Pelatihan Eviews1
Pelatihan Eviews1
Pelatihan Eviews1
Eviews
Primer Sekunder
● Data primer adalah data yang diperoleh ● Data sekunder adalah data yang diperoleh
peneliti secara langsung (dari tangan peneliti dari sumber yang sudah ada.
pertama).
● Contoh data sekunder misalnya catatan atau
● Contoh data Mercury
primer adalah data yang dokumentasi perusahaan berupa absensi,
diperoleh dari responden melalui kuesioner, gaji, laporan keuangan publikasi
kelompok fokus, dan panel, atau juga data perusahaan, laporan pemerintah, data yang
hasil wawancara peneliti dengan nara diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
sumber.
JENIS DATA
CS TS P
PT B 23.000.000
PT C 15.000.000
Data Time Series
Data time series merupakan data yang bentuknya
bersifat periodik (misal bulan, tahun). Contohnya
seperti data penjualan PT A selama tahun 2016-2018.
Tahun Penjualan PT A
2016 20.000.000
2017 40.000.000
2018 18.000.000
Data Panel
Data panel merupakan penggabungan data yang
bersifat cross section dan time series. Contoh, data
penjualan beberapa perusahaan air mineral berenergi
pada tahun 2016-2018.
Perusahaan Periode Penjualan
PT A 2016 40.000.000
PT A 2017 23.000.000
PT A 2018 35.000.000
PT B 2016 53.000.000
PT B 2017 63.000.000
PT B 2018 70.000.000
JENIS PANEL
1. PANEL SEIMBANG 2. PANEL TIDAK SEIMBANG
(BALANCED PANEL) (UNBALANCED PANEL)
Jika Subjeknya tidak
Jika setiap subjek
memiliki observasi sama
memiliki jumlah
observasi yang sama
Cara :
1. Pilih variabel independen dan dependen dengan tombol ctrl
2. Klik kanan => open => as group => akan muncul tabel
gabungan
3. Klik view => deskriptive stats => common sample => akan
muncul hasilnya
2. Pengujian Model Data Panel
Normalitas
Normalitas residual (error term) dari hasil penghitungan persamaan regresi harus
terdistribusi normal.
Untuk melihat apakah asumsi normalitas ini terpenuhi, kita perlu menyusun residual
estimasi ini dalam sebuah distribusi frekuensi. Untuk memastikan residual tersebut
terdistrubusi normal atau tidak kita bisa menggunakan uji Jarque-Berra. Uji ini ditemukan
oleh Carlos Jarque dan Anil K. Bera. Dengan melihat probabilitas Jarque-Berra.
Cara :
Buka model terpilih => view => residual diagnostics => histogram normality test
Ketentuan :
Jika nilai probability > 0,05 maka data berdistribusi normal
UJI MULTIKOLINEARITAS
Cara :
Quick => group statistic => correlation => masukan variabel independen (x1 x2
x3)
Ketentuan :
Jika nilai correlation < 0,90 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas
Buat Data Baru Untuk Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi
Untuk uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, siapkan data baru dengan struktur data berupa
unstrucktured/undate pada awal input data.
Cara :
Klik file => open => foreign data as workfile => pilih data excel difolder => next => next => basic
structure: unstructured/undate => finish.
Membuat estimasi:
Cara : quick estimate equation => specification: Y c X1 X2 X3 => ok
Simpan Equation :
Cara : klik name => ok => muncul file baru bernama eq01
UJI AUTOKORELASI
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antar observasi dalam satu variabel (Nachrowi dan Hardius,
2006:183). Dengan adanya autokorelasi, estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang BLUE
hanya LUE (Widarjono, 2007:258). Metode untuk mendeteksi autokorelasi antara lain metode grafik,
durbin-watson, run dan lagrange multiplier.
Cara :
Buka file eq01 => view => residual diagnostics => serial corellation LM test => ok
Ketentuan :
Jika nilai prob. Chi square > 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi
Nilai DW 1,55-2,46 artinya tanpa ada autokorelasi
UJI HETEROKEDASTISITAS
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah residual dari model yang terbentuk memiliki
varians yang konstan atau tidak. Uji heteroskedastisitas penting dilakukan pada model yang terbentuk.
Dengan adanya heteroskedastisitas, hasil uji t dan uji F menjadi tidak akurat (Nachrowi dan Hardius,
2006:112). Metode untuk mendeteksi heteroskedastisitas antara lain metode grafik, park, glesjer,
korelasi spearman, goldfeld-quandt, breusch-pagan dan white.
Cara :
Buka file eq01 => view => residual diagnostics => heteroskedasticity test=> white => ok
Ketentuan :
Jika nilai prob. Chi square > 0,05 maka tidak terjadi heterkedastisitas
5. REGRESI DATA PANEL
Regresi Data Panel adalah gabungan antara data cross section dan data time series, dimana unit cross
section yang sama diukur pada waktu yang berbeda. Maka dengan kata lain, data panel merupakan
data dari beberapa individu sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu. Jika kita memiliki T
periode waktu (t = 1,2,…,T) dan N jumlah individu (i = 1,2,…,N), maka dengan data panel kita akan
memiliki total unit observasi sebanyak NT. Jika jumlah unit waktu sama untuk setiap individu, maka
data disebut balanced panel. Jika sebaliknya, yakni jumlah unit waktu berbeda untuk setiap individu,
maka disebut unbalanced panel.
α = Konstanta
β = koefisien regresi merupakan parameter
hasil estimasi
Xit = Observasi ke-it dari variabel bebas
αi = efek individu yang berbeda- beda untuk
setiap individu ke-i
it = error regresi seperti halnya pada model regresi
klasik.
6. KOEFISIEN DETERMINASI
Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat
diterangkan oleh variabel bebas X (Nachrowi dan Hardius, 2006:20). Sebuah model dikatakan
baik jika nilai R2 mendekati satu dan sebaliknya jika nilai R 2 mendekati 0 maka model kurang
baik (Widarjono, 2007:198). Dengan demikian, baik atau buruknya suatu model regresi
ditentukan oleh nilai R2 yang terletak antara 0 dan 1. Menurut Nachrowi dan Hardius (2006:126),
penggunaan R2 memiliki kelemahan yaitu semakin banyak variabel bebas yang dimasukkan
dalam model maka nilai R2 semakin besar. Dengan adanya kelemahan bahwa nilai R 2
tidak pernah menurun maka disarankan peneliti menggunakan R2 yang disesuaikan (𝑅̅2)
(Adjusted R2 karena nilai koefisien determinasi yang didapatkan lebih relevan.
7. UJI HIPOTESIS
UJI F
UJI t