Pengkajian Hematologi
Pengkajian Hematologi
Pengkajian Hematologi
PENGKAJIAN SISTEM
HEMATOLOGI
Pengkajian umum system hematologi
Agar data terkumpul dengan baik dan terarah,
dilakukan penggolongan atau klasifikasi data
berdasarkan data demografi, keluhan utama,
riwayat kesehatan, keadaan fisik, psikologis,
sosial, spiritual, intelegensi, hasil-hasil
pemeriksaan dan keadaan khusus lainnya.
METODE PENGUMPULAN DATA
2. OBSERVASI /PENGAMATAN
Observasi adalah mengamati perilaku & keadaan
pasien untuk memperoleh data kesehatan pasien
• Tujuannya mengumpulkan data masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.
• Contoh kegiatan observasi : terlihat adanya
kelainan fisik, adanya perdarahan, ada bagian tubuh
yang terbakar, bau alkohol, urin, feses, TD, HR,
batuk, menangis, ekspresi nyeri, dan lain-lain.
METODE PENGUMPULAN DATA
3. PEMERIKSAAN FISIK
Untuk mendapatkan data objektif sebaiknya dilakukan
bersamaan wawancara.
Fokus pengkajian fisik pada kemampuan fungsional klien,
Mis : klien mengalami gangguan muskuloskeletal,
perawat mengkaji apakah gangguan tersebut berpengaruh.
1. Inspeksi
pemeriksaan dilakukan dg melihat bagian tubuh
yg diperiksa melalui pengamatan cahaya
adekuat membedakan warna, bentuk &
kebersihan tubuh klien.
Fokus inspeksi : ukuran tubuh, warna, bentuk,
posisi, simetris & perlu dibandingkan hasil
normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan
bagian tubuh lainnya. Contoh: mata kuning
(ikterus), terdapat struma di leher, kulit kebiruan
(sianosis), dan lain-lain .
EMPAT TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi
Palpasi menggunakan indera peraba.
Tangan & jari-jari adalah
instrumen yg sensitif untuk
mengumpulkan data,
mis : temperatur, turgor,
bentuk, ukuran ,kelembaban,
vibrasi
Langkah-langkah selama palpasi :
• Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai.
• Tangan perawat harus dalam keadaan hangat
dan kering
• Kuku jari perawat harus dipotong pendek.
• Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling
akhir, Mis : adanya tumor, oedema, krepitasi
patah tulang, dan lain-lain.
EMPAT TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK
3. Perkusi
Pemeriksaan dg mengetuk permukaan tubuh
tertentu untuk di bandingkan dengan bagian
tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan
menghasilkan suara.
• Tujuan mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk
dan konsistensi jaringan dg menggunakan kedua
tangan sebagai alat untuk menghasilkan suara.
Suara pada
perkusi :
• Sonor : suara perkusi jaringan yang
normal.
• Redup : suara perkusi jaringan yang
lebih padat, misalnya di daerah
paru-paru pada pneumonia.
• Pekak : suara perkusi jaringan yang
padat seperti pada perkusi daerah
jantung, perkusi daerah hepar.
• Hipersonor/timpani : suara perkusi
pada daerah yang lebih berongga
kosong, misalnya daerah caverna
paru, pada klien asthma kronik.
PEMERIKSAAN FISIK / lanjt
4. Auskultasi
Mendengarkan suara yg dihasilkan tubuh,
menggunakan stetoskop.
yg didengarkan : bunyi jantung, suara nafas,
bising usus.
4. DOENGOES (2010)
Mencakup : aktivitas / istirahat, sirkulasi, integritas ego, eliminasi,
makanan dan cairan, hygiene, neurosensori, nyeri
/ketidaknyamanan, pernapasan, keamanan, seksualitas, interaksi
sosial, penyuluhan / pembelajaran.
PENGKAJIAN SISTEM HEMATOLOGI
• Limfadenopatilimfoma
Pengkajian persystem :
Kardiovaskuler:
Takikardi S4 anemia berat dengan gagal jantung
AritmiaMurmurGagal jantungNyeriNafas pendekKelelahan
Abdomen :
Splenomegali polisitemia, limpoma,
SplenomegaliHepatomegali Adanya nyeriSirosis
System neurologi :
Kehilangan sensasi getar anemia
megaloblastikPusingKelemahanSulit tidurPerubahan
perilakuMati rasa/kak
System muskuloskleletal:
Nyeri tulang/ terderness myeloma multiple. Kaku,
bengkak, penipisan kortek tulang panjang, penipisan tulang
System hematologi :
Ekimosis dan petekie trombositopenia
System integument
Pucat anemia, Jaundice hiperbilirubinemia
Koilonisia (kuku seperti sendok) anemia
defisiensi zat besi, Ekimosis dan petekie-
trombositopenia
Pengkajian persystem :
Pemeriksaan: Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu
dilakukan secara valid melalui
persiapan klien, alat dan bahan,
serta pemeriksanya sendiri.
Pemeriksaan laboratorium