0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan29 halaman

Hanging

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 29

LAPORAN KASUS

HANGING


Eriecka Nenciana
Yuliatika C. Putri (61110023)

Pembimbing :
dr. Reinhard J.D Hutahaean, SH, Sp.F


BAGIAN ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM
2014


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BATAM



PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
NO.POL. : 16/VII/VER/2014/Bid DOKKES


Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resor Kota batam melalui suratnya tanggal
08 Oktober 2014 Nomor Polisi: B/2001/V/2014/Reskrim yang ditanda tangani oleh
Eddy Yulianto, SIK, SH, MH, pangkat Ajun Komisaris Polisi, NRP 78071381 dan
diterima tanggal 08 oktober 2014, maka dengan ini saya, dr. Eriecka Nenciana / dr.
Yuliatika C. Putri sebagai dokter yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Batam,
Biddokkes POLDA KEPRI menerangkan bahwa pada tanggal 06 Oktober 2014, Jam
18.00 WIB, di Rumah Sakit Bhayangkara Batam telah memeriksa jenazah, yang
berdasarkan surat permintaan tersebut di atas bernama Tn. Ujang, umur 23 tahun, jenis
kelamin laki-laki, pekerjaan sebelum meninggal dunia karyawan swasta, alamat di Jl.
Merdeka No.2 RT.01/RW.01, Batam - Kepulauan Riau, ditemukan di kamar tidur
korban, kemungkinan diduga meninggal dunia karena penggantungan.
HASIL PEMERIKSAAN:

Dari pemeriksaan luar atas tubuh jenazah tersebut di atas ditemukan fakta-fakta sebagai
berikut.

A. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH:

1. Identitas Umum Jenazah :

a. Jenis kelamin : Laki-laki
b. Umur : sekitar dua puluh enam tahun
c. Panjang badan : Seratus tujuh puluh tiga sentimeter
d. Berat badan: Enam puluh enak kilogram
e. Warna kulit : Sawo matang
f. Warna pelangi mata: Coklat
g. Ciri rambut :Lurus, cepak, warna hitam
h. Keadaan gizi: Kesan cukup
2. Identitas Khusus Jenazah :

a. Tatoase : Tidak ada.

b. Jaringan parut : Terdapat sebuah jaringan parut pada lengan kanan atas bagian luar, dengan
ukuran panjang lima sentimeter dan lebar nol koma lima sentimeter. Titik pertama terletak
dua sentimeter di atas garis mendatar yang melewati siku, titik kedua terletak tujuh
sentimeter di atas garis mendatar yang melewati siku, bentuk lonjong, tepi tidak teratur.

c. Cacat fisik : Tidak ada.

d. Pakaian :
Baju polo shirt lengan pendek warna abu-abu bertuliskan JAPAN merek BJF, ukuran M
Baju dalam warna putih tanpa lengan bahan kaos, merk HINGS ukuran M
Celana panjang warna hitam, merek LEVIS, ukuran 32
Celana dalam warna putih merk VERS, ukuran M.

e. Penutup jenazah: Sebuah kain sarung berwarna cokelat dengan motif kotak kotak,
berwarna kuning.

f. Perhiasan: Tidak ada.
B. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA KEMATIAN :

a. Lebam mayat : Terdapat lebam mayat di leher, telapak kaki, punggung kaki, tungkai
bawah sampai setinggi sepuluh sentimeter di atas tumit, telapak tangan, punggung
tangan, lengan bawah sampai setinggi lima sentimeter di atas pergelangan tangan, alat
kelamin bagian bawah, berwarna merah gelap, tidak hilang dengan penekanan.

b. Kaku mayat : Kelopak mata , rahang , leher, anggota gerak atas dan bawah susah
dilawan.

c. Pembusukan : Tidak ditemukan pembusukan.

d. Lain-lain: Tidak ada.
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR

1. Permukaan Kulit Tubuh:

a. Kepala
o Daerah berambut: tidak ada kelainan
o Wajah: sembab berwarna merah kebiruan dengan bintik-bintik pendarahan tersebar
pada muka

b. Leher: Terdapat sebuah jejas di leher atas melingkari leher tersebut secara tidak penuh,
arahnya mengarah ke atas. Pada sisi depan setinggi dua sentimeter di atas jakun, sisi
kanan satu sentimeter di bawah lubang telinga, sisi kiri satu sentimeter di bawah lubang
telinga, sisi belakang dua sentimeter dibawah batas tumbuh rambut, pada kedua sisi
samping mengarah ke atas serta berakhir di sisi belakang. Jika kedua ujung jejas
diteruskan dengan membuat garis temu maka akan bertemu pada satu titik yang letaknya
lebih tinggi dari letak jejas sisi depan. Panjang lingkaran tiga puluh sentimeter, lebar nol
koma lima sentimeter dan dalamnya nol koma dua sentimeter. Dasar jejas berupa kulit
berwarna merah kecoklatan, perabaan licin, keras dan kaku. Batas jejas teratur dan tegas.
Di luar batas jejas terlihat memar.

c. Bahu:
o Kanan : Tidak ada kelainan.
o Kiri : Tidak ada kelainan.

d. Dada: Tidak ada kelainan.

e. Punggung : Tidak ada kelainan.

f. Perut : Tidak ada kelainan.

g. Bokong :
o Kanan : Tidak ada kelainan.
o Kiri : Tidak ada kelainan.

h. Dubur :
o Lingkaran dubur : Tidak ada kelainan.
o Liang dubur :Terdapat masa lembek berwarna coklat kekuningan.

i. Anggota gerak :
o Anggota gerak atas:
- Kanan : Jaringan di bawah kuku tampak kebiruan.
- Kiri : Jaringan di bawah kuku tampak kebiruan.
o Anggota gerak bawah :
- Kanan : Jaringan di bawah kuku tampak kebiruan.
- Kiri : Jaringan di bawah kuku tampak kebiruan.
2. Bagian Tubuh Tertentu :
a. Mata :
o Alis mata : Berwarna hitam, tebal
o Bulu mata :Berwarna hitam, tipis
o Kelopak mata : Tidak ada kelainan
o Selaput kelopak mata : Terdapat bintik-bintik perdarahan
o Selaput bening mata : jernih
o Pupil mata: Sebelah kanan dan kiri diameter nol koma lima sentimeter
o Pelangi mata : Berwarna coklat

b. Hidung :
o Bentuk hidung : Tidak ada kelainan
o Permukaan kulit hidung : Tidak ada kelainan
o Lubang hidung : Tidak ada tanda kelainan

c. Telinga :
o Bentuk telinga : Tidak ada kelainan
o Permukaan kulit daun telinga : Tidak ada kelainan
o Lubang telinga : Tidak ada kelainan

d. Mulut :
Bibir atas : Berwarna kebiruan
Bibir bawah : Berwarna kebiruan
Selaput lendir mulut : Berwarna kebiruan
Lidah : Tidak terjulur
Gigi geligi : Gigi sudah lengkap, geraham belakang ke tiga kanan dan kiri sudah tumbuh
Langit-langit mulut : Tidak ada kelainan

e. Alat kelamin :
Alat kelamin laki-laki:
- Rambut kelamin : Sudah tumbuh
- Penis : Sudah disunat, terdapat cairan bening dari ujung kemaluan
- Kantong buah pelir : Teraba dua buah biji pelir, tidak ada kelainan


3. TULANG - TULANG:

a. Tulang tengkorak : Tidak ada kelainan.
b. Tulang belakang : Tidak ada kelainan.
c. Tulang dada : Tidak ada kelainan.
d. Tulang punggung : Tidak ada kelainan.
e. Tulang panggul : Tidak ada kelainan.
f. Tulang anggota gerak : Tidak ada kelainan.
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM

a. Rongga Kepala :
Kulit kepala: Tidak terdapat kelainan.
Ditemukan bintik perdarahan pada selaput lunak maupun selaput keras otak.
Otak besar ukuran panjang dua puluh dua sentimeter, lebar sembilan belas sentimeter,
tebal empat sentimeter. Berat seribu tiga ratus gram. Pada irisan penampang otak besar
terdapat bintik perdarahan.
Otak kecil ukuran panjang tiga belas sentimeter, lebar tujuh sentimeter koma tebal satu
koma lima sentimeter koma. Berat seratus lima puluh gram. Pada irisan penampang
otak kecil terdapat bintik perdarahan.
Batang otak ukuran panjang delapan sentimeter, lebar empat sentimeter, tebal satu
setengah sentimeter. Pada pengirisan ditemukan bintik perdarahan.
Pembuluh dasar otak tidak ada kelainan.

b. Leher bagian dalam :
Lidah : Permukaan rata, warna coklat gelap.
Selaput lendir kerongkongan : Tidak ada kelainan.
Selaput lendir tenggorokan : Ditemukan buih halus.
Tenggorakan : Tidak ditemukan kelainan, cincin tulang rawan tidak ada kelainan.
Terdapat resapan darah pada kulit bagian dalam dan otot leher sesuai dengan jejas pada
bagian luar leher.
c. Rongga dada :
Kulit bagian dalam : Tidak ada kelainan.
Dinding rongga dada : Tidak ada kelainan.
Rongga dada : Tidak ada kelainan.
Tulang dada dan tulang iga: Tidak ada kelainan.
Tidak terdapat perlekatan selaput pembungkus paru dengan dinding dada.

Jantung :
- Kandung Jantung terletak sebelas sentimeter di antara paru-paru.
- Berat jantung tiga ratus lima puluh gram.
- Permukaan jantung tidak ditutupi lemak, bintik perdarahan pada selaput pembungkus
jantung, berwarna merah, perabaan kenyal, ukuran lingkaran katup bilik kanan sebelas
sentimeter, tebal otot bilik kanan satu sentimeter. Lingkar katup pembuluh nadi paru
lima sentimeter, lingkaran katup bilik kiri sembilan sentimeter, tebal otot bilik kiri satu
koma lima sentimeter. Lingkar katup pembuluh nadi utama dua belas sentimeter.
- Kelenjar getah bening dibawah nadi utama jantung: Tidak ada kelainan.

Paru-paru :
- Paru kanan terdiri dari tiga bagian, terdapat bintik perdarahan pada
selaput pembungkus paru, paru berwarna kelabu kemerahan,
permukaan rata, perabaan seperti spons, tepi tumpul. Ukuran panjang
dua puluh sentimeter, lebar sembilan belas sentimeter, tinggi empat
sentimeter. Berat enam ratus gram. Pada pengirisan terdapat darah
warna merah gelap, encer dan berbuih.
- Paru kiri terdiri dari dua bagian, terdapat bintik perdarahan pada
selaput pembungkus paru, paru berwarna kelabu kemerahan,
permukaan rata, perabaan sperti spons, tepi tumpul. Ukuran panjang
dua puluh dua sentimeter , lebar dua puluh dua sentimeter , tebal
empat sentimeter . Berat lima ratus gram. Pada pengirisan terdapat
darah warna merah gelap, encer dan berbuih.


d. Rongga Perut :
Dinding perut : Tidak ada kelainan.
Tirai usus: Menutup sebagian besar usus.
Hati : Warna merah gelap, permukaan licin, perabaan kenyal, ukuran panjang dua
puluh delapan sentimeter, lebar dua puluh dua sentimeter, tebal tujuh
sentimeter, berat seribu tiga ratus gram, pada pengirisan keluar darah
berwarna merah gelap dan encer.
Limpa : warna merah gelap. Permukaan tidak lisut, perabaan kenyal, ukuran panjang
sebelas sentimeter, lebar delapan sentimeter, tebal tiga sentimeter, berat
seratus enam puluh gram, pada pengirisan keluar darah encer berwarna merah
gelap dan encer.
Ginjal :
- Kanan : Warna merah gelap, permukaan licin, perabaan kenyal, kapsula mudah
dilepas, ukuran panjang sepuluh koma lima sentimeter, lebar lima koma
lima sentimeter, tebal dua koma lima sentimeter. Pada piala ginjal tidak
ditemukan batu.
- Kiri : Warna merah gelap, permukaan licin , perabaan kenyal, kapsula mudah
dilepas, ukuran panjang sebelas sentimeter, lebar enam sentimeter, tebal
sentimeter. Pada piala ginjal tidak ditemukan batu.

e. Rongga Panggul:
Kandung kencing: Tidak ada kelainan.
Prostat: Tidak ada kelainan.

E. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah : dilakukan untuk menentukan golongan darah korban dan hasilnya adalah O.


KESIMPULAN

Dari fakta-fakta yang saya temukan dari pemeriksaan jenazah tersebut maka saya
simpulkan jenazah seorang laki-laki, umur sekitar dua puluh tiga tahun, panjang badan
seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat badan enam puluh lima kilogram, warna kulit
sawo matang, gizi cukup. Didapatkan tanda kekerasan tumpul berupa jejas jerat di leher
dan tanda - tanda mati lemas. Pada bagian tubuh lainnya tidak didapatkan tanda-tanda
kekerasan lainnya. Penyebab kematian adalah jeratan di leher yang mengakibatkan mati
lemas.

PENUTUP

Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah sewaktu menerima jabatan sebagai dokter.



Batam, 11 Oktober 2014
Dokter yang memeriksa,



dr. Eriecka Nenciana / dr. Yuliatika C. Putri
PEMBAHASAN
Definisi
Penggantungan (Hanging): suatu keadaan dimana terjadi
konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh
berat badan seluruh atau sebagian.
Tipe-Tipe Penggantungan
1. Berdasarkan cara kematian
Suicidal Hanging
Accidental Hanging
Homicidal Hanging
2. Berdasarkan Posisi Korban
Complete Hanging
Partial Hanging
3. Berdasarkan Letak Jeratan
Typical Hanging
Atypical Hanging

Patomekanisme
Penggantungan menyebabkan kematian dengan beberapa
mekanisme:
1. Arteri karotis tersumbat
2. Vena jugularis tersumbat
3. Memicu refleks karotis
4. Fraktur vertebra servikal
5. Menutupnya jalan nafas

Penyebab Kematian:
1. Asfiksia
2. Iskemi otak
3. Refleks vagus
4. Kerusakan medulla oblongata

PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Tempat Kejadian
Hidup / Sudah Meninggal
Keadaan TKP (sunyi/tersembunyi)
Pakaian Korban
Alat Penumpu (Ada/Tidak)
Jumlah Lilitan
Arah Serabut Tali Penggantung
Distribusi Lebam Mayat
Simpul (Simpul hidup/Mati)
Pemeriksaan Kelonggaran Simpul
Jarak Ujung jari kaki ke lantai
Letak Korban di Tempat Kejadian
Amankan Bekas Serabut Tali
Periksa Bahan Penggantung

2. Pemeriksaan Autopsi
a. Pemeriksaan Luar
Kepala
- Muka Sianotik
- Tanda Penjeratan Pada Leher
- Tanda Asfiksia
Anggota Gerak
- Lembam mayat dan bintik-bintik perdarahan
- Posisi Tangan tergenggam
Dubur dan Kelamin
- Keluarnya Mani, Darah, Urine, Feses


b. Pemeriksaan Dalam
Kepala
- Tanda bendungan pembuluh darah otak
Leher
- Warna jaringan yang terjerat (putih berkilat, perabaan seperti
perkamen)
- Platisma/otot lain ruptur
- Lapisan dalam dan tengah p.d mengalami laserasi/ruptur
- Fraktur tulang hyoid jarang terjadi
- Fraktur cartilago Tyroid jarang terjadi
- Fraktur 2 buah vertebra servicalis bagian atas
Dada dan Perut
- Perdarahan pada pleura, pericard/ peritoneum
- Kongesti atau bendungan pada organ
Darah
- Darah dalam jantung gelap dan lebih cair

Perbedaan Penggantungan Ante Dan
Post Mortem
Antemortem Postmortem
Tanda Gantung Bervariasi Bukan Penggantungan
Tanda Jejas Jerat Jeratan miring
Lingkaran terputus
Letak leher bagian atas
Lingkaran Utuh, Agak Sirkuler
Letak bagian leher tidak Begitu tinggi
Simpul Tapi Tunggal, Pada Sisi Leher Lebih dari satu
Diikat dengan Kuat
Diletakkan dibagian depan leher
Ekimosis di sisi jerat Jelas Tidak Jelas
Kulit di tempat jejas penjeratan Tanda Parchmentisasi

Tanda Parchmentisasi tidak ada atau
tidak begitu jelas
Sianosis Wajar, bibir, telinga, dll sangat jelas Tergantung Penyebab
Wajah Bengkak, mata kongesti agak
menonjol, disertai pembuluh vena
yang jelas pada kening dan dahi
Tidak ada, kecuali pada strangulasi
atau sufokasi

Lidah Bisa terjulur, bisa tidak sama sekali Tidak terjulur, kecuali pada kasus
pencekikan
Penis Ereksi penis, disertai keluarnya
cairan sperma
Ereksi penis dan cairan sperma tidak
ada
Feses Sering keluar Tidak ada
Air liur Menetes dari sudut mulut, arah
vertikal menuju dada
Tidak ditemukan menetes
Perbedaan Gantung Bunuh
Diri Dan Pembunuhan
Bunuh Diri Pembunuhan
Usia Remaja dan dewasa Semua Usia
Tanda Jejas Jeratan Miring
Lingkaran terputus
Terletak pada bagian atas leher
Mendatar
Jeratan tidak terputus
Letak di bagian tengah leher
Simpul Tali Satu Simpul
Letak pada bagian samping
leher
Simpul lebih dari satu
Letak pada bagian depan leher
Riwayat bunuh diri Ada Tidak ada
Cedera Tidak ada Ada
Tangan Tidak dalam keadaan terlihat Tangan terikat mengarah pada
pembunuhan
Tempat Gantung Mudah Dicapai Sulit Dicapai
Tempat Kejadian Terjadi di tempat dimana pintu
dan jendela dalam keadaan
tertutup dan terkunci dari
dalam
Tempat dimana pintu dan jendela
tertutup dan terkunci dari luar
Tanda-tanda perlawanan Tidak ada Hampir selalu ada, kecuali korban
tidak sadar, tidur atau anak-anak
Aspek Medikolegal Pada
Penggantungan
Ruang Lingkup Medikolegal:
1. Pengadaan VeR
2. Tentang Pemeriksaan Kedokteran Terhadap Tersangka
3. Pemberian Keterangan Ahli pada masa sebelum persidangan
dan di dalam persidangan
4. Kaitan VeR dengan rahasia kedokteran
5. Tentang penerbitan surat keterangan kematian dan surat
keterangan medik
6. Tentang kompetensi pasien untuk mengahadapi
pemeriksaan penyidik

Pasal-pasal yang mengatur:
1. Pasal 338
2. Pasal 339
3. Pasal 340
4. Pasal 345

Pada persidangan kasus pidana dokter forensic akan dipanggil
sebagai saksi ahli. Sesuai dengan pasal 179 ayat 1 KUHAP yang
menyatakan setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli
kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib
memberikan keterangan ahli demi keadilan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai