0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan21 halaman

ATLETIK DASAR

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 21

LANDASAN PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Atletik Dasar

Dosen
Asma Bara, M.Pd

Oleh:
Fifip Fitra Sani An naza NPM. :24068124018

KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS GARUT
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Asma Bara, M.Pd sebagai
dosen pengampu mata kuliah Atletik Dasar yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Garut, 4 Oktober 2024

Fifip Pitra Sani An naza

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atletik…………….……........................................................ 6
2.2 Macam-macam Cabang Atletik..…………...………………………....... 6
2.3 Penjelasan Cabang Atletik……………………………………………… 7
2.4 Sejarah Atletik………………………………………………………….. 16
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 20
3.2 Saran……………………………………………………………………. 20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana
gerakan gerakan-gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan
lempar sebagian besar ada pada olaharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah
menetapkan cabang olahraga atletik sebagai pembahasan di dalam mata pelajaran di
bidang studi sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya
adalah lari,lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400
m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk
jarak jauh adalah 300, 5000,10.000 m, dan maraton (42.195 km). Sedangkan untuk
lempar adalah lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru, dan lompat adalah
lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang.
yang bukan merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah
gaya. Lebar perjalanan lempar lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini diharapkan tidak hanya siswa-
siswi mengikuti pola hidup sehat tetapi biasa mengembangkan minat dan potensi diri
di dalam atletik itu sendiri

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Pengertian Atletik?
b. Apa Saja Cabang-cabang Atletik?

4
c. Bagaimana Penjelasan Cabang Atletik?
d. Bagaimana Sejarah Atletik?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah ATLETIK
DASAR dan jugaa untuk antara lain:
a. Memahamai pengertian Atletik
b. Memahami Cabang-cabang Atletik
c. Mengetahui Penjelasan Cabang Atletik
d. Mengetahui Sejarah Atletik

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atletik


Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara
yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi
kebiasaan kita sehari- hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar.
Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari
semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur
gerakan pada Atletik.
Kata Atletik berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes".
Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama
pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)
Atletik dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu: Lintasan dan lapangan (track and
field), Lintas alam (cross country), Lari jalanan (road running).

2.5 Macam-macam Cabang Atletik


 Lari
 Lompat, Loncat
 Lempar, dan
 Tolak

6
2.6 Penjelasan Cabang Atletik
1. Lari
Lari merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan
dengan menggerakkan kaki secara berulang-ulang dengan kecepatan
maksimum. Lari merupakan olahraga yang populer di dunia karena
tekniknya mudah dipahami
Macam-macam lari:
A. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan
penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak
yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m.
secara teknis sama. yang membedakan hanyalah penghematan
penggunaan energi, karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. makin jauh jarak yang harus ditempuh, makin
banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap
yaitu: star, gerakan lari cepat (sprint),
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, yaitu :
- start berdiri (standing start)
- start jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke
II, III dan IV dalam lari estapet 4x 100 meter.
B. Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit
berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara
kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell

7
ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak
dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari
jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis
vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan
paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan
panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak
setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik
serta daya tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan
dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya,
panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang
masuk garis finis.
C. Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak
3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan
juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star
dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi
pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan
seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh
makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

8
D. Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari
jarak jauh dengan melalui rintangan- rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water
jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti
pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti
pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus
dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak
digunakan adalah :
1. Seperti lari gawang biasa,
2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di
atas gawang.

1. Cara Lari Gawang Biasa


Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-
pelari yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang
dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat
melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah
pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan
sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan
agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis
besarnya adalah sebagai berikut :

9
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang
rintangan air. Lalu melompat ke atas atas depan, setelah
kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada
gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan
sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong
ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga
keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan
permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung
bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang
mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan
sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk
melangkah ke depan.
E. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba
lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara
bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung
terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua,
ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan
yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah
nomor 4 x 100 meter dan nomor 4x 400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan

10
tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.
2. Lpmpat
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati
mistar yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang
dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle
dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau
dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di
lapangan atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel
sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping
kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt.
Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan
perempuan sejak 2000.
c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk
mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat
jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan
panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara
Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya
tahan (endurance), Ketepatan (acuration).

11
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh
tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh
karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus
didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan
seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan
dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan
loncat biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari,
atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk
menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada
akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan
kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai
bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt. Contoh :
Loncar jauh
3. Lempar
Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram

a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800
gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan
panjang 2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr

12
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang
lembing diluruskan

Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang
dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1
kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I
tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya
yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan,
lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan
badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan,
cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat,
lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan

13
mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong
kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan
memegang ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti
gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan
ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke
depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram,
kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan
cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di samping
tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram
direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas.
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn
tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke
kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri Bantu
tangan kiri dgn cara menyangganya.
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat
cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-
atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan
muka.
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan
kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan

14
kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks
untuk menjaga keseimbangan badan
4. Tolak
1. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru
merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untuk mencapai lemparan atau
tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi
berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran
lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar
dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi
untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian
yang terkuat dari badan.
a. Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari
pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking)
merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari
berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser
ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus
didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku
harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika
peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh
dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar
berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki
ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg

15
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg
2.7 Sejarah Atletik
1.Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia
Perkembangan atletik di Indonesia dimulai oleh bangsa Belanda, pada tanggal
12 Juli 1917 dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU
(Nederland Unie Indische Atletiek). Pengurus dan atlit-atlitnya sebagian besar
terdiri dari pemuda-pemudi bangsa Belanda atau Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi
yang bermunculan pada saat itu antara lain Muhammad Noerbambang pelari 100
meter, yang pernah mencapai waktu 10,8 detik dan Harun Al-Rasyid atlit lompat
tinggi dengan prestasi lompatan mencapai 1,80 meter dan juga menjuarai nomor
lompat jauh dengan prestasi lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5).
Pada tanggal 3 September 1950 Didirikan organisasi atletik yang diberi nama
dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di kota Semarang. Tujuan
Didirikannya PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar
seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan dan menikmati serta
menyumbangkan pemikiran yang konstuktif untuk pembinaan cabang olahraga
tersebut.
Sebelum terbentuknya PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo
diselenggarakan kongres yang bertujuan untuk menghidupkan kembali
keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut terbentuk Persatuan Olahraga
Republik Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas pertama PORI adalah
menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON).
PON yang pertama diselenggarakan di kota Solo pada tanggal 12 September
1948, yang dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia I
(Ir.Soekarno) dan juga hadir oleh Wakil Presiden dan para Menteri Kabinetnya.

16
Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga
lainnya. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor
atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang olahraga atletik dapat
dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan istilah
“Mother of Sport”. Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan, Jonath
dkk (1987 : 1) menjelaskan sebagai berikut : Atletik yang sedang berkembang
sekarang merupakan inti dari pesta Olympiade dan merupakan cabang olahraga
yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lainnya. Latihan atletik
juga merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam
mencapai prestasi yang optimal. Dengan latihan atletik dapat mengembangkan
dan meningkatkan sistem jantung-paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun
komponen-komponen yang menjadi dasar untuk fisik seperti kekuatan, daya
tahan, kecepatan, stamina, daya ledak otot, dan koordinasi.
Merujuk pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-
latihan cabang olahraga atletik selain mencapai prestasi yang tinggi, juga dapat
meningkatkan system metabolisme tubuh, sistem pernafasan dan sistem sarafan.
Atletik merupakan aktivitas yang kompetitif atau dapat diadu, dan meliputi
beberapa nomor lomba yang dipisahkan berdasarkan kemampuan gerak dasar
manusia seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Pada mula awal
bentuk atletik yang mulai diselenggarakan/teratur secara umum diakui telah
terjadi sejak zaman Yunani Kuno dan dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain
membantu memelihara keadaan kesegaran jasmani dan mempertajam prestasi
pribadi individu, atletik juga memberikan lahan penelitian tentang gerak tubuh
manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang tepat dalam proses
pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1).
Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik merupakan
cabang olahraga yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan

17
adanya manusia di muka bumi ini. Dalam hal ini Arma (1985 : 39)
menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari,
Lompat dan lempar boleh dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua,
karena umur atletik sama orang tuanya dengan mulai adanya manusia di
permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan lemparan adalah bentuk-bentuk
gerakan yang paling asli dan paling wajar dari manusia, dalam mempertahankan
proses kehidupan sehari-hari.
Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut di samping
merupakan salah satu cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya
dan disebut juga sebagai induk dari semua cabang olahraga (mother of sport),
juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak yang sangat penting dan tidak
ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia pada zaman purba maupun pada
zaman modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh manusia purba sebagai
upaya mempertahankan diri dari lingkungan alam yang kurang bersahabat pada
waktu itu. Manusia purba melakukan gerak lari, lompat dan lempar hanya untuk
menghindari serangan bahaya binatang buas dan untuk mendapatkan binatang
buruan demi bertahan hidup.
Sedangkan pada manusia zaman modern ini gerak-gerak atletik selain
dimanfaatkan untuk proses-proses abadi seumur hidup, juga sudah diperuntukkan
untuk proses pencapaian prestasi olahraga atletik. Prestasi yang diperoleh juga
akan mendapatkan suatu prestise bagi dirinya maupun bagi negara
perlindungannya. Selain itu juga akan diperoleh keuntungan-keuntungan moril
maupun material lainnya.

2.Sejarah Atletik Di Dunia


Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan
atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan
Olah raga di Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga yang mempertandingkan

18
Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh
bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya
adalah Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari yang dilakukan oleh bangsa
Yunani dulu. Tetapi meskipun demikian pada dasarnya tetap sama yaitu Berjalan,
lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan
sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan
sehari-hari.
Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan
mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang pembohong,
diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu
adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan
mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani.
Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa
Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek,
dalam bahasa Jerman Atletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik,
tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta
perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai
zaman modern ini.
Memahami sejarah bukan sekedar sekedar pemahaman dan pengetahuan
tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai
dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau,
dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan
dating.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi
kebiasaan kita sehari-hari. seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan
melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.

Cabang Atletik
1.Lari
2.Lompat
3.Lempar
4.Tolak

3.2 Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter
dan sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami
bagaimana cara yang tepat untuk melatih hal tersebut kepada anak latihnya.
Apabila konsep ketiga di atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka dalam
bertanding maupun kelak hidup di masyarakat tengah-tengah permasalahan-
persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan
harmonis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1985.Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan HiburanPT. Sastra Hudaya :


Jakarta
Adisasmita, Y. 1989.Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam
Masyarakat Deputi P &K.Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta
Askas, RA 1971.Pedoman Latihan Atletik. PT. Enka Parahiyangan : Jakarta
Benhard, G. 1986.Atletik, Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan
Loncat Galah. Cetakan Pertama, Effhar Offset : Semarang
Hamidsyah. 1993.Pelatihan Dasar Dep. P & K. : Jakarta
Jarver, J. 1986.Belajar dan Berlatih Atletik untuk Pelatih, Atlet, Guru Olahraga dan
Umum Pelopor :Bandung
Jonath, U dkk. 1987.Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik) Rosda Jaya
Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986.Dasar-dasar AtletikAngkasa : Bandung
Nossek, J. 1982.Teori Umum Pelatihan.Institut Olahraga Nasional, Pan African Press
Ltd:
Logo
Sudarno. 1991.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi : Jakarta
https://www.academia.edu/9327558/MAKALAH_ATLETIK

21

Anda mungkin juga menyukai