Kelompok 7 Permainan Tradisional Kalimantan Barat
Kelompok 7 Permainan Tradisional Kalimantan Barat
Kelompok 7 Permainan Tradisional Kalimantan Barat
KALIMANTAN BARAT
Disusun oleh kelompok 7 :
Peserta
1. 10 orang (satu kumpulan 5 orang)
2. peserta lelaki dan perempuan diasingkan
Pelaksanaan Permainan
1. Salah satu pasukan menjadi penjaga telur manakala satu lagi pasukan
menjadi pengambil telur.
2. Setelah menentukan penjaga dan pengambil telur, peserta akan
menempati tempat permainan yang ditentukan, iaitu penjaga berada di
dalam lingkaran menjaga telur dan peserta yang lain berada di luar
lingkaran sebagai pengambil telur.
Peraturan-peraturan
1. Pengambil telur hanya boleh menggunakan tangan untuk mengambil
telur keluar dari lingkaran yang dijaga oleh penjaga telur tadi.
2. Apabila pengambil telur tadi disentuh (mana-mana bahagian anggota
badan) semasa mengambil telur di dalam lingkaran, maka pengambil
telur itu dikatakan mati dan harus mengambil giliran menjadi penjaga
telur. Pengambil telur yang tersentuh tadi wajib mengembalikan semua
telur yang dimilikinya ke dalam lingkaran.
3. Pemenang ditentukan melalui pasukan yang paling banyak
mengumpulkan telur.
4. Masa yang diperlukan untuk satu sesi ialah 3 minit.
3. ANYONG TAPAH
Arena di mana dilaksanakannya permainan ini biasanya di halaman rumah atau tanah lapang yang
agak kering.
Sebelum berlangsungnya permainan, terlebih dahulu para pemain membuat lingkaran di tengah-
tengah lapangan atau halaman. Garis tengahnya adalah sepanjang 0,5 meter. Kegunaan lingkaran
itu adalah untuk meletakkan beleg dan sebagai pusat di dalam pelaksanaan permainan. Setelah
lingkaran dibuat dan beleg diletakkan di dalamnya, maka diadakan undian. Siapa yang kalah
(hanya satu oaring) sebagai penunggu beleg. Penunggu beleg sebenarnya berfungsi sebagai
pencari sedangkan yang menang dalam undian tadi adalah berfungsi sebagai yang dicari.
Bila dusah didapati siapa sebagai penunggu beleg, maka semua peserta pemain mengelilingi
lingkaran yang dibuat tadi dengan sikap kaki untuk berlari. Salah satu anggota yang menang
undian menyepak beleg sejauh-jauhnya. Penunggu beleg mengambil beleg yang disimpan tadi
untuk dimasukkan kembali dalam lingkaran. Pada saat penunggu beleg mengambil beleg inilah
pemain yang lain berlari untuk mengambil tempat persembunyian sebelum penunggu beleg dapat
meletakkan kembali beleg ke dalam lingkaran. Andaikata penjaga beleg sudah meletakkan beleg
tadi dalam lingkaran, ternyata ada dari pemain yang sembunyi ternyata kelihatan oleh si penjaga
beleg, maka si penjaga beleg dapat menyebut namanya dari peserta yang masih kelihatan.
Pemain yang sudah disebutkan namanya ini tidak boleh sembunyi lagi dan harus berdiri dekat
lingkaran.
Pada saat setiap menyebutkan nama pemain yang sembunyi tadi harus diiringi pula dengan
membunyikan beleg. Bila beleg tidak dibunyikan, maka penyebutan nama yang sembunyi tidak sah
atau batal.
Untuk membunyikan beleg ini bukan saja hak dari penjaga beleg tapi juga hak semua pemain.
Misalnya penjaga beleg dapat menyebutkan salah satu atau beberapa yang sembunyi, maka baik
yang disebutkan namanya tadi atau peserta lain dapat berlomba dengan penjaga beleg menuju
lingkaran untuk membunyikan beleg. Bila dalam perlombaan ini ternyata salah satu yang sembunyi
tiba terlebih dahulu dekat beleg, mereka menyepak beleg tadi sejauh-jauhnya, maka tidak sahlah
nama pemain yang sudah disebutkan tadi. Tetapi apabila penjaga beleg terlebih dahulu dapat
membunyikan beleg, maka yang sudah disebutkan namanya tadi harus berdiri dekat lingkaran
tidak boleg sembunyi lagi.
Hanya pada saat beleg disepak ke luar, maka semua peserta yang berlomba berlari
menyembunyikan atau menyepak beleg tadi kecuali penjaga beleg, maka harus cepat-cepat
sembunyi lagi sebelum beleg dapat dimasukkan kembali dalam lingkaran. Malah yang sudah
disebutkan namanyapun atau yang sudah dapat dicaripun dapat sembunyi lagi. Hal semacam ini
merupakan pertolongan bagi yang sudah dapat dicari.
Memang dalam permainan ini ada istilah tolong-menolong antara yang sudah disebutkan namanya
dengan yang masih sembunyi. Pertolongan ini dilakukan dengan misalnya, penjaga beleg dalam
keadaan lengah atau jauh meninggalkan beleg, maka oleh salah satu yang masih sembunyi berlari
sekuat-kuatnya menuju lingkaran untuk menyepak beleg. Bila beleg sudah dapat disepak semua
peserta yang sudah dapat disebutklan namanya secepatnya sembunyi lagi sebelum beleg
dimasukkan kembali ke dalam lingkaran oleh penjaga beleg. Namun dapat saja pembantu atau
penolong ini tidak dapat menyepak beleg karena didahului dipegang atau disembunyikan oleh
penjaga beleg. Dengan demikian penolong tadi dapat saja menjadi semacam “orang tahanan”
yang tidak boleh sembunyi lagi seperti temannya yang lain yang sudah disebutkan namanya.
Penggantian penjaga beleg dapat terjadi apabila semua yang semua yang sembunyi dapat semua
dicari oleh penjaga beleg atau dengan kata lain sudah keluar semua persembunyiannya. Untuk
menentukan siapa penjaga beleg berikutnya, maka diadakan undian sedangkan yang sudah
menjadi penjaga beleg tadi diberikan keistimewaan untuk tidak ikut undian.
Biasanya penggantian penjaga beleg ini dapat terjadi dalam waktu yang lama dan dapat pula
secara cepat. Lama apabila misalnya setelah beberapa orang keluar atau dapat dicari dari
tempat persembunyian akan tetapi ditolong oleh yang belum dapat dicari. Maka yang sudah
disebutkan namanya ini sembunyi lagi. Demikianlah proses ini terjadi berulang kali sehingga
memakan waktu yang lama. Malah mungkin sampai usainyapermainan ini penjaga beleg tidak
diganti-ganti hanya satu orang saja.
Biasanya anak yang tidak diganti-ganti menjaga beleg ini suatu pertanda bahwa anak itu tidak
begitu akrab dengan yang dicari. Andaikata penjaga beleg tadi merupakan anak yang akrab
dengan yang sembunyi, maka biasanya secara otomaris yang sembunyi akan keluar dengan
sendirinya dari tempat persembunyiannya. Dengan demikian proses penggantian penjaga beleg
akan cepat sekali.
5. TELOK PENYOK