9-10. Iv Admixture

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

1

RE
T U
IX
DM
A
IV
I
T
A
W
A
G
E
M
PENGANTA
R
IV admixture adalah suatu larutan steril
yang dimaksudkan untuk penggunaan
parenteral (diberikan melalui intervana) yang
dibuat dengan cara mencampurkan satu atau
lebih produk parenteral ke dalam satu wadah.
TUJUAN PEMBERIAN I.V ADMIXTURE

• Injeksi dilakukan untuk mempercepepat proses


penyerapan obat untuk mendapatkan efek obat
yang cepat
• Memberikan nutrisi pada saat system
pencernaan diistirahatkan
• Untuk memastikan obat kedalam tubuh atau
jaringan yang membutuhkan dengan
konsentrasi yang mencukupi
• Untuk mencapai parameter farmakologi
tertentu yang terkontrol, seperti waktu onset
• Digunakan untuk pasien yang tidak bisa
melakukan self medicate
• Digunakan untuk mendapatkan efek biologic yang
tidak didapatakan pemakaian oral
• Digunakan untuk alternatif bila rute yang
diharapkan (oral) tidak tersedia
• Digunakan untuk mendapatka efek lokal, untuk
meminimalkan efek toksik sistemik
• Digunakan untuk pasien yyang tidak sadar, tidak
koeperatif, tidak terkontrol
• Digunakan untuk pengobatan ketidakseimbangan
elektrolit dan cairan untuk suplai nutrisi jangka
TEKNIK PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
1. PENYIAPAN
1. Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir)
permintaan dengan prinsip 5 BENAR (benar
pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)
2. Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima
(nama obat, jumlah, nomer batch, tgl
kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.
3. Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna
jika ada yang tidak jelas/tidak lengkap.
4. Menghitung kesesuaian dosis.
5. Memilih jenis pelarut yang sesuai (inkompatible
larutan injeksi).
6. Menghitung volume pelarut yang digunakan.
7. Membuat label obat berdasarkan: nama pasien,
nomer rekam medis, ruang perawatan, dosis,
cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal
pembuatan, dan tanggal kadaluarsa campuran.
8. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama
pasien, nomer rekam medis, ruang perawatan,
jumlah paket.
9. Melengkapi dokumen pencampuran
10.Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-
obatan yang akan dilakukan pencampuran
kedalam ruang steril melalui pass box.
2. PENCAMPURAN
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
b. Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi sesuai
prosedur tetap
c. Menghidupkan Laminar Air Flow (LAF) sesuai
prosedur tetap
d. Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas
penyerap cairan dalam LAF.
e. Menyiapkan kantong buangan sampah dalam LAF
untuk bekas obat.
f. Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan
alkohol 70 %.
G. Mengambil alat kesehatan dan obat-obatan dari pass box.
H. Melakukan pencampuran secara aseptis
I. Memberi label yang sesuai untuk setiap spuit dan infus
yang sudah berisi obat hasil pencampuran.
J. Membungkus dengan kantong hitam atau alumunium foil
untuk obat-obat yang harus terlindung dari cahaya.
K. Memasukkan spuit atau infus ke dalam wadah untuk
pengiriman.
L. Mengeluarkan wadah yang telah berisi spuit atau infus
melalui pass box.
M. Membuang semua bekas pencampuran obat ke dalam
wadah pembuangan khusus
TEHNIK MEMINDAHKAN OBAT DARI AMPUL
1. Membuka ampul larutan obat:
 Pindahkan semua larutan obat dari leher ampul dengan
mengetuk-ngetuk bagian atas ampul.
 Seka bagian leher ampul dengan alkohol 70 %, biarkan
mengering.
 Lilitkan kassa sekitar ampul.
 Pegang ampul dengan posisi 45º, patahkan bagian atas ampul
dengan arah menjauhi petugas. Pegang ampul dengan posisi
ini sekitar 5 detik.
 Berdirikan ampul.
 Bungkus patahan ampul dengan kassa dan buang ke dalam
kantong buangan.
2. Pegang ampul dengan posisi 45º, masukkan spuit ke dalam
ampul, tarik seluruh larutan dari ampul, tutup needle.
3. Pegang ampul dengan posisi 45º, sesuaikan volume larutan
dalam syringe sesuai yang diinginkan dengan menyuntikkan
kembali larutan obat yang berlebih kembali ke ampul.
4. Tutup kembali needle.
5. Untuk permintaan infus Intra Vena, suntikkan larutan obat ke
dalam botol infus dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui
dinding agar tidak berbuih dan tercampur sempurna.
6. Untuk permintaan Intra Vena bolus ganti needle dengan
ukuran yang sesuai untuk penyuntikan.
7. Setelah selesai, buang seluruh bahan yang telah
terkontaminasi ke dalam kantong buangan tertutup.
TEHNIK MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI
VIAL:
1. Membuka vial larutan obat
 Buka penutup vial.
 Seka bagian karet vial dengan alkohol 70 %, biarkan mengering.
 Berdirikan vial
 Bungkus penutup vial dengan kassa dan buang ke dalam kantong
buangan tertutup
2. Pegang vial dengan posisi 45º, masukkan spuit ke dalam vial.
3. Masukan pelarut yang sesuai ke dalam vial, gerakan perlahanlahan
memutar untuk melarutkan obat.
4. Ganti needle dengan needle yang baru.
5. Beri tekanan negatif dengan cara menarik udara ke dalam spuit
kosong sesuai volume yang diinginkan.
6. Pegang vial dengan posisi 45º, tarik larutan ke dalam spuit tersebut.
7. Untuk permintaan infus intra vena (iv) , suntikkan larutan
obat ke dalam botol infus dengan posisi 45º perlahan-lahan
melalui dinding agar tidak berbuih dan tercampur sempurna.
8. Untuk permintaan intra vena bolus ganti needle dengan
ukuran yang sesuai untuk penyuntikan.
9. Bila spuit dikirim tanpa needle, pegang spuit dengan posisi
jarum ke atas angkat jarum dan buang ke kantong buangan
tertutup.
10. Pegang spuit dengan bagian terbuka ke atas, tutup dengan
”luer lock cap”.
11. Seka cap dan syringe dengan alkohol.
12. Setelah selesai, buang seluruh bahan yang telah
terkontaminasi ke dalam kantong buangan tertutup
PENANGANAN SEDIAAN SITOSTATIKA
DAN PEMBUANGAN LIMBAH

M E G AWAT I
2
A N
IA A H
ED B
S IM
N L
A
N A A N
GA N G
N AT UIK A
N A T B
PE TOS PEMI
SI A N W A T
D EGA
M
SITOSTATIKA
1. Sitostatika adalah zat/obat yang merusak dan membunuh sel normal dan sel
kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumor malignan.
2. Istilah sitostatika biasa digunakan untuk setiap zat yang mungkin
genotoksik, mutagenik, onkogenik, teratogenik, dan sifat berbahaya
lainnya.
3. Sitostatika tergolong obat beresiko tinggi karena mempunyai efek toksik
yang tinggi terhadap sel, terutama dalam reproduksi sel sehingga dapat
menyebabkan karsinogenik, mutagenik dan tertogenik.
4. Penggunaan obat sitstatika membutuhkan penanganan khusus untuk
menjamin keamanan, keselamatan penderita, perawat, profesional kesehatan,
dan orang lain yang tidak menderita sakit.
5. Tujuan penanganan bahan sitostatika adalah untuk menjamin
penanganannya yang tepat dan aman di rumah sakit.
PENYIAPAN
Proses penyiapan sediaan sitostatika sama
dengan proses penyiapan pencampuran obat suntik
PENCAMPURAN
1. Proses pencampuran sediaan sitostatika
 Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP
 Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP
 Menghidupkan biological safety cabinet (BSC) 5 menit sebelum
digunakan.
 Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai PROSEDUR
TETAP
2. Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.
3. Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan sitostatika.
4. Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol 70%.
5. Mengambil alat kesehatan dan bahan obat dari pass box.
6. Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan di atas
meja BSC.
7. Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.
8. Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan spuit yang
sudah berisi sediaan sitostatika
9. Membungkus dengan kantong hitam atau aluminium foil
untuk obat-obat yang harus terlindung cahaya.
10. Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah
pembuangan khusus.
11. Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi sediaan
sitostatika ke dalam wadah untuk pengiriman.
12. Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang telah berisi
sediaan jadi melalui pass box.
13. Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap
CARA PEMBERIAN
Cara pemberiaan sediaan sitostatika
sama dengan cara pemberiaan obat suntik
kecuali intramuskular
II. PENGELOLAAN LIMBAH SITOSTATIKA

Pengelolaan limbah dari sisa buangan


pencampuran sediaan sitoatatika (seperti:
bekas ampul, vial, spuit, needle, dll) harus
dilakukan sedemikian rupa hingga tidak
menimbulkan bahaya pencemaran terhadap
lingkungan.
LANGKAH – LANGKAH YANG PERLU
DILAKUKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).


2. Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup.
 Untuk benda-benda tajam seperti spuit vial, ampul,
tempatkan di dalam wadah yang tidak tembus benda
tajam, untuk limbah lain tempatkan dalam kantong
berwarna (standar internasional warna ungu) dan
berlogo sitostatika
3. Beri label peringatan pada bagian luar wadah.
4. Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan
troli tertutup.
5. Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ºC.
6. Cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai