0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
592 tayangan17 halaman

Alangsari Plus Jeruk Nipis (Autosaved)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

Simplisia Obat Herbal

Alangsari Plus Jeruk Nipis


Kelompok 4 Golongan B1
- Julio Aria Putra ( 198114052 )
- Astuti Wulandari Sutama ( 198114053 )
- Meisy Merika ( 198114054 )
1. Kandungan dan kegunaan dalam Alangsari Plus
Jeruk Nipis
 Alangsari jeruk nipis
merupakan suatu obat yang
bermanfaat untuk
meredakan panas dalam,
meredekan sakit pada
tenggorokan, dan
melancarkan BAB. Alangsari
jeruk nipis terbuat dari
beberapa bahan antara lain
jeruk nipis, Ekstrak akar
alang-alang, dan daun
cincau hijau
Deskripsi Simplisia

 Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia)


Klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantiifolia (Cristm.)
Swingle
Morfologi Jeruk Nipis
 Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis
termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan
ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu
ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna
tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal
membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunyya
mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya
menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25mm.
Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun
atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan
berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7
cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih
kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur
atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm
berwarnaputih
Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah.
Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter
3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan.
Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis
yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai
tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
Kandungan dan Manfaat
 Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam
sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon
kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar,
glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain
itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin
(hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin
bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin.
Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis
pada colon kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang
menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus (Chang, 2001). Jeruk nipis juga
mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon,
terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. Guo, et al. (2006) telah meneliti bahwa
D-Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60
dan sel K562.
Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal
linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit,
ambeien, haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak
batuk, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam,
menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan,
radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya. (Guo, 2006).
 Akar Alang-alang (Imperata cylincrica)
Klasifikasi
Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan
tumbuhan yang dikenal sebagai gulma, tumbuh
merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah.
Tingginya bisa mencapai 30 – 180 cm, mudah
berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang
tumbuh menjalar (Hembing, 2008). Alang-alang
ditempatkan dalam anak suku Panicoideae. Klasifikasi
alang-alang yaitu sebagai berikut (Heyne, 1987):
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrical
(Heyne, 1987)
Morfologi
 Alang-alang tumbuh berumpun, tunas batang (yang membawa bunga) tidak akan
tumbuh memanjang hingga menjelang berbunga. Bagian pangkal tunas batang alang-
alang terdiri atas beberapa ruas pendek, sedangkan tunas yang membawa bunga
beruas panjang terdiri atas satu sampai tiga ruas, tumbuh vertikal dan terbungkus di
dalam daun. Batang alang-alang yang membawa bunga memiliki tinggi 20--30cm.
Bagian batang alang-alang di atas tanah berwarna keunguan (Damaru, 2011).
Rimpang (rizoma) alang-alang tumbuh memanjang dan bercabang-cabang di tanah
pada kedalaman 0--20cm, namun dapat juga ditemukan hingga kedalaman 40cm.
Rimpang alang-alang berwarna keputihan dengan panjang mencapai 1 meter atau
lebih dan beruas-ruas. Alang-alang berakar serabut yang tumbuh dari pangkal batang
dan ruas-ruas pada rimpang (Damaru, 2011). Helai daun alang-alang tumbuh tegak
berbentuk garis-garis (lanset) yang menyempit ke bagian pangkal. Daun alang-alang
memiliki panjang 12--80cm 7 dan lebar 5--18mm. Tulang daun alang-alang berbentuk
lebar dan berwarna agak pucat. Tepi daun alang-alang bergerigi halus dan terasa
kasar bila diraba. Pembungaan alang-alang berbentuk malai dengan bulir bunga yang
tersusun rapat, berbentuk ellips meruncing, sangat ringan dan mempunyai
rambutrambut halus sehingga mudah terbawa angin. Bunga alang-alang memiliki
benang sari berwarna kekuningan dan putik tunggal berwarna keunguan (Damaru,
2011). (Depkes, 1980)
Penampang Melintang
1. Epidermis
2. Sklerenkim
3. Berkas Pembuluh
4. Parenkim Kortex
5. Endodermis
6. Parenkim silinder
pusat
7. Berkas pembuluh
Morfologi

1. Parenkim
2. Fragmen Dinding
sel epidermis
3. Fragmen Dinding
sel epidermis
4. Fragmen pembuluh
bernoktah
5. Fragmen serabut
 Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers)
Klasifikasi
Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) banyak
ditemui di berbagai tempat di Indonesia, dari
pasar tradisional hingga di pusat perbelanjaan
modern.Tanaman ini dikenal dengan
nama camcao (Jawa), camcauh (Sunda), juju,
kepleng, krotok, tarawalu, tahulu (Melayu).
Terdapat beberapa jenis cincau yang dikenal
saat ini yaitu cincau hijau cincau hitam, dan
cincau minyak. Masyarakat Indonesia
menggemari jenis cincau hijau karena fisik daun
cincau hijau (Cyclea barbata) yang tipis dan
lemas sehingga lebih mudah dibentuk menjadi
gelatin ataupun menjadi agar-agar (Nurlela,
2015). Menurut De Padua dkk (1999), kedudukan
taksonomi tanaman cincau hijau (Cyclea
barbata) adalah sebagai berikut:
Kingdom :Plantae
Divisi :Tracheophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Ranunculales
Suku :Menispermaceae
Marga :Cyclea
Jenis :Cyclea barbata
Morfologi Daun Cincau
 Karakteristik tanaman ini pada bagian akar berdaging tebal dan panjang berwarna coklat
pucat di bagian luar dan berwarna putih atau kuning di bagian dalam (De Padua dkk.,
1999). Daun cincau hijau (Cyclea barbata) memiliki warna hijau kecoklatan dan
menyerupai bentuk hati, memiliki panjang 5,5 cm hingga 9 cm, sedangkan lebarnya 5,5
cm hingga 9,5 cm. Bagian ujung daun berbentuk runcing, tepinya tidak rata, berambut
halus, dan memiliki ujung pangkal yang tumpul. Bagian tangkai daun memiliki panjang
2,5 cm sampai 4,5 cm (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989). Batang
tanaman cincau hijau (Cyclea barbata) berbentuk bulat, dengan diameter 1 cm. Bunga
cincau hijau (Cyclea barbata) berbentuk kecil dan berkelompok, bunga jantan berwarna
hijau muda dengan panjang 30-40mm dan mempunyai kelopak bunga sebanyak 4-5
kelopak, sedangkan bunga betina berukuran lebih kcil dengan panjang 0,7-1,0 mm dan
mempunyai kelopak bunga sebanyak 1-2 kelopak serta sebuah kelopak yang berbulu.
Benang sari pada bunga memiliki satu tangkai dengan kepala sari bergerombol di bagian
ujungnya. Buah tanaman cincau hijau berbentuk bulat dan agak berbulu. Setiap buah
mengandung 1-2 biji yang keras berbentuk bulat telur. Akar cincau hijau dapat tumbuh
membesar seperti umbi dengan bentuk yang tidak teratur. (Depkes, 1977)
Morfologi Daun Cincau
Penampang Melintang
Daun Cincau

Keterangan
1.Epidermis atas
2.Jaringan palisade
3.Rambut penutup
4.Jaringan kolenkim
5.Jaringan bunga karang
6.Berkas pembuluh
7.Epidermis bawah
8.Stomata
Kandungan dan Manfaat
 Secara umum kandungan daun cincau hijau (Cycela barbata)
adalah karbohidrat, lemak, protein dan senyawa-senyawa
lainnya seperti polifenol, flavonoid serta mineral-mineral
seperti kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin B. Daun cincau
hijau (Cyclea barbata Miers) memiliki senyawa metabolit
sekunder seperti flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan
steroid. Keberadaan senyawa flavonoid pada daun cincau hijau
(Cyclea barbata) merupakan indikasi adanya aktivitas
antibakteri dan antioksidan. Daun cincau hijau diketahui dapat
bermanfaat melancarkan peredaran darah, meredakan demam,
mengobati diabetes mellitus, mengatasi darah tinggi, mengatasi
permasalahan pada lambung, mengobati penyakit tifus,
mengatasi masalah peradangan tulang, mengatasi permasalahan
pada otot, meredakan panas dalam, dan mengatasi masalah
pencernaan. (Depkes, 1977)
Kesimpulan
Alangsari plus jeruk nipis merupakan minuman
herbal dalam kemasan serbuk dalam sachet
yang dapat membantu meredakan sariawan,
panas dalam, juga konstipasi. Alangsari plus
jeruk nipis memiliki kandungan bahan alami
seperti ekstrak akar alang-alang, ekstrak daun
cincau, dan jeruk nipis, vitamin C. Dalam
setiap bahan atau simplisia yang terdapat pada
alangsari plus jeruk nipis masing-masing
memiliki khasiat dan manfaat yang cukup
banyak. Jeruk nipis bermanfaat sebagai obat
disentri, sembelit, ambeien, haid tidak
teratur, difteri, jerawat, kepala
pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah
nafsu makan, mencegah rambut rontok,
ketombe, flu/demam, menghentikan
kebiasaan merokok, amandel, penyakit
anyang-anyangan, mimisan, radang hidung
(getahnya), dan lain sebagainya. Akar alang-
alang juga memiliki banyak manfaat yaitu
sebagai obat diare, meredakan panas dalam,
sebagai obat radang hati dan lain-lain. Daun
cincau selain dapat meredakan panas dalam
juga dapat melancarkan peredaran darah,
mengobati malaria, mengobati penyakit tifus
dan lain lain
Daftar Pustaka
Bioactive Compounds from Natural Sources, Isolation, Characterisation and Biological
Properties, Taylor and Francis, New York.
Chang, L.C. and Kinghorn, A.D., (2001), Flavonoid as Cancer Chemopreventive Agents in Trigali C
Damaru. 2011. Alang-alang Makalah Ekologi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara. Medan. 29
p.
Departemen Kesehatan Indonesia, 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan Indonesia
Departemen Kesehatan Indonesia, 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I. Jakarta : Departemen
Kesehatan Indonesia
Guo, X.M., Lu, Q., Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A. (2006). ‘Effects of D-limonene on leukimia
cells HL-60 and K562 in vitro’, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi. 14(4):692-5.
Hembing W.2008. Ramuan Herbal Penurun Kolesterol.Pustaka Bunda (Grup Puspa Swara),
Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia.Jilid 3.Edisi ke-1. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Jakarta. Hal: 1502-1503.
Perina, dkk. , 2007, Ekstraksi Pektin Dari Berbagai Macam Kulit Jeruk, Vol. 6, No. 1
Sulanjani, dkk. , 2016, Dasar Teknik Sediaan dan Pelayanan Farmasi, hal 96.

Anda mungkin juga menyukai