Ppt. CA Serviks
Ppt. CA Serviks
Ppt. CA Serviks
ASUHAN KEPERAWATAN
CA SERVIKS
OLEH :
KELOMPOK 9
PENGERTIAN
Carsinoma serviks adalah kanker yang
tumbuh dan berkembang pada serviks atau
mulut rahim, khususnya berasal dari lapisan
epitel atau lapisan terluar permukaan serviks.
(Heru Priyanto Samadi, 2011)
Carsinoma serviks adalah kanker yang
menyerang leher rahim. Maksudnya, kanker
yaitu tumor ganas dan terjadi di serviks,
sedangkan serviks sendiri adalah bagian dari
uterus yang menonjol ke vagina. (Faizah,
2010)
Genitalia Internal
Uterus
Serviks uteri
Corpus uteri
Ligamenta Penyangga Uterus
Vaskularisasi Uterus
Tuba Fallopi
Genitalia Eksterna
vulva
Mons Pubis/Mons Veneris
Labia Mayora
Labia Minora
Clitoris
Vestibulum
Introitus/Orificium Vagina
Vagina
Perineum
(Hidayat, 2008)
ETIOLOGI
Kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma
Virus atau lebih dikenal dengan virus HPV.
Berikut ini beberapa faktor risiko tejadinya kanker serviks:
Merokok
Infeksi HIV
Klamidia
Pil KB
Hamil lebih dari tiga kali
Hamil pertama pada usia muda
Riwayat keluarga
(Rahman, 2010)
PATOFISIOLOGI
Kanker serviks bisa menyebar melalui peredaran
darah, ekstensi langsung,dan kelenjar limfa.
Kelenjar limfa bisa membesar yang kemudian
menghambat
sirkulasi
darah
vena
dan
menimbulkan edema pada ekstermitas bawah.
Pembesaran kelenjar limfa bisa juga menyebabkan
obstruksi ureter dan/atau hidronefrosis. Kanker
bisa menyebar ke paru-paru, mediastinum, hepar
dan tulang. (Siswadi, 2006)
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Sarwono Prawihardjo (2007), manifestasi klinis dari
kanker serviks adalah:
Terdapat keputihan berlebih, bau busuk dan tidak sembuhsembuh.
Adanya perdarahan abnormal: ini terjadi bila sel-sel rahim
meenjadi bersifat karsinoma dan menyerang jaringan-jaringan di
sekitarnya.
Pengeluaran darah lewat vagina.
Meningkatnya perdarahan selama menstruasi.
Terjadinya siklus di luar menstruasi dan setelah berhubungan
seksual.
Nyeri selama hubungan seksual.
Kesulitan atau nyeri di daerah panggul.
Perdarahan pada masa prapasca manopause.
TEST DIAGNOSTIK
Pap smear
hasil pap smear menunjukan stadium dari kanker serviks
Biopsy
Dilakukan jka pemerikasaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada
serviks, atau jika pap smear menunjukan suatu abnormalitas atau kanker.
Koloposkopi
Pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar.
Tes Schiler
Serviks diolesi dengan lautan yodium, sel yang sehat warnya akan berubah menjadi
coklat, sedangkan sel abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
TERAPI
Operasi
Terapi Radiasi
Kemoterapi
Nutrisi
Screening (pemindaian)
(Maharani, 2009)
PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Sarwono Prawihardjo (2007), penatalaksanaan
medis kanker serviks adalah sebagai berikut:
Histerektomi
Suatu tindakan pembedahan yang bertujuan untuk
mengangkat uterus dan serviks (total) atau salah satunya
(sub total)
Radiasi
Terapi radiasi bertujuan untuk merusak sel tumor pada
serviks serta mematikan parametrial dan nodus limfa pada
serviks
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat melalui infuse tablet,
atau intramuscular
PENGKAJIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
PENGKAJIAN
Biodata
Identitas pasien
Nama : Ny. B
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Suku/bangsa : Bugis Makassar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Alamat : BTP
KLASIFIKASI DATA
Data subyektif :
Klien mengeluh nyeri pada perut.
Klien mengeluh mual.
Klien mengeluh nafsu makan kurang.
Klien bertanya tentang penyakitnya.
Data obyektif :
Ekspresi wajah nampak meringis.
Klien selalu bertanya tentang penyakitnya.
Porsi makan yang disajikan tidak dihabiskan.
Ekspresi wajah nampak cemas.
Tanda-tanda vital
T
N
P
S
:
:
:
:
110/70 mmHg
90 x/menit
20 x/menit
36 0C
DIAGNOSA
DX.1 :
Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungan
dengan Ca.
Serviks.
Data
subyektif :
Klien mengeluh
nyeri pada
bagian perut.
Data
obyektif :
Ekspresi wajah
meringis.
Tanda-tanda
vital :
T: 110/70
mmHg
N: 90 x/menit
P: 20 x/menit
S: 36 0C
INTERVENSI
IMPLEMENTAS
I
1. Mengkaji
1. Kaji tingkat
tingkat nyeri
nyeri.
klien dengan
2. Ukur tandahasil nyeri
tanda vital
sedang.
3. Beri posisi
2. Mengukur
yang
tanda-tanda
nyaman.
vital, dengan
hasil :
T:
4. Menganjurka
130/80 mmHg
n tehnik gate
N : 90 x/menit
control.
P : 20
5. Kolaborasi
x/menit
pemberian
S : 36 0 C
analgetik.
3. Memberi posisi
yang nyaman
dengan miring
ke kanan.
4. Mengajarkan
tehnik gate
control dengan
mengu-sapngusap daerah
di sekitar
EVALUASI
S : Klien
mengeluh nyeri
pada perut.
O : Ekspresi
wajah nam-pak
meringis.
A : Masalah
sebagian
teratasi.
P : Intervensi
masih dilanjutkan
DIAGNOSA
INTERVENSI
IMPLEMENTAS
I
EVALUASI
DX.2 : Resiko
gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan
pemberian
sitostatika.
Data subyektif :
Klien
mengeluh mual.
Nafsu makan
kurang.
Data obyektif :
Porsi makan
yang disajikan
tidak
dihabiskan.
1. Kaji pola
makan klien.
2. Sajikan
makanan
yang
bervariasi.
3. Anjurkan
klien makan
dalam porsi
kecil tapi
sering.
4. Anjurkan
keluarga
untuk
menemani
saat klien
makan.
5. HE tentang
pentingnya
nutrisi bagi
tubuh.
1. Mengkaji
pola makan
klien : nasi,
sayur, lauk,
buahbuahan.
2. Menganjurka
n kepada
keluarga
untuk
menyaji-kan
makanan
yang bervariasi.
3. Menganjurka
n klien makan dalam
porsi kecil
tapi sering.
4. Menganjurka
n keluarga
untuk
S : Klien
mengatakan
nafsu makan
kurang.
O : Makanan
yang disaji-kan
tidak
dihabiskan.
A : Masalah
belum ter-atasi.
P : Intervensi
dilanjutkan 1, 2,
3 dan 4.
DIAGNOSA
DX.3 :
Kecemasan
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
tentang
penyakitnya.
Data
subyektif :
Klien selalu
bertanya
tentang
penyakitnya.
Data
obyektif :
Eskpresi wajah
klien nampak
cemas.
INTERVENSI
IMPLEMENTAS
I
EVALUASI
1. Kaji tingkat
kecemasan.
2. Ciptakan
lingkungan
terapeutik.
3. Dengarkan
keluhan
klien.
4. Beri
penjelasan
tentang
kondisi yang
dialami-nya.
5. Beri
penjelasan
tentang
perawatan
dan pengobatan.
6. Beri
dorongan
spiritual.
1. Mengkaji
tingkat kecemasan klien
dengan hasil
klien masih
cemas.
2. Menciptakan
lingkungan
yang terapeutik
dengan
menyapa
ramah pasien
apa kabar pagi
ini bu!
3. Mendengarkan
keluhan klien
bahwa :
Mualnya masih
ada
4. Nyerinya masih
ada.
5. Memberikan
penjelasan
tentang
perawatan dan
pengobatan
S : Klien masih
mena-nyakan
tentang penyakitnya.
O : Ekspresi
wajah nam-pak
cemas.
A : Masalah
belum ter-atasi.
P : Intervensi
dilanjutkan 1, 2,
dan 3.
THANKS