0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
57 tayangan3 halaman

laporan tahunan ruang nifas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sebuah instusi perawatan kesehatan professional yang


Pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Suatu
rumah sakit memerlukan pengorganisasian untuk melancarkan jalan sukses. Rumah sakit
memiliki pemimpin dan staf – staf yang bergerak dibidangnya agar pengorganisasian di
rumah sakit mampu menjalankan pelayanan yang optimal.
Rumah Sakit Umum Daerah Bantar Gebang diresmikan oleh Walikota Bekasi
Bapak Rahmat Effendi pada tanggal, Sabtu (17/8/2019). Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Bantar Gebang adalah rumah sakit umum tipe D yang menjadi tempat rujukan
berobat bagi masyarakat Kota Bekasi dan sekitarnya. Rumah sakit di bawah naungan
Pemerintah Daerah Kota Bekasi ini memiliki fasilitas medis yang memadai serta dokter
spesialis yang cukup lengkap dan siap melayani pasien.
Beberapa dokter spesialis yang dimaksud di antaranya dokter spesialis bedah umum,
spesialis anak, spesialis obgyn, spesialis paru, spesialis penyakit dalam, spesialis saraf,
sepsialis THT, spesialis mata, spesialis kedokteran jiwa, dan beberapa dokter gigi. Adapun
fasilitas medis yang tersedia, yaitu IGD, UGD Ponek, ICU, Rawat inap, radiologi, farmasi,
Fisiotherapi dan laboratorium.
Status Akreditasi RSUD Bantar Gebang adalah Paripurna. Adapun nomor surat
izin Operasional RSUD Bantar Gebang Kelas D adalah “445.1/738/I/Dinkes.Yankes”
Tentang izin operasional RSUD Bantar Gebang dengan klasifikasi kelas D.
Salah satu bagian dari RSUD Kelas D Bantargebang adalah Rawat Inap Nifas
yang merupakan rawat inap untuk pelayanan kebidanan.
Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42
hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode
ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60%
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas
terjadi dalam 24 jam pertama .
Program rawat gabung (Rooming In) dan manajemen Laktasi sebaiknya mulai
disosialisasikan pada saat Antenatal Care sehingga ibu telah mendapat nasihat dan
pengetahuan tentang keunggulan ASI, kerugian susu formula, gizi yang menjamin
lancarnya produksi ASI, beberapa cara perawatan payudara dan cara menyusui yang
benar. Kemudian pada saat di kamar bersalin, segera setelah lahir dimulai inisiasi
menyusu dini dalam 1 jam pertama, sehingga perlu adanya kerja sama dan koordinasi
antara petugas (Dokter, Bidan, Perawat) di poliklinik, kamar bersalin dan ruang
perawatan guna terlaksananya program rawat gabung ini.
Pengorganisasian tugas dan wewenang jabatan dalam Ruang Nifas, merupakan salah
satu yang dapat menunjang jalanya pelayanan rumah sakit khususnya dibagian maternal.
Ruang nifas merupakan bagian tak terpisahkan dari system organisasi rumah sakit dan
berada dibawah struktural jabatan pelayanan medic

Sumber Daya Manusia (SDM ) di Ruang Nifas RSUD Bantar Gebang Terdapat
12 orang, terbagi menjadi 3 shift.
1. Shift Pagi : jam 07.00 – 14.00 wib
2. Shift Sore : jam 14.00 – 21.00 wib
3. Shift Malam : jam 21.00 – 07.00 wib
Sarana dan Prasarana di Ruang Nifas
1. Ruangan meliputi;
a. Ruang Asoka, Ruang Amarilis, Ruang Adenium, Ruang Alamanda, Ruang Seruni dan
Ruang Dahlia.

B. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Pengorganisasian Pelayanan Ruang Nifas
2. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
3. Semua kegiatan pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, atau kombinasinya baik
pasien umum maupun bersalin.

C. Hambatan Yang Dihadapi


1. SIM RS
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen RS butuh dukungan operasional dan
pemanfaatan nya belum optimal.
2. Sarana dan Prasarana
Tidak tersedianya ruangan isolasi untuk pasien infeksius
3. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Ruang Nifas RSUD Kelas D Bantargebang meliputi PNS,
PPPK, TKK, dan Tenaga BLUD , saat ini menghadapi kendala, antara lain:
a. Jumlah tenaga masing masing kebutuhan belum memenuhi standar kebutuhan
minimal
b. Peningkatan kualitas SDM belum optimal.

D. Visi, Misi, dan Motto RSUD KELAS D BANTAR GEBANG


1. Visi Rumah Sakit
Menjadi Rumah Sakit yang memberikan Pelayanan Kesehatan secara Profesional,
Berkualitas, Nyaman dan Terpercaya
2. Misi Rumah Sakit
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang PRIMA untuk seluruh lapisan
masyrakat
b. Meningktkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang
professional
c. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana berkualitas sesuai standar
d. Menciptakan suasana pelayanan kesehatan dan lingkungan yang aman dan
nyaman
e. Membangun kemitraan dengan lembaga lain dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan
3. Motto
Motto RSUD Kelas D Bantargebang adalah;
“Melayani dengan Prima”

E. Maksud dan tujuan laporan


Maksud penyusunan laporan tahun 2024 Ruang nifas adalah agar diperoleh data dan
bahan informasi penilaian atas pencapaian kinerja.

Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan di RSUD Kelas D Bantar Gebang

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui capaian kinerja sesuai dengan indikator program yang telah
ditetapkan dalam Rumah Sakit Umum Daerah Bantar Gebang, yang merupakan
laporan tahun kelima pelaksanaan, hambatan dan upaya tindak lanjut yang akan
diambil untuk menyelesaikan masalah.
2. Untuk mengetahui pencapaian target kunjungan pasien rawat inap Ruang Nifas pada
Bulan Januari – Desember 2024
3. Untk mewujudkan pelayanan prima, kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
sesuai visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Bantar Gebang
4. Untuk menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di Ruang Nifas

F. Landasan Hukum
1. Pedoman pengorganisasian di Ruang Nifas dibuat dengan merujuk kepada peraturan
perundang – undangan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 65 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 129/MENKES/SK/II 2008
tentang standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Register Tenaga
Kesehatan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomer 977)
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/MENKES/ SK/III 2007 tentang Standar
Profesi Bidan

Anda mungkin juga menyukai