0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan22 halaman

Kebijakan Pengawasan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 22

KEBIJAKAN PENGAWASAN

PERTAMBANGAN MINERBA

Oleh
Ir. Syawaluddin Lubis, MT
Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN


BATUBARA
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
JAKARTA
1
Pengelolaan &
Pertumbuhan Ekonomi Pengusahaan; Mandiri,
Nasional & Pen.Daerah Andal, Transparan,
Berkelanjutan Berdaya Saing, Efisien,
Wawasan Lingkungan

Peranan Penting
PenNas
Berkelanjutan

Nilai Tambah
Mineral Tidak
Perekonomian
Nasional & Terbarukan
Batubara
Kemakmuran &
Kesejahteraan Memenuhi
Rakyat Pengelolaan Hajat Hidup Orang
berkeadilan dikuasai Banyak
Negara 2
TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
 Penyelidikan Umum
 Eksplorasi
 Eksploitasi
 Pasca Tambang

Speculative Capital Operating Revenue / Profit Guaranteed Reclamation


Investment Fund

Preliminary Detailed Mine Production, Processing, Marketing, Mine Site Rehabilitation


Exploration Exploration Feasibility Sales

M in e C lo su re
+

$
-

Avg. Time 8 yrs 4 yrs 2-5 yrs 5-10yrs 5 - 40 yrs

3
PERTAMBANGAN DI INDONESIA
Kondisi Spesifik Alam Dan
Ekosistem Sumber Daya Mineral dan Batubara,

 Hutan hujan tropik/  Ekonomi Nasional – Pendapatan


tropical rainforest (11% Langsung Negara + Rp 42 Trilyun dari
dari 27% di dunia)
pajak dan royalti.
 Keanekaragaman hayati  Berada di dalam kawasan hutan.
tinggi
 Keterdapatan dangkal, sebagian
 Curah hujan tinggi
tersingkap (outcrop).
(3,000 s.d 6,000 mm per
tahun)  Metode penambangan umumnya
tambang terbuka (open pit/strip mine).
 Negara kepulauan
(+ 17,500 pulau)  Volume batuan penutup sangat besar.
 Penduduk padat  Mengakibatkan gangguan lahan
permukaan,

Pemerintah dengan ketat melakukan pengawasan dengan


menerapkan berbagai kebijakan serta peraturan perundangan.
4
PENGAWASAN
PERTAMBANGAN MINERBA

Hukum & Peraturan


Pengelolaan Pertambangan
• Undang-Undang
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Daerah
• Peraturan Menteri

Pemerintah Perusahaan
(Pusat/Prov/Kab/Kota) (Pemegang IUP)

Kepala Inspektur Tambang Kepala Teknik Tambang


Inspektur Tambang Pengawas Operasional/Teknis
5
DASAR HUKUM PENGAWASAN
PERTAMBANGAN MINERBA
1. UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
3. UU No.32 Tahun 2004 ttg Otonomi Daerah
4. UU No.4 Tahun 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara
5. UU No. 32 Tahun 2009 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. PP No.19 Tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan K3 di


Bidang Pertambangan
2. PP No. 27 Tahun 1999 ttg Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
3. PP No.18 jo 85 Tahun 1999 ttg Pengelolaan Limbah B3
4. PP No. 25 Tahun 2000 ttg Kewenangan Pemerintah
5. PP No. 82 Tahun 2001 ttg Pengendalian Pencemaran Air
6. PP No.38 Tahun 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemprov dan Pemkab/Kota
7. PP No. 55 Tahun 2010 ttg Pembinaan dan Pengawasan Minerba
8. PP No. 78 Tahun 2010 ttg Reklamasi dan Paska Tambang 6
Dasar Hukum lanjutan…..
 Permen.No.2555.K Th 1993 ttg PIT Pertambangan Umum
 Kepmen No.103.K/008/M.PE/1994 ttg Pengawasan Atas Pelaksanaan
RKL & RPL di Bidang Pertambang & Energi
 Kepmen No.555.K Th 1995 ttg K3 Pertambangan Umum
 Kepmen No. 1211 Th 1995 ttg Pencegahan dan Penanggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Pertambangan
 Kepmen No. 13 Thn 1995 ttg Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
 Kepmen 1086.K Thn 2003 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga
Teknik Khusus Pertambangan
 Kepmen LH No.202 Thn 2004 ttg Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Emas Dan/Atau Tembaga
 Kepmen LH No.04 Thn 2006 ttg Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Timah
 Kepmen LH No.09 Thn 2006 ttg Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel
 Permen No 006 Thn 2007 tentang Pengawasan Tenaga Kerja Yang
Kompeten
 Permen ESDM No 18 Th 2008 ttg Reklamasi dan Penutupan Tambang
 Permen ESDM No 28 Th 2008 ttg Penyelenggaraan MinerbaUsaha Jasa
Pertambangan

7
Pengawasan Pertambangan
Ruang
Lingkup Sasaran
Psl 141 - UU No.4 Th 2009

Keselamatan Obje
Operasi k
K3 Pertambangan
Pertambangan

Teknis

Pengelolaan
GMP Pertambangan

Lingkungan Hidup,
Reklamasi dan Konservasi
Pasca Tambang
Sumberdaya
Mineral &
Penguasaan, Pengembanan
Batubara
dan Penerapan Teknologi
Pertambangan

INSPEKTUR TAMBANG
8
Objek Teknis Pertambangan Konservasi Keselamatan & Keselamatan Pengelolaan Penguasaan,
Penga- Sumberdaya Kesehatan Operasi Lingkungan Pengembanan
wasan Mineral & Kerja (K3) Pertambangan Hidup, dan Penerapan
Batubara Pertambangan Reklamasi dan Teknologi
Pasca Pertambangan
Tambang
Sasaran Terciptanya Sumber daya Menghindari Terciptanya Terciptanya Terciptanya
perencanaan dan mineral/bahan Kecelakaan kegiatan aktivitas penguasaan,
pelaksanan galian dapat dan Penyakit operasi pertambangan pengembangan
pertambangan yang diusahakan Akibat Kerja pertambangan yang ramah dan penerapan
baik dan benar. secara yang aman dan lingkungan. teknologi
maksimal, selamat. pertambangan
tidak terbuang, yang tepat
dimanfaatkan guna, efektif,
secara tepat dan efisien.
guna , tepat
waktu, serta
menghasilkan
nilai tambah
yang optimal
Ruang Pada IUP atau IUPK a. recovery a. Keselamatan a. Evaluasi a. Pengelolaan Pengawasan
Lingkup eksplorasi meliputi: penambangan Kerja laporan hasil dan terhadap
a.pelaksanaan kaidah teknis dan b. Kesehatan kajian; pemantauan penguasaan dan
dan standar eksplorasi pengolahan; Kerja b. Pemenuhan lingkungan penerapan
yang baik; b. pengelolaan c. Lingkungan standardisasi sesuai dengan teknologi pada
b.tata cara menghitung dan/atau Kerja instalasi Amdal/UKL- kegiatan antara
sumber daya dan pemanfaatan d. Sistem c. Pengamanan UPL yang telah lain :
cadangan, cadangan Manajemen K3 instalasi. disetujui; a.Eksplorasi;
c.perencanaan dan marginal; d. Kelayakan b. Penataan, b.Penambangan;
pelaksanaan eksplorasi c. pengelolaan sarana, pemulihan, dan c.Pengangkutan;
area indikasi dan area dan/atau prasarana perbaikan d.Pengolahan dan
prospek, meliputi: pemanfaatan instalasi dan lahan sesuai pemurnian;
pemetaan geologi batubara peralatan peruntukannya; e.Reklamasi;
regional/lokal, kualitas rendah pertambangan; c. Penetapan dan Sesuai dengan
pengambilan sampel dan mineral e. Kompetensi pencairan kondisi pemegang
Pada IUP atau IUPK kadar rendah; tenaga teknik jaminan IUP/IUPK dan
Operasi Produksi meliputi: d. pengelolaan reklamasi; keberadaan lokasi
d.Pelaksanaan kaidah teknis dan/atau d. Pengelolaan kegiatan.
yang baik dan standar pemanfaatan pascatambang;
operasi produksi; mineral ikutan; e. Penetapan dan
e.Perencanaan dan e. pendataan pencairan
pelaksanaan konstruksi sumberdaya jaminan
termasuk pengujian alat dan cadangan pascatambang;
pertambangan/commisionin mineral dan f. Pemenuhan
g; batubara yang baku mutu
9
f.Perencanaan dan tidak lingkungan
MEKANISME PENGAWASAN

Pengawasan Menteri
Menteri melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan yang dilaksanakan
oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai kewenangannya.
Pengawasan meliputi: 1. Administrasi/Tata Laksana ; 2. Operasional; 3. Kompetensi Aparatur; 4. Pelaksanaan
Program Pengelolaan usaha Pertambangan

Pasal 140 UU NO. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral & Batubara

Pelimpahan Wewenang
Menteri dapat melimpahkan kepada Gubernur untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pengelolaan usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota.

Pengawasan Kepada Pemegang IUP, IPR atau IUPK


Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang
IUP, IPR atau IUPK.
Pengawasan meliputi: 1. Pengawasan Administratif ;
2. Pengawasan Operasional 10
Pemprov Menteri Pemprov

Pemkab/Pemkot
PKUP;
Pemberian
IUP, IPR, IUPK
Pedoman & Standar

Perencanaan,
Pemberian:
Penelitian, Bimbingan,
Pengembangan Pembinaan Supervisi,
Pemantauan, & Konsultasi
Evaluasi

Pendidikan & Pelatihan


11
TEKNIS PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

Dilaksanakannya Eksplorasi secara benar dan memadai


Ditetapkannya cadangan layak tambang secara benar
Dilaksanakannya Studi: Geoteknik dan Geohydrology,
Metalurgi (Processing) secara benar
Disusunnya studi kelayakan yang komprehensif dan
didukung data yang memadai
Direncanakan dan dilaksanakannya teknik penambangan
secara baik
Direncanakan dan dilaksanakannya pengolahan pemurnian
Pemilihan peralatan yang tepat
Pengangkutan yang memadai
Produksi sesuai spesifikasi
Program paska tambang yang komprehensif
12
KONSERVASI SUMBER DAYA
MINERAL DAN BATUBARA
 Konservasi bahan galian merupakan upaya untuk
terwujudnya pengelolaan bahan galian secara optimal
dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan,
kemampuan perkembangan teknologi, ekonomi, sosial
budaya, politik, dan sektor-sektor lain yang terkait.
 Konservasi bahan galian berazaskan optimalisasi,
penghematan, berkelanjutan, bermanfaat bagi kepentingan
rakyat secara luas, dan berwawasan lingkungan.
 Konservasi bahan galian bertujuan untuk mengupayakan
terwujudnya pemanfaatan bahan galian secara bijaksana,
optimal dan mencegah pemborosan bahan galian dengan
sasaran untuk mensejahterakan masyarakat dan
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan

13
PENGELOLAAN K3 PERTAMBANGAN

Hirarki
Manusia Pengendalian Bahaya
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja Engineering Control
Lingkungan Kerja
Sistem Manajemen K3 Administrative Control
HIRAC
Emergency Preparedness Work Practice Control
Kompetensi Tenaga K3
Kompetensi Pengawas
Alat Pelindung Diri (APD)
14
PENGELOLAAN
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN
 Kelayakan Sarana, Prasarana Instalasi,
serta Peralatan Pertambangan
 Pengamanan instalasi
 Sistem & Pelaksanaan Pemeliharaan
Peralatan;
 Kompetensi Tenaga Teknis
 Evaluasi hasil kajian teknis

15
PENGELOLAAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
PRINSIP-PRINSIP LINGKUNGAN HIDUP
perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air
tanah, air laut, dan tanah serta udara;
a. perlindungan keanekaragaman hayati;
b. stabilitas dan keamanan timbunan batuan
penutup, kolam tailing, lahan bekas tambang serta
struktur buatan (man-made structure) lainnya;
c. pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan
peruntukannya; dan
d. menghormati nilai-nilai sosial dan budaya
setempat. 16
PENGELOLAAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
APLIKASI PRINSIP-PRINSIP LINGKUNGAN HIDUP
Pemenuhan baku mutu kualitas air, tanah dan udara
a. Mempertahankan buffer zone dalam rangka biodiversity
b. Melakukan kajian geoteknik dalam rangka memastikan
stabilitas dan keamanan timbunan, dengan
mempertimbangkan kondisi curah hujan tertinggi di
lokasi setempat
c. Melakukan pemulihan lahan bekas tambang agar berdaya
guna dan mempunyai nilai manfaat
d. Menghormati nilai-nilai sosial dan budaya setempat; dan
e. Mengembangkan etika lingkungan (responsible miners)
17
USAHA JASA PENUNJANG
MINERAL DAN BATUBARA
 Perizinan Terkait dengan Izin Usaha Jasa Penunjang (IUJP).
 Pengawasan Jenis Bidang Pekerjaan Sesuai Dengan IUJP.
 Pengawasan Terhadap Tenaga Ahli/Pekerja Yang Ada Di
IUJP
 Pengawasan Terhadap CSR
 Pengawasan Terhadap Peralatan Yang Di Miliki Sesuai
Dengan Kontrak IUJP.
 Pengawasan Secara Administratif Sesuai Laporan Triwulan
Dari Kegiatan Jasa

18
STANDARDISASI
MINERAL DAN BATUBARA
 Telah Menyusun 208 SNI Bidang Geologi dan Pertambangan.
 Telah Ditetapkan Sistem Kompetensi Profesi Bidang
Tambang Terbuka.
 Telah Menyusun Sistem Kompetensi Profesi Bidang :

a. Tambang Bawah Tanah

b. Panas Bumi
 Telah Ditetapkannya 3 SKKNI

19
PENUTUP
 Pengawasan dilakukan dalam rangka
PREVENTION DAN ASSURANCE, meliputi :

- Tingkat kepatuhan dan pentaatan terhadap


peraturan
- Pencapaian target dari rencana kerja yang telah
disusun
- Mengetahui sejak dini bila terjadi penyimpangan
baik berdasarkan ketentuan/peraturan maupun
rencana kerja
- Dapat segera melakukan koreksi bila terjadi
perubahan rencana kerja atau perubahan kebijakan
Pemerintah
20
PENUTUP (lanjutan)
 Dengan pengawasan diharapkan terciptanya
perencanaan tambang yang benar; pelaksanaan
kegiatan pertambangan mengacu pada kaidah
pertambangan yang baik; tidak terbuangnya bahan
galian; aktivitas pertambangan berlangsung secara
aman, bebas dari: kecelakaan, penyakit akibat kerja,
kejadian berbahaya, dan pencemaran lingkungan;
serta termanfaatnya lahan bekas tambang secara
tepat dan baik yang mendorong meningkatnya
perekonomian rakyat.
 Diperlukan industri yang mempunyai ketahanan
internal (Teknik dan K3) maupun eksternal
(Lingkungan) untuk berkontribusi terhadap
pembangunan nasional.
21

Anda mungkin juga menyukai