Pengendalian Obesitas

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

PENGENDALIAN OBESITAS

HIPERTENSI METABOLIC SYNDROME DIABETES MELLITUS

Risiko akibat obesitas

JANTUNG KORONER CANCER COLON OSTEOPOROSIS


Indikator dan Target PP-PTM
RPJMN 2015-2019

TARGET

No. INDIKATOR
Baseline 2019

2 Proporsi obesitas pada penduduk 15,4 (2013) 15,4


usia 18 tahun (%)

3
Prevalensi Obesitas Penduduk Usia 20
Tahun Di Dunia Per Regional, 2008

30
Prevalensi Obesitas di Indonesia
25 24.1
2013
21 20.8
20 18.3 18.2 18.1 18 18
16.4 16.3 15.9 15.8
15.5 15.4 15.2 15.4
15 14.1 14 13.7 13.6 13.6
12.9 12.8 12.4 12.3
12.2
10.4 10.2 10.2
10 8.7
6.2
5

(Sumber: Riskesdas, 2013)


Proporsi Penduduk Mengonsumsi Gula, Garam dan
Lemak Melebihi Pesan Permenkes No 30 Tahun 2013
Menurut Karakteristik, Indonesia 2014

Kelompok Jenis Tempat Kuintil


Umur Kelamin Kepemilikan
40 35.8
35 33.3
32.1
30.3 30.3 30.2
30 25.9
28.1
26.3
24.6
25 22.7
20.6 20.4 20.6
19.9 19.6
20 18 17.1 16.7 16
18 18.6 18.3
14.5
15 11.7
10.4
12.7
10
10 5.7
6.8 6.4
4.6 4.6 5.2 5.2 4.8
5 1.3 1
2
3.1 3.7 3.7

Gula Garam Lemak


5
(Sumber: Total Diet Studi, 2014)
0.0
40.0
60.0
80.0
100.0
Bali

20.0 14.2
Kalsel
Babel
Jateng
DIY
Jatim
Banten
Sumut
Lampung
Kalteng
Jabar
INDONESIA 26.1
Sumsel
Sulteng
Sulbar
NTT
Sumbar
Bengkulu
Riau
Sulsel
Jambi
Sulut
Malut
Fisik, per provinsi, 2013

Gorontalo
Kalbar
Kep. Riau
NTB
Kaltim
Maluku
Aceh
Sultra
Pabar
Proporsi penduduk usia 10 th dengan kurang aktivitas

Papua
DKI
44.2
OBESITAS

7
SITUASI OBESITAS
Peningkatan prevalensi obesitas tahun 2010
sebesar 11.7% menjadi 15.4% tahun 2013
(Riskesdas, 2013).
Di dunia diperkirakan meningkat pada tahun
2025 sebesar 50% (WHO,2011)
Obesitas berkaitan erat dengan kejadian PTM
dan menyebabkan kematian pada 2.8 Juta
orang dewasa setiap tahunnya ( WHO, 2013)
Obesitas telah menjadi Indikator
Pembangunan Nasional RPJMN tahun 2015-
2019 dan Renstra Kemenkes tahun 2015-2019.
DEFINISI

OBESITAS MERUPAKAN PENUMPUKAN LEMAK


YANG BERLEBIHAN AKIBAT
KETIDAKSEIMBANGAN ASUPAN ENERGI DGN
ENERGI YANG DIGUNAKAN DALAM WAKTU
LAMA
Klasifikasi
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT = BB (kg)
TB2 (m)

IMT (kg/m2) Klasifikasi


< 18,5 Berat badan kurang
18,5-22,9 Normal
> 23 Berat badan lebih:
23-24,9 Berisiko
25-29,9 Obes I
> 30 Obes II

WHO-WPRO (2000)
70%

Behavior Environment

Physiologic
and
metabolism

Genetic

30%
PERUBAHAN POLA HIDUP

Aktif bergerak

Malas Makanan kalori


bergerak Makanan serat
, pola makan
vs Latihan fisik seimbang

Stress Paparan
berlebihan berbahaya

Kelola stress Proteksi diri


Obesity Related Diseases
Stroke
Respiratory disease
Cardiovascular

Gall bladder disease Diabetes

Osteoarthritis
Hormonal abnormalities
Cancer

Hyperuricaemia and gout


PENGELOLAAN OBESITAS

14
KEBIJAKAN PENGENDALIAN OBESITAS Program
Indonesia
Peningkatan upaya promotif dan preventif dengan Sehat
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat melalui


penyelenggaraan Posbindu PTM.

Peningkatan peran multidisiplin dan lintas sektoral Advokasi, Penguatan sistim


Kemitraan, kesehatan untuk
melalui mekanisme kemitraan dan jejaring kerja diagnosis dini
Kepimpinan dan tatalaksana
dan DM dan faktor
Penguatan peran pemerintah khususnya pemerintah Manajemen risikonya
daerah sesuai dengan kearifan lokal/karakteristik
setempat dalam semangat otonomi daerah.
Penguatan Riset,
Promosi
Surveilans dan
Pendekatan berjenjang dari masyarakat hingga ke Kesehatan dan
Penurunan
Monev program
pelayanan kesehatan tersier dengan rujuk balik Faktor Risiko
pengendalian
diabetes melitus
(continuum of care ) dengan pendekatan
berdasar siklus kehidupan.

Dukungan ketersediaan infrastruktur pelayanan


kesehatan yang memadai dengan kendali mutu dengan
tenaga kesehatan yang profesional pada setiap tatanan.
STRATEGI
STRATEGI PENGENDALIAN OBESITAS

1. Terintegrasi di program-program sekolah (Usia Dini)


2. Pembudayaan pola makan sehat dan seimbang
3. Meningkatkan pola konsumsi makanan olahan rumah dibanding cepat saji dan
kemasan
3. Penguatan kebijakan untuk menjamin akses terhadap makanan sehat yang
terjamin mutunya dan terjangkau
4. Pencegahan dan pengendalian PTM terintegrasi melalui sistem pelayanan
kesehatan dasar
5. Pendidikan kesehatan termasuk mass-media untuk meningkatkan perhatian dan
norma perubahan sosial tentang obesitas
6. Pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan multisetting dan multisektor
SASARAN
Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas ditujukan kepada Masyarakat untuk
peningkatan kepedulian dan peran serta dalam pencapaian berat badan ideal
dengan sasaran, antara lain:
masyarakat, khususnya para pimpinan masyarakat/adat, tokoh agama,
Kepala Desa dan perangkat pemerintahan Desa;
kader-kader masyarakat seperti Posbindu PTM, Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga, dan/atau kader-kader kesehatan yang sejenis;
perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan
keagamaan;
Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
media massa
dunia usaha; dan
lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan internasional.

21
GERAKAN NUSANTARA
TEKAN ANGKA OBESITAS

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 2 TAHUN 2015


Indikator Pembangunan Kesehatan
RPJMN Tahun 2015-2019

GERAKAN NUSANTARA
TEKAN
ANGKA OBESITAS
(GENTAS)

upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan


partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan
terkoordinasi untuk menekan laju peningkatan prevalensi obesitas

www.themegallery.com
RAGAM AKSI MANCANEGARA MEMERANGI OBESITAS

Singapore

USA
KEGIATAN PENGENDALIAN OBESITAS

Promosi Kesehatan Peningkatkan pola makan sehat dan rendah gula, garam,
lemak guna mencegah faktor risiko PTM
Stranas Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik untuk
Mencegah Penyakit Tidak Menular ; Fokus Implementasi pada upaya promosi
pangan beragam, bergizi seimbang dan aman serta aktivitas fisik yang baik,
benar, terukur dan teratur yang dilakukan setiap individu dalam konteks
promotif dan preventif PTM.
Pelaksanaan CERDIK Di Sekolah
Kolaborasi dan penguatan berbagai upaya pengendalian Obesitas yang ada
dimasyarakat
Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi
Seimbang ( Kampanye dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Pesan Gizi Seimbang : 6) Biasakan Sarapan;
1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan; 7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
8 )Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi; 9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih
4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan mengalir;
pokok; 10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak; pertahankan berat badan normal
DIET SEHAT GIZI SEIMBANG
Batasi Konsumsi gula, garam dan
lemak utuk terhindar dari risiko
PTM
Penguatan Food labeling
(Kewajiban Pencantuman
informasi kandungan Gula
total, Natrium total dan lemak
total)
Pesan kesehatan tentang batas
maksimum konsumsi Gula,
Garam dan Lemak per orang
per hari
Pesan kesehatan :
Konsumsi Gula lebih dari 50 gr, Natrium lebih
dari 2000 mg, atau Lemak total lebih dari 67 gr
per orang per hari berisiko hipertensi, stroke,
diabetes dan serangan jantung 22
Permenkes No. 30 Tahun 2013
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam
dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji

Informasi Nilai Gizi dan Pesan kesehatan pada


pangan Olahan
(Labeling) dan siap saji (Media promosi) 23
TANTANGAN

Aturan untuk labeling sudah ada di BPOM tetapi belum


mandatory untuk semua makanan kemasan/olahan Harus
ada law enforcement dan review PP 69 th 1999 tentang label
dan iklan pangan.
PP ini diperkuat dengan Keputusan Kepala Badan POM no HK
03.1.23.11.11.099.09 tahun 2011 tentang pengawasan klaim
dalam label dan iklan pangan olahan. Hal yang diperhatikan
diawasi dengan ketat adalah iklan makanan/minuman tidak
sehat yang agresif keseluruh lapisan masyarakat terutama
pada kelompok usia muda (anak2).
Perlunya penerapan pajak pada makanan tidak sehat (tinggi
gula, garam lemak) dan subsidi makanan sehat (sayur dan
buah) untuk menjamin akses dan keterjangkauan terhadap
makanan sehat berkualitas
24
Gula & makanan yang mengandung
gula murni (Hindari/Batasi)
19
Tepung & makanan yang terbuat dari
tepung-tepungan (HINDARI / BATASI)
Minyak / makanan yang mengandung
lemak tinggi (HINDARI / BATASI)
Makanan Rendah Kalori
(DIANJURKAN)
22
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
PENGERTIAN Aktivitas Fisik:
Setiap gerakan tubuh yang dapat
meningkatkan pengeluaran tenaga atau
AKTIVITAS
energi
FISIK
(Physical
Activity) Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
penderita PTM
LATIHAN
FISIK
(EXERCISE) Aktif di Tempat Kerja
Anak dan Sekolah
Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai kemampuan
dan kondisi yang memungkinkan.

Aktifitas Fisik min. 150 menit / minggu atau


Min. 30 menit 3-5 kali seminggu.
Manfaat Aktivitas Fisik
Mencegah stress, Kecemasan, Depresi,
AKTIVITAS FISIK Perilaku berisiko tinggi
(Physical Activity)
Mengurangi Risiko mati muda karena
penyakit jantung, stroke, diabetes, jatuh
Mengendalikan Tekanan darah tinggi, Lemak
tubuh /Berat badan, lemak dalam darah,
LATIHAN FISIK gula darah, Pengeroposan dan patah tulang,
(EXERCISE) Nyeri punggung dan lutut
Membentuk tulang, otot dan sendi yang kuat
& sehat
Meningkatkan Tenaga/Stamina
OLAHRAGA Memperbaiki kemampuan tubuh untuk
(SPORT)
gunakan insulin, penting dalam pencegahan
Diabetes Tipe II

BAIK, BENAR, TERUKUR DAN TERATUR (BBTT)


Aktivitas Fisik Latihan Fisik Olah raga
PENGERTIAN : PENGERTIAN :
Setiap gerakan tubuh PENGERTIAN : Salah satu bentuk
yang dapat Semua bentuk aktivitas fisik yang
meningkatkan aktivitas fisik yang dilakukan secara
pengeluaran tenaga dilakukan secara terstruktur, terencana,
atau energi terstruktur dan dan berkesinambungan
terencana, dengan dengan mengikuti
tujuan untuk aturan2 tertentu dan
CONTOH : meningkatkan bertujuan untuk
Membersihkan kebugaran jasmani meningkatkan
rumah kebugaran jasmani dan
Mencuci prestasi
Menyeterika CONTOH :
Memasak Jalan kaki Jogging
Berkebun Sit-up / Push-up CONTOH :
Stretching Sepakbola Bulutangkis
Naik-turun tangga Bola basket Tenis meja
Senam aerobik
Mencuci mobil, dsb Bersepeda dsb Balap sepeda dsb
Anak dan Remaja
Dewasa usia 18 -64 tahun Usia > 65 tahun
umur 5-17 tahun

Minimal 60 menit dengan


Sama dengan orang dewasa
aktifitas fisik intensitas sedang Minimal 150 menit dalam
Rekomendasi khusus
sampai kuat setiap hari seminggu dengan aktivitas
Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik lebih dari 60 fisik intensitas moderat, atau
untuk meningkatkan
menit bermanfaat bagi Minimal 75 menitdalam
keseimbangan dan mencegah
kesehatan jika : seminggu dengan aktivitas
jatuh setiap 3 hari atau lebih /
Banyak Bersifat aerobik fisik kuat, atau
minggu.
termasuk kegiatan intensitas kombinasi keduanya
Aktivitas fisik untuk penguatan
kuat Olahraga pertarungan
otot setiap 2 hari atau lebih /
termasuk penguatan otot dan minimal 10 menit.
minggu. Menjadi aktif sesuai
kegiatan untuk penguatan
kemampuan dan kondisi yang
tulang
memungkinkan.
minimal 3 kali seminggu.
What PEOPLE NEED To prevent and
manage obesity?
Early detection
Role model
Motivation
Support (material and immaterial)
Guidance
Companion
Early Detection

Pemeriksaan 1 tahun sekali untuk individu tanpa


risiko, 6 bulan sekali untuk yang dengan risiko di
keluarga, di kantor, di sekolah (CERDIK/UKS)
Waspada obesitas sentral (perut buncit) seringkali
dianggap remeh untuk orang-orang dengan BMI
yang masih normal (tidak tampak gemuk)
Komplikasi obesitas
ROLE MODEL

Diawali di keluarga: orang tua


harus dapat memberikan contoh
bagaimana gaya hidup sehat
termasuk pola makan seimbang
dan rutin beraktivitas fisik
Pemimimpin
Guru
Tokoh masyarakat
Tenaga kesehatan : punya dasar
ilmu, tetapi belum tentu dapat
menjadi role model
Guru olah raga : punya dasar ilmu,
tetapi belum tentu dapat menjadi
role model
Role
model
Orang tua:
Makan sehat
bersama
Sarapan sehat
sebelum jam 9
Memanfaatkan
waktu liburan untuk
berolah raga
bersama
Tidur teratur dan
cukup
Saling berbagi
perasaan,
mengurangi stress
Role model

Tenaga medis dan guru olah raga memiliki


peranan yang utama karena mereka memiliki
dasar ilmunya
Tapi sayangnya cukup banyak yang belum
dapat dijadikan role model
Masih banyak fat doctor dan fat PE
teacher
Kebiasaan salah: teh manis, makanan
pertemuan HIGH CALORIES
Bagaimana mereka dapat menatalaksana
pasien/murid jika mereka sendiri tidak peduli
dengan kondisi mereka
Banyak juga yang tidak mengerti manajemen
obesitas yang baik, terkait dengan FAD DIET
FAD DIET
Supplemen
Obat racikan
Diet super ketat Terlalu
Crash diet menjanjikan,
Detoks membuat terlena,
Makanan nutrisi dapat
Kombinasi membahayakan
makanan ini itu
tubuh
Puasa berlebihan
dll Penurunan berat
badan yang baik 0,5
1 kg per minggu
Beberapa motivasi:
health benefit,
Motivation dangerous medical
condition, wealth and
Masalah utama pada obesitas
adalah : penyangkalan, pengabaian, money, family/spouse,
dan ketidak tahuan, serta etc
keputusasaan
Stigma biar gemuk asal sehat (klub
big size woman)
Gemuk adalah momok atau joke
membuat orang obesitas berprilaku
defensif
Orang dengan kegemukan tidak
menyadari potensi komplikasi yang
dialami atau keluhan-keluhan yang
muncul akibat obesitas tidak
disadari
Motivasi yang kuat butuh
ditanamkan untuk mencegah dan
mengatasi obesitas
SUPPORT
Dukungan yang dapat diberikan untuk obesitas dapat berupa materil
dan immaterial
Lingkungan yang nyaman (untuk tinggal, bekerja, atau bermain)
Kebijakan terkait dengan hidup sehat
Penghargaan atas upaya yang telah dilakukan
Dukungan psikologis untuk mau keluar dari kegemukan:
Menurunkan berat badan itu bukan YANG TERCEPAT yang terbaik
Rentan akan bosan
Emosi yang berkecamuk
Euforia sesaat saat berhasil menurunkan BB
Depresi akan hasil yang tidak sesuai
Tergoda fad diet atau ikut-ikutan olah raga berdasarkan trend
Bouncing and craving
GUIDANCE

Kegemukan bukan hal yang baik, akan tetapi menurunkan


berat badan pun harus sesuai dengan aturan
Orang dengan obesitas yang tanpa bimbingan yang baik akan
jatuh ke dalam cara menurunkan berat badan yang kurang
baik:
Tergiur dengan metode penurunan berat badan yang cepat
Berusaha mengikuti olah raga seberat dan sesering mungkin
Dibutuhkan bimbingan yang baik dalam hal:
Mengatur pola makan
Memilih olah raga (jenis, durasi, frekuensi) yang sesuai
Manajemen stress
Mengatur pola tidur
Companion
Menurunkan berat badan perlu pendampingan baik jangka pendek atau
jangka panjang
Pendampingan bersifat sebagai : role model, motivator, support, guidance
Menurunkan obesitas tanpa pendampingan rentan menimbulkan salah arah
bagi individu yang mengalami obesitas, tidak heran jika banyak penderita
obesitas yang berusaha menurunkan berat badan dengan cara yang tidak
tepat sehingga timbul:
Komplikasi penyakit bahkan kematian (vokalis klanting turun 25 kg dalam waktu 2
bulan, disertai dengan timbulnya gangguan ginjal dan jantung, dan berakhir
dengan kematian)
Bouncing (ivan gunawan, vokalis grup RSD yang merupakan ambassador produk
pembantu penurunan berat badan)
Cedera (pasien pribadi penderita obesitas dengan BMI 40, ikut berzumba dan
terkilir)
Bertambah gemuk atau tetap gemuk (ibu-ibu disekitar rumah yang selesai senam
langsung menyantap makanan berkalori tinggi macam gorengan/teh manis)
PENGORGANISASIAN

43
Pelayan
PELAYANAN KESEHATAN an
Lansia
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS Perilaku Cerdik
HIDUP Diet sehat
Aktivitas Fisik
Posbindu PTM
Pelayanan Posyandu
lansia
bagi Dewasa Deteksi Dini
dan
Monitoring
Pelayanan faktor risiko
PTM
bagi anak
Pelayanan Sekolah dan
Remaja Perilaku Cerdik
bagi bayi Diet sehat gizi seimbang
dan balita Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu Posbindu PTM
Deteksi Dini dan Monitoring faktor
hamil dan Ibu risiko PTM
Menyusui Deteksi dini kanker leher rahim
dan payudara (wanita usia 30 50
th)
Pelayanan Penjaringan UBM
PUS & WUS Imunisasi Anak Sekolah
UKS (Cerdik Di Sekolah)
PMT (Diet sehat gizi seimbang)
Aktivitas Fisik
ASI eksklusif
Pemeriksaan dan Pencegahan merokok
Imunisasi dasar lengkap
Monitoring TD Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
Pemberian makan / PMT
Deteksi dini dan Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
Monitoring faktor risiko Fe
Penimbangan
Konseling PTM Vit A
Skrining pra nikah Diet sehat MTBS
Monitoring faktor Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 44
risiko PTM
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM -
(POSBINDU PTM)
Kegiatan terintegrasi :
Deteksi dini faktor risiko PTM
Monitoring faktor risiko PTM
Konseling + Rujukan
Kegiatan lainnya Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

1.Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan


tempat kerja, tatanan sekolah, tatanan kesehatan,
tatanan khusus rutan/lapas, tatanan lembaga
keagamaan, Tatanan Khusus Haji
2.Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Sehat Desa.
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
PEN WHO CARTA WHO/ISH
Peningkatan Tatalaksana Faktor
Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, konsumsi alkohol,
Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas,
dan lainya) di Fasilitas pelayanan
dasar (Puskesmas, dokter keluarga,
praktek swasta)
Sepuluh (10) persen penduduk usia
>15 th diwilah kerja Puskesmas
mengikuti kegiatan Posbindu PTM

Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan


Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko
Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke
dengan Charta WHO PEN 47
SUMBER DATA
RISET KESEHATAN DASAR
RISET KESEHATAN TAHUNAN
TOTAL DIET STUDY
SURVEI KONSUMSI
STUDI OBESITAS
SURVEILANS DAN SIS INFO PTM
Sistem Informasi PPTM
Sebagai tempat menyimpan informasi
kesehatan warga masyarakat
Sebagai basis data untuk
pengambilan keputusan
Surveilans Posbindu PTM
Web GIS

SISTEM
INFORMAS
Sebagai wadah untuk informasi kesehatan
I untuk menghindari faktor risiko PTM
Sebagai indikator kesehatan
masyarakat dalam satu wilayah
PPTM
Portal Web PTM
Surveilans PTM FKTP

Sebagai alat Sebagai sarana komunikasi masyarakat


monitoring dan dalam menjaga kesehatan
evaluasi penyakit
tidak menular Tindaklanjut Gateway
Monev PTM ElKes
PENUTUP
Obesitas telah menjadi masalah pandemi kesehatan dan
mengancam keberhasilan pembangunan nasional
kondisi peningkatan obesitas akan berakibat pada tingginya
tingkat pengeluaran pembiayaan kesehatan.
Pengendalian Obesitas dilakukan dengan mengupayakan
Kepedulian dan Pelibatan Peran Serta Masyarakat secara
terencana dan terkoordinasi dari Tingkat Nasional Hingga
Daerah
Keberhasilan Pencapaian Indikator Pembangunan Nasional RPJMN
Tahun 2015-2019 ditentukan dari Komitmen semua pihak termasuk
Dukungan Alokasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Anda mungkin juga menyukai