Anestesi pada pasien pediatri membutuhkan pendekatan yang berbeda dari pasien dewasa karena perbedaan anatomi, fisiologi dan farmakologi tubuh anak. Faktor-faktor seperti pernafasan, sistem kardiovaskuler dan kebutuhan cairan tubuh pada anak berbeda dari orang dewasa. Anestesi pada anak dilakukan dengan mempertimbangkan hal tersebut serta melalui tahap pra-operasi, intra-operasi dan pasca-oper
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
146 tayangan14 halaman
Anestesi pada pasien pediatri membutuhkan pendekatan yang berbeda dari pasien dewasa karena perbedaan anatomi, fisiologi dan farmakologi tubuh anak. Faktor-faktor seperti pernafasan, sistem kardiovaskuler dan kebutuhan cairan tubuh pada anak berbeda dari orang dewasa. Anestesi pada anak dilakukan dengan mempertimbangkan hal tersebut serta melalui tahap pra-operasi, intra-operasi dan pasca-oper
Anestesi pada pasien pediatri membutuhkan pendekatan yang berbeda dari pasien dewasa karena perbedaan anatomi, fisiologi dan farmakologi tubuh anak. Faktor-faktor seperti pernafasan, sistem kardiovaskuler dan kebutuhan cairan tubuh pada anak berbeda dari orang dewasa. Anestesi pada anak dilakukan dengan mempertimbangkan hal tersebut serta melalui tahap pra-operasi, intra-operasi dan pasca-oper
Anestesi pada pasien pediatri membutuhkan pendekatan yang berbeda dari pasien dewasa karena perbedaan anatomi, fisiologi dan farmakologi tubuh anak. Faktor-faktor seperti pernafasan, sistem kardiovaskuler dan kebutuhan cairan tubuh pada anak berbeda dari orang dewasa. Anestesi pada anak dilakukan dengan mempertimbangkan hal tersebut serta melalui tahap pra-operasi, intra-operasi dan pasca-oper
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 14
ANESTESI PADA PASIEN PEDIATRI
Oleh : Heru Setiyanto, dr. Sp. An Sub Dep Anestesi Rumkital dr. Ramelan Pendahuluan - Anestesi pada anak kecil dan bayi berbeda dengan anestesi pada orang dewasa - Anak kecil bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini - Melakukan tindakan anestesi pada pasien pediatri harus anatomi, fisiologi dan farmakologinya.
Pembagian pasien pediatri berdasarkan kondisi biologisnya
1. Neonatus Umur , 28 hari 2. Bayi Umur 1 bulan – 1 tahun 3. Anak Umur1 tahun - 12 tahun Faktor-faktor yang mendasari perbedaan dalam melakukan anestesi pada pasien pediatri dibandingkan dengan orang dewasa 1. Pernafasan Perbedaan anatomi jalan nafas dibandingkan orang dewasa a. Kepala lebih besar dengan occipital yang lebih menonjol. b. Lidah lebih besar c. Laring terletak lebih anterior d. Epiglotis lebih panjang e. Lubang hidung lebih sempit e. Leher dan trachea lebih pendek f. Kartilago thyroid lebih dekat dengan jalan nafas
Adanya perbedaan tersebut menyebabkan tipe pernafasan
abdominal, lewat hidung sehingga mudah terjadi hipoxia Fungsi Pernafasan Ekspansi paru terbatas - Rongga thorax sempit - Abdomen besar - Diaphragma tinggi - Posisi iga horizontal - Otot intercostal belum sempurna Oedema jalan nafas Variabel Anak Dewasa Frekuensi nafas 30-50 12-16 Tidal volume 6-8 7 Dead space 2-2,2 2,2 Alveolar ventilation 100-150 60 FRC 27-30 30 Konsumsi oksigen 6-8 3
2. Kardiovaskuler - Akibat hipoxia dapat menimbulkan bradikardi oleh karena rangsangan parasimpatis yang lebih dominan - Bayi bersifat poikiloterm artinya perubahan suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan sekitarnya. - Pusat pengatur suhu di hipotalamus belum sempurna menyebabkan mudah terjadi hipotermia. Umur Nadi Tekanan sistolik Tekanan diastolik Preterm 130-150 45 25
Baru lahir 110-150 60-75 27
6 bulan 80-150 95 45
2 tahun 85-125 95 50
4 tahun 75-115 98 57
8 tahun 60-110 112 60
Perbedaan heart rate, dan tekanan darah pada pediatric berdasarkan umur Umur EBV
Premature 90-100cc/kg
Baru lahit 80-90 cc/kg
3 bulan-1 tahun 70-80 cc/kg
>1tahun 70 cc/kg
Dewasa 55-60 cc/kg
Kebutuhan cairan tubuh - Hilangnya cairan tubuh o.k : * Keringat * Uap pernafasan * Pertumbuhan * Ekskresi
- Cara penggantian *Cairan tubuh yang hilang diganti menggunakan rumus 4 - 2 – 1 artinya : 4 ml/kgBB/jam untuk BB 10 kg pertama 2 ml/kgBB/jam untuk BB 10 kg berikutnya 1 ml/kgBB/jam untuk BB sisanya *Perdarahan yang hilang diganti bila > 10% EBV PENERAPAN ANESTESI PADA PEDIATRI 1. Tahap Pra Bedah - Dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam sebelum tindakan anestesia.
- Perkenalan dengan orang tua penderita sangat penting untuk
memberi penjelasan mengenai masalah dan anestesia yang akan dilakukan.
- Premedikasi. Tujuannya pasien menjadi tidak cemas sebelum
induksi dan saat induksi. Dilakukan induksi bersama orang tua.
- Puasa dilakukan untuk menghindari muntah yang berakibat
aspirasi. Tipe makanan Lamanya puasa
Cairan •Pasien sehat Minimum 2 jam •Pasien sakit Minimum 4 jam Penganganan tersendiri (pasang NGT, •Operasi emergensi dll)
Susu •ASI Minimum 4 jam •Susu non ASI Minimum 6 jam
Padat •Operasi elektif 1 hari sebelum operasi •Operasi emergensi Penanganan tersendiri 2. Tahap Intra Bedah - Anestesi pada pasien pediatri paling sering menggunakan anestesi umum intubasi - Cara menggunakan sungkup bila operasi berlangsung tidak lama - Terapi cairan diberikan untuk mengganti cairan yang hilang waktu puasa, waktu pembedahan, adanya perdarahaan dan cairan , adanya sepsis
3. Tahap pasca bedah
- Setelah selesai anestesia dan keadaan umum baik, penderita dipindahkan ke ruang pulih. - Disini diawasi seperti di kamar bedah, walaupun kurang intensif dibandingkan dengan pengawasan sebelumnya. - _ Untuk memindahkan penderita ke ruangan biasa dihitung dulu. skomya Untuk memindahkan pasien ke ruangan menggunakan skort Lockhart Yang dinilai Nilai Pergerakan 2 Gerak bertujuan 1 Tak bertujuan 0 Diam Pernafasan 2 Teratur, batuk, menangis 1 Depresi 0 Perlu dibantu Warna 2 Merah muda 1 Pucat 0 Sianosis Tekanan darah 2 Berubah sekitar 20% 1 Berubah 20-30% 0 Berubah lebih dari 30% Kesadaran 2 Benar benar sadar 1 Bereaksi 0 Tak bereaksi
