0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan8 halaman

review jurnal krim febry

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 8

REVIEW JURNAL

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Teknologi
Sediaan Non Steril

DOSEN PENGAMPU:
apt. Putu Ayu Ratih Listiani, S.Farm., M.Sc.
apt. Pande Made Ayu Aprianti, S.Farm., M.Farm.

Disusun Oleh:
Nama : Ni Putu Eka Febriyanti
Nim : 231106014
Kelas: A (D3 Farmasi 2023)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BINTANG PERSADA
2024
• Topik: Sediaan Krim Kloramfenikol
Review Jurnal

A. Judul Jurnal

Profil Permeasi In Vitro Gel Mata Kloramfenikol pada Membran Kornea Mata
Kelinci dengan Metode Sel Difusi Franz

B. Nama Jurnal

Farmaka

C. Volume dan Halaman

Volume 13, Nomor 4

D. Tahun

Tidak disebutkan secara eksplisit pada dokumen

E. Penulis

Marline Abdassah, Fanni Syawli Omandra, Soraya Ratnawulan Mita

F. Latar Belakang

Sediaan gel mata merupakan bentuk pengembangan dari sediaan obat mata
konvensional seperti salep dan tetes mata. Pengembangan ini bertujuan untuk
mengatasi kekurangan bioavailabilitas yang rendah pada sediaan konvensional. Gel
mata memberikan keunggulan sebagai berikut:

• Meningkatkan permeabilitas kornea, sehingga obat lebih mudah masuk


ke jaringan mata.
• Memperpanjang waktu kontak obat dengan mata, memungkinkan efek
farmakologis yang lebih optimal.
• Memastikan konsentrasi obat optimal di reseptor mata, yang dapat
meningkatkan efikasi pengobatan.

Sediaan gel mata kloramfenikol digunakan untuk pengobatan infeksi mata seperti
konjungtivitis. Karena sifatnya yang sensitif dan harus steril, diperlukan evaluasi
kualitas yang mencakup pengujian pH, viskositas, kadar obat, dan sterilitas. Selain
itu, profil permeasi in vitro dengan metode Sel Difusi Franz dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas pelepasan obat melalui kornea.

G. Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi kualitas sediaan gel mata kloramfenikol, termasuk pengujian


pH, viskositas, kadar obat, dan sterilitas selama 28 hari.
2. Menentukan profil permeasi kloramfenikol secara in vitro melalui membran
kornea mata kelinci menggunakan metode Sel Difusi Franz.

H. Metode Penelitian

1. Pembuatan Sediaan Gel Mata Kloramfenikol


Sediaan dibuat dengan basis poloxamer 188 dan 407, yang memiliki sifat
gelifikasi suhu. Larutan bahan aktif kloramfenikol ditambahkan ke basis gel
secara aseptis dalam ruang Laminar Air Flow (LAF). Proses sterilitas dijaga
selama pembuatan dengan autoklaf dan perlakuan aseptik lainnya.
2. Evaluasi Kualitas Sediaan Gel Mata Kloramfenikol
o Pengujian Organoleptis: Mengamati warna, kejernihan, dan bau
sediaan selama 28 hari.
o Pengujian pH: Mengukur pH dengan pH meter yang dikalibrasi,
menggunakan standar pH 4 dan 7. Pengujian dilakukan setiap
interval waktu hingga 28 hari.
o Pengujian Viskositas: Dilakukan dengan viskometer Rion tipe VT-
04F untuk memastikan kemampuan gel bertahan di area aplikasi.
o Pengujian Kadar Kloramfenikol: Absorbansi kloramfenikol
diukur dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang
maksimum 280 nm, menggunakan dapar fosfat pH 7,4 sebagai
pelarut.
o Pengujian Sterilitas: Menggunakan media Trypticase Soy Broth
(TSB) dan Fluid Thioglycollate Medium (FTM) untuk mengamati
pertumbuhan mikroorganisme pada sediaan.
3. Pengujian Permeasi
Menggunakan metode Sel Difusi Franz, kornea mata kelinci digunakan
sebagai membran. Media reseptor berupa dapar fosfat pH 7,4 dialirkan
dengan pompa pada kecepatan 4 mL/menit. Sampel diambil pada interval
waktu tertentu hingga 8 jam, kemudian kadar kloramfenikol dalam media
reseptor dianalisis.

I. Hasil Penelitian

1. Pengujian Organoleptis

Hasil menunjukkan bahwa gel mata kloramfenikol tetap stabil selama 28 hari. Tidak
ada perubahan pada warna, kejernihan, atau bau sediaan. Gel tetap berbentuk cairan
bening yang jernih dan bebas partikel asing, sesuai dengan persyaratan Farmakope
Indonesia (1995).

2. Pengujian pH

Hasil pengujian pH menunjukkan bahwa seluruh formula memiliki nilai pH dalam


rentang 5–7,4, yang memenuhi persyaratan sediaan mata. Formula F2 memiliki pH
tertinggi (6,4–6,8) selama pengamatan 28 hari. Stabilitas pH dipengaruhi oleh
konsentrasi dan kombinasi basis poloxamer.
3. Pengujian Viskositas

Hasil viskositas menunjukkan bahwa sediaan memiliki nilai yang stabil dalam
rentang 5–100 cps, sesuai dengan persyaratan sediaan mata. Nilai viskositas
memengaruhi kemampuan gel untuk bertahan di area aplikasi tanpa mudah
tereliminasi.

4. Pengujian Kadar Kloramfenikol


Kadar kloramfenikol dalam gel mengalami sedikit penurunan selama pengamatan,
dari kadar tertinggi 116,829% hingga kadar terendah 103,006%. Namun, semua
kadar tetap berada dalam rentang persyaratan USP (97–130%).

5. Pengujian Sterilitas

Hasil uji sterilitas menunjukkan bahwa gel mata kloramfenikol tetap steril selama
pengamatan 28 hari. Tidak ada pertumbuhan mikroorganisme pada media uji,
menunjukkan tidak adanya kontaminasi.

6. Pengujian Permeasi

Hasil uji permeasi menunjukkan kadar kloramfenikol yang terpermeasi sebesar


1,513% selama 8 jam menggunakan membran kornea mata kelinci.

J. Simpulan

1. Sediaan gel mata kloramfenikol memiliki kualitas yang baik, termasuk


stabilitas organoleptis, pH, viskositas, kadar obat, dan sterilitas. Semua
parameter memenuhi persyaratan selama 28 hari pengamatan.
2. Profil permeasi in vitro menunjukkan kadar kloramfenikol yang terpermeasi
sebesar 1,513% dalam 8 jam, mencerminkan potensi pelepasan obat yang
efektif.
3. Penelitian ini merekomendasikan evaluasi aktivitas in vivo untuk
memastikan efikasi klinis sediaan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdassah, Marline, Fanni Syawli Omandra, and Soraya Ratnawulan Mita. "Profil
Permeasi In Vitro Gel Mata Kloramfenikol pada Membran Kornea Mata Kelinci
dengan Metode Sel Difusi Franz." Farmaka, vol. 13, no. 4, n.d.

Anda mungkin juga menyukai