Alangsari Plus Jeruk Nipis (Autosaved)
Alangsari Plus Jeruk Nipis (Autosaved)
Alangsari Plus Jeruk Nipis (Autosaved)
1. Parenkim
2. Fragmen Dinding
sel epidermis
3. Fragmen Dinding
sel epidermis
4. Fragmen pembuluh
bernoktah
5. Fragmen serabut
Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers)
Klasifikasi
Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) banyak
ditemui di berbagai tempat di Indonesia, dari
pasar tradisional hingga di pusat perbelanjaan
modern.Tanaman ini dikenal dengan
nama camcao (Jawa), camcauh (Sunda), juju,
kepleng, krotok, tarawalu, tahulu (Melayu).
Terdapat beberapa jenis cincau yang dikenal
saat ini yaitu cincau hijau cincau hitam, dan
cincau minyak. Masyarakat Indonesia
menggemari jenis cincau hijau karena fisik daun
cincau hijau (Cyclea barbata) yang tipis dan
lemas sehingga lebih mudah dibentuk menjadi
gelatin ataupun menjadi agar-agar (Nurlela,
2015). Menurut De Padua dkk (1999), kedudukan
taksonomi tanaman cincau hijau (Cyclea
barbata) adalah sebagai berikut:
Kingdom :Plantae
Divisi :Tracheophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Ranunculales
Suku :Menispermaceae
Marga :Cyclea
Jenis :Cyclea barbata
Morfologi Daun Cincau
Karakteristik tanaman ini pada bagian akar berdaging tebal dan panjang berwarna coklat
pucat di bagian luar dan berwarna putih atau kuning di bagian dalam (De Padua dkk.,
1999). Daun cincau hijau (Cyclea barbata) memiliki warna hijau kecoklatan dan
menyerupai bentuk hati, memiliki panjang 5,5 cm hingga 9 cm, sedangkan lebarnya 5,5
cm hingga 9,5 cm. Bagian ujung daun berbentuk runcing, tepinya tidak rata, berambut
halus, dan memiliki ujung pangkal yang tumpul. Bagian tangkai daun memiliki panjang
2,5 cm sampai 4,5 cm (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989). Batang
tanaman cincau hijau (Cyclea barbata) berbentuk bulat, dengan diameter 1 cm. Bunga
cincau hijau (Cyclea barbata) berbentuk kecil dan berkelompok, bunga jantan berwarna
hijau muda dengan panjang 30-40mm dan mempunyai kelopak bunga sebanyak 4-5
kelopak, sedangkan bunga betina berukuran lebih kcil dengan panjang 0,7-1,0 mm dan
mempunyai kelopak bunga sebanyak 1-2 kelopak serta sebuah kelopak yang berbulu.
Benang sari pada bunga memiliki satu tangkai dengan kepala sari bergerombol di bagian
ujungnya. Buah tanaman cincau hijau berbentuk bulat dan agak berbulu. Setiap buah
mengandung 1-2 biji yang keras berbentuk bulat telur. Akar cincau hijau dapat tumbuh
membesar seperti umbi dengan bentuk yang tidak teratur. (Depkes, 1977)
Morfologi Daun Cincau
Penampang Melintang
Daun Cincau
Keterangan
1.Epidermis atas
2.Jaringan palisade
3.Rambut penutup
4.Jaringan kolenkim
5.Jaringan bunga karang
6.Berkas pembuluh
7.Epidermis bawah
8.Stomata
Kandungan dan Manfaat
Secara umum kandungan daun cincau hijau (Cycela barbata)
adalah karbohidrat, lemak, protein dan senyawa-senyawa
lainnya seperti polifenol, flavonoid serta mineral-mineral
seperti kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin B. Daun cincau
hijau (Cyclea barbata Miers) memiliki senyawa metabolit
sekunder seperti flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan
steroid. Keberadaan senyawa flavonoid pada daun cincau hijau
(Cyclea barbata) merupakan indikasi adanya aktivitas
antibakteri dan antioksidan. Daun cincau hijau diketahui dapat
bermanfaat melancarkan peredaran darah, meredakan demam,
mengobati diabetes mellitus, mengatasi darah tinggi, mengatasi
permasalahan pada lambung, mengobati penyakit tifus,
mengatasi masalah peradangan tulang, mengatasi permasalahan
pada otot, meredakan panas dalam, dan mengatasi masalah
pencernaan. (Depkes, 1977)
Kesimpulan
Alangsari plus jeruk nipis merupakan minuman
herbal dalam kemasan serbuk dalam sachet
yang dapat membantu meredakan sariawan,
panas dalam, juga konstipasi. Alangsari plus
jeruk nipis memiliki kandungan bahan alami
seperti ekstrak akar alang-alang, ekstrak daun
cincau, dan jeruk nipis, vitamin C. Dalam
setiap bahan atau simplisia yang terdapat pada
alangsari plus jeruk nipis masing-masing
memiliki khasiat dan manfaat yang cukup
banyak. Jeruk nipis bermanfaat sebagai obat
disentri, sembelit, ambeien, haid tidak
teratur, difteri, jerawat, kepala
pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah
nafsu makan, mencegah rambut rontok,
ketombe, flu/demam, menghentikan
kebiasaan merokok, amandel, penyakit
anyang-anyangan, mimisan, radang hidung
(getahnya), dan lain sebagainya. Akar alang-
alang juga memiliki banyak manfaat yaitu
sebagai obat diare, meredakan panas dalam,
sebagai obat radang hati dan lain-lain. Daun
cincau selain dapat meredakan panas dalam
juga dapat melancarkan peredaran darah,
mengobati malaria, mengobati penyakit tifus
dan lain lain
Daftar Pustaka
Bioactive Compounds from Natural Sources, Isolation, Characterisation and Biological
Properties, Taylor and Francis, New York.
Chang, L.C. and Kinghorn, A.D., (2001), Flavonoid as Cancer Chemopreventive Agents in Trigali C
Damaru. 2011. Alang-alang Makalah Ekologi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara. Medan. 29
p.
Departemen Kesehatan Indonesia, 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan Indonesia
Departemen Kesehatan Indonesia, 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I. Jakarta : Departemen
Kesehatan Indonesia
Guo, X.M., Lu, Q., Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A. (2006). ‘Effects of D-limonene on leukimia
cells HL-60 and K562 in vitro’, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi. 14(4):692-5.
Hembing W.2008. Ramuan Herbal Penurun Kolesterol.Pustaka Bunda (Grup Puspa Swara),
Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia.Jilid 3.Edisi ke-1. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Jakarta. Hal: 1502-1503.
Perina, dkk. , 2007, Ekstraksi Pektin Dari Berbagai Macam Kulit Jeruk, Vol. 6, No. 1
Sulanjani, dkk. , 2016, Dasar Teknik Sediaan dan Pelayanan Farmasi, hal 96.