Lp Nana Nutrisi
Lp Nana Nutrisi
Lp Nana Nutrisi
Disusun Oleh :
MATARAM
2023
LEMBAR PENGESAHAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun Oleh :
NANA NADIA
037SYE22
Mengetahui
A. Fokus pengkajian
1. Pengkajian keperawatan
Meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang berhungan dengan kebutuhan nutrisi, diaantaranya:
a. Riwayat makanan: meliputi pola makan, tipe makanan yang dihindari,
makanan yang lebih disukai.
b. Kemampuan makan: meliputi kemampuan mengunyah, menelan, makan
sendiri atau dibantu.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Konsumsi obat obat tertentu/dalam pengobatan tertentu
Pengkajian status nutrisi meliputi: anthropometric measurement (A),
Biochemical data (B), clinical sign (C), dan dietary history (D).
1. Anthropometric Measurement (A)
Antropometri adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan
bagian khusus tubuh. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam
mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk :
a. Tinggi badan dan berat badan
b. Pengukuran tinggi badan dan berat badan klien harus diperoleh ketika
masuk rumah sakit atau lingkungan pelayanan kesehatan. Apabila
memungkinkan, klien harus ditimbang pada waktu yang sama setiap hari,
pada skala yang sama, dan dengan pakaian atau linen yang sama
c. Lingkar pergelangan tangan
1) Digunakan untuk memperkirakan kerangka tubuh klien.
2) Ukuran kerangka adalah tinggi badan dibagi lingkar pergelangan
tangan, hasilnya dihitung nilai r
3) r = {tinggi badan (cm): lingkar pergelangan tangan (cm)}.
4) Wanita: nilai r > 11,0 (kecil); nilai r 10,1 sampai 11,0 (sedang), dan
nilai r < 10,1 (besar).
5) Laki-laki: nilai r > 10,4 (kecil), nilai r 9,6 sampai 10,4 (sedang), dan <
9,6 (besar).
d. Lingkar lengan bagian tengah atas (mid-upper arm circumference, MAC)
1) Memperkirakan massa otot skelet.
2) Lengan non dominan klien direlaksasikan, dan lingkarnya diukur
pada titik tengah, antara ujung dari prosesus akromial skapula dan
prosesus olekranon ulna.
e. Lipatan kulit tricep (triceps skinfold, TSF)
1) Digunakan untuk memperkirakan isi lemak dari jaringan subkutan.
2) TSF adalah pengukuran yang paling umum
3) Dengan ibu jari dan jari tengah, lipatan panjang dari kulit dan
lemak yang dipegang kira-kira 1 cm dari titik tengah MAC. Jepitan dari
jangka lengkungan lipatan kulit standar ditempatkan pada sisi lain dari
lipatan lemak. Pengukuran rata-rata diambil dari ketiga catatan. Area
anatomi lain untuk pengukuran lipatan kulit termasuk bisep, skapula, dan
otot abdominal.
f. Lingkar otot lengan bagian tengah atas mid-upper arm muscle circumference
MAMC adalah perkiraan dari masa otot skelet, dihitung dari
pengukuran antropometrik MAC dan TSF.
MAMC = MAC – (TSF x 3,14).
Nilai untuk MAC, TSF, dan MAMC dibandingkan dengan standar dan
dihitung sebagai suatu persentase standar.
Tabel 1. Standar ukuran Anthropometri berdasarkan kelompok umur
Rata – rata
Tempat pengukuran Umur Laki – laki Perempuan
Pengukuran lingkar lengan atas 18 – 24 th 30,9 cm 27,0 cm
25 – 34 th 32,3 cm 28,6 cm
35 – 44 th 32,7 cm 30,0 cm
45 – 54 th 32,1 cm 30,7 cm
55 – 64 th 31,5 cm 30,7 cm
65 – 74 th 30,5 cm 30,1 cm
Pengukuran lipat kulit trisep 18 – 24 th 11,2 cm 19,4 cm
25 – 34 th 12,6 cm 21,9 cm
35 – 44 th 12,4 cm 24,0 cm
45 – 54 th 12,4 cm 25,4 cm
55 – 64 th 11,6 cm 24,9 cm
65 – 74 th 11,8 cm 23,3 cm
B. Diagnosa Keperawatan
1. Berat Badan Lebih berhubungan dengan konsumsi gula berlebih
2. Risiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
4. Risiko Perfusi Serebral Tidak Eektif berhubungan dengan penyakit stroke
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)
yang diharapkan
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI
(SDKI) HASIL(SLKI) (SIKI)
Berat Badan Lebih Setelah dilakukan tindakan Manajemen Berat Badan (1.03097)
berhubungan dengan konsumsi keperawatan selama 3x24 jam Observasi
gula berlebih diharapkan Berat Badan membaik 1. Identifikasi kondisi kesehatan
dengan kriteria hasil : pasien yang dapat
1. Berat badan membaik mempengaruhi berat badan
2. Tebal lipatan kulit Terapeutik
membaik 1. Hitung berat badan ideal pasien
3. Indeks massa tubuh 2. Hitung persentase lemak dan
membaik otot pasien
3. Fasilitasi menentukan target
berat badan yang realistis
Edukasi
1. Jelaskan hubungan antara
asupan makanan, aktivitas fisik,
penambahan berat badan dan
penurunan berat badan
2. Jelaskan factor risiko berat
badan lebih dan berat badan
kurang
3. Anjurkan mencatat berat badan
setiap minggu, jika perlu
4. Anjurkan mlakukan pencatatan
asupan makan, aktivitas fisik
dan perubahan berat badan
Konseling Nutrisi (1.03094)
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan makan
dan perilaku makan yang akan
diubah
2. Identifikasi kemajuan modifikasi
diet secara regular
3. Monitor intake dan output
cairan, nilai hemoglobin,
tekanan darah, kenaikan berat
badan dan kebiasaan membeli
makanan
Terapeutik
1. Bina hubungan terapeutik
2. Sepakati lama waktu pemberian
konseling
3. Tetapkan tujuan jangka pendek
dan jangka panjang yang
realistis
4. Gunakan standar nutrisi sesuai
program diet dalam
mengevaluasi kecukupan asupan
makanan
5. Pertimbangkan factor-faktor
yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan gizi
Edukasi
1. Informasikan perlunya
modifikasi diet
2. Jelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap diet
yang diprogramkan
Kolaborasi
1. Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
Promosi Latihan Fisik (1.05183)
Observasi
1. Identifikasi keyakinan kesehatan
tentang latihan fisik
2. Identifikasi pengalaman
olahraga sebelumnya
3. Identifikasi motivasi individu
untuk memulai atau melanjutkan
program olahraga
4. Identifikasi hambatan untuk
berolahraga
5. Monitor kepatuhan menjalankan
program latihan
6. Monitor respons terhadap
program latihan
Terapeutik
1. Motivasi mengungkapkan
perasaan tentang
olahraga/kebutuhan berolahraga
2. Motivasi memulai atau
melanjutkan olahraga
3. Fasilitasi dalam mengidentifikasi
model peran positif untuk
mempertahankan program
latihan
4. Fasilitasi dalam
mengembangkan program
latihan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
5. Fasilitasi dalam menetapkan
tujuan jangka pendek dan
panjang program latihan
6. Fasilitasi dalam menjadwalkan
periode regular latihan rutin
mingguan
7. Fasilitasi dalam
mempertahankan kemajuan
program latihan
8. Lakukan aktivitas olahraga
bersama pasien, jika perlu
9. Libatkan keluarga dalam
merencanakan dan memelihara
program latihan
10. Berikan umpan balik positif
terhadap setiap upaya yang
dijalankan pasien
Edukasi
1. Jelaskan manfaat kesehatan dan
efek fisiologis olahraga
2. Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi kesehatan
3. Jelaskan frekuensi, durasi, dan
intensitas program latihan yang
diinginkan
4. Ajarkan latihan pemanasan dan
pendinginan yang tepat
5. Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
6. Ajarkan teknik pernapassan
yang tepat untuk
memaksimalkan penyerapan
oksigen selama latihan fisik
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan rehabilitas
medis atau ahli fisiologi
olahraga, jika perlu
Risiko Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (1.03119)
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam Observasi
ketidakmampuan mencerna diharapkan Status Nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
makanan membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
1. Porsi makanan yang makanan
dihabiskan meningkat 3. Identifikasi makanan yang di
2. Kekuatan otot pengunyah sukai
meningkat 4. Monitor asupan makanan
3. Kekuatan otot menelan 5. Monitor berat badan
meningkat 6. Monitor hasil pemeriksaan
4. Serum albumin laboratorium
5. Verbalisasi keinginan untuk Terapeutik
meningkatkan nutrisi 1. Lakukan oral hygiene sebelum
meningkat makan, jika perlu
6. Pengetahuan tentang pilihan 2. Berikan makanan tinggi serat
makanan yang sehat untuk mencegah konstipasi
meningkat 3. Berikan makanan tinggi kalori
7. Pengetahuan tentang pilihan dan tinggi protein
minuman yang sehat Edukasi
meningkat 1. Anjurkan posisi duduk, jika
8. Pengetahuan tentang standar mampu
asupan nutrisi yang tepat 2. Ajarkan diet yang di programkan
meningkat Kolaborasi
9. Penyiapan dari penyimpanan 1. Kolaborasi pemberian medikasi
meningkat makanan yang sebelum makan (mis. Pereda
aman meningkat nyeri, antiemetic)
10. Sikap terhadapp 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
makanan/minuman sesuai untuk menentukan jumlah kalori
dengan tujuan kesehatan dan jenis nutrient yang di
meningkat butuhkan, jika perlu
11. Perasaan cepat kenyang
menurun Promosi Berat Badan (1.03136)
12. Nyeri abdomen menurun Observasi
13. Sariawan menurun 1. Identifikasi kemungkinan
14. Rambut rontok menurun penyebab BB kurang
15. Diare menurun 2. Monitor adanya mual dan muntah
16. Berat badan membaik 3. Monitor jumlah kalori yang
17. Indeks massa tubuh membaik dikonsumsi sehari-hari
18. Frekuensi makan membaik 4. Minitor berat badan
19. Nafsu makan membaik 5. Monitor albumin, limfosit, dan
20. Bising ususng membaik elektrolit serum
21. Tebal tipatan kulit trisep
membaik Terapeutik
22. Membrane mukosa membaik 1. Berikan perawatan mulut sebelum
pemberian makan, jika perlu
2. Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien (mis.
Makanan dengan tekstur halus,
makanan yang diblender, makanan
cair yang diberikan melalui NGT
atau gastrostoml, total parental
nutrition sesuai indikasi)
3. Hidangkan secara menarik
4. Berikan suplemen, jika perlu
5. Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk peningkatan
yang dicapai
Edukasi
1. Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
2. Jelaskan peningkatan asupan kalori
yang dibutuhkan
Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan Diri
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x24 jam
neuromuskuler diharapkan keperawatan diri Observasi
meningkat dengan kriteria hasil:
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
1. Kemampuan mandi meningkat
perawatan diri sesuai usia
2. Melakukan perawatan diri
2. Monitor tingkat kemandirian
meningkat
3. Minat melakukan perawatan diri 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu
meningkat kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan
4. Mempertahankan kebersihan
makan
diri meningkat
5. Mempertahankan kebersihan Terapeutik
mulut meningkat
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik
(mis, suasana hangat, rileks)
Edukasi
Risiko perfusi Selebral Tidak setelah dilakukan tindakan Pemantauan Tekanan Intrakranial
efektif berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam Observasi
stroke diharapkan serius selebral 1. Identifikasi penyebab
membaik dengan kriteria hasil: peningkatan tekanan Intrakranial
1. Tingkat kesadaran membaik (mis, lesi, gangguan
2. Nilai tekanan darah metabolisme, hipertensi)
membaik 2. Monitor peningkatan tekanan
3. Refleks saraf membaik darah
3. Monitor pelebaran tekanan nasi
4. Monitor penurunan frekuensi
jantung
5. Monitor ireguleritas irama
napas
6. Monitor penurunan tingkat
kesadaran
7. Monitor perlambatan respon
pupil
8. Monitor kadar C02 dan
pertahankan dalam rentang yang
diindikasikan
9. Monitor tekanan perfusi
selebral
10. Monitor jumlah, kecepatan,
dan karakteristik drainase cairan
serebrospinal
11. Monitor efek stimulus
lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
1. Ambil sampai drainase cairan
serebrospinal
2. Kalibrasi transduser
3. Pertahankan sterilitas sistem
pemantauan
4. Pertahankan posisi kepala dan
leher netral
5. Bilas sistem pemantauan, jika
perlu
6. Atur interval pemantauan
sesuai kondisi pasien
7. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan
jika perlu
D. Evaluasi Keperawatan
Tahap penilaian dan evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang indakan pasien dengan tujuan yang ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga indakan lainnya. Penilaian dalam
keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana indakan yang telah
ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan. Penilaian keperawatan adalah mengukir keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan indakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Dari
satu permasalahan yang ditemui oleh penulis saat pengkajian, kemudian disusun
perencanaan indakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, selanjutnya diimplementasikan
secara langsung kepada pasien. Pada tahap ini penulis akan membahas tentang apakah tujuan
dan criteria hasil asuahan keperawatan yang telah dicapai, dan bila ternyata pencapaian tidak
sesuai dengan yang diharapkan maka kemungkinannya adalah mengakaji ulang rencana
asuhan keperawtan dan memodifikasi asuhan keperawatan tersebut dengan melihat situasi
dan kondisi psaien.
DAFTAR PUSTAKA
Harnanto, A. M. dan S. Rahayu. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Kebutuhan Dasar
Manusia II. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan http://bppsdmk.kemkes.go.id/
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2019. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta