2 - Sumber Daya Air
2 - Sumber Daya Air
2 - Sumber Daya Air
AIR
Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah,
seperti air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat, yang
selalu bergerak mengikuti pola pergerakan/siklus tertentu.
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah siklus air yang tidak pernah berhenti melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Mengingat sebagian besar air di bumi berada di
lautan maka, proses pergerakan atau siklus tersebut pada umumnya dimulai dari
permukaan laut, dimana terjadi penguapan air laut akibat energi panas matahari. Slain
itu, penguapan juga banyak terjadi pada air yang berada di daratan.
AIR PERMUKAAN
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, seperti air
sungai, air saluran (stream), mata air (spring), air danau, air waduk, air telaga, dan air
di kolam retensi. Air permukaan ini dapat berasal dari air hujan, lelehan salju, dan
aliran yang berasal dari air tanah.
AIR PERMUKAAN
Sifat dan Karakteristik Daerah Aliran Sungai yang berpengaruh terhadap air permukaan,
meliputi :
b. Kondisi Topografi
c. Tataguna Lahan
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
CEKUNGAN AIR TANAH
Daerah aliran tanah atau cekungan air tanah (akuifer) merupakan suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis, tempat dimana semua kejadian hidrogeologis
berlangsung, seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah.
CEKUNGAN AIR TANAH
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang dikandung di dalamnya,
dimana sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
Sumber Daya Air harus dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan
lingkungan dengan tujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan guna kemakmuran rakyat.
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Pengelolaan daerah aliran sungai adalah pengelolaan sumber daya alam yang terbarui
pada suatu daerah aliran sungai seperti, vegetasi, tanah dan air sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal dan berkesinambungan.
Sasaran daerah aliran sungai yaitu, daerah-daerah yang secara alami berpotensi
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan, khususnya erosi lahan di bagian hulu dan
tengah aliran sungai dan memiliki kemiringan lebih besar dari 8%.
POLA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
a. Landasan Institusional
b. Landasan konsepsional
c. Landasan Operasional
LINGKUP PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
WILAYAH SUNGAI
SIDLACOM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Pasal 1 angka 8
d. Pemberdayaan Masyarakat
•Kebijakan Nasional
Disusun & dirumuskan oleh Dewan SDA Nasional dan Rencana PSDA 20
ditetapkan oleh Presiden (Pasal 6 (1), PP 42/2008 )
Thn
Program PSDA 5
•Kebijakan Provinsi Thn
a. Fungsi Sosial
c. Fungsi Ekonomi
KETERPADUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
Pola dan rencana PSDAT disusun berdasarkan Wilayah Sungai (WS). WS di Indonesia
dipilah menjadi lima kategori berdasarkan posisinya berdasarkan wilayah administratif
pemerintahan, diantaranya :
1. WS di dalam satu wilayah kabupaten/kota
2. WS di dalam suatu provinsi atau lintas wilayah kabupaten/kota
3. WS lintas wilayah provinsi
4. WS lintas wilayah negara
5. WS strategis nasional
KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
Keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu merupakan bentuk sinergi
kelembagaan antara pemerintah pusat dan daerah yang dilakukan melalui mekanisme
koordinasi.
Lembaga yang melaksanakan koordinasi pengelolaan SDA adalah :
• Tingkat Pusat : Dewan sumber Daya Air Nasional.
• Tingkat wilayah sungai : Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya air ( TKPSDA)
Kebijakan pengelolaan sumber daya air terpadu diatur dalam banyak Peraturan Menteri
PUPR yang mencakup 7 sektor SDA
PILAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
d. Pemberdayaan Masyarakat
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secara terpadu dan menyeluruh,
antara lain berupa :
a. Pengembangan daerah irigasi
b. Pengembangan air tanah untuk irigasi
c. Pengembangan sistem drainase
d. Penyediaan air baku untuk rumah tangga dan industri
e. Transportasi air
f. Pembangkit listrik tenaga air
g. Perikanan dan perlindungan satwa
h. Rekreasi air
i. Pengendalian pencemaran air dan gulma air
j. Pengendalian erosi dan sedimen
k. Pengendalian banjir
l. Pengendalian kekeringan
4. Kebijakan pembangunan SDA
Pengelolaan dan
1. Konservasi akan lebih diutamakan. konservasi waduk,
embung, situ dan
bangunan
penampung air
lainnya
34
Sumber : Renstra Kementerian PU 2010-2014
4. Kebijakan pembangunan SDA
36
Sumber : Renstra Kementerian PU 2010-2014
Acuan Pengelolaan SDA (UU No.7/2004 tentang SDA, PP 42/2008 ttg PSDA)
•Kebijakan Nasional
Disusun & dirumuskan oleh Dewan SDA Nasional dan Rencana PSDA 20
ditetapkan oleh Presiden (Pasal 6 (1), PP 42/2008 )
Thn
Program PSDA 5
•Kebijakan Provinsi Thn