Anfisman Proses Transportasi Urin

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

PROSES TRANSPORTASI URIN

Kelompok 3
Hanifah Rohadatul Aisyi
Hazika Sri Rahayu
Indah Marhani
Isra Aulia Putri
Intan sri maulina
Justika Melsanta

Dosen Pengampu Matakuliah :


Adriani Susanty, M.Farm,Apt
ANATOMI GINJAL

Dua ginjal terletak pada dinding


posterior abdomen, di luar rongga
peritoneum. Setiap ginjal pada orang
dewasa beratnya kira-kira 150 gram dan
kira-kira seukuran kepalan tangan.

Sisi medial setiap ginjal merupakan


daerah lekukan yang disebut hilum
tempat lewatnya arteri dan vena renalis,
pembuluh limfatik, saraf, dan ureter
yang membawa urine akhir dari ginjal
ke kandung kemih, tempat urine
disimpan hingga dikeluarkan.
ANATOMI GINJAL

Jika ginjal dibelah dua dari atas ke


bawah, dua daerah utama yang dapat
digambarkan yaitu daerah korteks di
bagian luar dan medula di bagian dalam.
Medula ginjal terbagi menjadi 8 sampai
10 massa jaringan berbentuk kerucut
yang disebut piramida ginjal.

Dasar dari setiap piramida dimulai pada


perbatasan antara korteks dan medula
serta berakhir di papila, yang menonjol
ke dalam ruang pelvis ginjal, yaitu
sambungan dari ujung ureter bagian atas
yang berbentuk corong.
ANATOMI
KANDUNG KEMIH
Kandung kemih, merupakan suatu ruang otot
polos yang terdiri atas dua bagian utama:
(1) bagian korpus, yang merupakan bagian
utama kandung kemih, dan tempat
pengumpulan urine. serta
(2) bagian leher berbentuk corong, yang
merupakan perpanjangan bagian korpus
kandung kemih, berjalan ke bawah dan
ke depan menuju segitiga urogenital dan
berhubungan dengan uretra.

Bagian bawah leher kandung kemih disebut


juga uretra posterior karena bagian ini
berhubungan dengan uretra.
ANATOMI
KANDUNG KEMIH

Otot polos kandung kemih disebut


otot detrusor.

Serat-serat ototnya meluas ke segala


arah, dan ketika berkontraksi, dapat
meningkatkan tekanan di dalam
kandung kemih hingga 40-60 mm Hg.
Jadi, kontraksi otot detrusor merupakan
tahap utama pada proses pengosongan
kandung kemih.
SISTEM URINARIA

Sistem Urinaria merupakan


suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga
darah terbebas dari zat-zat yang
yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh.
URINE

 Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang


kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh.
 Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju
kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Komposisi Urine
1 95% air
Zat zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea,
2
amoniak dan kreatinin
Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan
3
sulfat

4 Pigmen (bilirubin, urobilin)

5 Toksin

6 Hormon
SIFAT-SIFAT URINE

1 3 5
2 4 6

• Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari


masuknya (intake) cairan serta faktor lainnya.
• Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
• Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan
dan sebagainya.
• Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan
berbau amoniak.
• Berat jenis 1.015 – 1.020.
• Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis,
tergantung pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan
protein memberi reaksi asam).
Ciri-Ciri Urin Normal

Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai


1
dengan jumlah cairan yang masuk.

2 Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

3 Baunya tajam.

Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH


4
rata-rata
Volume urine

Volume urine yang dihasilkan setiap hari bervariasi dari


6000ml sampai 2.500ml lebih.

Jika volume urine tinggi, zat buangan diekskresi dalam larutan


encer, hipotonik ( hipoosmotik ) terhadap plasma. Berat jenis
urine mendekati berat jenis air ( sekitar 1,003 )

Jika tubuh perlu menahan air, maka urine yang dihasilkan


kental sehingga volume urine yang sedikit tetap mengandung
jumlah zat buangan yangsama yang harus dikeluarkan.
Konsentrasi zatterlarut lebih besar, urine hipotonik (
hipoosmotik ) terhadap plasma, dan berat jenis urine lebih
tinggi ( diatas1,003 )
PENGATURAN URIN

Produksi urine kental yang sedikit atau urine encer yang  Sistem arus bolak-balik
lebih banyak diatur melalui mekanisme hormone dan dalam ansa Henle dan vasa
mekanisme pengkonsetrasian urine ginjal. rekta, memungkinkan
terjadinya reabsorpsi
osmotic air dari tubulus dan
 Mekanisme hormonal
duktus pengumpul kedalam
cairan interstisial medularis
1. Antidiuretic hormone ( ADH ) meningkatkan permeabilitas
tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul terhadap air
yang lebih kental dibawah
sehingga mengakibatkan terjadinya reabsorpsi dan volume urine pengaruh ADH. Reabsorpsi
yang sedikit. air memungkinkan tubuh
2. Aldosteron adalah hormone steroid yang disekresi oleh sel-sel untuk menahan air sehingga
korteks kelenjar adrenal. Hormone ini bekerja pada tubulus distal urine yang diekskresi leih
dan duktus pengumpul untuk meningkatkan absorpsi aktif ion kental dibandingkan cairan
natrium dan sekresi aktif ion kalium. Mekanisme rennin-
angiostensin-aldosteron, yang meningkatkan retensi air dan garam. tubuh normal.
PEMBENTUKAN URIN

1 2 3
Filtrasi oleh Reabsorbsi oleh Sekresi oleh
glomerulus tubulus
tubulus
PROSES FILTRASI

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang


terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang
berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada 2
glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan,
di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang
terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino,
natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di
glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung 3
asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
PROSES REABSORPSI

Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung


henle, dan sebagian tubulus kontortus distal. Reabsorpsi
3
dilakukan oleh sel-sel epitelium diseluruh tubulus ginjal.
Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat
itu. Zat-zat yang direabsorbsi antara lain adalah air, glukosa, asam
amino, ion-ion Na⁺, K ⁺, Ca²⁺, Cl⁻, HCO3⁻,HbO₄²⁻, dan sebagian
urea.Reabsorpsi terjadi secara transpor aktif dan transpor
pasif.Glukosa dan asam amino direabsorpsi secara transport aktif
di tubulus proksimal.Reabsorpsi Na⁺, HCO3⁻, dan H2O terjadi di 1
tubulus kontortus distal.Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah
sebagai berikut : urin primer masuk dari glomerulus ke
tubulus kontortus proksimal.
Active transport (Transpor Aktif)

Transpor yang berhubungan langsung


Sel dari tubulus ginjal 1 dengan suatu sumber energi, seperti
menggunakan ATP untuk hidrolisis adenosin trifosfat (ATP),
transportasi banyak material yang disebut sebagai transpor aktif primer.
berguna dari filtrat ke darah.
Material berguna ini termasuk
glukosa, asam amino, vitamin dan Transpor yang berhubungan secara
ion-ion positif. tidak langsung dengan suatu sumber
energi, seperti yang diakibatkan oleh
2 gradien ion, disebut sebagai transpor
aktif sekunder.
Transpor Aktif Primer melalui Membran Tubulus Berhubungan dengan Hidrolisis ATP
Reabsorpsi Aktif Sekunder melalui Membran Tubulus
Passive transport (Transpor Pasif)

Transpor ion natrium bermuatan positif keluar


dari lumen akan meninggalkan bagian dalam
lumen menjadi bermuatan negatif, dibandingkan
dengan cairan interstisial. Hal ini menyebabkan
1 ion klorida berdifusi secara pasif melalui jalur
Banyak ion-ion negatif yang paraselular. Jadi, reabsorpsi aktif natrium
kembali ke darah di reabsorpsi berpasangan erat dengan reabsorpsi pasif klorida
mengikuti reabsorpsi dari ion- melalui potensial listrik dan gradien konsentrasi
ion positif, karena menarik klorida.
muatan berbeda.
Ureum juga direabsorbsi secara pasif
2 dari tubulus tetapi jauh lebih sedikit
daripada ion kiorida. Ketika air
direabsorbsi dari tubulus (melalui
osmosis bersama dengan reabsorpsi
natrium), konsentrasi ureum dalam
lumen tubulus meningkat.
Osmosis
Pergerakan air melewati epitel tubulus bisa terjadi hanya bila membran itu
permeabel terhadap air, tidak peduli berapa besar gradien osmotiknya.

Pada tubulus proksimal, permeabilitas air selalu tinggi, dan air


direabsorbsi secepat zat terlarut.

Pada bagian asendens ansa Henle, permeabilitas air selalu rendah, sehingga
hampir tidak ada air yang direabsorbsi, walaupun gradien osmotiknya besar.

Permeabilitas air pada bagian akhir tubulus-ubulus distal, tubulus koligens, dan duktus
koligens dapat tinggi atau rendah, bergantung pada ada atau tidaknya ADH.
Pinositosis

1 Beberapa bagian dari tubulus, terutama tubulus


proksimal, mereabsorbsi molekul-molekul besar seperti
protein dengan cara pinositosis.

2 Dalam proses ini, protein melekat ke brush border membran luminal,


dan kemudian bagian membran ini berinvaginasi ke bagian dalam sel
sampai protein terjepit dengan sempurna dan terbentuk suatu vesikel
yang mengandung protein tersebut. Segera setelah berada di dalam
sel, protein itu dicerna menjadi asam amino penyusunnya, yang
direabsorbsi melewati membran basolateral ke dalam cairan
interstisial.
SEKRESI TUBULAR

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea


yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-
tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya
menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong
1
kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan
tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan
keluar melalui uretra.

Urin sekunder dari tubulus konturtus distal akan turun


menuju tubulus pengumpul.Pada tubulus pengumpul ini masih 2
terjadi penyerapan ion Na⁺, Cl⁻, dan urea sehinggaterbentuklah
urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke
pelvis renalis.Dari pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter
menuju vesika urunaria(kantong kemih)yang merupakan
tempat penyimpanan sementara urin.
Penyimpanan urin

Urine yang terbentuk oleh ginjal diangkut


dari pelvis ginjal melalui ureter dan
kedalam kandung kemih.
ELIMINASI URIN

Eliminasi urin adalah pengeluaran cairan sebagai hasil


filtrasi dari plasma darah di glomerulus. Dari 180 liter darah
yang masuk ke ginjal untuk difiltrasi, hanya 1-2 (1,5) liter
saja yang dapat berupa urin. Sebagian besar hasil filtrasi
akan diserap kembali di tubulus ginjal untuk dimanfaatkan
oleh tubuh.
Organ Tubuh yang Berperan Dalam Eliminasi Urin

1 2 3 4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1 Pertumbuhan dan perkembangan 6 Intake cairan dan makanan

2 Sosiokultural 7 Kondisi penyakit

3 Psikologis 8 Pembedahan

4 Kebiasaan seseorang 9 Pengobatan

5 Tonus otot 10 Pemeriksaan diagnostik


Miksi (Berkemih)

Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi


urine. Miksi melibatkan dua tahap utama :

1. kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada


dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas, keadaan
ini akan mencetus tahap kedua.

2. adanya refleks saraf disebut refleks miksi yang akan


mengosongkan kandung kemih atau, jika gagal, setidaknya
akan menyebabkan keinginan berkemih yang disadari.
Lanjutan..

Kontraksi refleks miksi dihasilkan dari refleks regang yang


dipicu oleh reseptor regang sensorik di dalam dinding
kandung kemih. Sinyal sensorik dari reseptor regang
kandung kemih dikirimkan ke segmen sakralis dari medula
spinalis melalui nervus pelvikus, dan kemudian dikembalikan
secara refleks ke kandung kemih melalui serat saraf
parasimpatis dengan menggunakan persarafan yang sama.
Bila kandung kemih hanya terisi Bila refleks miksi sudah cukup kuat, akan
sebagian, kontraksi miksi ini biasanya memicu refleks lain yang berjalan melalui
akan berelaksasi secara spontan dalam nervus pudendus ke sfingter eksterna untuk
waktu kurang dari semenit, . Ketika menghambatnya. Jika inhibisi ini lebih kuat
kandung kemih terus terisi, refleks miksi di dalam otak daripada sinyal konstriktor
menjadi semakin sering dan volunter ke sfingter eksterna, maka akan
menyebabkan kontraksi otot detrusor terjadi pengeluaran urine. Jika tidak,
yang lebih kuat. pengeluaran urine tidak akan terjadi hingga
kandung kemih terus terisi dan refleks
miksi menjadi lebih kuat lagi.
KREATININ

Kreatinin adalah produk


protein otot yang merupakan
hasil akhirmetabolisme otot
Metabolisme kreatinin
yang dilepaskan dari otot
dengan kecepatan yang Kreatinin adalah molekul yang bahkan lebih
hampirkonstan dan diekskresi besar dari ureum dan pada dasarnya tidak
dalam urin dengan kecepatan dapat menembus membran tubulus. Oleh
yang sama. karena itu, kreatinin yang telah difiltrasi
hampir tidak ada yang direabsorbsi, sehingga
sebenarnya semua kreatinin yang difiltrasi
oleh glomerulus akan diekskresikan ke dalam
urine.
Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin

1 2 3

4 5 6
Hubungan Kreatinin dengan Laju Filtrasi
Glomerulus(LGF)
T H A N K

Anda mungkin juga menyukai