0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
124 tayangan26 halaman

Manajemen Anestesi Pada Bedah Tiroid

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 26

MANAJEMEN ANESTESI

PADA BEDAH TIROID

dr. Arky Kurniati Alexandra


dr. Rama Josua Matasak Lolong Wulung
dr. Noorcahya Amalia
dr. Yafet Yanri Sirupang

Departemen Anestesi dan Terapi Intensif


Fakultas Kedoktern Universitas Indonesia
PENDAHULUAN
• Pembedahan tiroid dapat berkisar hanya dari pembedahan sederhana
pengangkatan nodul tiorid saja hingga prosedur pembedahan yang
komplek.
• Kesulitan manajemen anestesi :
• Manajemen sulit jalan napas akibat besarnya ukuran kelenjar tiroid
• ketidakseimbangan endokrin yang dapat bermanifestasi sistemik
SKENARIO KASUS
• Perempuan, 34 th, 161104
• Anamnesa :
• Pasien datang dengan keluhan benjolan di leher sejak 8 tahun yang lalu, semakin
membesar sejak 1 tahun belakangan. 5 tahun terakhir pasien mengeluh penurunan
berat badan sebanyak 15 Kg, mudah berkeringat, sering berdebar-berdebar. Pasien
rutin meminum Carbimazole 2x10 mg dan Propanolol 2x100 mg tetapi keluhan tidak
membaik. Pasien direncanakan operasi untuk pengambilan tiroid.
• Riwayat operasi sebelumnya disangkat
• Riwayat asma /alergi tidak ada
• Riwayat hipertensi/DM/ Gangguan jantung tidak ada
• Tidak ada gangguan suara atau menelan. Tidak ada sesak.
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Fisik
• Mata : Exolftalmus
• KU : Sedang
• Airway :
• Massa bagian anterior leher dengan • Kesadaran : Compos mentis
ukuran diameter ± 6 cm dan ± 4 cm, • Tekanan Darah : 130/80 mmHg
berbatas tegas, dapat bergerak jika
menelan. • Nadi 110x/menit
• Mallampathy 2 • Napas 18x/menit
• Ekstensi leher maksimal
• Jantung : Bunyi 1, 2 Reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
• Paru : Vesikuler simetris, tanpa rhnokhi
dan wheezing
• Abdomen : Supel
• Ekstremitas Akral Hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil
DPL 12.0/36/4050/230.000
GDS 85
SGOT/ SGPT 14/15
Ureum/ Creatinin 15/0.4
Natrium / Kalium/ Chlorida 145/ 3.0/106
PT (Kontrol PT) 14.2 (13.5)
aPTT (Kontrol APTT 37.7 (30.7)
TSH/FT4 0.01 / 1.52
Rontgen Tidak tampak kelainan pada cor dan pulmo
USG Leher Tiroid kiri menebal 4.5 x 5 x 11
Tiroid kanan menebal 4.2x5x11
Echo LV global normokinetik EF 55 %
RV Fungsi normal TAPSE 1.7 cm
MR Mild, TR Mild, Intermediate probability PH
FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA
• ASA 2
• Struma Multi nodular toxic TD 119/76, HR 100, FT4 1.52, TSH 0.10. Klinis hipotiroid
riwayat AFRR, USG thyroid struma thyroid bilateral dengan suspek nodule besar
didalamnya, kanan dengan kalsifikasi. Dibanding dengan usg lama (18/2/2015)
bertambah besar. Vaskular normal, tidak tampak kgb cervical. EKG : Sinus
takikardia, HR 100x dengan P Pulmonal. ECHO : fungsi sistolik LV global normal, EF
55%, LV global normokinetik, Fungsi RV normal, MR mild, TR mild. Dalam terapi
Propanolol 3x20mg, PTU 1x150mg
• Kemungkinan sulit jalan napas ec massa leher
MANAJEMEN ANESTESI
• Pasien direncanakan operasi pada tanggal 4/7/2019 tetapi kemudian di batalkan
karena pasien masih mengeluh berdebar-debar, keringat dingin
• Dijadwalkan kembali pada tanggal 15/7/2019 kemudian dibatalkan karena pasien
mengalami AFRVR di ruang operasi
• Dikonsulkan Jantung dengan saran :
• Propanolol 3x20 mg
• Ramipril 1x5 mg
• Spironolacton 1x12.5 mg PO
• Lanoxin IV 0.5 mg jika HR > 120x
• Dijadwalkan kembali pada tanggal 17/7/2019, pasien kembali takikardi
• Diberikan pre medikasi Midazolam 2mg dan Fentanyl 50 mcg -> Nadi menurun dari
136 menjadi 122
• Pasien batal kembali
MANAJAMEN ANESTESI
PADA BEDAH TIROID
• Pembedahan tiroid diindikasikan pada :
• Keganasan
• struma nodular dengan gejala obstruksi jalan napas
• struma npodular retrosternal
• hipertiroid yang resisten terhadap manajemen medis
• indikasi kosmetik
• Tantangan pada manajemen anestesi pada bedah tiroid
• Manajemen jalan napas
• Keadaan metabolic dan komorbid yang menyertai
• Kemungkinan komplikasi akibat keadaan metabolic dan komorbid intra opertif
maupun post operatif.
PRE OPERATIVE ASSESSMENT

• Pasien harus dalam keadaan euthyroid.


• Memastikan keadaan komorbid yang menyertai
Riwayat Penyakit • Gejala dan tanda obstruksi jalan napas

• Kemungkinan kesulitan jalan napas, besarm ukuran tumor, tumor


retrosternal, ekstensi leher dan mobilitas leher.
Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan darah perifer rutin, elektrolit, termasuk kalsium, tiroid
dan Penunjang function test, USG dan Chest Xray AP/ Lateral
GEJALA DAN TANDA KLINIS HIPERTIROID

keganasan, struma nodular dengan gejala obstruksi jalan napas


dan atau struma npodular retrosternal, hipertiroid yang resisten
terhadap manajemen medis, indikasi kosmetik
SINTESIS HORMON TIROID
OBAT ANTI TIROID
• Penghambat sintesis hormone tiroid
• Penghambat transport ion iodide
• Iodida -> menekan release dan sintesis hormone tiroid
• Iodium radioaktif
• B Blocker
• Kortikosteroid
PERSIAPAN OPERASI DAN
PREMEDIKASI
• Operasi elektif : persiapan operasi bertujuan untuk memastikan fungsi tiroid
dan gejala tiroid dalam keadaan normal dan eutiroid.
• Pemberian methimazole/carbimazole/potassium iodide
• Pemberian beta blocker

• Operasi emergensi : persiapan operasi diberikan secara cepat untuk


menormalkan gejala hiper/hipotiroid yang terjadi :
• Pemberian beta bloker
• Pemberian obat anti tiroid
• Hormon tiroxin intravena
• Kortikosteroid
AGEN ANESTESI
• Pemberian glycopyrrolate dan atropine : mengurangi sekresi
• Pre oksigenisasi dengan oksigen 100%
• Penggunaan short-acting opioid : fentanyl/remyfentanyl, sufentanyl
• Penggunaan dexmedetomidine
• Manajaemen anestesi dengan TIVA : DOC : propofol
• Musle relaxant : Vecuronium : cardio-stability
MANAJEMEN AIRWAY
• Kemungkinan penggunaan FOB, video laringoskop
• Penggunaan ETT non kinking
• Ventilasi LMA sebaiknya jangan dilakukan pada bedah tiroid yang
diindikasikan adanya :
• Deviasi trakea
• Retrosternal struma
• Paralisis pita suara
POSISI
• Posisi pasien memerlukan exposure leher dan kelenjar tiroid :
• Posisikan pasien memakai donat dan pengganjal bahu
• Kemudahan akses intravena dapat dilakukan dengan memasang extention
tube sehingga tidak mengganggu operator
• Pasien dengan proptosis dan exolfthamus diperlukan kehatia-hatian dalam
menutup mata
• Posis head-up sebaiknya selalu dilakukan secara rutin untuk mencegah darah
masuk ke bagian mata
MONITORING
• Monitoring kemungkinan gangguan respirasi dan komplikasi kardiak selama
operasi
EKSTUBASI
• Hindari kemungkinan terjadinya respon stress selama ekstubasi
• Perhatikan resiko kemungkinan gangguan pita suara pada operasi bedah
tiroid
• Pemberian kortikosteroid untuk mencegah edema jalan napas dan
kemungkinan PONV
KOMPLIKASI POST OPERATIF
• Anti nyeri : pemberian NSAID, pemberian infiltrasi local post operatif
• Pencegahan PONV : pemberian anti-emetic
• Komplikasi post operatif lainnya
• Edema laring
• Kerusakan nervus laryngeal reccurent
• Kerusakan nervus laryngeal superior
• Tracheomalasia : atrofi dinding cartilage trakea akibar penekan massa yang sdah
terlalu lama
• Hipoparatiroid : hipokalsemia  laringospasme, irritabilitas cardiac, pemanjangan
QT Interval
• Pneumotorax intraoperative
• Tiroid storm
• Myxedema coma
SUMBER
• S. bajwa., V. Seghal. Indian journal of endocrinology and metabolism / mar-
apr 2013 ; Vol 3.
• L. Adam, S. Davies. Anaesthesia for thyroid surgery. Department of
anaesthesia, leeds general infirmary. 2009 : 03.

Anda mungkin juga menyukai