2 - Sumber Daya Air

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

Dokumentasi Kuliah Konsevasi Tanah dan Air_2 Tgl, 1 Oktober 2021

AIR

Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah,
seperti air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat, yang
selalu bergerak mengikuti pola pergerakan/siklus tertentu.
SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi adalah siklus air yang tidak pernah berhenti melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Mengingat sebagian besar air di bumi berada di
lautan maka, proses pergerakan atau siklus tersebut pada umumnya dimulai dari
permukaan laut, dimana terjadi penguapan air laut akibat energi panas matahari. Slain
itu, penguapan juga banyak terjadi pada air yang berada di daratan.
AIR PERMUKAAN

Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, seperti air
sungai, air saluran (stream), mata air (spring), air danau, air waduk, air telaga, dan air
di kolam retensi. Air permukaan ini dapat berasal dari air hujan, lelehan salju, dan
aliran yang berasal dari air tanah.
AIR PERMUKAAN

Sifat dan Karakteristik Daerah Aliran Sungai yang berpengaruh terhadap air permukaan,
meliputi :

a. Luas dan Bentuk Daerah Aliran Sungai

b. Kondisi Topografi

c. Tataguna Lahan
AIR TANAH

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
CEKUNGAN AIR TANAH

Daerah aliran tanah atau cekungan air tanah (akuifer) merupakan suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis, tempat dimana semua kejadian hidrogeologis
berlangsung, seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah.
CEKUNGAN AIR TANAH

Cekungan air tanah dibedakan atas 2 kondisi :

a. Cekungan air tanah bebas (confines aquifer)

b. Cekungan air tanah tertekan (unconfined aquifer)


SUMBER DAYA AIR

Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang dikandung di dalamnya,
dimana sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

Sumber Daya Air harus dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan
lingkungan dengan tujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan guna kemakmuran rakyat.
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Pengelolaan daerah aliran sungai adalah pengelolaan sumber daya alam yang terbarui
pada suatu daerah aliran sungai seperti, vegetasi, tanah dan air sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal dan berkesinambungan.

Sasaran daerah aliran sungai yaitu, daerah-daerah yang secara alami berpotensi
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan, khususnya erosi lahan di bagian hulu dan
tengah aliran sungai dan memiliki kemiringan lebih besar dari 8%.
POLA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Pola pengelolaan daerah aliran sungai didasarkan atas :

a. Landasan Institusional

b. Landasan konsepsional

c. Landasan Operasional
LINGKUP PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Lingkup pengelolaan daerah aliran sungai, mencakup :

a. Daerah Tangkapan Air d. Pengendalian Banjir

b. Pengelolaan Sumber Daya Air e. Pengelolaan Lingkungan Sungai

c. Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengairan f. Pemberdayaan Masyarakat


KEGIATAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Kegiatan pengelolaan daerah aliran sungai, meliputi :

a. Pengelolaan Vegetasi c. Pengelolaan Air

b. Pengelolaan Lahan d. Pembinaan Aktivitas Masyarakat


PENERAPAN PSDAT DI INDONESIA
YANG PERLU DIKETAHUI DALAM PENGELOLAAN SDA DI DITJEN SD

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU

WILAYAH SUNGAI

POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

ONE RIVER ONE PLAN ONE INTEGRATED MANAGEMENT

SIDLACOM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Pengelolaan sumber daya air adalah upaya untuk merencanakan, melaksanakan,


memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.
POLA
POLAPENGELOLAAN
PENGELOLAANSDA
SDA

Pola KERANGKA DASAR Kegiatan:


Pengelolaan dalam: KONSERVASI SDA

SDA Merencanakan, PENDAYAGUNAAN SDA


Melaksanakan, Memantau,
(berbasis WS) Pengendalian daya rusak air
dan Mengevaluasi

Pasal 1 angka 8

 Penetapan WS dilakukan oleh Presiden dg memperhatikan


pertimbangan Dewan SDA Nasional. (pasal 13 ayat 2)
 Prinsip penyusunan Pola Pengelolaan SDA: (pasal 11 ayat 2 dan 4)
1) Keterpaduan antara air permukaan dan air tanah
2) Keseimbangan antara upaya Konservasi dan Pendayagunaan
 Proses penyusunannya melibatkan peran masyarakat. (pasal 11 ayat 3) 18
BATASAN
BATASANPENGERTIAN
PENGERTIANISTILAH
ISTILAH
1. KONSERVASI: upaya MEMELIHARA KEBERADAAN, serta
KEBERLANJUTAN KEADAAN, SIFAT, dan FUNGSI SDAir agar
senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yg memadai untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang. (pasal 1 angka 18)
2. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR: upaya
PENATAGUNAAN, PENYEDIAAN, PENGGUNAAN,
PENGEMBANGAN, dan PENGUSAHAAN SDAir secara optimal agar
berhasilguna dan berdayaguna. (pasal 1 angka 20)
3. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR: upaya untuk
MENCEGAH, MENANGGULANGI, serta melakukan PEMULIHAN
kerusakan kualitas lingkungan yg disebabkan oleh daya rusak air.
(pasal 1 angka 19)

4. DAYA RUSAK AIR: daya air yang dapat merugikan kehidupan.


(pasal 1 angka 21)
19
PILAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

a. Konservasi Sumber Daya Air

b. Pendayagunaan Sumber Daya Air

c. Pengendalian Daya Rusak Air

d. Pemberdayaan Masyarakat

e. Sistem Informasi Sumber Daya Air


Acuan Pengelolaan SDA (UU No.7/2004 tentang SDA, PP 42/2008 ttg PSDA)

Kebijakan Pengelolaan SDA  Pola PSDA  20


memuat visi, tujuan, dan prinsip thn
pengelolaan sumber daya air.

•Kebijakan Nasional
Disusun & dirumuskan oleh Dewan SDA Nasional dan  Rencana PSDA  20
ditetapkan oleh Presiden (Pasal 6 (1), PP 42/2008 )
Thn

 Program PSDA 5
•Kebijakan Provinsi Thn

•Kebijakan Kab./Kota  Kegiatan PSDA 1


thn

Berbasis wilayah administrasi


21
KEWENANGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Kewenangan pengelolaan sumber daya air dapat dikelompokkan atas :

a. Kewenangan Pemerintah Pusat

b. Kewenangan Pemerintah Provinsi

c. Kewenangan Pemerintah Kabupaten/ Kota


KEWENANGAN PENGELOLAAN SDA

Pembagian WS di Indonesia dapat dipilah menjadi lima kategori berdasarkan posisinya


berdasarkan wilayah administratif pemerintahan, diantaranya :
1. WS di dalam satu wilayah kabupaten/kota kewenangan kabupaten
2. WS di dalam suatu provinsi atau lintas wilayah kabupaten/kota Propinsi
3. WS lintas wilayah provinsi
4. WS lintas wilayah negara
Kewenangan pusat
5. WS strategis nasional
FUNGSI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Fungsi dari pengelolaan sumber daya air, meliputi :

a. Fungsi Sosial

b. Fungsi Lingkungan Hidup

c. Fungsi Ekonomi
KETERPADUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU

Keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu dilakukan :

1. Antar sektor ( Pertanian, Domestik ,Industri, Perkotaan, Tambang, kesehatan, dll )


2. Antar wilayah ( hulu – hilir )
3. Antar pemerintah pusat dan daerah,
4. Antar air permukaan dan air tanah,
5. Antar in stream – offstream
6. Keseimbangan demand dan supply
7. Keserasian pendaya gunaan dan konservasi SDA
8. Kepentingan jangka pendek dan jangka panjang
KETERPADUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU

Keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air disajikan dalam bentuk


dokumen :

1. POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI


2. RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI
PENERAPAN PSDAT DI INDONESIA

Penerapan pengelolaan sumber daya air terpadu di Indonesia, selalu didasarkan


kepada pola dan rencana PSDAT. Pola dan rencana tersebut berfungsi sebagai
pengarah dalam pengelolaan sumber daya air terpadu.

Pola dan rencana PSDAT disusun berdasarkan Wilayah Sungai (WS). WS di Indonesia
dipilah menjadi lima kategori berdasarkan posisinya berdasarkan wilayah administratif
pemerintahan, diantaranya :
1. WS di dalam satu wilayah kabupaten/kota
2. WS di dalam suatu provinsi atau lintas wilayah kabupaten/kota
3. WS lintas wilayah provinsi
4. WS lintas wilayah negara
5. WS strategis nasional
KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU

Keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu merupakan bentuk sinergi
kelembagaan antara pemerintah pusat dan daerah yang dilakukan melalui mekanisme
koordinasi.
Lembaga yang melaksanakan koordinasi pengelolaan SDA adalah :
• Tingkat Pusat : Dewan sumber Daya Air Nasional.
• Tingkat wilayah sungai : Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya air ( TKPSDA)

Pada akhir tahun 2006, Kementerian PU membentuk Unit Pelaksana Teknis


pengelolaan SDA pada setiap WS. UPT tersebut diberi nama Balai Besar Pengelolaan
Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) yaitu :
11 BBWS
22 BWS
KEBIJAKAN PSDAT DI INDONESIA

Kebijakan pengelolaan sumber daya air terpadu diatur dalam banyak Peraturan Menteri
PUPR yang mencakup 7 sektor SDA
PILAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

a. Konservasi Sumber Daya Air

b. Pendayagunaan Sumber Daya Air

c. Pengendalian Daya Rusak Air

d. Pemberdayaan Masyarakat

e. Sistem Informasi Sumber Daya Air


PENGELOLAAN & PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR

Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secara terpadu dan menyeluruh,
antara lain berupa :
a. Pengembangan daerah irigasi
b. Pengembangan air tanah untuk irigasi
c. Pengembangan sistem drainase
d. Penyediaan air baku untuk rumah tangga dan industri
e. Transportasi air
f. Pembangkit listrik tenaga air
g. Perikanan dan perlindungan satwa
h. Rekreasi air
i. Pengendalian pencemaran air dan gulma air
j. Pengendalian erosi dan sedimen
k. Pengendalian banjir
l. Pengendalian kekeringan
4. Kebijakan pembangunan SDA

Pengelolaan SDA dilaksanakan dengan


memperhatikan keserasian antara konservasi dan
pendayagunaan, hulu dan hilir, pemanfaatan air
permukaan dan air tanah, demand dan supply, Penyusunan
serta kepentingan jangka pendek dan jangka
panjang.
pola dan
Pola hubungan hulu-hilir akan terus dikembangkan.
rencana
Pengembangan dan penerapan sistem conjuctive
pengelolaan
use antara pemanfaatan air permukaan dan air SDA
tanah.

Pengelolaan dan
1. Konservasi akan lebih diutamakan. konservasi waduk,
embung, situ dan
bangunan
penampung air
lainnya
34
Sumber : Renstra Kementerian PU 2010-2014
4. Kebijakan pembangunan SDA

 Pendayagunaan SDA untuk pemenuhan


kebutuhan air irigasi difokuskan pada upaya Penyediaan dan
peningkatan fungsi jaringan irigasi, rehabilitasi,
dan operasi dan pemeliharaan. pengelolaan air
baku
 Pendayagunaan SDA untuk pemenuhan
Pengembangan
kebutuhan air baku diprioritaskan pada
pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga. dan pengelolaan
jaringan irigasi,
 Pemanfaatan air tanah untuk pemenuhan
kebutuhan air baku akan dikendalikan dan sejalan rawa, dan jaringan
dengan itu akan dilakukan upaya peningkatan pengairan lainnya
penyediaan air baku dari air permukaan.

 Pengendalian daya rusak air terutama dalam hal Pengendalian


penanggulangan banjir mengutamakan banjir, lahar gunung
pendekatan non-konstruksi. berapi dan
 Pengamanan pantai-pantai dari abrasi. pengamanan
pantai
35
Sumber : Renstra Kementerian PU 2010-2014
4. Kebijakan pembangunan SDA

 Peningkatan partisipasi masyarakat dan


kemitraan di antara pemangku kepentingan.
 Pengembangan dan pengelolaan SDA juga Penataan dan
dilakukan dengan penataan kelembagaan. perkuatan
 Penataan dan penguatan sistem pengolahan kelembagaan
data dan informasi SDA dilakukan secara pengelolaan SDA
terencana dan dikelola secara
berkesinambungan.

36
Sumber : Renstra Kementerian PU 2010-2014
Acuan Pengelolaan SDA (UU No.7/2004 tentang SDA, PP 42/2008 ttg PSDA)

Kebijakan Pengelolaan SDA  Pola PSDA  20


memuat visi, tujuan, dan prinsip thn
pengelolaan sumber daya air.

•Kebijakan Nasional
Disusun & dirumuskan oleh Dewan SDA Nasional dan  Rencana PSDA  20
ditetapkan oleh Presiden (Pasal 6 (1), PP 42/2008 )
Thn

 Program PSDA 5
•Kebijakan Provinsi Thn

•Kebijakan Kab./Kota  Kegiatan PSDA 1


thn

Berbasis wilayah administrasi


37
TERIMA KASIH

© Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017

Anda mungkin juga menyukai