0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
53 tayangan34 halaman

Obat Asma

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 34

Asthma

Drugs
Obat-obat Asma
Klasifikasi

MekanismeKerja

AspekBiofarmasetika-Farmakokinetika

Regimen

Efek Samping Obat


KLASIFIKASI
1) Sympathomimetic agents / Adrenoreceptor agonist
2) Methylxanthine drugs
3) Antimuscarinic Agents
4) Corticosteroids
5) Cromolyn & Nedocromil
6) Leukotriene Pathway Inhibitors
7) Anti-IgE Monoclonal Antibodies
Sympathomimetic agents
Merelaksasi otot polos pada saluran napas dan menghambat pelepasan
mediator bronkokonstriktor.

Menghambat kebocoran mikrovaskular dan meningkatkan transpor mukosiliaris


dengan meningkatkan aktivitas silisaris.

β-agonis menstimulasi adenylyl cyclase dan meningkatkan pembentukan cAMP


intraselular.

Umumnya  rute inhalasi (efek lokal >> dan toksisitas sistemik <<)
Sympathomimetic agents
Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO
farmakokinetika
Epinefrin Agonis non selektif α dan Metabolisme oleh SC (0,4ml of Gelisah, nyeri kepala
β  β2 relaksasi otot polos COMT, MAO (usus & 1:1000 berdenyut, tremor, palpitasi,
bronkus. hati)  PO tidak solution) aritmia, meperburuk angina
Menghambat pelepasan mencapai dosis terapi Microaerosol pektoris.
mediator infalamasi. o.o.a : 15 min (230 mcg/puff)
Mengurangi sekresi d.o.a : 60-90 min
mukosa.
Efedrin Agonis non selektif α dan d.o.a > epinefrin Efedrin HCl, Serupa dengan epinefrin.
β Non-katekolamin  efedrin sulfat. Efek CNS : insomnia (kronik)
Stimulasi reseptor β2 dapat PO
relaksasi otot polos Bronkorelaksasi <
bronkus. epinefrin
Isoproterenol Agonis β1 dan β2  o.o.a : 5 min Microaerosol Palpitasi, takikardi, nyeri
bronkodilatasi + efek d.o.a : 60-90 min (80-120 mcg) kepala, dan muka merah.
kardiovaskular Katekolamin seperti Terkadang aritmia dan
einefrin  PO tidak serangaan angina pada px JK.
efektif
Contoh Regimen
Epinephrine

1. Epinefrin injeksi

Ephedrine (Efedrin Hidroklorida)

1. Efedrin HCl (generik)  Injeksi 50mg/Ml dan tablet 25 mg

2. Neo Napacin

Isoproterenol

1. Isoproterenol HCl
Sympathomimetic agents (β2 selective agonist)
Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO
farmakokinetika
Albuterol Agonis selektif β2  o.o.a : max 15-30 min MDI, nebulizer, Tremor, takikardi
(salbutamol) bronkodilatasi. d.o.a : 3-4 jam tablet (PO),
[SABA = short- parenteral
acting β2- (SC,IM)
agonist]
Salmeterol Agonis selektif β2  Lipofilisitas >>  durasi MDI, DPI 50- Tremor, takikardi
[LABA = long- bronkodilatasi. kerja obat panjang 100 mcg 2 dd
acting β2- o.o.a : 10-20 min
agonist] d.o.a : ≥12jam

SABA lainnya: terbutaline, fenoterol, metaproterenol, proksterol.

LABA lainnya: formoterol, indakaterol


Contoh Regimen
Salbutamol

1. Salbutamol MDI

2. Salbutamol Nebulizer

Salmeterol

1. Flutias Inhaler

2. Seretide Disk

3. Seretide Inhaler
Methylxanthine drugs
Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO
farmakokinetika
Teofilin Diduga menghambat Indeks terapi sempit, PO (kapsul, tablet, Efek CNS (insomnia, sakit
fosfodiesterase (PDE), Menembus plasenta larutan, eliksir), kepala, gelisah, tremor, dan
Antagonis reseptor dan didistribusikan ke injeksi (IV). palpitasi), iritasi dan
adenosin. ASI. Kategori Kons. serum optimal gangguan GIT (mual,
kehamilan C. umumnya 10-20 muntah, diare)
mcg/ml.
Contoh Regimen
Teofilin

1. Asma Soho tablet

2. IFASMA tablet

3. Neo Napacin tablet

Aminofilin

1. Aminophylline injection

2. Phyllocontin tablet
Antimuscarinic Agents
 Mekanisme kerja : menghambat efek Ach pada reseptor muskarinik M3, menghambat kontaksi
otot polos sal. napas dan sekresi mukus.

Nama Obat Biofarmasetika- Regimen ESO


farmakokinetika
Ipratropium Bromida d.o.a : 3-6 jam Inhalasi 40 mcg Mulut kering
[SAMA = short-acting MDI, DPI capsule,
antimuscarinic] nebulizer.
Tiotropium Bromida d.o.a : 24 jam Inhalasi (18 mcg) Mulut kering
[LAMA = long-acting
antimuscarinic]
Contoh Regimen
Ipratropium Bromida

1. Atrovent Inhaler

2. Combivent Inhaler (respimat, vial)

Tiotropium Bromida

1. Spiriva DPI (18 mcg)

2. Spiriva Respimat (2,5 mcg)


Corticosteroids
Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO
farmakokinetika
Fluticasone Menghambat Rute aerosol paling efektif Aerosol Infeksi candida,
produksi mediator untuk menghindari ES (Fluticasone perubahan pita
inflamasi (anti- sistemik kortikosteroid. propionate: 100mcg suara.
inflamasi. (1 dd 2 puff)
Betametason, budesonide (200-1200mcg/hari), flunisolide, dsb. memiliki mekanisme kerja serupa dengan
fluticasone, dan diberikan secara inhalasi.
Prednisone Menghambat d.o.a : 12-24 jam PO 20-40 mg/hari Osteoporosis,
produksi mediator penyembuhan luka
inflamasi (anti- yang tertunda,
inflamasi. meningkatkan
kemungkinan
infeksi, dll.
Metilprednisolon : agen parenteral seperti prednisone.
Contoh Regimen
Fluticasone (Flutikason propionate)

1. Avamys nasal spray

2. Flixotide (evohaler, diskus)

Budesonide

1. Pulmicort (turbuhaler, repsules)

2. Rhinocort nasal spray

Metilprednisolon

1. Solu Medrol injeksi


Cromolyn & Nedocromil

Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO


farmakokinetika
Cromolyn, Merubah fungsi dari d.o.a : 6-8 jam Aerosol Batuk, iritasi, mulut
Nedocromil kanal Cl yang Absorpsi buruk 2-4 puff, 2-4 dd kering, sesak,
tertunda. Nebul: 10mg/ml mengi.
Menghambat Intranasal: 5,2
aktivasi sel mg/spray.
inflamasi.
Contoh Regimen
Cromolyn

1. Cromolyn sodium nasal spray


(belum ada di Indonesia)

Nedocromil

1. Tilade inhaler

2. Tilade Syncroner (di Indonesia)


Leukotriene Pathway Inhibitors
Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO
farmakokinetika
Montelukast, Memblok reseptor Montelukast: Konsentrasi PO Sakit kepala,
zafirlukast leukotrin D4 puncak tercapai setelah 3-4 Montelukast : 10 mg peningkatan
(LTD4)  memblok jam. Bioavailabilitas oral (dewasa) atau 4 mg kejadian infeksi sal.
respon terhadap 64%. (anak) 1 dd napas (lansia),
excercice dan >99% terikat protein Zafirlukast : 20 mg 2 gangguan GI
tantangan antigen. plasma. dd

Zileuton Menghambat 5- Diabsorpsi baik di GI. PO Sakit kepala, nyeri


lipoksigenase, Konsentrasi puncak 600 mg 4 dd faringolangeal,
menururnkan tercapai setelah 2 jam. 93% 1200 mg SR 2 dd. gangguan GI,
sisntesis leukotrin. terikat protein plasma. myalgia, dan
Dimetabolisme secara sinusitis.
ekstensif di hati. Dieksresi
melalui urin.
Contoh Regimen
Zafirlukast

1. Accolate tablet

Montelukast

1. Monarin tablet salut selaput


Anti-IgE Monoclonal Antibodies
Nama Obat Mekanisme Biofarmasetika- Regimen ESO
farmakokinetika

Omalizumab Secara selektif berikatan Bioavailabilitas SC Injeksi SC 75-300 Reaksi local, nyeri umum,
dengan Ig E  62%, dengan mg tiap 4 minggu. kelelahan, atralgia, pusing
menghambat pengikatan konsentrasi puncak Hingga 225-375 mg salit telinga, gangguan
dari IgE ke sel mast. serum tercapai setelah tiap 2 minggu. pencernaan, sakit kepala,
7-8 hari. alopecia.
Contoh Regimen
Omalizumab

1. Xolair SC
JENIS-JENIS INHALER
JENIS-JENIS
INHALER

Metered- Dry Powder Small Volume


Dose Inhaler Inhaler Nebulizer

• Conventional MDI • Single-dose DPI • Jet nebulizer


• Breath-actuated • Multiple unit-dose • Ultrasonic
MDI DPI nebulizer
• Soft-mist inhalers • Multiple-dose DPI • Mesh nebulizer
METERED-DOSE INHALER (MDI)
Conventional MDI
Jenis ini terdiri dari canister, obat, propelan/eksipien, katup pengukur,
mouthpiece, actuator. Obat hanya terdiri 1-2% dari campuran yang
dipancarkan dari MDI dan disuspensikan atau dilarutkan dalam campuran
propelan / eksipien. Propelan mencapai 80% dari campuran. Propelan yang
digunakan adalah CFC dan HFA. Katup pengukur bekerja untuk menyiapkan
dosis obat yang telah diukur bersamaan dengan propelan. Volume katup
pengukur berubah dari 25-100 μL dan menyediakan 50 μg hingga 5 mg obat
per penggunaan, tergantung pada formulasi obat.
Breath-actuated MDI
Jenis ini didesain untuk menghilangkan kebutuhan koordinasi
menggenggam dalam administrasinya. Mekanismenya dipicu oleh inhalasi
melalui breath-actuated nozzle, yang memberikan respons otomatis terhadap
upaya inspirasi pasien. Nozzle size, kebersihan, dan kurangnya kelembaban
adalah tiga faktor terpenting yang mempengaruhi jumlah obat yang diberikan.
Soft-mist Inhaler
Jenis ini tidak terdapat
propelan, sehingga dalam
penggunaannya tidak perlu
dikocok. Ketika tombol pelepasan
dosis ditekan, energi dari pegas
memaksa larutan ke corong,
menciptakan gas aerosol lembut
yang berlangsung sekitar 1,5 detik.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MDI
Keuntungan : Kerugian :
• Portable dan ringan • Memerlukan koordinasi antara tangan dan
• Kenyamanan dosis ganda nafas
• Waktu terapi yang singkat • Memerlukan kerjasama dan koordinasi pasien,
• Dapat memancarkan dosis obat pola inhalasi yang sesuai, dan tindakan
yang berulang menahan nafas.
• Tidak memerlukan persiapan • Konsentrasi dan dosis obat tetap
obat • Dapat terjadi reaksi propelan pada beberapa
• Sulit untuk terkontaminasi pasien
• Dapat terjadi aspirasi benda asing atau
kotoran yang terdapat pada corong mulut
• Deposisi orofaringeal yang tinggi
• Kesulitan dalam menentukan sisa dosis dalam
tabung tanpa adanya penghitung dosis.
CARA PENGGUNAAN MDI
DRY POWDER INHALER
Single-dose DPI
Terdiri dari kapsul yang telah dibungkus yang mengandung dosis
obat tunggal. Saat menggunakan jenis ini, pengguna menempatkan masing-
masing kapsul ke holder obat. Kemudian, pengguna harus memancing
perangkat dengan menusuk kapsul dosis tunggal dan memungkinkan
masuknya udara ke dalam perangkat untuk dispersi dengan inhalasi.
Kerugian utama dari jenis ini adalah diperlukan waktu untuk memuat dosis
untuk masing-masing penggunaan.
Multiple unit – dose DPI
Ini digunakan untuk pemberian zanamivir melalui rotating wheel
yang berisi kotak dengan empat atau delapan blisters obat. Setiap blister
tertusuk secara mekanis saat penutup terangkat, memungkinkan obat untuk
dihirup melalui mulut.
Multiple-dose DPI
Tipe ini mengukur dosis dari wadah serbuk atau mendispersikan
dosis individu melalui strip blister pra-meter
CARA PENGGUNAAN
1. Buka diskus. Pegang pada bagian telapak tangan, menempatkan ibu
jari tangan yang lain pada thumb grip dan dorong hingga bunyi klik.
2. Menggeser tuas sejauh mungkin sampai terdengar bunyi klik untuk
mempersiapkan obat
3. Menghembuskan atau membuang nafas.
4. Meletakkan diskus diantara mulut dan katupkan bibir. Bernafaslah
sedalam-dalamnya
5. Lepaskan diskus dari mulut. Tahan nafas hingga sekitar 10 detik.
6. Hembuskan napas secara perlahan.
7. Menggeser tuas ke posisi semula.
8. Menggeser thumb grip ke posisi semula hingga terdengar bunyi klik.
9. Bilas mulut dengan air.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

KEUNTUNGAN : KERUGIAN :
1. Kecil dan portable 1. Tergantung pada aliran pernapasan
2. Ada penghitung dosis pasien.
3. Bebas propelan 2. Kurang kesadaran pasien akan dosis
4. Breath – actuated yang diberikan.
5. Waktu yang singkat dalam 3. Impaksi orofaring relative tinggi.
penyiapan dan 4. Rentan terhadap kelembaban sekitar
penggunaannya. atau kelembaban yang dikeluarkan pada
bagian mouthpiece.
SMALL VOLUME NEBULIZER
Jet Nebulizer
Jet nebulizer dioperasikan dengan compressed air atau oksigen
yang yang dialirkan melalui sebuah jet, bertujuan untuk aerolisasi cairan
obat. Larutan yang mengalami aerosolisasi masuk ke dalam aliran gas dan
diubah menjadi liquid film. Film ini bersifat tidak stabil dan pecah menjadi
partikel-partikel aerosol karena gaya tegangan permukaan.
Ultrasonic Nebulizer
Mengubah energi listrik menjadi getaran frekuensi tinggi
menggunakan transduser. Getaran ini ditransfer ke permukaan larutan,
menciptakan gelombang yang menghasilkan aerosol. Nebulizer ultrasonik
volume kecil sekarang tersedia secara komersial untuk bronkodilator
inhalasi tetapi tidak boleh digunakan dengan suspensi seperti budesonide.
Mesh Nebulizer
Menggunakan listrik untuk menggetarkan
elemen piezo (sekitar ~ 128 KHz) yang
menggerakkan cairan melalui mesh halus untuk
menghasilkan aerosol. Tipe ini sangat efisien dan
menghasilkan volume residu minimal (0,1-0,5 mL).
Nebulizer mesh menggunakan dua mekanisme aksi
dasar: active vibrating mesh dan passive mesh.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan Kerugian
1. Mampu mengaerosolisasi/menguapkan berbagai 1. Waktu terapi 5-25 menit
macam larutan obat.
2. Peralatan yang diperlukan mungkin besar dan tidak
2. Mampu menguapkan campuran obat (> satu obat) praktis

3. Membutuhkan kerjasama atau koordinasi minimal 3. Membutuhkan sumber kelistrikkan


dari pasien
4. Adanya potensi obat mengenai mata dan
4. Sangat berguna pada pasien yang masih anak- menggunakan sungkup muka
anak, tua, pasien yang kondisinya lemah.
5. Keberagaman dalam karakteristik performa pada
5. Konsentrasi dan dosis obat dapat dimodifikasi jenis, merek, dan model yang berbeda

6. Pola nafas yang normal dapat digunakan dan 6. Merangkai dan membersihkan perangkat diperlukan.
menahan nafas (breathhold) tidak diperlukan untuk Kontaminasi dapat terjadi pada ketidaksesuaian
efikasi. pengaturan obat dan pembersihan yang tidak adekuat
CARA MENGGUNAKAN NEBULIZER

2. Memasukkan obat ke 3. Memasang penutup 4. Menghubungkan


1. Mencuci tangan nebulizer ke kompresor
dalam nebulizer mulut

6. Duduk dan hirup obat


5. Menyalakan kompresor 5. Mematikan kompresor 6. Bersihkan nebulizer
hingga kabut berhenti
PUSTAKA
Anonym. 2009. Martindale 36th. London: Pharmaceutical Press

Anonym. 2007. Farmakologi UI Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutika Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Gardenhire D, Ari A, Hess D. A Guide To Aerosol Delivery Devices For


Respiratory Therapists. 3rd ed. America: American Association for Respiratory Care; 2013

Katzung, B.G., et al. 2012. Basic & Cinical Pharmacology 12th Edition. New York: McGraw-Hill
Companies.

Medscape

Pusat Informasi Obat Nasional

Anda mungkin juga menyukai