Salin1-tgs_IPE_Askep[1]
Salin1-tgs_IPE_Askep[1]
Salin1-tgs_IPE_Askep[1]
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Tn. AR
Umur : 69 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jalan Kecak Tonja, Denpasar
Tanggal Masuk : 2 Desember 2024
Tanggal Pengkajian : 2 Desember 2024
No. Register : 223213999
Diagnosa Medis : Hipertensi st.II + Hiperlipidemia + Hiperuricemia + NIDDM
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengeluh kepalanya pening
P: Nyeri dirasakan saat terjadi peningkatan tekanan darah
Q: nyeri seperti tertusuk dan kaku
R: nyeri pada kepala depan dan tengkuk sebelah belakang
S:6
T: hilang timbul
Genogram :
Ditulis untuk: 1) penyakit herediter, 2) penyakit terkait genetic, 3) penyakit menular
terutama yang airbone dan droplet untuk no. 1 dan 2, letak pasien ada dipaling bawah
dan ditelusuri sampai 2 generasi diatasnya (nenek-kakek)
Riwayat Sosiokultural
3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ketika sakit tidak pernah pergi periksa ke puskesmas
maupun rumah sakit. Pasien tidak mengetahui bagaimana cara pengobatan
penyakitnya.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
A. Anthropometric (Pengukuran Antropometri)
- Sebelum Sakit:
Tinggi badan: 160 cm
Berat badan: 65 kg
Indeks Massa Tubuh (IMT): 25,3 (Overweight)
- Saat Sakit:
Berat badan: 65 kg
B. Biochemical (Pemeriksaan Biokimia)
LDL : 130 mg/dl
Kolestrol total : 240 mg/dl
Na : 160 mmol/L
GD2PP : 256 mg/dl
C. Clinical (Pemeriksaan Klinis)
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 100 x/menit
D. Dietary (Pola Makan)
Sebelum Sakit : Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi makan 1 piring
dengan lauk nasi putih, ikan dan sayur, serta pasien minum air 2000 cc per
Saat Sakit: Pasien mengatakan bahwa tidak ada penurunan nafsu makan,
makannya tetap normal seperti sebelumnya, makan 3 kali sehari dengan porsi
makan 1 piring. Pasien minum air 2000 cc per hari.
c. Pola Eleminasi
1) BAB
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit BAB lancar tiap pagi
dengan feses padat berwarna kuning kecoklatan.
Saat Sakit : Pasien mengatakan saat sakit BAB lancar setiap pagi.
2) BAK
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan bahwa BAK sebelum sakit lancar dan
tidak tersendat, berwana bening, tidak berlendir atau mengeluarkan darah serta
bau yang khas urine
Saat Sakit : Pasien mengatakan bahwa BAK lebih sering daripada
sebelum sakit, dengan frekuensi 12x dalam sehari
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
bergantung total
2) Latihan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat melakukan
aktivitas keseharian dengan baik.
Saat Sakit : Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa banyak beraktivitas
seperti biasa dan kebanyakan dibantu oleh keluarga
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya
f. Pola Persepsi-Konsep diri
1. Citra tubuh : pasien mengatakan merasa kurang percaya diri dengan tubuhnya
karena sakit
2. Identitas diri : pasien mengatakan merasa bukan seperti dirinya yang dulu lagi.
Karena sekarang mudah lelah dan harus sering bergantung pada obat. Rasanya
seperti kehilangan sebagian dari dirinya.
3. Peran diri : pasien mengatakan merasa tidak seproduktif dulu.bahkan untuk
aktivitas sehari-harinya pasien harus bergantung dengan orang lain
4. Harga diri : pasien mengatakan kadang merasa tidak berguna dan membenani
karena kondisinya saat ini
5. Ideal diri : pasien mengatakan ingin kembali sehat, bisa menjalani hidup tanpa
terlalu bergantung pada obat, dan punya lebih banyak energi untuk melakukan
kegiatan bersama keluarga
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan bahwa tidur baik. Tidur pukul 21.00 dan
bangun pukul 04.00.
Saat Sakit : Pasien mengatakan saat sakit pasien tidurnya terganggu,
sering terbangun saat tidur dan tidurnya tidak nyenyak dikarenakan nyeri.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan dirinya sebagai kepala keluarga dan memiliki hubungan yang
harmonis dengan keluarga,teman kerja, serta masyarakat sekitar.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan pada pola seksual
dan menjaga kebersihan organ reproduksi, pasien juga mengatakan telah memiliki 3
anak
Saat Sakit : Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluhan dalam pola
seksualnya dan selalu menjaga kebersihan organ reproduksinya.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan ketika ada masalah langsung menyelesaikannya dan mengajak
salah satu anggota keluarga untuk menyelesaikannya
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien menyatakan beragama hindu dan secara rutin melaksanakan sembahyang
sebagian dari kewajiban agamanya, serta berdoa untuk kesembuhannya
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
KU : Composmentis (CM)
GCS : E4V5M6
b. Tanda Vital
Suhu : 36,7°C
RR : 21x/menit
Nadi : 100x/menit
TD : 160/100 mmHg
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Leher
Inspeksi : Rambut pasien bersih, mudah rontok, tampak lingkar hitam
pada mata pasien
Palpasi : Tidak ada benjolan di sekitar kepala (bentuk kepala normal) dan
leher pasien. Tidak ada nyeri tekan pada kepala.
2. Dada
Paru
- Inspeksi : Tidak ditemukan lesi dan luka pada dada pasien tidak
adanya pembesaran dada. Pernapasan teratur, gerakan pernapasan
simetris
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : Terdengar suara sonor
- Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler
Jantung
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan jantung
- Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS 2 dari midclavicular sinistra
- Perkusi : Terdengar bunyi dullness
- Auskultasi : Terdengar suara jantung S1/S2 tunggal reguler
3. Payudara dan Ketiak
Inspeksi : tampak rambut pada ketiak tidak terdapat lesi, payudara simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada ketiak dan payudara.
4. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada benjolan pada area abdomen, tidak terdapat lesi,
warna kulit kecoklatan sesuai dengan warna tubuh yang lainnya
Auskultasi : Terdengar suara bising usus 15x/mnt
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada area abdomen
Perkusi : Terdengar suara timpani
5. Genetalia
Tidak ada lesi atau luka pada area genetalia
6. Integumen
Warna kulit pasien kemerahan, turgor kulit baik, tidak terdapat edema tidak ada
kerontokan pada bulu tangan. maupun kaki
7. Ekstremitas
Atas : Tidak terdapat nyeri otot ekstremitas. Tangan simetris, tidak
ada kelainan bentuk tulang.
Bawah : Tidak terdapat luka, benjolan maupun nyeri tekan, tidak ada
kelainan bentuk tulang.
555 555
555 555
8. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :
Saat perawatan di RS dilakukan pemeriksaan klinis dan laboratorium berikut:
Uric Acid 9 mg/dL
LDL 130 mg/dL
HDL 42 mg/dL
Trigliserida 201 mg/dL
Kolestrol Total 240 mg/dL
Edema -/-/-/-
Albumin 4 mg/dL
AST 32 U/L
ALT 10 U/L
Na 160 mmol/L
K 4 mEq/L
Cl 100 mEq/L
HbA1c 6,5%
GDA 220 mg/dL
GD2PP 256 mg/dL
BUN 10 mg/dL
Creatinin 1 mg/dL
Ascites (-)
B. ANALISA DATA
Masalah Kolaboratif /
Data Etiologi
Keperawatan
DS : Suplai darah otak Nyeri Akut
- Klien mengatakan ↓
pening dibagian Hipoksia cerebral
kepala depan ↓
- Klien mengatakan Merangsang pengeluaran
nyeri dirasakan mediator kimia (histamine,
dibagian tengkuk prostaglandin, bradikinin)
dibelakang kepala ↓
DO : Informasi tranduksi transimi
-TD : 160/100 mmHg medula
-N: 100x/mnt ↓
-S: 36,7C Nyeri dipersepsikan
-RR: 21x/mnt ↓
-P: Nyeri dirasakan saat Nyeri Kepala
terjadi peningkatan
tekanan darah
Q: nyeri seperti tertusuk
dan kaku
R: nyeri pada kepala
depan dan tengkuk
sebelah belakang
S:6
T: hilang timbul
DS : Pasien memiliki kebiasaan Resiko ketidakefektifan
- Pasien mengeluh merokok dan keturunan perfusi jaringan serebral
kepalanya terasa hipertensi
pusing ↓
DO : Terjadi pergeseran dinding
- TD : 160/100 mmHg pembuluh darah arteri
- N: 100x/mnt (artheroslerosis)
- S: 36,7C ↓
- RR: 21x/mnt Peningkatan tekanan pada
- Riwayat HT tidak dinding pembuluh darah
terkontrol
- Kekuatan otot ↓
ekstremitas kanan Suplai O2 ke otak menurun
atas dan bawah = 3 ↓
- GCS = E4V5M6 Penurunan kekuatan otot pada
ekstremitas kanan atas dan
bawah
↓
Resiko ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
DS : Vasokontriksi pembuluh darah Intoleransi Aktivitas
- Klien mengatakan ↓
tidak mampu After load
memenuhi ↓
kebutuhan Metabolisme
aktivitasnya karena ↓
klien merasa lemah Penyediaan energi
- klien mengatakan ↓
sebagian aktivitas Kelemahan fisik
dilakukan dengan ↓
bantuan keluarga Intoleransi Aktivitas
DO :
-TD : 160/100 mmHg
-N: 100x/mnt
-S: 36,7C
-RR: 21x/mnt
- Klien hanya duduk
atau berbaring di
tempat tidur dan
tampak lemah
DS : After load Defisit Pengetahuan
- Klien mengatakan ↓
tidak tahu bagaimana Missinterpretasi informasi
penyakitnya bisa keterbatasan kognitif
muncul
- Klien mengatakan ↓
tidak rutin meminum Perubahan status kesehatan
obat ↓
DO : Defisit Pengetahuan
-TD : 160/100 mmHg
-N: 100x/mnt
-S: 36,7C
-RR: 21x/mnt
- Klien bertanya
tentang penyakitnya
DS : Resistensi insulin dan sekresi Ketidakstabilan Kadar
- Klien merasa lemah insulin Glukosa Darah
- Klien mengatakan ↓
sering merasa haus Gula dalam darah tidak dapat
berlebihan dibawa masuk dalam sel
DO : ↓
- TD : 160/100 mmHg Hiperglikemia
- N: 100x/mnt ↓
- S: 36,7C Hipoglikemia
- RR: 21x/mnt ↓
- Klien tampak lemah Ketidakstabilan kadar glukosa
- Bibir klien tampak darah
kering
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis ( iskemia miokard ) d.d P:Nyeri
dirasakan saat peningkatan tekanan darah karena resistensi vaskuler yang
meningkat , Q: nyeri seperti tertusuk dan kaku, R: nyeri pada kepala depan dan
tengkuk sebelah belakang, S:6, T: hilang timbul
B. Risiko Perfusi Serebal Tidak Efektif b.d penurunan suplai darah kejaringan otak
d.d pasien mengeluh kepala terasa pusing
C. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan d.d Klien hanya duduk atau berbaring di
tempat tidur dan tampak lemah
D. Defisit Pengetahuan b.d keterbatasan kognitif d.d Klien mengatakan tidak tahu
bagaimana penyakitnya bisa muncul, Klien mengatakan tidak rutin meminum
obat , Klien bertanya tentang penyakitnya
E. Ketidak Stabilan Kadar Glukosa Darah b.d resistensi insulin d.d klien mengatakan
sering merasa haus berlebihan dan merasa lemah
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
sedasi dan
anti konvulsan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
deuretik
osmosis, jika perlu
3 Intoleransi Setelah Manajemen Energi Observasi :
Aktivitas dilakukan asuhan (I.05178)
1. Mengidentifikasi
b.d keperawatan Observasi :
pencetus terjadinya
kelemahan selama 3 x 24 1. Identifikasi
kelelahan dan
d.d Klien jam diharapkan gangguan fungsi
rencana tindakan
hanya Toleransi tubuh yang
berikutnya yang
duduk atau Aktivitas mengakibatkan
dapat dilakukan
berbaring di meningkat kelelahan
2. Menghindari
tempat tidur dengan kriteria 2. Monitor kelelahan
dan tampak hasil: fisik dan emosional kelelahan akibat
lemah 3. Monitor pola dan kurang istirahat
1. Kemudahan
(D.0056) jam tidur 3. Mengetahui
dalam
4. Monitor lokasi dan kemampuan dan
melakukan
ketidaknyamanan batasan pasien
aktivitas
selama melakukan terkait aktivitas yang
sehari hari
aktivitas dilakukan
meningkat
Terapeutik : 4. Untuk mengetahui
menjadi 4
1. Sediakan lokasi dan tingkat
2. Kekuatan
lingkungan nyaman ketidaknyamanan
tubuh bagian
dan rendah stimulus pasien selama
atas dan
(mis. melakukan aktivitas
bawah
Cahaya,suara,kunju
meningkat 4 Terapeutik :
ngan).
3. Perasaan
Edukasi : 1. Memberikan rasa
lemah
1. Anjurkan Tirah aman dan nyaman
menurun 2
baring kepada klien
2. Anjurkan Edukasi :
melakukan aktivitas
1. Mengurangi resiko
secara bertahap.
sakit pada klien
3. Ajarkan strategi
2. Untuk menunjang
kopling untuk
proses kesembuhan
mengurangi
pasien secara
kelelahan
bertahap
3. Agar pasien dapat
mengatasi
kelelahannya secara
mudah.
- Kolaborasi
pemberian
insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
E. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal Jam No. Tindakan Evaluasi TTD
Dx Keperawatan
Jumat, 13 07.00 1 - Mengidentifikasikan DS :
Desember WITA lokasi, karakteristik, - Pasien mengatakan
2024 durasi, frekuensi, pening dibagian
kualitas kepala depan
- Mengidentifikasikan - Pasien mengatakan
skala nyeri nyeri dirasakan
dibagian tengkuk
dibelakang kepala
- Skala nyeri : 6
DO :
- Pasien tampak
meringis, terlihat
gelisah, tekanan
darah meningkat
- TD : 160/100
mmHg
- N : 100x/mnt
- S : 36,7C
- RR : 21x/mnt
P : nyeri dirasakan
ketika beraktivitas
Q : nyeri seperti
tertusuk dan kaku
R : nyeri pada kepala
depan dan tengkuk
sebelah belakang
S:6
T : hilang timbul
07.40 1 Menjelaskan penyebab DS :
WITA dan pemicu nyeri Pasien mengatakan
mampu memahami
penyebab dan pemicu
dari nyeri yang
dirasakan oleh pasien
DO :
Pasien perlahan mampu
dan mengerti mengenai
penyebab dan pemicu
nyeri yang dirasakan
oleh pasien belakangan
ini
07.50 1 Mengidentifikasi skala DS:
WITA nyeri pasien Pasien mengatakan
skala nyerinya berada
pada rentang 6, yang
dimana rasanya seperti
tertusuk-tusuk dan
terasa kaku, yang posisi
nyerinya berada di
daerah kepala depan
dan tengkuk sebelah
belakang serta
didukung dengan
keadaan Tanda-tanda
vital pasien yaitu:
- TD : 160/100
mmHg
- N : 100x/mnt
- S : 36,7C
- RR : 21x/mnt
DO:
Pasien terlihat meringis
dan gelisah dengan
keadaannya saat ini.
08.00 1 Memonitoring efek DS:
WITA samping penggunaan Pasien mengatakan
obat analgetik pada tidak terdapat perasaan
pasien seperti ingin mual
ataupun muntah, perut
pasien juga tidak
terdapat keluhan nyeri,
serta pasien tidak
merasa perutnya
kembung
DO:
Pasien terlihat stabil
tidak terdapat tanda-
tanda ingin mual atau
muntah, perut pasien
tidak kembung setelah
dilakukan monitoring
selama 15 menit hingga
1 jam setelah
pemberian obat
analgetik
08.15 1 Memberikan teknik DS:
WITA nonformologi untuk Pasien setelah
mengurangi rasa nyeri dilakukan terapi
(teknik pernapasan pernapasan dalam
dalam) mengatakan kondisinya
sedikit bisa lebih rileks
dan terapinya sangat
menyenangkan hingga
pasien sempat lupa
dengan keluhan nyeri
yang ada pada bagian
kepalanya
DO:
Pasien terlihat lebih
rileks dan aktif saat
terapi dilakukan, serta
pasien cukup
menikmati setiap
arahan dalam terapi
08.30 1 Melakukan kolaborasi DS:
WITA dengan pemberian Pasien mengatakan
analgetik tidak terdapat perasaan
ingin mual atau
muntahsaat diberikan
analgetik.
DO:
Pasien terlihat
kooperatif
Jumat,13 08.40 2 Mengidentifikasi DS:
Desember WITA penyebab peningkatan Pasien mengeluh
2024 TIK (msl: lesi, merasakan kepalanya
gangguan metabolisme, terasa pusing.
edema serebral) DO:
Kekuatan otot
ekstremitas kanan atas
dan bawah pasien = 3
GCS = E4V5M6
08.50 2 -Monitor MAP (Mean DS:
WITA Arterial -
Pressure) DO:
-Monitor Status Tanda-tanda vital
Penafasan pasien yaitu:
- TD : 160/100
mmHg
- N : 100x/mnt
- S : 36,7C
- RR : 21x/mnt
Hasil MAP: 120
mmHg
08.55 2 Monitor intake dan DS:
WITA output cairan Pasien mengatakan
telah menghabiskan air
kurang lebih sebanyak
2 botol aqua (600 ml)
DO:
Intake cairan yang
diminum pasien: 1.200
ml
Output cairan pasien:
1000 ml
09.00 2 -Minimalkan stimulus DS:
WITA dengan Pasien mengatakan
menyediakan nyaman dengan
lingkungan yang lingkungan
tenang disekitarnya.
- Berikan posisi semi DO:
fowler Pasien tampak tenang
dan nyaman dengan
lingkugan disekitarnya.
Pasien nyaman saat
dibantu untuk
melakukan posisi semi
fowler.
09.00 2 -Kolaborasi pemberian DS:
WITA sedasi dan Pasien mengatakan
anti konvulsan, jika tidak terdapat perasaan
perlu ingin mual atau muntah
- Kolaborasi pemberian saat diberikan obat.
deuretik osmosis, jika DO:
perlu Pasien tampak
kooperatif saat
diberikan obat
Jumat, 13 09. 40 3 - Mengidentifikasi DS :
December WITA gangguan fungsi Pasien mengatakan
2024 tubuh yang kondisi tubunya
mengakibatkan melemah, dan merasa
kelelahan tidak nyaman
- Monitor kelelahan melakukan aktivitas.
fisik dan Do :
emosional Keadaan umum pasien
melemah,
09. 50 3 - Monitor pola jam DS:
WITA dan tidur Pasien mengatakan
pola jam dan tidurnya
sedikit terganggu.
DO :
Pasien terlihat sedikit
kurang nyaman.
09. 55 3 - Monitor lokasi dan DS :
WITA ketidaknyamanan Pasien mengatakan
- Sediakan merasa lebih nyaman
lingkungan DO :
nyaman dan Pasien tampak lebih
rendah stimulus nyaman
10. 00 3 - Anjurkan tirah DS :
WITA baring - Pasien mengatakan
- Anjurkan merasa aman dan
melakukan nyaman
aktivitas secara - Pasien mengatakan
bertahap mengerti dan akan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
DO : Pasien tampak
tenang dan koperatif
pada saat dianjurkan
tirah baring
10.00 3 - Anjurkan strategi DS :
WITA kopling untuk Pasien mengatakan
mengurangi ingin menonton
kelelahan youtube
DO :
Pasien tampak relax
Jumat, 13 10.15 - Identifikasi kesiapan DS:
December WITA 4 dan kemampuan Pasien mengatakan
2024 menerima informasi sudah siap menerima
informasi yang akan di
berikan
DO:
Pasien tampak paham
dengan informasi yang
di berikan
10.20 4 - Sediakan materi DS:
WITA dan media Pasien mengatakan
pendidikan lebih mudah menerima
kesehatan informasi dalam bentuk
gambar
DO: Pasien tampak
memiliki motivasi
dalam menerima
informasi yang di
berikan
10.25 4 - Ajarkan srategi DS:
WITA yang dapat di Pasien mengatakan
gunakan untuk tidak tahu bagaimana
meningkatkan cara perilaku hidup
perilaku hidup sehat
bersih dan sehat DO:
Pasien tampak
mendengarkan dengan
baik
Jumat, 13 10.30 5 - Identifikasi DS:
kemungkinan
Desember WITA Pasien mengatakan
penyebab
2024 hiperglikemia tidak tahu penyebab
hiperglikemia
DO: Pasien tampak
mendengarkan dengan
baik saat perawat
menjelaskan
kemungkinannya
pasien terkena
hiperglikemia
11.00 5 - Anjurkan DS:
kepatuhan
WITA Pasien mengatakan
terhadap diet
dan olahraga paham saat perawat
menjelaskan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
DO:
Pasien tampak
memahami penjelasa
perawat terkait anjuran
kepatuhan terhadap diet
dan olahraga yang bisa
membantu pasien untuk
menormalkan kondisi
hiperglikemianya
11.30 5 - Kolaborasi DS:
pemberian
Pasien mengatakan
insulin, jika
perlu kolaborasi paham saat dijelaskan
pemberian
penggunan insulin
cairan IV, jika
perlu DO:
Pasien tampak paham
saat di jelaskan cara
penggunaan insulin
yang di ajarkan oleh
perawat
Sabtu,14 07.00 1 - Mengobservasi DS:
tanda-tanda
Desember Pasien mengatakan
vital
2024 badannya sudah
membaik dari pada
yang kemarin. Pasien
mengatakan nyerinya
sudah berkurang
menjadi skala 3
DO:
Pasien mau mengikuti
arahan perawat
TTV:
TD: 180/100 Mmhg
N: 96x/menit
RR: 18X/menit
S: 37,5
P : nyeri dirasakan
ketika beraktivitas
Q : nyeri seperti
tertusuk dan kaku
R : nyeri pada kepala
depan dan tengkuk
sebelah belakang
S:3
T : hilang timbul
08.00 1 - Menjelaskan DS:
makanan yang
Pasien menyebutkan
harus
dikonsumsi dan diet makanan yang baik
dihindari
untuk hipertensi
penderita
hipertensi DO:
mampu mengulang
informasi yang di
sampaikan
09.00 1 - Mendiskusikan DS:
dengan
Keluarga pasien
keluarga
tentang menyebutkan
lingkungan
lingkungan yang baik
yang
menunjang untuk menunjang
kesehatan
Kesehatan
DO:
Keluarga mampu
mengulang informasi
yang di sampaikan
Sabtu,14 08.45 2 Mengidentifikasi DS:
penyebab peningkatan
Desember WITA Pasien mengeluh
TIK (msl: lesi,
2024 gangguan metabolisme, merasakan kepalanya
edema serebral)
terasa pusing.
DO:
Kekuatan otot
ekstremitas kanan atas
dan bawah pasien = 3
GCS = E4V5M6
09.00 2 -Monitor MAP (Mean DS : -
WITA Arterial DO :
Pressure) - TD : 155/100
-Monitor Status mmHg
Penafasan - N : 99x/mnt
- S : 36,0C
- RR : 21x/mnt
Hasil MAP: 120
mmHg
09.30 2 Monitor intake dan DS:
WITA output cairan Pasien mengatakan
sudah bisa minum air
putih sebanyak 1.200
ml hari ini
DO:
Intake cairan yang
diminum pasien: 1.200
ml
Output cairan pasien:
600 ml
09.40 2 -Minimalkan stimulus DS: Pasien mengatakan
WITA dengan tenang dengan
menyediakan lingkungan yang sepi
lingkungan yang dan tidak terlalu
tenang banyak Cahaya dan
- Berikan posisi semi suara
fowler Pasien mengatakan
lebih nyaman dengan
posisi semi fowler
DO:
Pasien terlihat tenang
jika jendela kamar
ditutup dan
lingkungannya sepi
Pasien terlihat nyaman
jika diposisikan semi
fowler
09.55 2 -Kolaborasi pemberian DS : Pasien
WITA sedasi dan mengatakan merasa
anti konvulsan, jika baik-baik saja saat
perlu diberikan obat tersebut
- Kolaborasi pemberian DO : Pasien terlihat
deuretik osmosis, jika tenang dan kooperatif
perlu saat diberikan obat
F. EVALUASI
Hari/tanggal Jam No. Evaluasi TTD
Dx
Senin, 16 07.00 1 S : pasien mengatakan
Desember WITA nyeri pada bagian kepala
2024 sudah berkurang
- P : nyeri akibat
hipertensi
- O : nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R : nyeri pada bagian
kepala
- S : nyeri skala 0
- T : hilang
O:
- pasien tampak baik
- meringis berkurang
A:
- masalah teratasi
P:
- pertahankan kondisi
pasien
Senin, 16 08.45 2 S:
Desember WITA - pasien mengatakan
2024 masih terasa pusing
- pasien mengatakan
nyaman dengan
lingkungan sekitar
O:
- TD : 155/100
- S : 36,0oC
- N : 99x/menit
- R : 21x/menit
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
Senin, 16 11.00 3 S:
Desember WITA - Pasien mengatakan
2024 tubuhnya merasa
lebih baik dari
sebelumnya
- Pasien mengatakan
sudah bisa melakukan
beberapa aktivitas
seperti duduk dan
berjalan ke kamar
mandi
O:
- Pasien tampak
tentang
- Pasien tampak duduk
diatas bed pasien
- Pasien tampak
nyaman.
A:
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan kondisi
pasien
Senin, 16 12.00 4 S:
Desember WITA - Pasien mengatakan
2024 sudah paham
mengenai
penyakitnya
- Pasien mengatakan
mengerti bagaimana
melakukan pola
hidup sehat
O:
- Pasien tampak
kooperatif
- Pasien tampak
menyimak informasi
yang diberikan
A;
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan kondisi
pasien
Senin, 16 13.00 5 S:
Desember WITA - Pasien mengatakan
2024 sudah mengerti
penyebab
hiperglikemia
- Pasien mengatakan
merasa sudah lebih
baik dari sebelumnya
- Pasien mengatakan
sudah bisa melakukan
pemberian insulin
sendiri
O:
- Pasien tampak
kooperatif
- Pasien tampak
mengerti apa yang
dianjurkan
- Pasien tampak
tampak tenang
A:
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan kondisi
pasien