REVISI KELOMPOK 2 - Teknik Preparasi Sample
REVISI KELOMPOK 2 - Teknik Preparasi Sample
REVISI KELOMPOK 2 - Teknik Preparasi Sample
SAMPLE
Kelompok 2
Nama Anggota :
Analisis Langsung,
misalnya ICT
Deteksi kuantifikasi
METODE PERSIAPAN AMPEL
MIKRODIFUSI HIDROLISIS
PREPITASI PROTEIN
METABOLISME
TERKONJUGASI
TEKNIK PREPARASI
Tekik preparasi sampel toksikologi yang dipilih bergantung pada jenis
sampel dan tujuan pengujian :
4. Spesimen darah/serum/plasma
2. Sampel Ganja: • Ekstraksi darah/serum/plasma
1) Tanaman ganja (cannabis plant, • Ekstraksi urin/cairan lambung
cannabis herba) • Pemeriksaan Fraksi-Fraksi dengan metode
2) Damar ganja (cannabis resin) pemeriksaan KLT
3) Hasis (hasis oil, cannabis oil)
5. Sample Rambut
Skema ekstraksi specimen darah, plasma atau serum
EKSTRAKSI DENGAN
EKSTRAKSI DENGAN LARUTAN ASAM
METHANOL LARUTAN BUFFER
Ekstraksi dengan Methanol
Kelebihan kekurangan
1. Hampir semua obat dapat diekstraksi dengan a. Ekstrak metanol sering menggabungkan zat yang
methanol, mengganggu, dan prosedur pembersihan (seperti
2. Efektif terhadap senyawa hidrofilik dan lipofilik, ekstraksi fase cair / cair atau padat) dianjurkan dalam
prosedur ini "ringan" terhadap penggunaan rutin.
3. Senyawa yang tidak stabil yang mudah mengalami b. Pemulihan obat yang dapat diionkan tidak lengkap
hidrolisis (misalnya heroin dan kokain). dan lebih rendah daripada prosedur ekstraksi lainnya.
4. Injeksi langsung ekstrak pada gc-ms atau lc-ms
dimungkinkan bila konsentrasi obat cukup tinggi.
◦ Ekstraknya umumnya lebih bersih dari a. Hidrolisis molekul berikut telah dilaporkan:
Pada jurnal tersebut pengambilan sampel pada penelitian tersebut dilakukan di Perguruan Tinggi Kota Denpasar pada bulan Juli-
Desember 2019. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan penggunaan NAPZA jenis
amphetamin Mahasiswa Perhotelan di Perguruan Tinggi Kota Denpasar. Kemudian penelitian akan dilanjutkan dengan uji laboratorium
pada urin mahasiswa untuk mengetahui kandungan NAPZA jenis amphetamine. Populasi pada penelitian tersebut adalah seluruh
mahasiswa perguruan tinggi di Kota Denpasar di semester akhir yang akan disalurkan ke Kapal Pesiar sebanyak 30 mahasiswa.
Sampel yang diambil adalah sampel urine. Sampel urin yang diambil masing-masing sebanyak 5 mL. Sampel pada penelitian
tersebut adalah mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Denpasar semester akhir yang akan disalurkan ke Kapal Pesiar sebanyak 27
mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Purposive sampling adalah
Pengambilan sampel berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri yang sudah diketahui
sebelumnya. Selain itu pengukuran kandungan amphetamine pada urin mahasiwa di Perguruan Tinggi Kota Denpasar dilakukan
dengan menggunakan metode Rapid Diagnostic Test (RDT).
◦Judul Jurnal : Pemilihan, Penyimpanan dan Stabilitas Sampel Toksikologi pada Korban Penyalahgunaan Narkotika
Pada saat pemilihan sampel untuk toksikologi untuk korban penyalahguna narkotika beberapa hal harus
dipertimbangkan yaitu sampel mudah untuk dianalisis, sampel mudah didapatkan, pertimbangkan juga apakah yang dicari
obat induk atau metabolitnya, waktu deteksi obat, stabilitas obat pada spesimen, volume sampel yang diperlukan serta apakah
referensi data kuantitatif obat terhadap sampel yang kita pilih tersedia.
Penyimpanan sampel merupakan hal yang penting diperhatikan. Hal ini karena setelah pengambilan sampel, proses
degradasi obat oleh enzim tetap berlangsung walaupun diluar tubuh. Degradasi ini diminimalisir dengan penyimpanan
sampel dengan pengawet yang adekuat dan disimpan disuhu yang rendah yaitu kulkas suhu 400C untuk waktu yang tidak
begitu lama dan – 200C untuk waktu lebih dari 2 minggu.5 Untuk mendapatkan hasil yang valid dalam melakukan analisis
toksikologi, kita perlu mengenali sifat dan stabilitas dari analit. Studi-studi yang dilakukan oleh Giorgi SN dan Meeker JE
terhadap stabilitas kokain, benzoylecgonin, methampetamin, amphetamin, morfin, codein dan phencyclidine selama 5 tahun
didapatkan hasil bahwa obat yang paling tidak stabil adalah kokain, benzoylecgonin dan morfin. Sedangkan methampetamine
dan PCP bersifat stabil.
LANJUTAN
Pemilihan sampel
Pemilihan sampel merupakan tahap yang penting dalam sebuah kasus keracunan. Royal college of pathologist, bagian forensik dan
medikolegal telah menerbitkan guidelines untuk menangani spesimen medikolegal dalam hal menjaga rantai barang bukti. Pada
saat pemilihan sampel untuk toksikologi pertimbangkan hal berikut:
◦Volume sampel