0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan4 halaman

UAP

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4

UJI APUNG PARU

• harus dilakukan dengan teknik • Esofagus & trakea diikat dibawah


tanpa sentuh (no touch kartilago krikoid dengan benang.
technique), menghindari Tujuan pengikatan ini
timbulnya artefak memanipulasi cairan ketuban,
mekonium atau benda asing lain
• Lidah dikeluarkan seperti biasa tidak mengalir ke luar melalui
dibawah rahang bawah, ujung trakea
lidah dijepit dengan pinset atau • esofagus diikat diatas diafragma
klem, kemudian ditarik kearah dan dipotong diatas ikatan.
ventrokaudal sehingga tampak Pengikatan agar udara tidak
palatum mole. masuk ke dalam lambung dan uji
apung lambung-usus (uji Breslau)
tidak memberikan hasil yang
• Dengan skapel yang tajam, meragukan
palatum mole disayat sepanjang
perbatasannya dengan palatum
durum. Faring, laring, esofagus
bersama dengan trakea
dilepaskan dari tulang belakang.
• organ leher dan dada yg dikeluarkan dari • Bila hasil uji negatif , pemeriksaan
tubuh, dimasukkan ke dalam air dan histopatologik paru harus dilakukan
dilihat apakah mengapung atau untuk memastikan bayi lahir mati atau
tenggelam lahir hidup. Hasil uji apung paru positif
berarti pasti lahir hidup.
• Paru pada bayi yang lahir mati masih • Setelah dikeluarkan dengan teknik tanpa
dapat mengapung oleh karenan sentuh -> fiksasi dengan larutan formalin
kemungkinan adanya gas pembusukkan 10%.

• Bila mengapung, letakkan diantara 2 • Sesudah 12 jam -> dibuat irisan


karton dan ditekan (dengan arah tekanan melintang Setelah difiksasi selama 48
yang tegak lurus, jangan bergeser) untuk jam -> dibuat sediaan histopatologik.
mengeluarkan gas pembusukkan yang
terdapat pada jaringan intertisisal paru, • pewarnaan HE dan bila paru telah
lalu dimasukkan kembali ke dalam air membusuk digunakan pewarnaan
dan diamati apakah masih mengapung Gomori atau Ladewig
atau tenggelam.
Bila masih mengapung => paru tersebut
berisi udara residu yang tidak akan
keluar.
• Tanda khas untuk paru bayi
belum bernapas =>
tonjolan berbentuk bantal
(cushion-like) yang akan
bertambah tinggi dengan
dasar menipis sehingga
tampak seperti gada (club
like).

• paru bayi belum bernapas


yang sudah membusuk,
dgn pewarnaan Gomori
atau Ladewig => serabut-
serabut retikulin pada
permukaan dinding alveoli
berkelok-kelok seperti
rambut keriting
Lahir hidup (live birth) • Setelah dikeluarkan dengan
teknik tanpa sentuh -> fiksasi
• pemeriksaan ditemukan dada dengan larutan formalin 10%.
sudah mengembang dan
diafragma sudah turun sampai • Sesudah 12 jam -> dibuat
sela iga 4-5 irisan melintang Setelah
difiksasi selama 48 jam ->
• Makroskopik: Paru berwarna dibuat sediaan histopatologik.
merah muda tidak merata
dengan pleura yang tegang, • pewarnaan HE dan bila paru
menunjukan gambaran mozaik telah membusuk digunakan
karena alveoli sudah terisi pewarnaan Gomori atau
udara. Gambaran marmer Ladewig
terjadi akibat pembuluh darah
intertisial berisi darah.

Anda mungkin juga menyukai