Parotitis
Parotitis
Parotitis
ASUHAN KEPERAWATAN
PAROTITIS
KEPERAWATAN ANAK
TINGKAT 2 A
Di susun oleh : kelompok 7
NURYATUN ROKHIMAH
- (P1337420218004)
MAHFRIDA SALBIYANA
- (P1337420218013)
YUNINDYA TRISKA W
- (P1337420218014)
LESTARI
- (P13374202180)
NURA NURULITA
- (P1337420218032)
Definisi Parotitis
Parotitis merupakan penyakit infeksi pada
kelenjar parotis akibat virus.
Parotitis (gondongan) adalah suatu penyakit
menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus
(Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar
ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan
rahang sehingga menyebabkan pembengkakan
pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Parotitis merupakan penyakit virus akut yang
biasanya menyerang kelenjar ludah terutama
kelenjar parotis (sekitar 60% kasus). Gejala
khas yaitu pembesaran kelenjar ludah terutama
kelenjar parotis.
Virus masuk ke sistem saraf pusat melalui
Etiologi parotitis plexus choroideus lewat infeksi pada sel
Agen penyebab parotitis epidemika mononuclear. Masa penyebaran virus ini adalah
adalah anggota dari kelompok 2-3 minggu melalui dari ludah, cairan
serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan
paramyxovirus, yang juga termasuk
terinfeksi lain. Virus dapat diisolasi dari saliva 6-
didalamnya virus parainfluenza,
7 hari sebelum onset penyakit dan 9 hari
measles, dan virus newcastle
sesudah munculnya pembengkakan pada
disease. Virus masuk dalam tubuh kalenjar ludah. Penularan terjadi 24 jam sebelum
melalui hidung atau mulut. Virus pembengkakan kalenjar ludah dan 3 hari setelah
bereplikasi pada mukosa saluran napas pembengkakan menghilang (Sumarmo, 2008).
atas kemudian menyebar ke kalenjar Virus yang paling umum yang menyebabkan
limfa lokal dan diikuti viremia umum parotitis akut adalah mumps. Mumps merupakan
setelah 12-25 hari (masa inkubasi) virus RNA rantai tunggal genus Rubulavirus
yang berlangsung selama 3-5 hari. subfamily Paramyxovirinae dan family
Selanjutnya lokasi yang dituju virus Paramyxoviridae. Virus mumps mempunyai 2
adalah kalenjar parotis, ovarium, glikoprotein yaitu hamaglutinin-neuramidase dan
pancreas, tiroid, ginjal, jantung atau perpaduan protein.
otak.
Manifestasi Klinis Parotitis
Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan
berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sebagai berikut
(Obi Andareto, 2015) :
1. Pada tahap awal (1-2 hari) penderita gondong mengalami gejala,
demam (suhu badan 38,5-40oC), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan
nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan
adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut)
2. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis)
yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian
kedua kelenjar mengalami pembengkakan
Manifestasi Klinis Parotitis
Lanjutan...
3. Pembengkakan biasanya berlangsung
sekitar 3 hari kemudian berangsur-angsur
mengempis.
4. Kadang terjadi pembengkakan pada
kelenjar dibawah rahang (submandibula)
dan kelenjar dibawah lidah
(sublingual).pada pria akil balik adakalanya
terjadi pembengkakan buah akar (testis)
karena penyebaran melalui aliran darah.
Patofisiologi Parotitis
Perjalanan penyakit klasik dimulai dengan demam, sakit kepala,
anoreksia dan malaise. Dalam 24 jam anak mengeluh sakit telinga
yang bertambah dengan gerakan mengunyah, esok harinya
tampak glandula parotis yang membesar dan cepat bertambah
besar, mencapai ukuran maksimal dalam 1-3 hari, biasanya
demam menghilang 1-6 hari dan suhu menjadi normal sebelum
hilangnya pembengkakan kelenjar.bagian bawah daun telinga
terangkat keatas dan keluar oleh pembengkakan glandula parotis.
Pembengkakan dapat disertai nyeri hebat, nyeri mulai berkurang
setelah tercapai pembengkakan maksimal berlangsung selama 6-
10 hari. Biasanya satu glandula parotis membesar kemudian diikuti
yang lainnya dalam beberapa hari. Adakalanya kanan dan kiri
membesar bersamaaan parotis unilateral ditemukan kira-kira 25%
(Berker, 2004).
Pathways Parotitis
Paramyxovirus
Membelah diri
Manifestasi Klinis
Teraba masa di leher Hipertermi
Nyeri leher dan telinga
Nafsu makan menurun
Manifestasi Klinis :
•Nyeri Telinga
•Perubahan nutrisi
•Resiko penularan
KLASIFIKASI
PAROTITIS
1. Parotitis Kambuhan
berarti sebelumnya anak telah terinfeksi virus kemudian kambuh lagi.
A.Darah Rutin
B.Amilase Serum
C.Pemeriksaan serologis
- Hemaglutination inhibition (HI) test
- Neutralization (NT) test
- Complement – Fixation (CF) test
D. Pemeriksaan Virologi
Penatalaksanaan Pada Parotitis
A. Penderita rawat jalan
Penderita baru dapat dirawat jalan bila tidak ada komplikasi (keadaan umum cukup baik).
- Istirahat yang cukup, di berikan kompres
- Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
- Medikamentosa : Analgetik-antipiretik Penderita rawat inap
B. Penderita dengan demam tinggi, keadaan umum lemah, nyeri kepala hebat, gejala
saraf perlu rawat inap diruang isolasi.
- Diet lunak, cair dan tidak kering
- Analgetik-antipiretik
- Berikan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi
Penatalaksanaan Pada Parotitis
Lanjutan...
C. Terapi komplikasi
- Encephalitis
Simptomatik untuk encephalitisnya. Lumbal pungsi berguna untuk mengurangi
sakit kepala.
- Orkhitis
• Istrahat yang cukup
• Pemberian analgetik
• Sistemik kortikosteroid (hidrokortison, 10mg/kg/24 jam, peroralm, selama 2
– 4 hari)
D. Pankreatitis
Terapi simptomatis dengan cairan yang cukup.
Komplikasi Parotitis
A.Menginosepalitis
B.Ketulian
C.Orkitis
D.Ensefalitis
E.Oofiritis
F.Pankreatitis
G.Nefritis
H.Miokarditis
I. Artritis
Pencegahan Parotritis
- Pasif : Gamma globulin parotitis hiperimun tidak efektif dalam
mencegah parotitis atau mengurangi komplikasi.
- Aktif : Pemberian rutin vaksin parotitis hidup yang dilemahkan. Anak
yang divaksinasi biasanya tidak mengalami demam atau reaksi klinis lain
yang dapat dideteksi, tidak mengeksresi virus, dan tidak menular terhadap
kontak yang rentan. Jarang parotitis dapat berkembang 7 – 10 hari sesudah
vaksinasi. Vaksin memicu antibody pada sekitar 96% resipien seronegatif
dan mempunyai kemanjuran protektif sekitar 97% terhadap infeksi parotitis
alamiah. Proteksi tampak berakhir lama. Pada suatu wabah parotitis,
beberapa anak yang telah diimunisasi dengan vaksin parotitis sebelumnya
mengalami sakit yang ditandai dengan demam, malaise, mual, dan ruam
popular merah yang melibatkan badan dan tungkai tetapi mentelamatkan
telapak tangan dan kaki. Ruam berakhir sekitar 24 jam. Tidak ada virus yang
diisolasi dari anak, tetapi kenaikan titer antibody parotitis ditunjukkan.
Cara penularan
• Kontak langsung
• Percikan ludah
• Muntah
• Melalui urine
• Bersin atau batuk
• Menggunakan peralatan makan dan piring yang sama dengan orang
yang terinfeksi
• Berbagi makanan dan minuman dengan seseorang yang terinfeksi
• Mencium
• Orang yang terinfeksi menyentuh hidung atau mulut mereka dan
kemudian melemparkannya ke permukaan yang dapat disentuh
orang lain.
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KASUS
05
PAROTITIS
D
D
D
I. PENGKAJIAN
F. Pemeriksaan Fisik:
B1 (breathing) : Takipnea
B2 (blood) : kelemahan fisik dan takikardi
B3 (brain) : compos mentis, mengalami kecemasan dan terus menerus gelisah akibat
manifestasi klinis dari parotitis, sakit kepala dan kaku leher
B4 (bladder) : normal
B5 (bowel) : sulit menelan → nafsu makan menurun → BB menurun
B6 (bone) : kelemahan otot, malaise
G. Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan darah di dapatkan leucopenia ringan dengan limfositosis relative.
Kadar leukosit < 4 x 109/L darah.
Pemeriksaan kadar amilase dalam serum naik >137 U/L darah.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (00002) berhubungan dengan
ketidakcukupan intake makanan akibat kesulitan
menelan
2)Hipertermi (00007) berhubungan dengan
peningkatan laju metabolisme: proses inflamasi
3)Nyeri akut (00132)
Add Text
berhubungan dengan penyakit
yang diderita.Simple
PowerPoint
Presentation
III. INTERVENSI
DX NOC NIC Rasional