0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
494 tayangan37 halaman

Fungsi Linier

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 37

FUNGSI LINIER

PERTEMUAN KETIGA
DEFINISI FUNGSI
2

Fungsi adalah hubungan matematis yang menyatakan


hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara
suatu variabel dengan variabel lainnya.
Unsur-unsur pembentuk fungsi:
o Variabel mencerminkan atau mewakili faktor tertentu
o Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada
dan terletak di depan suatu variabel dalam sebuah
fungsi
o Konstanta angka yang turut membentuk fungsi yang
berdiri sendiri dan tidak terkait dengan variabel
Koefisien dan variabel senantiasa terdapat dalam setiap
bentuk fungsi, tetapi tidak halnya dengan konstanta.
UNSUR PEMBENTUK FUNGSI
3

Unsur-unsur pembentukan fungsi :


1. Variabel → Variabel yang berubah-ubah dari
suatu keadaan ke keadaan lainnya
2. Koefisien→ bilangan/angka yang diletakkan
tepat didepan suatu variabel
3. Konstanta→Sifatnya tetap/tidak terkait dengan
suatu variabel apapun
Secara umum : Y = f(x), dimana x adalah variabel
bebas, y adalah variabel terkait
Fungsi linier
4
Fungsi Linier adalah fungsi Polinom yang variabel
bebasnya memiliki pangkat paling tinggi adalah satu
Bentuk umum fungsi linier 2 variabel (x & y)
y = ao + a1x
dimana :
ao = konstanta, nilainya positif, negatif, atau nol
a1 =koefisien, nilainya positif, negatif, atau nol
Contoh : y = 4 + 2x
Cara menggambar fungsi linier
5

a. Dengan cara sederhana


(curve traicing process)

b. Dengan cara matematis


(menggunakan ciri-ciri yang penting)
Curve traicing process / Sederhana
6

Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y, dimana


kita tentukan dulu nilai x sebagai variabel bebas,
maka dengan memasukkan beberapa nilai x kita akan
memperoleh nilai y.
Misalkan : y = 4 + 2x

x -2 -1 0 1 2
y 0 2 4 6 8
Kemudian kita tinggal memplotkan masing-masing
pasangan titik tersebut.
Curve traicing process
7

y
9
8
7
6
5
4 y = 4 + 2x
3
2
1
0
x
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
Gambarkan Fungsi berikut:
8

y = 6 + 3x
y = 4 – 2x
Cara matematis
9

Yaitu dengan mencari titik potong untuk sumbu x dan


juga sumbu y.
Titik potong fungsi dengan sumbu y, yakni pada x=0,
maka y=a. Jadi titiknya adalah A (0,a)
Titik potong fungsi dengan sumbu x, yakni pada y=0,
maka x=b. Jadi titiknya adalah B (b,0)
Hubungkan kedua titik untuk menentukan garis
persamaan liniernya
contoh
10
Misalkan diketahui y = 4 + 2x. Maka grafik fungsi
dapat digambarkan menggunakan ciri-ciri penting,
yaitu:
1) Titik potong fungsi dengan sumbu y,
x=0, maka y=4. Jadi titiknya adalah A (0,4)
2)Titik potong fungsi dengan sumbu x,
y=0, maka x=-2. Jadi titiknya adalah B (-2,0)

Dengan menggunakan kedua ciri ini maka kita dapat


menggambar grafik fungsi y = 4 + 2x seperti terlihat
pada gambar berikut:
CONTOH
11
y
6

(0,4)
4
y = 4 + 2x 3

(-2,0) 1

0 x
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
latihan
12

Gambarlah grafik fungsi


a. y = 9 – 2x
b. 2x - 4y = 4
PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR
13

Persamaan linear dapat dibentuk berdasarkan dua


unsur yang dapat berupa penggal, lereng, atau
koordinat titik-titik yang memenuhi persamaannya.
Empat cara dalam membentuk fungsi adalah
o Dwi koordinat
o Koordinat-lereng
Dwi Koordinat
14

Dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan


linear. Misalkan titik A dan B, masing-masing A(2,3)
dan B (6,5). Masukkan koordinat titik-titik tersebut
ke dalam persamaan berikut:

y-y1 x-x1
=
y2-y1 x2-x1
y-3 x-2 y-3 x-2
= = =
5-3 6-2 2 4
4y - 12 = 2x - 4
4y = 2x – 4 + 12
4y = 8 + 2x y = 2 + 0,5x
15

Diketahui titik A (2,5) dan titik B (5,2), maka


persamaan linearnya adalah

y – y1  = x – x1
y2 – y1     x2 – x1
16

y – 5   = x – 2
2 – 5      5 – 2

y – 5   = x – 2
-3               3

  3(y – 5)       = -3(x – 2)


  3y – 15       = -3x + 6
  3y               = -3x + 6 + 15
  3y               = -3x + 21
y =7-x
Koordinat-Lereng
17

Jika diketahui sebuah titik dan suatu lereng maka


dapat dibentuk sebuah persamaan linear yang
memenuhi titik dan lereng tersebut.
Rumus persamaanya adalah:

y – y1 = b(x – x1)

Misal A (2,3) dan lereng garisnya 0,5


y – 3 = 0,5 (x – 2) y = 2 + 0,5x
18

Diketahui bahwa titik A (4, 8) dan lereng garisnya


adalah 1, maka persamaan linear yangmemenuhi
kedua data ini adalah :
19

y – y1            =          b(x – x1)


y – 8         =          1(x – 4 )
y – 8         =          x – 4
y                =          x – 4 + 8
y                =          x + 4
Perpotongan dua fungsi linier
20
Untuk fungsi linier yang saling berpotongan, maka
untuk mencari titik potongnya dapat dilakukan
dengan cara :
1. Metode Subtitusi
2. Metode Eliminasi
3. Metode Campuran
4. Metode Determinan
contoh
21
Tentukanlah titik potong fungsi
2x + 3y = 4 dengan x + 2y = 1
Jawab : fungsi 1 : 2x + 3y = 4
1).Titik potong fungsi
4 dengan sumbu y, 4
x=0, maka y= 3 . Jadi titiknya adalah A1 (0, )3
2).Titik potong fungsi dengan sumbu x,
y=0, maka x=2. Jadi titiknya adalah B1 (2,0)
fungsi 2 : x + 2y = 1
1).Titik potong fungsi
1 dengan sumbu y, 1
x=0, maka y= 2 . Jadi titiknya adalah A2 (0, )2
2).Titik potong fungsi dengan sumbu x,
y=0, maka x=1. Jadi titiknya adalah B2 (1,0)
Metode substitusi
22
Metode substitusi adalah cara untuk menentukan
himpunan penyelesaian dengan menggantikan suatu
variabel dengan variabel yang lainnya.
Dalam metode substitusi suatu variabel dinyatakan dalam
variabel yang lain dari suatu persamaan, selanjutnya
variabel ini digunakan untuk mengganti variabel yang
sama dalam persamaan lainnya sehingga menjadi
persamaan satu variabel dan anda dapat dengan mudah
mencari nilai variabel yang tersisa.
Carilah persamaan yang paling sederhana dari kedua
persamaan itu
Kemudian nyatakan persamaan y dalam x atau
sebaliknya.
contoh
23
Tentukanlah titik potong fungsi
2x + 3y = 4 dengan x + 2y =1
Jawab : 2 x  3 y  4
a). 2x  4  3y
4  3y
 masukan ke 2)
x...1)
2
x  2 y  1 ...2)
4  3y 
 2   2y 1
  X2
4  3y  4y  2
 3y  4y  2  4
y  2
contoh
24
b). 2 x  3 y  4
3y  4  2x
4  2 x ...1) masukan ke 2)
y
3
x  2y 1 ...2)

 4  2x 
x  2  1
 3  X3
3 x  2 4  2 x   3
3x  8  4 x  3
3x  4 x  3  8
Jadi himpunan penyelesaiannya
 x  5
{ 5, -2 }
x5
Metode eliminasi
25
Metode Eliminasi adalah cara penyelesaian dengan
menghilangkan salah satu variabel untuk mencari nilai
variabel yang lain.
Adapun langkah-langkah secara adalah sebagai
berikut :
Untuk mengeliminasi suatu variabel samakan nilai
kedua koefisien variabel yang akan dihilangkan. Pada
langkah ini anda mengalikan kedua koefisien dengan
bilangan tertentu sedemikian sehingga nilai
koefisiennya menjadi sama
contoh
26
Tentukanlah titik potong fungsi 2x + 3y = 4 dengan x + 2y =1
Jawab :
a). Eliminasi x
2x + 3y = 4 X 1 → 2x + 3y = 4
x + 2y = 1 X 2 → 2x + 4y = 2
-y=2
y=-2
b). Eliminasi y
2x + 3y = 4 X 2 → 4x + 6y = 8
x + 2y = 1 X 3 → 3x + 6y = 3
x=5

Jadi himpunan penyelesaiannya { 5, -2 }


Metode campuran
27
Penyelesaian dengan metode campuran adalah
cara menentukan himpunan penyelesaian dengan
menggabungkan antara metode eliminasi dan metode
substitusi.
Pertama kali anda kerjakan dengan metode eliminasi.
Kemudian nilai variabel hasil eliminasi ini
disubsitusikan ke dalam salah satu persamaan
sehingga diperoleh nilai variabel yang lain.
contoh
28
Tentukanlah titik potong fungsi 2x + 3y = 4 dengan x + 2y =1
Jawab :
a). Eliminasi x
2x + 3y = 4 X 1 → 2x + 3y = 4
x + 2y = 1 X 2 → 2x + 4y = 2
-y=2
y=-2
b). Substitusi nilai x ke persamaan ke-2
x + 2y = 1
Jadi himpunan
x + (2 x -2) = 1
penyelesaiannya { 5, -2 }
x–4=1
x=5
Metode Determinan
29

Seperti halnya substitusi dan eliminasi, metode


determinan dapat digunakan untuk meyelesaikan n
persamaan dengan n bilangan anu
(n ≥ 2), kelebihannya metode determinan lebih
efisien dalam menyelesaikan kasus-kasus n
yang cukup besar.
a b p -q
= ae – db = pt – s(-q)
d e s t
Contoh
30

Carilah nilai x dan y dari dua persamaan berikut:


2x + 3y = 21
x + 4y = 23

2 3 21 3 2 21
D = = 5, Dx = = 15 Dy = = 25
1 4 23 4 1 23

x = Dx/D = 15/5 = 3 y = Dy/D = 25/5 = 5


31

Metode Subtitusi
3x + 2y = 6
2x – 4y = 4
latihan
32

Carilah titik potong untuk fungsi-fungsi berikut :

a. Metode Subtitusi c. Metode Determinan


3x + 2y = 6 x + 2y = 6
2x – 4y = 4 2x – y = 8

b. Metode Eliminasi d. Metode Campuran


2x – 4y = 10 x + 2y = 4
3x + 2y = 12 3x – y = 6
Penyelesaian: Metode Substitusi
33
3x + 2y = 6
2x – 4y = 4
Jawab : 3 x  2 y  6
a). 3x  6  2 y
6 2y
x...1)
 masukan ke 2)
3
2x  4 y  4 ...2)
6  2y 
2   4y  4
 3 
X3
2 ( 6  2 y )  12 y  12
12  4 y  12 y  12
12  16 y  12  12
 16 y  0
y0
Penyelesaian: Metode Substitusi
34
b). 3 x  2 y  6
2 y  6  3x
6  3 x ...1) masukan ke 2)
y
2
2x  4 y  4
...2)
 6  3x 
2 x  4  4
 2  X3
4 x  4 6  3 x   8
4 x  24  12 x  8
4 x  12 x  8  24
Jadi himpunan  8 x penyelesaiannya
 16
{ 2, 0 } x2
Penyelesaian: Metode Eliminasi
2x – 4y = 10 35
3x + 2y = 12
a). Eliminasi x
2x - 4y = 10 X 3 → 6x - 12y = 30
3x + 2y =12 X 2 → 6x + 4y = 24
- 16y = 6
y = - 6/16 =-3/8 = -0.375
b). Eliminasi y
2x - 4y = 10 X 1 → 2x - 4y = 10
3x + 2y =12 X 2 → 6x + 4y = 24+
8x = 34
x= 34 / 8 = 17/4 = 4.25

Jadi himpunan penyelesaiannya { 4.25, -0.375 }


Penyelesaian: Metode Campuran
36
x + 2y = 4
3x – y = 6 :
a). Eliminasi x
x + 2y = 4 X 3 → 3x + 6y = 12
3x - y = 6 X 1 → 3x – y = 6
7y = 6
y = 6/7 = 0.857
b). Substitusi nilai x ke persamaan ke-2
3x - y = 6
Jadi himpunan
3x - 0.857 = 6
penyelesaiannya
3x = 6.857
{ 2.2857, 0.857 }
x = 2.2857
Penyelesaian: Metode Determinan
37

x + 2y = 6
2x - y = 8

1 2 6 2 1 6
D = = -5, Dx = = -22 Dy = = -4
2 -1 8 -1 2 8

x = Dx/D = -22/-5 = 4.4y = Dy/D = -4/-5= 0.8

Anda mungkin juga menyukai