FTS STERIL Sediaan Parenteral
FTS STERIL Sediaan Parenteral
FTS STERIL Sediaan Parenteral
SEDIAAN PARENTERAL
Kelompok : 1
Venny Febriani Herman
Wa Ode Wahyuni Maulidina
Helni Febriani
Ayu Moita
Anggun Sri Anggi Nur
Suarnita
Reza Ameliana
Definisi
Injeksi (FI Edisi III) adalah sediaan steril berupa larutan, suspense atau serbuk yang
harus dilarutkan atau di suspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir.contohnya sediaan parenteral
Sediaan parenteral merupakan salah bentuk sediaan farmasi yang masih banyak
digunakan, terutama digunakan di puskesmas dan rumah sakit. Sediaan parenteral
merupakan salah satu produk steril yakni sediaan dalam bentuk terbagi-bagi yang
bebas dari mikroorganisme hidup (Lachman & Lieberman, 1994).
Jenis-jenis sediaan parenteral
1. Infus
2. Suntikan
3. Larutan dialisis dan irigasi
4. Larutan untuk terapi inhalasi
Rute-rute pemberian sediaan parenteral
1. Bahan aktif
2. Bahan tambahan
Antioksidan : Garam-garam sulfurdioksida, termasuk bisulfit, metasulfit dan sulfit adalah yang paling
umum digunakan sebagai antioksidan. Selain itu digunakan :Asam askorbat, Sistein, Monotiogliseril,
Tokoferol.
Bahan antimikroba atau pengawet (Hanya untuk sediaan injeksi, tidak boleh ditambahkan untuk
sediaan infus)
contoh : Benzalkonium klorida, Benzil alcohol, Klorobutanol, Metakreosol, Timerosol, Butil p-
hidroksibenzoat, Metil p-hidroksibenzoat, Propil p-hidroksibenzoat, Fenol.
Buffer (Hanya untuk sediaan injeksi, tidak boleh ditambahkan untuk sediaan infus) contoh : Asetat,
Sitrat, Fosfat.
Bahan pengkhelat : Garam etilendiamintetraasetat (EDTA).
Gas inert : Nitrogen dan Argon.
Bahan penambah kelarutan (Kosolven) : Etil alkohol, Gliserin, Polietilen glikol, Propilen glikol, Lecithin
Surfaktan : Polioksietilen dan Sorbitan monooleat.
Bahan pengisotonis : Dekstrosa dan NaCl
Bahan pelindung : Dekstrosa, Laktosa, Maltosa dan Albumin serum manusia.
Bahan penyerbuk : Laktosa, Manitol, Sorbitol, Gliserin.
Lanjutan
Keuntungan :
a) Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.
b) Bioavabiltas sempurna atau hampir sempurna.
c) Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinalis dapat dihindarkan .
d) Obat dapat diberikan kepada penderita yang sedang sakit keras
ataupun koma
Kelemahan :
a) Pemberian sediaan parenteral harus dilakukan oleh personal yang terlatih dan membutuhkan waktu pemberian yang lebih lama
b) Pemberian obat secara parenteral sangat berkaitan dengan ketentuan prosedur aseptic rasa nyeri pada lokasi penyuntikan yang tidak selalu
dapat dihindari
c) Bila obat telah diberikan secara parenteral, sukar sekali untuk menghilangkan/merubah efek fisiologisnya karena obat telah berada dalam
sirkulasi sistemik
d) Harganya relatif lebih mahal, karena persyaratan manufaktur dan pegemasan
e) Masalah lain dapat timbul pada pemberian obat secara parenteral dan interaksi obat secara parenteral seperti septisema, infeksi jamur,
inkompatibilitas karena pencampuran sediaan parenteral dan interaksi obat
f) Persyaratan sediaan parenteral tentang sterilitas, bebas dari partikulat, bebas dari pirogen, dan stabilitas parenteral harus oleh semua personel
yang terlihat
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH