0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan54 halaman

Alat Pelindung Diri

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 54

ALAT PELINDUNG DIRI

(APD)
 
Alat Pelindung Diri

adalah seperangkat alat yang digunakan


oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.
Alat Pelindung Diri

Merupakan “the least desirable method” guna


melindungi tenaga kerja.
Namun APD bisa merupakan satu- satunya
pilihan misalnya pada tempat kerja konstruksi
dimana dibutuhkan topi pengaman, safety
shoes, dll.
Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3
A. Pengendalian Teknis ( Engineering Controls)
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi
B. Pengendalian Administratif ( Administrative
Controls)
1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi
C. Alat Pelindung Diri (Personal Protective
Equipment)
Syarat-syarat APD

Enak dipakai.
Tidak mengganggu kerja.
Memberikan perlindungan efektif sesuai
dengan jenis bahaya ditempat kerja.
Kelemahan APD

Kemampuan perlindungan yang kurang


sempurna.
Sering APD tidak dipakai karena kurang
nyaman.
Manajemen APD (Pemilihan, Penggunaan,
pemeliharaan dan Penyimpanan):
– Dipilih sesuai tujuan perlindungan
– Dipilih yang memenuhi standar / telah diuji
– Dipilih yang sesuai pekerja Indonesia
– Digunakan yang benar agar dapat melindungi pekerja
– Memeriksa secara rutin
– Dirawat secara rutin agar dapat memberikan perlindungan
– Melaporkan kerusakan
– Membuat catatan pemeliharaan dan kerusakan
– Memperbaiki atau mengganti yang rusak
– Disimpan pada tempat yang sesuai
Penggunaan APD

Identifikasi & evaluasi potensi bahaya


Pemilihan yang tepat & kesesuaian
Diklat
Pemeliharaan
Kesadaran Manajemen & pekerja
Dasar Hukum
• Undang-undang No.1 tahun 1970.
a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan
perundangan ditetapkan syarat - syarat
untuk memberikan APD
b.  Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus
diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang APD .
c.  Pasal 12 butir b : Dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban dan atau hak
tenaga kerja untuk memakai APD .
d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan
menyediakan APD secara cuma-cuma
Dasar Hukum
• Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban
pengurus menyediakan alat pelindung diri
dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan
penyakit akibat kerja.
Pasal 5 ayat 2 menyebutkan bahwa tenaga
kerja harus memakai alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan untuk pencegahan
penyakit akibat kerja.
Dasar Hukum

Permenakertrans No.Per.03 / Men / 1982


Pasal 2 menyebutkan memberikan nasehat
mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan
dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat
kerja
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per
03/Men/1985 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja pemakaian asbes
Pada pasal 4 menyatakan bahwa pengurus
berkewajiban menyediakan alat-alat pelindung diri
bagi tenaga kerja. Pada pasal 8 ayat 1 yang
menyatakan bahwa selama melakukan tugas
pekerjaannya tenaga kerja wajib memakai alat
pelindung diri yang diperlukan dan ayat 2
menyatakan kewajiban tenaga kerja melepas dan
menyimpan alat pelindung diri dan pakaian kerja di
tempat yang telah ditentukan. Pasal 10 menyatakan
bahwa alat pelindung diri dan pakaian kerja yang
telah dipakai tenaga kerja tidak boleh dipakai tenaga
kerja lain kecuali bila alat pelindung diri dan pekaian
kerja sudah dibersihkan.
Dasar Hukum

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.


03/Men/1986 tentang Syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang mengelola pestisida pasal 2
dan pasal 3.
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.
2/M/BW/BK/1984 tentang Pengesahan Alat
Pelindung Diri.
Dasar Hukum
Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 05/BW/1997
tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri yang
menyatakan bahwa semua APD yang diedarkan di
digunakan diseluruh Indonesia harus sudah terdaftar
dan disetujui oleh Depnaker R.I.
Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 06/BW/1997
tentang Pendaftaran Alat Pelindung Diri yang
menyatakan bahwa seluruh distributor dan produsen
APD untuk mendaftarkan APD yang diproduksi dan
diedarkan kepada Direktur Pengawasan Norma K3.
Jenis-jenis APD dan Penggunaannya

1. A.P. Kepala (Head Protection)


2. A.P. Muka dan Mata (face
Shield)
3. A.P. Telinga
4. A.P. Pernafasan
5. A.P. Tangan (Gloves)
6. A.P. Kaki (Foot Protection)
7. Pakaian Pelindung
8. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Alat Pelindung Kepala
1. Topi Pengaman (Safety Helmet)

Topi ini dipakai untuk melindungi kepala dari


bahaya kejatuhan benda, terbentur, terpukul
atau terbentur benda keras atau tajam.
Spesifikasi :
Tahan terhadap pukulan atau benturan
Tidak mudah terbakar
Tahan terhadap perubahan cuaca (suhu atau
kelembaban)
Tidak mudah menghantarkan arus listrik
Alat Pelindung Kepala
1. Topi Pengaman (Safety Helmet)

Ringan
Mudah dibersihkan
Dilengkapi dengan lapisan dalam yang berupa
anyaman penyangga. Anyaman penyangga ini
kecuali sebagai penahan, berfungsi pula untuk
menyerap keringat dan mengatur pertukaran
udara
Dilengkapi dengan tali pengaman di dagu
Alat Pelindung Kepala
1. Topi Pengaman (Safety Helmet)

Topi pengaman untuk pekerja di tambang,


terowongan dan tempat-tempat kerja yang
gelap, perlu dilengkapi dengan lampu pada
bagian depannya.
Alat Pelindung Kepala
1. Topi Pengaman (Safety Helmet)

Di Indonesia belum ada standar/klasifikasi


mengenai pelindung kepala ini, namun
persyaratan umumnya (sec.teknis) adalah :
– Bagian luarnya harus kuat dan tahan terhadap
benturan atau tusukan benda-benda runcing.
– Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam dibagian
puncak 4-5 cm.
Tidak menyerap air
diuji dengan merendam dalam air selama 24
jam, air diserap <5% beratnya.
Tahan terhadap api
diuji dengan dibakar selama 10 detik, nyala api
bergaris tengah 1 cm.
Api harus padam setelah 5 detik.
Tahan terhadap listrik tegangan tinggi.
– Diuji dengan arus bolak-balik 20.000 Volt dan 60 Hz,
selama 3 menit, kebocoran arus <9mA.
– Tidak boleh terdapat lubang.
– Tidak menggunakan bagian-bagian dari logam.
Tahan terhadap listrik tegangan rendah
– Diuji dengan arus bolak balik 2200 Volt dan 60 Hz
selama 1 menit, kebocoran arus<9mA.
2. Tudung Kepala

Tudung atau hood dipakai untuk melindungi


kepala dari bahaya terkena atau kontak dengan
bahan-bahan kimia, api, panas radiasi
Alat pelindung ini biasanya dilengkapi dengan :
– kacamata/gogles.
– penutup muka.
– penutup telinga.
– respirator.
3. Penutup rambut (Hair Cap) atau
pengaman (Hair Guard)

berguna untuk melindungi kepala dan rambut dari


kotoran (debu) serta untuk melindungi rambut dari
bahaya terjerat mesin-mesin yang berputar.
Alat Pelindung Muka dan Mata
Type of Work Hazards
Acetylene welding Sparks, harmful rays, molten metals/flying
aerosols
Handling of chemicals Chemical burns resulting from splash of
chemicals
Cutting Flying particle
Arc welding Sparks, intense rays, molten metals
Furnace work Glare, heat, molten metals
Light grinding work Flying aerosols
Heavy grinding work Flying aerosols
For use at laboratories Splash of chemicals or broken glasses
Machine operation Flying aerosols
Metal welding Heat, glare, sparks and flying aerosols
Spot welding Flying aerosols and sparks
Alat Pelindung Muka dan Mata
Mata manusia sebenarnya secara alami
telah mempunyai kelengkapan pelindung,
seperti tulang mata, otot-otot sekitar mata,
alis mata, bulu mata dan kelopak mata.
Tetapi pelindung mata secara alami tersebut
tidak mampu melindungi mata akibat faktor-
faktor lingkungan buatan manusia, seperti
radiasi, bahan kimia, partikel-partikel yang
melayang dengan cepat. Untuk melindungi
mata dari faktor-faktor tersebut diatas
diperlukan alat pelindung mata atau kaca
mata pengaman.
Alat Pelindung Muka dan Mata
Berfungsi utk melindungi muka & mata :
Percikan bahan-bahan korosif
Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel
yang melayang di udara
Lemparan benda-benda kecil, panas
Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang
dapat menyebabkan iritasi pada mata
Radiasi gelombang elektromagnetik
Pancaran cahaya
Benturan atau pukulan benda keras atau
benda tajam
Alat Pelindung Muka dan Mata

Terdiri dari :
Kacamata
Goggles
Tameng muka (face shield)
Face Shield (Tameng Muka)

Fungsinya melindungi muka dan mata dari :


– Lemparan benda-benda kecil.
– Lemparan benda-benda panas.
– Pengaruh cahaya.
– Pengaruh radiasi tertentu.
Persyaratan Teknis Face Shield

Ketahanan terhadap api.


Diuji dengan dibakar selama 10 detik dengan
nyala api bergaris tengah 1 cm.
Ketahanan terhadap lemparan benda-benda.
Diuji dengan dijatuhkan bola setinggi 25 cm.
Tahan terhadap radiasi.
Alat Pelindung Telinga
Fungsi :
Untuk melindungi alat pendengaran telinga
(akibat kebisingan dan melindungi telinga
dari percikan api atau logam-logam yang
panas)
Alat Pelindung Telinga
Sumbat telinga ( ear plug )
Dapat menahan atau mengabsobsi bunyi
atau suara dengan frekuensi tertentu
Bahan dari karet, plastik, lilin atau kapas
Dapat mereduksi suara frekuensi tinggi
Dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15
dB
Alat Pelindung Telinga
Penutup telinga ( ear muff )

Terdiri dari sepasang cawan atau cup dan


sebuah sabuk kepala (head band)
Cawan berisi cairan atau busa yang berfungsi
menyerap suara yang frekuensi tinggi
Dapat mereduksi intensitas suara yang
masuk ke lubang telinga sebesar 20 s/d 30
dB
Alat Pelindung Pernapasan

Untuk memberikan perlindungan organ


pernafasan akibat pencemaran udara oleh
factor kimia seperti debu, uap, gas
fume,asap, mist, kabut dan sebagainya.
Alat Pelindung Pernapasan

Berdasarkan fungsinya ada dua jenis yaitu:


1. Respirator untuk memurnikan udara,
dibedakan menjadi :
– Respirator yang mengandung bahan kimia
– Respirator dengan katrid bahan kimia
– Respirator mekanik
– Respirator Kombinasi filter dan bahan kimia
2. Respirator untuk memasok udara
Alat Pelindung Tangan
Cotton Very common

Cotton Synthetic fiber Often used for work in the winter

Coated For better handling

For handling For general purpose and heavy work


Leather
For welding For gas and electric welding

Gloves For general purpose and heavy work


For handling For light work, cooking and house keeping
Rubber
Chemical resistant, Oil resistant
For chemicals Solvent resistant

For special Vibration, heat resistant, Cut-


purposes proof, ,insulated, others.
Sarung Tangan / Gloves

Material yang digunakan tergantung dari jenis


pekerjaan yang akan dilakukan.
– Untuk pekerjaan ringan maka digunakan katun /
kanvas.
– Untuk pekerjaan memotong maka digunakan kulit
yang diperkuat dengan metal / plastik misal
neoprene, latex, and nitrile.
Tetapi tenaga kerja sebaiknya tidak menggunakan
sarung tangan kain bila sedang bekerja dengan
peralatan yang bergerak .
Untuk pekerjaan yang membutuhkan perlindungan dari
panas/suhu yang ekstrim maka dibutuhkan “hand
leathers and arm protector”.
Meskipun sarung tangan tersebut sedikit berat / kurang
fleksibel namun tetap nyaman dipakai.
Tapi dipergunakan pada temperatur/suhu tidak boleh
lebih dari 150 ºF (65 ºC).
Alat Pelindung Kaki
Pada industri ringan/ tempat kerja biasa
Cukup dengan sepatu yang baik
Sepatu pelindung ( safety shoes)
Dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik atau plastik
Untuk mencegah tergelincir
Dipakai sol anti slip
Untuk mencegah tusukan
Dipakai sol dari logam
Terhadap bahaya listrik
Sepatu seluruhnya harus di jahit atau direkat tak boleh
memakai paku.
Pakaian Pelindung
Berfungsi utk:
• Melindungi sebagian atau seluruh
bagian tubuh dari bahaya percikan
bahan-bahan kimia, radiasi, panas,
bunga api maupun api.

• Menurut bentuknya dibedakan atas


2 (dua) yaitu :
1. Apron adalah menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut
2. Overalis adalah menutup seluruh tubuh.
Pakaian Pelindung Khusus
Protection against heat and hot
metal
Pakaian kerja yang terbuat dari kulit.
Pakaian kerja yang terbuat dari woll.
Pakaian kerja kulit

Persyaratan umumnya :
Kulit kualitas terbaik.
Konstruksinya solid.
Enak dipakai serta tidak menghambat gerakan
tubuh.
Pakaian kerja woll

Persyaratan umumnya hampir sama dengan kulit,


namun ketahanannya menahan panas<kulit.
Bahan penguat (reinforcement) biasanya terdiri
dari :
Fiberglass.
Fiberboard.
Aluminized Clothing
(Pakaian Kerja Aluminium)

Pakaian ini biasanya digunakan pada “extreme heat”


dengan suhu sampai 2.000°F (1.090 °C).
Ada 2 (dua) jenis tipe yaitu :
– Terpisah yaitu antara celana, topi, sarung tangan,
sepatu.
– Satu kesatuan yaitu dari kepala sampai ke kaki.
Dilengkapi juga dengan masker udara guna mengurangi
panas serta meningkatkan kenyamanan.
Pakaian aluminium ini ada 2 (dua)
tingkatan :
Emergency suits.
– Digunakan pada temperatur >1.000 °F (540 °C).
– Digunakan bila pekerja diharuskan memasuki area
yang terbakar guna memadamkan api / rescue.
– Terbuat dari gabungan “aluminized glass fiber and
wool lining”.
Fire proximity suits.
– Digunakan pada area didekat temperatur yang
tinggi, misal didapur/tungku, dll.
– Mengutamakan kemampuan fleksibilitas si pemakai.
– Ingat..! Jangan dipakai untuk memasuki area yang
terbakar karena tidak dirancang untuk itu.
Protection Against Impact and
Cuts / Perlindungan dari benturan &
terpotong
Tenaga kerja perlu dilindungi dari bahaya
terpotong, tergores, untuk itu digunakan metal,
plastic, hard fiber, dll sebagai pelapis dari
pakaian pelindung.
“Metal reinforcements shield” dapat dipasang
dan dilepas dengan cepat guna memudahkan
gerakan tubuh/keselamatan.
Impervious Clothing /
Pakaian Kedap

Untuk melindungi diri dari debu, uap, dari bahan kimia


berbahaya dan cairan korosi tersedia banyak tipe
material yang kedap.
Yaitu karet alam, olefin, karet sintetik, neoprene, vinyl,
polypropylene, dll.
Karet sintetik, polyvinyl chloride, digunakan untuk
pekerja pada produk minyak, caustic soda, tannic acid,
muriatic and hydrochloric acid dan sulfuric acid.
COLD-WEATHER CLOTHING

Beberapa tahun terakhir ini, “thermal insulating


underwear” menjadi populer karena ringan /
praktis untuk cuaca dingin.
Ada lapisan tambahan yg terbuat dari synthetic
polyester dan nylon serta dilapisi lagi dgn bahan
tahan api spt glass fiber material.
Untuk menggunakan pakaian ini, tidak hanya
diperhitungkan suhu si pekerja saja namun juga
diperhitungkan juga kecepatan angin / wind velocity.
Misal : suhu 35 ºF (1,7 ºC) tetapi Kec. Angin 45
mph(72,4 km/h) maka suhu sebenarnya terasa -35 ºF(-
37 ºC).
Wind chill / angin udara dingin tersebut merupakan
faktor penting, karena semakin dingin suhunya maka
diperlukan lapisan semakin banyak utk mencegah
“Frostbite” dan penyakit lainnya.
Selain itu pakaian untuk cuaca dingin ini harus didisain
untuk memudahkan penggunanya dapat “buang air
kecil” dengan cepat.
PAKAIAN KHUSUS

High visibility dan night hazard clothing biasanya


digunakan pekerja konstruksi/polisi.
Disposable clothing yg terbuat dari plastik atau kertas
utk radiasi nuklir tkt rendah, industri elektronik, obat,
dimana pencemaran merupakan suatu masalah.
Pakaian timah yg terdiri dari campuran timah fiber
glass, karet timah, plastik timah utk tempat kerja yg
beradiasi sinar x atau gamma.
Electromagnetic radiation suits sbg pelindung dari efek
biologi/radiasi elektromagnetik yg berbahaya.
Conductive clothing sbg pelindung dari konduktor
voltase tinggi.
Dll yang disesuaikan dgn bahaya yg akan dihadapi.
Full Body Harness

Berguna untuk melindungi tubuh


dari kemungkinan terjatuh
(resiko bahaya fisik), biasanya
digunakan pada pekerjaan
konstruksi dan memanjat serta
tempat tertutup atau boiler.
Harus dapat menahan beban
sebesar 150 Kg.

Anda mungkin juga menyukai