Sediaan Steril
Sediaan Steril
Sediaan Steril
FTS STERIL
PENGERTIAN
• Sediaan steril adalah sedian yang selain
memenuhi persyaratan fisika-kimia juga
persyaratan steril. Steril berarti bebas
mikroba. Sterilisasi adalah proses untuk
mendapatkan kondisi steril.
• Sediaan steril yaitu sediaan terapetis yang
bebas mikroroganisme baik vegetatif atau
bentuk sporanya baik patogen atau
nonpatogen.
• Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang
bebas dari mikroorganisme hidup.
• Yang termasuk dalam sediaan steril antara lain sediaan parenteral volum
besar, sediaan parenteral volum kecil (injeksi), sediaan mata (tetes/salep
mata)
INDIKASI UMUM
Berdasarkan penggunaan
a. Injeksi
• Suatu larutan obat dalam pembawa yang
cocok dengan atau tanpa bahan tambahan
yang dimaksudkan untuk penggunaan
parenteral
• Injeksi adalah sediaan steril yang diberikan
melalui penyuntikkan pada lapisan kulit.
b. Cairan Infus
• Infus adalah sediaan yang penggunannya sama dengan
injeksi teapi volumenya lebih besar (lebih dari 100 ml).
• Merupakan injeksi khusus karena cara pemberiannya
dan volumenya besar Berguna untuk :
1. Nutrisi dasar, contoh : infus dekstrosa
2. Perbaikan keseimbangan elektrolit, contoh : infus
ringer mengandung ion Na+, K+, Ca2+ dan Cl-
3. Pengganti cairan tubuh, contoh iInfus dekstrosa dan
NaCl
4. Membantu diagnosis, contoh untuk penentuan fungsi
ginjal : injeksi mannitol
c. Radiopharmaceutical/Radiofarmasi
• Suatu injeksi yang mengandung bahan radioaktif. Berfungsi untuk diagnosis
dan pengobatan dalam jaringan organ. Pembuatan dan penggunaannya
berbeda dengan bahan obat biasa (non radioaktif)
d. Larutan Irigasi
• Larutan irigasi adalah larutan steril yang dipakai secara topikal, untuk
mencuci sela-sela atau lubang tubuh termasuk luka.
• Persyaratan seperti larutan parenteral
• Dikemas dalam wadah volume besar dengan tutup dapat berputar dalam
botol mulut lebar
• Digunakan untuk merendam luka/mencuci luka, sayatan bedah atau
jaringan/organ tubuh
• Diberi label sama seperti injeksi.
• Contoh : Sodium chlorida untuk irigasi NaCl 0,9% , Ringers untuk irigasi, Steril
water untuk irigasi
• Label/etiket : “bukan untuk obat suntik”
e. Larutan Dialisis
• Untuk menghilangkan senyawa-senyawa toksis yang
secara normal disekresikan oleh ginjal.
• Pada kasus keracunan atau gagal ginjal atau pada pasien
yang menunggu transplantasi ginjal, dialysis adalah
prosedur darurat untuk menyelamatkan hidup.
• Dialisis adalah proses, dimana senyawa-senyawa dapat
dipisahkan satu dengan lainnya dalam larutan berdasarkan
perbedaan kemampuan berdifusi lewat membran.
• Larutan yang tersedia di perdagangan mengandung
dekstrosa sebagai sumber utama kalori, vitamin, mineral,
elektrolit, dan asam amino/peptida sebagai sumber
nitrogen.
f. Bahan Diagnostik
• Diagnostik merupakan salah satu metode pemeriksaan dalam ilmu pengobatan
pencegahan (preventive medicine) penyakit infeksi, didasarkan atas reaksi
antara suatu antibodi dengan antigen yang bersangkutan. Untuk ini digunakan
suntikan intrakutan diatas kulit (imunity skin test) dengan suatu antigen
dengan kadar serendah2nya yang masih memungkinkan adanya reaksi.
• Reaksi positip dalam bentuk semacam benjolan diatas kulit, menunjukkan
bahwa tubuh sudah mengandung antibodi tertentu. _ Hasil negatip, berarti
tubuh tidak memiliki antibodi tsb, dlm keadaan ini orang harus diberi vaksin
untuk mengebalkan tubuh secara aktif
• Reaksi TUBERKULIN, merupakan salah satu tes kekebalan yg terkenal untuk
mendiagnosa penyakit tuberculose (Mantoux skin test )
• Zat-zat yang diberikan kepada pasien secara oral/parenteral untuk menentukan
keadaan fungsional dari suatu organ tubuh atau untuk membantu dokter
menentukan diagnosa penyakit dan juga digunakan dalam reaksi imunisasi
• Contoh : Injeksi Evans Blue, yang digunakan dalam kontrol penentuan volume
darah
g. Allergi Ekstrak (Ekstrak allergen)
• Merupakan larutan pekat alergen steril untuk maksud diagnosis atau
pengobatan reaksi alergi
• Ekstrak alergenik adalah zat yang digunakan untuk menguji sensitivitas
terhadap sesuatu, misal antibiotik. Ekstrak ini diencerkan dengan aqua
steril saat akan digunakan.
h. Antikoagulan
• Larutan untuk mencegah pembekuan darah, butuh syarat seperti injeksi
dan bebas pirogen.
• Contoh : Larutan Natrium sitrat Steril, ACDP, Heparin, ACD
i. Sediaan vaksin
• Merupakan produk biologi (pembantu diagnostik) untuk tujuan
mencegah penyakit dan pengobatan
j. Zat Padat Kering Atau Larutan Pekat
• Bahan yang tidak stabil dalam bentuk cair/lrt disimpan dalam bentuk zat
padat kering yang dilarutkan pada waktu akan digunakan. _ Jika bahan
padat kering tidak mengandung dapar, pengencer atau zat tambahan lain,
dan bila ditambah pelarut lain yang sesuai, memberikan larutan yang
memenuhi semua aspek persyaratan untuk obat suntik. Sediaan diberi
label obat steril.
• Contoh : Ampicillin Sodium Steril
• Jika bahan padat kering mengandung satu atau lebih, dapar, pengencer
atau zat tambahan lain, sediaan diberi label obat suntik/injeksi. Contoh :
Amphotericin B Injeksi
5. Intraperitoneal
• Penyuntikan langsung ke dalam rongga perut, dimana obat secara cepat diabsorbsi. Sediaan
intraperitoneal dapat juga diberikan secara intraspinal, im,sc, dan intradermal
6. Intradermal
• Cara penyuntikan melalui lapisan kulit superficial, tetapi volume pemberian lebih kecil dari sc,
absorbsinya sangat lambat sehingga onset yang dapat dicapai sangat lambat.
7. Intratekal
• Digunakan khusus untuk bahan obat yang akan berefek pada cairan serebrospinal. Digunakan
untuk infeksi ssp seperti meningitis, juga untuk anestesi spinal. Intratekal umumnya
diinjeksikan secara langsung pada lumbar spinal atau ventrikel sehingga sediaan dapat
berpenetrasi masuk ke dalam daerah yang berkenaan langsung pada SSP.
SYARAT SEDIAAN STERIL
FISIKA
Tipe sediaan larutan
1. Sediaan obat harus jernih. Jernih maksudnya tidak ada partikel yang tidak larut
dalam sediaan tersebut. Jadi, meskipun sediaan berwarna, tetap terlihat jernih
(tidak keruh).
2. Tidak berwarna. Maksudnya sediaan larutan bisa saja berwarna, namun warna
larutan sama dengan warna zat aktifnya sehingga tidak ada campuran warna lain
dalam sediaan itu.
3. Bebasa dari partikel asing. Partikel asing; partikel yang bukan penyusun obat.
Sumber partikel bisa berasal dari: air, bahan kimia, personil yang bekerja, serat dari
alat/pakaian personil, alat-alat, lingkungan, pengemas (gelas, plastik).
4. Keseragaman volume/berat. Terutama untuk sediaan solid steril.
5. Memenuhi uji kebocoran. Terutama untuk injeksi yang dikemas dalam ampul. Uji
kebocoran dapat dilakukan dengan:
1. uji dengan larutan warna (dye bath test)
2. metode penarikan vakum ganda (the double vacuum pull method)
SYARAT SEDIAAN STERIL : FISIKA
6. Stabil. Artinya sediaan tidak mengalami degradasi fisika. Misal jika bentuk
sediaan larutan maka sediaan tersebut tetap berada dalam bentuk larutan (bukan
suspensi). Sifat stabil ini berkaitan dengan formulasi. Ketidakstabilan dapat dilihat
dari:
a. terjadi perubahan warna
• Contoh: larutan adrenalin yang awalnya berwarna jernih karena teroksidasi akan
menjadi merah karena terbentuk adenokrom.
b. terjadi pengendapan
• Contoh: injeksi aminophilin dibuat dengan air bebas CO2, karena jika tidak bebas
CO2 maka akan terbentuk theopilin yang kelarutannya kecil dalam air sehingga
akan mengendap. Akibatnya dosis menjadi berkurang.
• CO2 + H2O –> H2CO3 (asam)
• Aminopilin + Asam –> theopilin + etilen diamin
• Pengatasan: injeksi aminophilin dibuat dari theopilin dan etilen diamin berlebih.
MACAM PELARUT
1. Air
• Air merupakan pelarut utama. Akan dijelaskan lebih mendetail setelah ini.
2. Pelarut yang dapat campur dengan air (water miscible solvent).
• Jika zat aktif dari sediaan injeksi tidak stabil dalam air, maka pengatasannya dengan dibentuk
sediaan kering steril atau dengan sistem kosolvensi. Aqua kosolven: pelarut pembantu, tidak
pernah dipakai tunggal, tetapi campuran. Macam-macam kosolven yang bisa digunakan:
• glikols (glikol, propilen glikol, PEG BM rendah). PEG bersifat higroskopis sehingga kemampuan
untuk melarutkan zat kurang, sehingga dipakai yang anhidrous dan BM rendah. Propilen glikol
+ benzil akohol (suhu 40oC), untuk injeksi digoxin.
• etanol/alkohol
• dimetil asetamid, dimetil formasmide, DMSO. Pelarut ini larut sempurna dengan air, toksisitas
akutnya rendah, toksisitas kronisnya merusak liver.
• N-(B-hidroksietil), laktamid
• aseton (kosolven pada obat antitumor dan antibiotik)
• asam organik (asam laktat, asam sitrat)
• surfaktan (emulphor EL-714, chremophor, plurnic F 68, lesitin)
• antibeku (gliserol sp 5%, alkohol 15%).
MACAM PELARUT
3. Pelarut yang tidak dapat campur dengan air (water immiscible
solvent).
• Contoh: minyak kacang (peanut oil), minyak wijen (oleum
sesame), minyak biji kapas (cotton seed), minyak jagung (corn
oil), minyak zaitun (olive), paraben cair. Oleum
sesame dianggap pelarut yang paling baik untuk jenis pelarut
golongan ini karena mengandung komponen penstabil
(pencegah tengik). Sedangkan paraben sekarang dilarang
penggunaanya.
• Sebagai pelarut juga harus emenuhi batasan klorida, kalsium,
ion sulfat, CO2. logam berat, oxidizable substance dengan total
zat padat terlarut kurang dari 10 ppm (ppm = % x 104).
Uji pirogen
1. Secara kualitatif: Rabbit test
• Berdasarkan respon demam pada kelinci. Digunakan kelinci karena kelinci
menunjukkan respon terhadap pirogen sesuai dengan keadaan manusia.
Kenaikan suhu diukur melalui rektal.
2. Secara kuantitatif: LAL test
• Cara uji in vitro dengan menggunakan sifat membentuk gel dari lisat amebasit
dari limulus polifemus. Uji ini 5-10 kali lebih sensitif dari Rabbit test.
Kondisi LAL-test:
• pH larutan 6-7
• suhu 37oC
• kontrol negatif: aquadest (pelarut)
• kontrol positif (pirogen/endotoksin)
• Keuntungan: cepat, mudah, praktis
Uji sterilitas
1. Direct inoculation of culture medium
• Meliputi pengujian langsung dari sampel dalam media pertumbuhan. Menurut British
Farmakope:
• media tioglikolat cair yang mengandung glukosa dan Na Tioglikolat cocok untuk
pembiakan aerob. Suhu inkubasi 30-35oC.
• Soya bean casein digest medium
• Media ini membantu pertumbuhan bakteri anaerob dan fungsi. Suhu inkubasi 30-35oC,
sedang fungi 20-25oC.
2. Membran filtrasi
• Teknik yang banyak direkomendasikan farmakope, meliputi filtrasi cairan melalui
membran steril. Filter lalu ditanam dalam media. Masa inkubasi 7-14 hari karena mungkin
organisme perlu adaptasi dulu.