Nur Aini DM - Asuhan Keperawatan
Nur Aini DM - Asuhan Keperawatan
Nur Aini DM - Asuhan Keperawatan
S DENGAN PPOK
DISUSUN OLEH :
NUR AINI DWI MA’RUF
P27220021323
A. Pengkajian
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB di Bangsal
Sakura 12 RSU Indriati Solobaru. Data diperoleh dari anamnesa dengan pasien,
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 66 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Kristen
No. RM : 0882**
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 43 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Kristen
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pada tanggal 4 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB, klien datang ke Bangsal
Pasien mengatakan memiliki penyakit yang sama sejak 3 tahun yang lalu
Pasien mengatakan bahwa kesehatan adalah suatu hal yang penting dan
harus disyukuri, karena tanpa tubuh yang sehat tentunya tidak akan bisa
per hari
c. Pola Eliminasi
bangun.
Fooding
Dressing
Bathing
Activity
Ket :
1 : Mandiri
2 : Bantuan alat
5 : Ketergantungan total
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2 kali sehari setiap pagi dan
Selama sakit : pasien mengatakan selama di rumah sakit tidak mandi dan
Ideal diri : klien berharap sembuh dari penyakitnya dan ingin dilayani
Tuhan.
selalu
kepala keluarga
sesuai agamanya
k. Pola Seksual
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 130/81mmHg
Nadi : 110 x/mnt
RR : 25 x/mnt
Suhu : 36,7 0 C
SpO2 : 96 %,
c. Pemeriksaan Head to Toe
pendengaran baik
saat menelan.
7. Dada
a) Paru
Pe : pekak
c) Abdomen
Pe : tympani
9. Integumen
10. Ekstremitas :
4 4 - -
4 4 - -
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan thorax
Hasil :
- Ukuran dan konfigurasi jantung normal
- Corakan bronkovaskuler lapangan atas paru dan kiri kasar
- Lapangan tengah dan basal paru kanan, juga basal paru kiri tampak
hiperlusen
- Tak tampak ilfiltrat pada pulmo
- Hilus tak menebal
- Apek tenang
- Diafragma dan sudut kostofrenikus baik
Kesimpulan :
- Ukuran dan konfigurasi jantung normal
- Mendukung klinis PPOK dengan lobar emfisema pada lapangan
tengah dan basal paru kanan, juga basal paru kiri
c. Program Terapi
1. RL 12 tpm
3. Anbacim 1g/8jam
4. Ventolin 2.5mg/24jam
5. Pulmicort 0.5mg/24jam
B. DATA FOKUS
RR : 25 x/menit.
SpO2 : 96 %,
3. Takipnea
C. ANALISA DATA
No.
Data Fokus Problem Etiologi
Dx.
1. Ds : Pola nafas Hambatan upaya
nafas
DO :
1. KU sedang
2. TTV
TD : 130/81 mmHg
N : 110 x/menit
S : 36,7oC
RR : 25 x/menit.
SpO2 : 96 %,
4. takipnea
2. DS : Intoleransi Ketidakseimbangan
antara suplai dan
1. Pasien mengatakan aktivitas
kebutuhan oksigen
lemas
beraktivitas dibantu
ke kamar mandi
DO :
orang lain
3. Nadi 110x/menit
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektik berhubungan dengan hambatan upaya nafas
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
o
1. Pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x24 jam Manajemen jalan nafas
tidak pola nafas teratasi
efektif a. Observasi
Kriteria Hasil : - Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas
Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun tambahan
meningkat g menurun - Monitor sputum
(jumlah, warna,
1 Dypsneu
aroma)
1 2 3 4 5 b. Terapeutik
- Pertahankan
2 Penggunaan otot bantu nafas kepatenan jalan nafas
1 2 3 4 5 - Posisikan semi fowler
atau fowler
Memburu Cukup Sedan Cukup Membai - Lakukan fisioterapi
k memburu g membai k dada, jika perlu
k k - Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
3 Frekuensi Nafas detik
- Berikan oksigen, jika
1 2 3 4 5 perlu
c. Edukasi
4 Kedalaman nafas - Anjurkan asupan
cairan 2000ml/hari,
jika tidak
1 2 3 4 5 kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
2. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x24 jam Manajemen energi
aktivitas intoleransi aktivitas teratasi
a. Observasi
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat - Identifikasi gangguan
menurun meningka fungsi tubuh yang
t mengakibatkan
kelelahan
1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari - Monitor pola dan jam
tidur
1 2 3 4 5
- Monitor kelelahan fisik
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah dan emosional
b. Terapeutik
1 2 3 4 5 - Sediakan lingkungan
3 Keluhan lelah nyaman dan rendah
stimulus
- Lakukan aktivitas
1 2 3 4 5 distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun tempat tidur, jika tidak
meningkat menurun dapat berpindah atau
berjalan
4 Dipsnea saat aktivitas c. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
1 2 3 4 5 - Anjurkan aktivitas
secara bertahap
- teknik batuk efektif
d. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
E.
F. IMPLEMENTASI
No
Tanggal/
. Implementasi Respon Ttd
Jam
Dx
1,2 DS:
Pasien mengatakan bersedia
5 Oktober
DO :
2021
TD= 130/81 mmHg
Memonitor TTV
N = 110 x/menit
08.30
RR = 25 x/menit
WIB
S = 36.6oC
SpO2 : 96 %
Terpasang O2 nasal kanul 3lpm
1 Kolaborasi dalam DS :
pemberian obat Pasien mengatakan sesak
bronkodilator berkurang setelah diberikan obat
09.00
DO:
Telah dilakukan terapi
farmakologi nebulizer dengan
obat ventolin dan pulmicort
1 Memposisikan semi Ds :
fowler Pasien mengatakan bersedia
10.00
Do :
Posisi pasien semi fowler
2 Memonitor pola dan jam Ds:
tidur Pasien mengatakan dapat tidur
siang hari dan malam hari kurang
lebih 7 jam saat di rumah sakit
11.00
Do:
Pasien tampak relaks
Pasien tampak nyaman dengan
posisi semi fowler
1 Mempertahankan Ds :
kepatenan jalan nafas Pasien mengatakan sesak sudah
berkurang
11.30
Do :
Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
G. EVALUASI
No Tanggal Evaluasi Paraf
.
Dx
.
1. 5 Oktober S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
2021 O:
13.00 WIB - Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
- RR : 22x/menit
- SpO2 97%
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2.
S:
- Pasien mengatakan masih lemas
- Pasien mengatakan aktivitas masih dibantu
keluarga terutama saat ke kamar mandi
O:
- Pasien tampak lemas
- Nadi 105x/menit
- Akral hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
- Lakukan aktivitas distraksi yang menenangkan
1. 6 Oktober S :
2021 - Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
12.00 WIB - Pasien mengatakan sesak nafas lagi setelah ke
kamar mandi
O:
- Pasien tidak memakai O2 nasal kanul 3 lpm
- RR : 20x/menit
- SpO2 99%
A : masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. S:
- Pasien mengatakan sudah tidak lemas
- Pasien mengatakan aktivitas masih dibantu
keluarga terutama saat ke kamar mandi
O:
- Pasien tampak relaks
- Nadi 80x/menit
- Akral hangat