137 6% 143 6%
5% 133
124 124
109

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 > 60
Diagram 1.4
Dari Tabel distribusi penduduk menurut umur dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk
di Kelurahan Sukorame pada bulan Maret 2022 adalah lansia yaitu dengan rentang usia >60
tahun. Setelah itu, persebaran terbanyak kedua yaitu rentang usia 15-19 tahun. Dan
persebaran terendah yakni rentang usia 0-5 tahun.
Tabel Distribusi Penduduk Tingkat Pendidikan
Tabel 1.5
NO Jumla PERSENTAS
Tinkat Pendidikan
. h E
1 Belum Sekolah 114 5%
2 TK/ PAUD 58 3%
3 SD 171 8%
4 Tidak Tamat SD 26 1%
5 Tamat SD 315 15%
6 SMP 129 6%
7 Tidak Tamat SMP 2 0%
8 Tamat SMP 282 14%
9 SMA 126 6%
10 Tidak Tamat SMA 6 0%
11 Tamat SMA 595 29%
12 AK/ PT 77 4%

12
13 Tidak Tamat AK/ PT 3 0%
14 Tamat AK/ PT 158 8%
15 Tidak Sekolah 16 1%
TOTAL 2078 100%

Dari Tabel distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan penduduk terbanyak di Kelurahan Sukorame pada bulan Maret 2022 adalah tamat
SMA dan tingkat pendidikan terendah adalah Tidak tamat SMP.

Diagram Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

DIAGRAM TINGKAT PENDIDIKAN


595
(29%)

315 282
(15%)
(14%)
171 158
114 129 126
(8%) 77 (8%)
(5%) 58 26 (6%) (6%)
(4%)
(3%) (1%) 20% 60% 30% 161%

ah D SD SD SD P P P A A A PT / PT / PT lah
ol PAU at at SM t SM t SM SM t SM t SM K/ o
k
Se K/ am Tam a a a a A t AK t AK Sek
T T m m m m a a k
m
ak Ta Ta a Ta m am ida
Be
lu
ak kT Ta
Tid d da k T T
Ti Ti iT d
a

Diagram 1.5
Dari diagram distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa
tingkat pendidikan penduduk terbanyak di Kelurahan Sukorame pada bulan Maret 2022
adalah tamat SMA dengan persentase 29% dan tingkat pendidikan terendah adalah Tidak
tamat SMP dengan persentase 0%.

Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama


Tabel 1.6
NO Jumla PERSENTAS
Agama
. h E
1 Islam 2034 98%
2 Kristen 28 1%
3 Budha 0 0%
4 Hindu 0 0%
5 Katolik 16 1%

13
6 Lainnya 0 0%
TOTAL 2078 100%
Dari Tabel distribusi penduduk menurut agama dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
penduduk terbanyak di Kelurahan Sukorame pada bulan Maret 2022 adalah islam.

DIAGRAM JENIS AGAMA


2034

98%

28 16
1% 0 0% 0 0% 1% 0 0%
Islam Kristen Budha Hindu Katolik Lainnya
Diagram 1.6
Dari Diagram distribusi penduduk menurut agama dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan penduduk terbanyak di Kelurahan Sukorame pada bulan Maret 2022 adalah islam
dengan persentase 98%.

14
3. Data PUS, WUS dan KB
Jumlah PUS : 336

Tabel Akseptor KB Aktif Oleh Nakes


Tabel 1.7
Sasaran Jumlah Persentase
KB Suntik 1 Bulan 22 14 %
KB Suntik 3 Bulan 93 60 %
IUD 15 10 %
Implan 12 8%
MOW 13 8%
MOP 0 0%
Total 155 100 %

Diagram Akseptor KB Aktif Oleh Nakes

AKSEPTOR KB AKTIF OLEH NAKES

93
100 (60%)
90
80
70
60
50
40
22
30 (14%) 15 12 13
20 (10%) (8%) (8%)
10 0
(0%)
0
AKSEPTOR
KB SUNTIK 1 BULAN KB SUNTIK 3 BULAN IUD
IMPLAN MOW MOP
Diagram 1.7
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 155 PUS yang merupakan akseptor
KB Aktif yang telah dilayani oleh Tenaga Kesehatan (Dokter dan Bidan). Alat kontrasepsi
yang paling banyak digunakan adalah metode suntik setiap 3 bulan yaitu sebanyak 93 PUS
dengan persentase 60%.
Tabel Akseptor KB Aktif Mandiri
Tabel 1.8
Sasaran Jumlah Persentase
MAL 0 0%
Kondom 12 21,4 %
Pil 40 71,4 %
Lain-Lain 4 7,2 %
Total 56 100 %

15
Diagram Akseptor KB Aktif Mandiri

AKSEPTOR KB AKTIF MANDIRI


40
45 (71,4%)
40
35
30
25
20 12
15 (21,4%)
10 4
0 (7,2%)
5 (0%)
0
AKSEPTOR

MAL KONDOM PIL LAIN-LAIN


Diagram 1.8
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 56 PUS yang merupakan akseptor KB
Aktif yang menggunkan alat kontrasepsi secara mandiri. Sedangkan alat kontrasepsi yang
paling banyak digunakan adalah metode pil yaitu sebanyak 41 PUS dengan persentase 71,4%.

4. Data Ibu Hamil


Jumlah ibu hamil : 11
Tabel Distribusi Pemasangan P4K
Tabel 1.9
P4K STIKER
Kategori Jumlah Persentase
Sudah 7 64%
Belum 4 36%
TOTAL 11 100%

Berdasarkan tabel distribusi pemasangan stiker P4K pada ibu hamil dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil telah memasang stiker P4K di rumahnya
sebanyak 7 orang.

16
Diagram Distribusi Penempelan P4K

Distribusi Penempelan P4K


Belum
Tertempel
4
(36%) Sudah Tertempel
Belum Tertempel

Sudah
Tertempel
7
(64%)

Diagram 1.9
Berdasarkan diagram distribusi pemasangan stiker P4K pada ibu hamil dapat
disimpulkan bahwa sebagian ibu hamil telah memasang stiker P4K sejumlah 7 orang
dengan persentase 64%.
Tabel Distribusi Skor KSPR
Tabel 1.10
Skor KSPR
Kategori Jumlah Persentase
RR 7 70%
RT 2 20%
RST 1 10%
TOTAL 10 100%

Dari Tabel distribusi penduduk dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil di
wilayah Kelurahan Sukorame memiliki skor KSPR dengan resiko rendah.

17
Diagram Distribusi Skor KSPR

Distribusi Skor KSPR


RST
1
(10%)
RT RR
2
(20%) RT
RST

RR
7
(70%)

Diagram 1.10
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah ibu hamil dengan skor KSPR
terbanyak yaitu pada skor KSPR dengan resiko rendah sejumlah 7 orang ibu hamil
dengan persentase 70%. Dan terdapat 1 orang ibu hamil yang memiliki skor KSPR
dengan resiko sangat tinggi dalam persentase 10%.

Tabel Skrining Kesehatan Ibu Hamil


Tabel 1.11
Skrining Kesehatan Ibu Hamil
Kategori Jumlah Persentase
Konsumsi Fe rutin 5 50%
Hb > 11 gr 9 90%
Hb < 11 gr 1 10%
Belum skrining PE 5 45%
Hasil skrining PE negatif 6 100%
TT4 1 9%
TT5 10 91%
Berdasarkan tabel skrining kesehatan ibu hamil dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar ibu hamil telah melakukan skrining kesehatan ibu hamil.

18
Diagram Skrining Kesehatan Ibu Hamil

Skrining Kesehatan Ibu Hamil


12

10
10 (91%)
8 9 (90%)
Jumlah
6
1 (100%)
4 5 (50%) 5 (45%)

0 1 (10%) 1 (9%)
Konsumsi Fe Hb > 11 gr Hb < 11 gr Belum Hasil skrining TT4 TT5
rutin skrining PE PE negatif

Diagram 1.11
Dari diagram diatas dapat menunjukkan bahwa 11 ibu hamil melakukan skrining
Kesehatan dengan hasil 5 (50%) ibu mengkonsumsi Fe secara rutin dan 5 (50%) ibu
tidak mengkonsumsi Fe secara rutin, ibu hamil dengan Hb >11gr/dl berjumlah 9
(90%) sedangkan ibu hamil dengan Hb <11gr/dl berjumlah 1 (10%), sebanyak 5
(45%) ibu hamil belum melakukan skrining PE dan 6 (55%) ibu hamil yang telah
melakukan skrining PE dan hasil skrining dari 6 (100%) ibu hamil tersebut adalah
negatif, dari 11 ibu hamil 10 (91%) diantaranya memilik status TT5 dan 1 (9%) ibu
hamil yang memiliki status TT4.

5. Data Ibu Nifas dan Menyusui

1) Jumlah Ibu Nifas :2


2) Jumlah Ibu Menyusui : 20

Tabel Distribusi Data Ibu Nifas dan Menyusui


Tabel 1.12
No. Data Jumlah %
1 Ibu Nifas yang Menyusui 2 100
2 Ibu nifas Kontak dengan Tenaga Kesehatan 2 100
sesuai standar
3 Ibu nifas yang mendapat vitamin A 2 100
4 Ibu yang memiliki bayi usia ≤ 6 bulan 8 40
5 Ibu yang memiliki bayi usia ≤ 6 bulan dan 5 20
memberikan ASI saja
6 Ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan 12 80
7 Ibu yang memiliki bayi usia 7-24 bulan dan 12 80

19
masih menyusui/memberikan ASI

Diagram Distribusi Ibu Yang Memiliki Bayi


14
12
12

10
8
8

Ibu yang memiliki bayi usia ≤ 6 bulan Ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan
Diagram 1.12

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki bayi usia > 6
bulan lebih banyak dari pada ibu yang memiliki bayi usia ≤ 6 bulan
Diagram Distribusi Ibu Yang Memiliki Bayi Usia ≤ 6 Bulan Dan Memberikan ASI

Ibu yang memiliki bayi usia ≤ 6 bulan dan


memberikan ASI

Ya Tidak

Diagram 1.13
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki bayi usia ≤ 6
bulan mayoritas memberikan ASI

20
6. Data Bayi
Jumlah Bayi : 19
Tabel Distribusi Data Bayi
Tabel 1.13
No. Data Jumlah %
1 Bayi BBLR 1 5
2 Tempat Persalinan
a. Rumah Sakit 13 68
b. Puskesmas
c. Polndes
d. BPM/RB 6 32
e. Rumah
3 Persalinan yang ditolong Nakes 19 100
4 Bayi yang dilakukan IMD 13 68
5 Bayi yang sudah diberikan Vitamin K segera 19 100
setelah lahir
6 Bayi yang sudah diberikan Vitamin A 12 63
7 Pemberian Imunisasi sesuai dengan standar
(Imunisasi Dasar)
Imunisasi HB0 19 100
Imunisasi BCG 11 92
Imunisasi Polio 1 11 92
Imunisasi Penta 1 14 88
Imunisasi Polio 2 14 93
Imunisasi Penta 2 10 91
Imunisasi Polio 3 10 91
Imunisasi Penta 3 6 86
Imunisasi Polio 4 6 86
Imunisasi Campak 3 75
8 Kepemilikan Buku KIA 19 100
9 Kunjungan Neonatus sesuai standar 16 84
10 Bayi yang sudah dilakukan pemeriksaan DDTK 13 68
sesuai usia

21
Diagram Pemberian Imunisasi Dasar
19
20 (100%)
18
16 14 14
(88%) (93%)
14 11 11
12 (92%) (92%) 10 10
(91%) (91%)
10
8 6 6
(86%) (86%)
6 3
4 (75%)
2
0

Diagram 1.14
Berdasarkan dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semua bayi sudah
mendapatkan imuniasai HB0 yaitu 19 bayi, yang mendapatkan imunisasi BCG 11
bayi dengan presentasi 92% dengan total 12 bayi, yang mendapatkan imunisasi Polio
1 yaitu sebanyak 11 bayi dengan presentasi 92% dengan total 12 bayi, yang
mendapatkan imunisasi Polio 1 yaitu sebanyak 11 bayi dengan presentasi 92% dengan
total 12 bayi, yang mendapatkan imunisasi Polio 2 yaitu sebanyak 14 bayi dengan
presentasi 93% dengan total 15 bayi, yang mendapatkan imunisasi Penta 2 yaitu
sebanyak 10 bayi dengan presentasi 91% dengan total 11 bayi, yang mendapatkan
imunisasi Polio 3 yaitu sebanyak 10 bayi dengan presentasi 91% dengan total 11 bayi,
yang mendapatkan imunisasi Penta 3 yaitu sebanyak 6 bayi dengan presentasi 86%
dengan total 7 bayi, yang mendapatkan imunisasi Polio 4 yaitu sebanyak 6 bayi
dengan presentasi 86% dengan total 7 bayi. yang mendapatkan imunisasi campak
yaitu sebanyak 3 bayi dengan presentasi 75% dengan total 4 bayi

22
Diagram Distribusi Inisiasi Menyusu Dini

Bayi yang dilakukan IMD


6
(32%) IMD
Tidak IMD

13
(68%)
Diagram 1.15
Berdasarkan dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat jumlah ibu yang
berhasil melakukan IMD sebanyak 13 ibu dengan persentase 69% dari 19 ibu bersalin.

Diagram Distribusi Pemberian Vitamin A

Pemberian Vitamin A

7 Sudah
(37%) Belum
12
(63%)

Diagram 1.16
Berdasarkan dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pemberian vitamin A
sejumlah 12 dengan persentase 63% dengan total 19 bayi.

23
Diagram Distribusi DDTK pada bayi

Bayi Pernah DDTK


6
(32%) Ya
Tidak
13
(68%)

Diagram 1.17
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa bayi yang pernah melakukan DDTK
sebanyak 13 bayi dengan persentase 68% dari jumlah keseluruhan 19 bayi.

7. Data Balita
Jumlah anak balita : 103

Tabel Pelayanan Balita


Tabel 1.14
No Sasaran Jumlah Persentase
1. DDTK 92 89%
2. Kunjungan posyandu 98 95%
3. Balita yang memiliki buku 101 98%
KIA
4. Pemberian Vitamin A 102 99%
5. BB menurut KMS Balita 2 1,9%
Sangat Kurus
6. BB menurut KMS Balita 7 6,7%
Kurus

Berdasarkan tabel distribusi pelayanan pada balita dapat disimpulkan bahwa


pelayanan dengan presentase terbanyak adalah pemberian vitamin A sebanyak 102
balita

24
Diagram Distribusi Pelayanan Balita

Pelayanan Balita
120 102
98 101
92 (95%) (98%) (99%)
100 (89%)

80

60
Jumlah

40

20 7
2 (6,7%)
(1,9%)
0
DDTK Kunjungan Balita yang Pemberian BB menurut BB menurut
posyandu memiliki buku Vitamin A KMS Balita KMS Balita
KIA Sangat Kurus Kurus

Diagram 1.18
Berdasarkan diagram distribusi pelayanan pada balita dapat disimpulkan bahwa
pelayanan dengan presentase terbanyak adalah pemberian vitamin A sebesar 99%

F. Data Sumber Daya Penduduk Tahun 2021


a. Sarana Pendidikan
 Jumlah PAUD : 12
 Jumlah TK :5
 Jumlah SD/Sederajat :5
 Jumlah SMP/Sederajat :1
 Jumlah SMA/Sederajat : 1
 Jumlah PT :2
b. SaranaIbadah
 Jumlah Masjid :6
 Jumlah Mushola : 24
 JumlahGereja :-
 JumlahPura :-
 JumlahVihara :-
c. Sarana Kesehatan
 Jumlah Posyandu : 12

25
BAB II
ANALISA DATA

NO DATA ANALISA

Dari data diperoleh jumlah ibu hamil sebanyak 11,


didapatkan 2 (20%) ibu hamil risiko tinggi dengan
Ibu hamil dengan risiko tinggi
1. kelompok Risiko Tinggi (RT) dan 1 (10%) ibu
kehamilan.
hamil dengan Risiko Sangat Tinggi (RST).

Dari jumlah sasaran balita sebanyak 2 (2%) balita


Balita dengan gizi kurang
2. dengan kondisi sangat kurus (BGM) dan 7 (7%)
(BGM dan BGT).
balita kurus (BGT).

Dari data diperoleh jumlah ibu hamil sebanyak 11 Belum berjalannya penempelan
dan didapatkan 4 (36%) ibu hamil belum stiker program P4K dan belum
3. menempelkan stiker P4K dan belum mempunyai berjalannya perencanaan calon
calon pendonor darah dalam menunjang program pendonor darah dalam program
P4K. P4K.

Dari data diperoleh jumlah bayi 19 dan yang tidak


melakukan DDTK berjumlah 6 (32%) dan dari Belum berjalannya DDTK
4.
jumlah balita 102 yang melakukan DDTK hanya 92 pada bayi dan balita.
(89%).

26
BAB III
MENENTUKAN MASALAH DAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH
A. Masalah Kesehatan Sesuai dengan Prioritas
Masalah I : Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi
No KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN
.

1. Sifat : Karena ibu hamil


Tidak/Kurang sehat 1 3/3 x1 = 1 dengan resiko tinggi
merupakan kondisi
yang berisiko yang
dapat memberikan
dampak dan
komplikasi terhadap
ibu maupun janin

2. Kemungkinan masalah Kemungkinan hanya


dapat diubah : 2 1/2 x 2 = 1 sebagian karena pada
Sebagian beberapa faktor
risiko tidak dapat
diubah sepeti terlalu
tua, terlalu cepat
hamil, dll

3. Potensi masalah untuk Kemungkinan


dicegah : 1 3/3 x 1 =1 potensi masalah
Tinggi untuk di ubah cukup.
Karena dalam hal
ini diperlukan
pemahaman dan
kesadaran ibu hamil
untuk merencanakan
kehamilannya
terutama yang
memiliki faktor

27
resiko

4. Menonjolnya masalah : Ibu hamil tidak


Masalah yang tidak perlu 1 1/2 x 1 = ½ mengetahui bahwa
ditangani sedang mengalami
kehamilan dengan
resiko tinggi dan
menganggap bahwa
hal tersebut wajar
bukan masalah ,
tetapi terdapat pula
ibu hamil yang
khawatir apabila
memengaruhi
kondisinya dan
janin, kehamilan
dengan resiko tinggi
harus ditangani
dengan optimal
karena dapat
mengakibatkan
komplikasi
kehamilan maupun
persalinan.

JUMLAH SKOR 3½

Masalah 2 : Balita dengan gizi kurang (BGT)


No KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN
.

1. Sifat : Kurang sehat karena


Tidak/kurang sehat 1 3/3 x 1 = 1 dapat gizi kurang
dengan kondisi balita
kurus dapat

28
menghambat
pertumbuhan dan
perkembangan pada
balita.

2. Kemungkinan masalah Masalah dapat diubah


dapat diubah : 2 hanya sebagian karena
Hanya sebagian kurangnya kesadaran
pengetahuan
masyarakat terhadap
masalah tersebut.
1/2 x 2 = 1
Dengan diberikan
pemahaman materi dan
intervensi gizi
kemungkinan dapat
mengubah masalah gizi
balita tersebut

3. Potensi masalah untuk Kemungkinan potensi


diubah : 1 2/3 x 1 =2/3 masalah untuk di ubah
Cukup cukup. Karena dalam
hal ini diperlukan
pemahaman dan
kesadaran masyarakat
terhadap penanganan
dalam memperbaiki gizi
pada balita.

4. Menonjolnya masalah : Masyarakat


Masalah yang tidak perlu 1 1/2 x 1 = 1/2 menganggap bahwa
ditangani kondisi kurus masih hal
yang wajar bukan
masalah selama balita
tidak sakit, tetapi
terdapat pula

29
masyarakat yang
khawatir apabila berat
balita tidak sesuai
usianya permasalahan
gizi harus ditangani
dengan optimal karena
dapat menghambat
pertumbuhan dan
perkembangan balita

JUMLAH SKOR 3 1/6

Masalah 3 : Belum berjalanya penempelan dan pengisian stiker program P4K


No KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN
.

1. Sifat : Krisis karena dapat


Krisis 1 1/3 x1 = 1/3 dalam hal ini saat-
saat yang menuntut
individu atau
keluarga dalam
menyesuaikan diri
termasuk juga dalam
hal sumber daya
keluarga.

2. Kemungkinan masalah Masalah dapat


dapat diubah : 2 2/2 x 2 = 2 dengan mudah
Dengan mudah karena dapat
dilakukan dengan
penempelan stiker
dan perencanaan
persalinan yang
dituliskan pada stiker

30
P4K .

3. Potensi masalah untuk Kemungkinan


diubah : 1 2/3 x 1 =2/3 potensi masalah
Cukup untuk di ubah cukup.
Karena dalam hal
ini diperlukan
pemahaman dan
kesadaran
masyarakat, agar
dapat membantu
terlaksananya P4K. .

4. Menonjolnya masalah : Masalah yang tidak


Masalah tidak dirasakan 1 0/2 x 1 = 0 dirasakan harus
segera ditangani
karena dapat
menghambat
masyarakat dan
tenaga kesehatan
untuk mengetahui
keadaan ibu Hamil.

JUMLAH SKOR 3

Masalah 4 : Terdapat beberapa bayi dan balita yang tidak rutin ikut posyandu dan tidak
dilakukan DDTK
No KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN
.

1. Sifat : Ancaman kesehatan


Ancaman Kesehatan 1 2/3 x1 = 2/3 karena dengan tidak
rutin dan dilakukan
DTTK maka tidak
dapat mendeteksi
adanya

31
penyimpangan

2. Kemungkinan masalah kemungkinan


dapat diubah : 2 1/2 x 2 = 1 masalah dapat
diubah hanya
Sebagian sebagian karena
kurangnya
pemahaman
mengenai masalah
tersebut

3. Potensi masalah untuk Kemungkinan


diubah : 1 2/3 x 1 =2/3 potensi masalah
cukup untuk di ubah cukup.
Karena dalam hal
ini diperlukan
pemahaman dan
kesadaran orang tua
untuk rutin datang ke
posyandu dan
melakukan DDTK. .

4. Menonjolnya masalah : Masalah yang tidak


Masalah tidak dirasakan 1 0/2 x 1 = 0 dirasakan harus
segera ditangani
karena dapat
memperlambat
penangangan pada
permasalahan
tumbuh kembang

JUMLAH SKOR 2 1/3

32
B. Masalah Kesehatan Sesuai dengan Prioritas
No Masalah Score yang diperoleh
1. Ibu hamil dengan resiko tinggi 3½

2. Balita dengan gizi kurang (BGT) 3 1/6

3. Belum berjalanya penempelan dan 3


pengisian stiker program P4K

4. Terdapat beberapa bayi dan balita yang 2 1/3


tidak rutin ikut posyandu dan tidak
dilakukan DDTK

33
C. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan
Rumusan Faktor Rencana
No Data Sasaran Target Koordinator Lokasi
Masalah Penyebab Kegiatan
1. Dari data Ibu Hamil Kurangnya Penyuluhan Kader Dapat mencegah Mahasiswa Aula
diperoleh jumlah dengan pemahaman ibu kepada kader komplikasi selama Kader Kelurahan
ibu hamil Risiko mengenai tentang kehamilan dan Bidan
sebanyak 11 Tinggi dampak dari pemeriksaan yang mempersiapkan
didapatkan 3 kehamilan dapat dilakukan persalinan yang
(27,3 % ) ibu resiko tinggi oleh kader untuk aman
hamil dengan deteksi dini ibu
Risiko Tinggi hamil risiko tinggi
Kurangnya 1. Membentuk Penurunan ibu
pemahaman dan kelompok hamil risiko tinggi
kesadaran kader dengan
tentang risiko pendamping menggerakkan
tinggi pada ibu ibu hamil kader untuk
hamil risiko tinggi. meningkatan
2. Membentuk pengetahuan
Inovasi GALI mengenai ibu

34
(Gerakan hamil dengan
Amankan risiko tinggi
Kehamilan
pada Ibu),
yaitu dengan
cara kader
melakukan
pendampingan
sesuai dengan
pelatihan yang
telah diberikan.
3. Membuat form
pendampingan
untuk kader
saat melakukan
pendampingan
pada ibu hamil
risti.
2. Dari data Belum Rendahnya Meningkatnya
Mahasiswa
diperoleh jumlah berjalanya pemahaman Penyuluhan pengetahuan dan Aula
Ibu hamil Kader
ibu hamil penempelan dan kesadaran mengenai P4K kesadaran Kelurahan
Bidan
sebanyak 11 dan masyarakat msayarakat

35
didapatkan dari 4 pengisian pentingnya
ibu hamil (36 %) stiker tujuan
mengenai P4k
belum program penempelan
menempelkan dan P4K dan stiker P4K
mengisi stiker belum Belum Pemasangan stiker Stiker P4K Rumah
P4K berjalannya tertempelnya P4k secara Rumah ibu terpasang ibu hamil
perencanaan stiker p4k serentak pada hamil
calon rumah ibu hamil
pendonor Belum terisinya 1. SIDORA 1. Keluarga dan Terisinya calon Aula
darah dalam calon pendonor (SIaga DOnor kerabat pendonor pada ibu Kelurahan
program pada ibu hamil daRAh) yaitu terdekat hamil (dari
P4K setiap satu ibu 2. Ibu Hamil keluarga/kerabat
hamil terdekat)
mempunyai 4
calon
pendonor.
2. Penggunaan
Kartu SDB
“Sumbang
Darah Bumil”
yang ditempel
di KIA ibu

36
hamil dan
stiker kartu
SDB
“Sumbang
Darah Bumil”
yang ditempel
di rumah ibu
hamil.
3. Dari jumlah Rendahnya Penyuluhan Terdapat
sasaran balita pengetahuan tentang gizi peningkatan
sebanyak 103 masyarakat seimbang balita pengetahuan
balita didapatkan terhadap gizi sesuai usia masyarakat
balita 3 ( 15 % ) pada balita terhadap gizi
balita dengan Balita balita Posyandu
Ibu dan Balita Mahasiswa
kondisi kurus dengan gizi Balita Penampilan Memiliki inovasi masing
yang balitanya Kader
(BGT), dimana kurang mengalami sulit video menu makanan masing
(BGT) Bidan
diantara 3 balita (BGT) makan demontrasi sehari - hari yang wilayah

kurus terdapat 1 pengolahan diberikan kepada


balita (33.3 %) makanan balita
yang belum dengan
mendapatkan memanfaatkan
penanganan. bahan bahan

37
sekitar yang
murah,
menarik bagi
balita tetapi
tetap
mengandung
gizi seimbang.
4. Dari data yang Bayi-balita Bayi dan balita 1. Memberikan Kader Kader dapat Mahasiswa Posyandu
diperoleh, dari belum tidak ke pelatihan mengerti tentang Kader masing
103 balita. melakukan posyandu kepada kader pentingnya Bidan masing
Terdapat 11 balita DDTK pentingnya Deteksi Dini wilayah
(10,68%) tidak Deteksi Dini Tumbuh
melakukan Tumbuh Kembang
DDTK dan 92 Kembang (DDTK) pada
balita (89%) (DDTK) pada bayi-balita dan
balita telah bayi-balita melakukan deteksi
melakukan 2. Memberikan untuk bayi-balita
skrining DDTK Kartu DDTK
untuk
memantau bayi-
balita telah
melakukan

38
deteksi

D. Hambatan Dan Solusi


Hambatan Kegiatan :
1. Kurangnya koordinasi antar tim sehingga persie kurang aktif menjalankan tugasnya,
2. Mundurnya acara tidak sesuai dengan rundown acara yang telah di sepakati atau dibuat oleh sie acara sehingga
acara mundur cukup lama,
3. Kesalahan pada pembagian undangan sehingga beberapa peserta tidak dapat hadir sesuai dengan jumlah undangan
yang di sebarkan,
4. Penguasaan materi yang kurang optimal pada penyaji sehingga peserta sedikit kurang memahami tentang materi
yang disampaikan.
Solusi Kegiatan :
1. Ketua tim harus mampu berkoordinasi dan memantau dengan setiap sienya agar setiap sie aktif dalam menjalankan
setiap tugasnya masing – masing,
2. Sie acara harus memanajemen waktu dengan baik agar dapat diperhitungkan waktu yang digunakan agar tidak
terjadi kemunduran acara,
3. Pada sie humas dalam pembagian undangan harus lebih prepare dan memberikan waktu 2-3 hari untuk
menghubungi dosen untuk hadir di hari kegiatan, dan menyebar undangan pada peserta jauh hari sebelum acara
agar peserta dapat hadir sesuai dengan jumlah yang di undang,
4. Memperbanyak latihan penguasaan materi agar penyampaian materi bisa sampai kepada peserta.

39
BAB IV
RENCANA KEGIATAN YANG DILAKUKAN
No Masalah Rencana Kegiatan
Jangka Pendek* Jangka Panjang*
1. Ibu Hamil dengan Risiko 1. Melakukan penyuluhan 1. Membentuk kelompok
Tinggi kepada kader tentang kader pendamping ibu
pemeriksaan yang dapat hamil risiko tinggi.
dilakukan oleh kader,
2. Membentuk Inovasi
seperti pemeriksaan
GALI (Gerakan
berat badan,
Amankan Kehamilan
pemeriksaan LiLA,
pada Ibu), yaitu dengan
Tekanan darah dan
cara kader melakukan
memberikan
pendampingan sesuai
pengetahuan mengenai
dengan pelatihan yang
pengisian KSPR, Birth
telah diberikan.
Plan. pengisian stiker
P4K dan persiapan 3. Membuat form
persalinan. pendampingan untuk
kader saat melakukan
pendampingan pada ibu
hamil risti.

2. Belum berjalannya 1. Memberikan KIE 1. SIDORA (SIaga DOnor


penempelan stiker program tentang pentingnya calon daRAh) yaitu setiap satu
P4K dan belum berjalannya pendonor darah bagi ibu ibu hamil mempunyai 4
perencanaan calon hamil. calon pendonor.
pendonor darah dalam 2. Penempelan stiker P4K 2. Penggunaan Kartu SDB
program P4K. pada rumah ibu hamil. “Sumbang Darah
Bumil” yang ditempel di
KIA ibu hamil dan
stiker kartu SDB
“Sumbang Darah
Bumil” yang ditempel di
rumah ibu hamil.

55
3. Balita dengan gizi kurang 1. Penyuluhan tentang 1. Pengukuran status gizi
gizi seimbang balita secara berkala di
sesuai dengan usia posyandu
2. Penampilan video 2. Pendampingan
demontrasi pemantauan gizi ibu
pengolahan hamil dan kesehatannya
makanan dengan
memanfaatkan
bahan bahan sekitar
yang murah,
menarik bagi balita
tetapi tetap
mengandung gizi
seimbang.
4. Bayi-balita tidak Memberikan pelatihan Memberikan kartu DDTK
melakukan DDTK kepada kader tentang untuk balita dan dipantau
pentingnya Deteksi Dini dengan kader
Tumbuh Kembang (DDTK)
pada bayi-balita
Keterangan :
Jangka pendek : selama mahasiswa praktik
Jangka panjang : selama 1 tahun, dengan menggantikan mahasiswa untuk meneruskan
intervensi

56
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN
N
MASALAH KEGIATAN WAKTU/TEMPAT/SASARAN
O
Dari jumlah sasaran balita
sebanyak 103 balita didapatkan
balita 3 ( 15 % ) balita dengan
kondisi kurus (BGT), dimana
diantara 3 balita kurus terdapat Hari/Tanggal: Selasa /
1. 1 balita (33.3 %) yang belum 22 - 03 - 2022
mendapatkan penanganan. Pukul : 09.00-selesai
Pada permasalahan DDTK Tempat: Balai
Penyuluhan mengenai
diketahui bahwa dari sejumlah Kelurahan Sukorame
DDTK dan Gizi
103 balita terdapat 11 balita Sasaran : Kader kesehatan/
Seimbang menggunakan
(11%) yang tidak melakukan Kader balita RW 05
teknik permainan Puzzle
DDTK sedangkan sisanya 92 (RT 17, 18), RW 06 (
balita (89%) telah melakukan RT 19, 20, 21), RW
DDTK secara rutin. Dari 07 ( RT 22, 24, 25)
sejumlah 19 bayi didapatkan 6
bayi (32%) yang tidak
melakukan DDTK secara rutin
dan 13 bayi (68%) telah
melakukan DDTK secara rutin
2 Berdasarkan hasil survey door Penyuluhan Hari/Tanggal :
to door yang dilakukan di RW pendampingan ibu hamil Kamis/24 Maret 2022
5, RW 6, dan RW 7 Kelurahan akan dilaksanakan di Waktu : 09.00 WIB - selesai
Sukorame diperoleh jumlah ibu Aula Kelurahan Tempat : Kelurahan Sukorame
hamil sebanyak 11, diantaranya Sukorame, Kota Kediri
2 (20%) ibu hamil risiko tinggi
dengan kelompok Risiko
Tinggi (RT) dan 1 (10%) ibu
hamil dengan Risiko Sangat
Tinggi (RST). Masalah ibu

57
hamil dengan risiko tinggi telah
didiskusikan dalam
Musyawarah Masyarakat
Kelurahan Sukorame bersama
tenaga kesehatan, dosen, dan
kader kesehatan untuk
meningkatkan kesejahteraan
ibu serta janin, meminimalkan
risiko terjadinya komplikasi,
dan mencegah risiko lain yang
mungkin terjadi.

58
Lampiran Lembar Undangan Implementasi Balita

59
Lampiran Dokumentasi Kegiatan Implementasi Balita
DOKUMENTASI
KEGIATAN IMPLEMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN BAYI DAN BALITA
DI KELURAHAN SUKORAME

60

Anda mungkin juga menyukai