GENETIKA KUMAN
GENETIKA KUMAN
GENETIKA KUMAN
Kelompok 1
Anggota :
Belinda Oktavia
Novia Rahma R
Putri Nur Umaroh
Struktur dan bahan genetik
Makhluk hidup memiliki persenyawaan kimia yang sangat penting yang
membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam
keseluruhannya dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
DNA menempati urutan pertama dalam sitologi ( ilmu hal sel ), genetika,
biologi molekul, mikrobiologi, biologi perkembangan, biokimia dan evolusi
Sel eukariot dan nukleus
Sel eukariot mempunyai DNA dalam jumlah sangat besar. Dalam sel tubuh
manusia, misalnya DNA, yang terkandung kira-kira seribu kali lebih banyak
daripada dalam sebuah sel bakteri. sementara sel beberapa hewan amfibi
memiliki kandungan DNA lebih dari 10 kali dari yang terkandung dalam
tubuh kita. Sebagian DNA bersifat structural, yang memungkinkan bagian-
bagian pembawa informasi genetic membentuk sususnan rapat. Sebagian
DNA bersifat regulator, yaitu membantu mengaktifkan dan mengistirahatkan
gen yang mengatur sintesis protein
Nukleus terdiri atas banyak benang yang kaya protein yang terletak di dalam
cairan nucleus. Di dalam sel yang istirahat benang-benang ini dinamakan
kromatin. Pada kromosom terletak penentu-penentu genetic atau ketururnan
yang dinamai gene dalam sususnan berderet. Jumlah kromosom dalam badan
sel adalah tetap untuk jenis organisme tertentu ( Evelyn, 1995).
Dari sebuah penelitian Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen
terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi ‘perlombaan’ seru untuk
menemukan substansi yang merupakan gen.
Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada
kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan
gen. Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943),
serta Alfred Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus
bakteriofag T2, dari sini diketahui bahwa DNA adalah materi genetic. Gregor
Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu
sifat atau karakter yang dapat diwariskan. Ia menyebutnya ‘faktor’. Pada
1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom.
kromosom
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada 1842 dan ciri-
cirinya dijelaskan dengan detil oleh Walther Flemming pada 1882. Pada 1910, Thomas
Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Kromosom
merupakan tabung-tabung protein dalam setiap sel. Jumlah kromosom sangat
bervariasi dalam bentuk tabung. Kromosom merupakan zat yang mudah mengikat zat
warna sehingga mudah diamati sewaktu sel membelah. Zat penyusun kromosom
disebut kromatin, yaitu serabut halus yang terjalin seperti benang. Kromosom terdiri
atas belahan dua benang halus yang sama, disebut kromatid. Kromosom merupakan
struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa informasi genetik
dalam sel. DNA terbalut dalam satu atau lebih kromosom.
Kromosom tersusun atas nucleoprotein, yaitu persenyawaan antara asam
nukleat yang terdapat dalam inti sel serta protein histon atau protamin, yang
membawa keterangan genetic hanyalah asam nukleat saja.
Dalam kromosom terdapat gen yang membawa sifat-sifat keturunan atau disebut juga faktor
keturunan. Gen tersusun secara teratur pada suatu deretan tertentu dan berada di dalam lokus.
Di dalam kromosom terdapat DNA (Deoxyribonucleic Acid).
Jumlah kromosom dalam sel bervariasi, tergantung pada jenis makhluk hidupnya. Namun,
jumlah kromosom pada tiap jenis makhluk hidup selalu tetap. Panjang kromosom juga
berbeda-beda. Hewan cenderung memiliki kromosom yang pendek (4-6µm), sedangkan
tumbuhan cenderung memiliki kromosom yang panjang (mencapai 50µm). Panjang
kromosom pada tiap-tiap makluk hidup berbeda – beda berkisar antara 0,2 – 20 mikron. Pada
umumnya semakin sedikit jumlah kromosom pada suatu makluk hidup semakin panjang
kromosomya.
DNA ( Deoksiribonucleic Acid)
Senyawa ini merupakan senyawa kimia yang terpenting pada makhluk hidup. DNA
memiliki fungsi untuk menyampaikan atau membawa informasi genetic suatu sel
mahkluk hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Selain DNA, sebagian besar sel prokariot dan sel eukariot juga memiliki asam nukleat
yang lain yaitu RNA. RNA singkatan dari ribonucleic acid atau asam ribonukleat. RNA
merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan
polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. Tidak seperti DNA yang biasanya
dijumpai di dalam inti sel, kebanyakan RNA ditemukan di dalam sitoplasma, terutama
di ribosom.
RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA
non-genetik.
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa
keterangan genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup tertentu yang
tidak memiliki DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan
DNA, baik sebagai materi genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel.
RNA non-genetik tidak berperan sebagai pembawa keterangan genetik sehingga RNA
jenis ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA. Berdasarkan
letak dan fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi mRNA, tRNA, dan rRNA.
fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju
ke ribosom di sitoplasma.
1. mRNA (messenger RNA) atau ARNd (ARN duta)
mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah
satu urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal
linier dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus.
• fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke
ribosom di sitoplasma.
Pada suatu gen terdapat promotor : sebagai tempat menempelnya enzim RNA
polimerase. Jika ditempeli oleh RNA polimerase akan terjadi ekspresi gen (transkripsi),
RNA polimerase digunakan untuk mempolimerasi ekspresi gen
Pada bakteri (prokariotik) promoter dan operator disebut operon
Perbedaan prokariotik dan eukariotik dilihat dari regulasi ekspresi gen nya :
1. Prokariotik :
- Regulasi simple
- Proses transkripsi dan translasi sembung menyambungkarena tidak
ada membran inti (simultan)
- Terdapat operon (sekelompok gen untuk ekspresi gen)
2. Eukariotik :
- Regulasi rumit
- Proses transkripsi diselesaikan terlebih dahulu, kemudian baru
dilakukan translasi
- Tidak terdapat operon
Struktur prokariotik hanya terdapat exon. Sedangkan pada eukariotik terdapat exon dan
intron. Operon digunakan untuk reaksi metabolik.
Operon bersifat :
1. Inducible : digunakan untuk menginduksi.
Inducer + repressor = operon ON. Inducer memberi pengaruh baik
Repressor + operator = operon OFF
2. Repressible : menghambat