Ipi13251 PDF
Ipi13251 PDF
Ipi13251 PDF
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1976 Popovich dan rekan kerjanya
telah memperkenalkan penggunaan CAPD sebagai
alternatifterapiyang popularpada pasien end st
age
renal disease (ESRD),sehinggapadatahun1985 sudah
mencapai27.
000 pasien yang memakaiCAPD.Akan
tetapidariberbagaili
teraturdilaporkanangkakej
adi
an
peritonitis pada 6,
3 episode perpasien-pert
ahun.
Ditandaidarikeluhancairanperit
onealyangkeruhdan
gejalaklinisperitonit
is.Padaj
urnalinidisebutkanlebih
82
dari20% di
temukan mikroorgani
sme staphylococcus
1,
darihasilkul
turcai
ranperit
oneal
.2
Sej
ak t
ahun 1980 angka kej
adian peritonitis
padabeberapapusatdi
ali
sisberbeda,padasuatustudi
dil
aporkan1 epi
sodedari24 pasi
en,studilainmencatat
1 episodepada60 pasi
en.Di
dugakeanekaragamanini
dipengaruhiolehti
ngkatedukasidanti
dakterlepasdari
3
teknik pemasangan pada saatit
u. Pada sebuah pusat
dialisisdiBal
timore,di
kat
akan peri
tonitismerupakan
kompl
i
kasi mayor, meski
pun i
nfeksi candida
4
berpengaruh t
erhadap angkakesaki
t
an dan kematian.
J Peny Dalam, Volume 11 Nomor 2 Mei 2010
Kej
adi
anPerit
onit
i
spadaPasi
enCont
inuousAmbulatory Peritoneal Dialysis:Identifikasi M ikroorganisme
dan Sensitifitas Antibiotik
Elizabet
hHaryant
i, Yenny Kandarini, IGde Raka Widiana, Wayan Sudhana, Jodi Loekman, Ket
utSuwitra
83
CAPD juga bervariasi dari 2 bulan hingga 51 bulan, yangkembali ke HD sebanyak 4orang,
yangmasih hidup 8 orang. Penyebab kematian (Diagram 1);penyakit jantungkoroner 20%,
stroke 20%, malignant 6,7%, syok hipovolemik 6,7% dan terbanyak shok kardiogenik
Keterangan:
sebesar 46,7%.
HASIL
Tabel3.Frekuensikejadian peritoniti
s
Padapenelitianinididapatkan23 sampeldari77
pasien CAPD yang mengalamikomplikasiperitonit
i
s,
denganrerata
au
umur
r46,
46,
26 + 13,
07tahun,usiaterendah
14 tahun,dan tertua65 t
ahun.Jeniskelamin laki-l
aki
15 orang,wanita8 orang.Insidenperitonitissel
ama5
tahun(Tabel1).
Valid 2005
2006
2007
2008
2003
Total
1
5
12
8
2
28
Persentase
71,
9%
Tabel1.Tahun,kejadianperitonitis
Jumlah
Frekuensi pasien
hidup
Frekuensi
Jumlahpasien
kejadian
pGa
eri
toni
sSebabkematian
mb
arti
1.
Ke
t
e
r
a
n
g
a
:
Diagram
kematian
1
x 1. Sebabn
23
4x
Frekuensikej
adi
an
Insiden
Persentase
perepisoden
25
42
54
57
49
77
0,
04
0,
119
0,
222
0,
14
0,
04
0,
561
3,
6
17,
9
42,
9
28,
6
7,
1
100,
0
Frekuensi
Persentase
GNP
PNC
DKD
4
16
2
17,
4%
69,
6%
8,
7%
NC
4,
3%
peri
t
oniti
s
5x
1x
2x
3x
4x
M5x
ikroorganisme
Juml
ahpasien
23
6
1
1
darikultu
r
1
cairan
3,
1%
3,
1%
Persent
ase
3,
1%
71,
9%
18,
8%
3,
1%
3,
1%
perito3,
neal
1%
Mi
kroorganismedarikul
t
urcairanperitoneal
StaphyT
lo
c
o
c
c
u
s
1
8
,
8
%,
eu
oo
mo
aeru
gi
no
s
ab12,
5%,St
erdapat 10 Jeni
sPs
mi
kd
ro
rganas
ni
sme
pe
ny
eb
a
er
i
t
oni
t
i
s(Ga
mb6
ar
,ya
i
t
u:t
e
r
y,
a
k%,
St
ap
hyi
l
oco
cuter
s bauman
3p
,
1
%,
P
anto
ea
,
32)
%,
Cand
i
dbaan6
3
Ac
no
bc
ak
18,
8%,Pseudomonasaerugi
nosa 12,
5%,St
rept
ococcus
3,
1%,ECL 3,
1%,ESA 3,
1%.Sebanyak31,
3% hasi
l
nya steri
l
.
9,
4%,Chri
sl
ut
eol
a3,
1%,Pant
oea6,
3%,Candi
da6,
3%,
Aci
net
obact
er baumanni
i 3,
1%, Fl
avy Orysi
habi
t
ang
3,
1%,ECL 3,
1%,ESA 3,
1%.Sebanyak31,
3% hasi
l
nya
st
eri
l
.
84
Tabel4.Skorantibiotikpadakulturcairanperi
t
oneal
Chl
oramphenicol
Ciprofloxacin
DKB (Debekacin)
Eryt
hromycin
Fosfomyci
n
Gent
amyci
n
Sul
ferazon
Tet
racycl
i
n
Ceft
azi
di
me
Thri
met
ropi
n/
sul
famet
hoxazole
Cefot
axi
me
Cefoperazonsulbactam
M eropenem
Pi
peraci
l
l
i
n-taxobactam
Ampi
ci
l
l
i
n
Amoxyci
l
l
i
n
Li
nesol
i
d
Vancomyci
n
Nv
Ampi
ci
l
l
i
nsulbactam
Tot
al
10,
29
19,
36
7,
00
12,
07
15,
79
14,
71
7,
79
22,
93
14,
50
16,
50
St
d.
Devi
at
i
on
11,
30
13,
84
11,
56
9,
55
13,
57
11,
90
8,
52
8,
11
11,
57
11,
59
St
d.
Error
3,
02
3,
70
3,
09
2,
55
3,
63
3,
18
2,
28
2,
17
3,
10
3,
10
95% Confidence
Int
ervalforM ean
3,
76
16,
81
11,
36
27,
35
,
33
13,
67
6,
56
17,
58
7,
95
23,
62
7,
85
21,
58
2,
86
12,
71
18,
25
27,
61
7,
82
21,
18
9,
81
23,
19
12,
36
9,
36
14,
50
17,
36
3,
79
3,
71
7,
29
1,
21
0
0
10,
53
11,
51
13,
52
13,
70
11,
89
7,
61
7,
49
12,
19
4,
54
0
0
12,
01
3,
08
3,
61
3,
66
3,
18
2,
04
2,
00
3,
26
1,
21
0
0
,
70
5,
71
1,
55
6,
59
10,
49
-,
61
-,
61
,
25
-1,
41
0
0
9,
11
M ean
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
280
19,
00
17,
16
22,
41
24,
22
8,
18
8,
04
14,
32
3,
84
0
0
11,
94
Mi
ni
mum
M aximum
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
25,
00
36,
00
28,
00
22,
00
40,
00
28,
00
24,
00
32,
00
30,
00
29,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
,
00
29,
00
35,
00
30,
00
33,
00
21,
00
21,
00
31,
00
17,
00
,
00
,
00
40,
00
Kej
adi
anPerit
onit
i
spadaPasi
enCont
inuousAmbulatory Peritoneal Dialysis:Identifikasi M ikroorganisme
dan Sensitifitas Antibiotik
Elizabet
hHaryant
i, Yenny Kandarini, IGde Raka Widiana, Wayan Sudhana, Jodi Loekman, Ket
utSuwitra
Sensit
i
f
Resi
st
en
<12
<15
<14
<11
<12
<14
<14
<10
<14
<17
<13
<13
18
16-20
>18
>15
>15
19
>18
11-15
>23
14-15
>18
14-16
-
85
Ampicillin
Amoxicillin
<13
<13
14-16
-
PEM BAHASAN
CAPD pada ESRD, masih merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian, karena
mengingat angka kesakitan yang tinggi,walaupun angka kematian akibat peritonitis tidak
ada. Di South Africa,dikatakan kejadian peritonitis penyebab utama kegagalan CAPD,
Darihasilpenelitiankamimenunjukkaninsi
den
peritonitis sebagai komplikasi terapi CAPD pada
ESRD,masihmerupakanmasalahyangperlumenjadi
perhatian, karena mengingat angka kesaki
tan yang
tinggi, walaupun angka kematian akibat peritoni
t
is
tidak ada. Di Sout
h Africa, dikatakan kej
adian
peritonitispenyebab utama kegagalan CAPD,16,
6%
15
pasien kembalike HD. DiDenpasar,kembali
nya 4
pasienkeHD bukanolehsebabperitonitisakant
et
api,
terbanyakolehkarenamigrasicathet
er,atautersumbat/
alirantidaklancar
.
Dari data stat
ist
ik US t
ahun 2000, mencat
at
1 kejadian dalam 12 hingga 24 bulan pasien dial
ysi
s
10
peritonealyang mengalamiperitonitis. Pada sebuah
studiyangdilakukandiAustraliadimanamengeval
uasi
kejadianperitonitisselama12 bulansejakfebuari2000
hinggajanuari2001,didapat
kan64% (145/293)pasi
en
11
mengalamiperitonitis. Studil
ain selama 15 t
ahun
diArgentina,didapatkan 96 episode peritonitis pada
12
110,
43 pasien pertahun (0,
87 episode/pasien-tahun).
Darihasilanalisis terhadap pasien CAPD selama 5
tahun diDenpasar-Balidi
dapatkan episodeperitoni
t
is
sebesar0,
14 episodepertahun.
Prinsip dari di
ali
sis CAPD ial
ah di
fusi dan
osmosis; pergerakan molekul yang terl
arut dari
konsentrasitinggikerendah (difusi),contohnyaurea,
kreatinin,vitamin B12 dan fosfat.Prosesdifusiakan
cepatapabilatekananantaradarahdancairanperi
toneal
terdapatgradien yang besar/bedatekanan.Disamping
itu terjadi ultrafiltrasi, pergerakan dari molekul air
melewatimembranperi
toneal,tingginyakadardextrose
86
19
19
Gambar
5. Porta
s ofen
trymikroorganisme
Gambar
4. Portals
of l
entry
mikroorganisme
Gej
ala klinis dari peritonits ditandai dengan keluha
n (%)
26
22
3
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
64 (56.64)
n (%)
Escheri
chi
a coli
Klebsi
ela pneumoniae
Enterobacter cloacae
Klebsi
ela oxytoca
Ci
trobacter freundii
Proteus mi
rabi
li
s
Proteus vulgari
s
Serrati
a marcescens
Enterobacter agglomerans
Salmonella enteritidis
Yokenella regensburgei
Methylobacteri
um fujisawaense
Total
6
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
22 (19.47)
Anaerobes
n (%)
9
3
1
1
1
2
1
1
1
20 (17.70)
n (%)
Bacteroi
des vulgatus
Total
1 (0.88)
Yeasts
n (%)
Candi
da albi
cans
Candi
da glabrata
Candi
da parapsi
losi
s
Total
5 (4.43)
M icelial fungi
Neosartorya hi
ratsukae
Total
n (%)
1
1 (0.88)
87
Frekuensi
10
6
4
3
1
2
2
1
1
1
1
32
Persentase
31,3
18,8
12,5
9,4
3,1
6,3
6,3
3,1
3,1
3,1
3,1
100,0
DAFTAR RUJUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KESIM PULAN
Pada penelitian ini kami dapatkan 23 pasien
dengan gejala peritonitis dari 77pasien CAPD, dengan
kejadian pertahun 14%, usia antara 14 65 tahun, 15
pasien wanita, dan 8 laki-laki. Staphylococcus memiliki
hubungan yang kuat terhadap kejadian peritonitis
dan dalam hal ini tetrasiklin merupakan antibiotik
yang memiliki sensitifitas tertinggi pada pasien
dengan CAPD. Dari hasil analisa cairan peritoneal
menunjukkan skor antibiotik secara berurutan dari yang
paling sensitif: tetrasiklin dengan angka sensitifitas
22,93, ciprofloxasin 19,36, piperacillin-tazobactam
17,36, trimetropin/sulfamethoxazole 16,5, fosfomicin
15,78 dan sisanya resisten. Pentingnya melakukan
kultur pada cairan peritoneal dialysisakan menurunkan
angka kesakitan.
7.
8.
9.
89
10.
11.
12.
13.
14.
90
15.
16.
17.
18.
19.
20.