Analisis Homonim Dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS HOMONIM DALAM AL-

QUR’AN SURAH AL-BAQARAH

DOSEN PENGAMPU : DR. H. MARDJOKO IDRIS, M. AG


Penulis : Ahmad Shafwan Anshari
Nim: 1600028049
A. PENGERTIAN HOMONIM
Kata homonim berasal dari bahasa Yunani kuno onama yang artinya “nama” dan homo
yang artinya “sama”. Secara harfiah homonim dapat diartikan sebagai nama sama untuk
sesuatu yang berbeda.
Secara semantik, Verhaar (1978) memberi definisi homonim sebagai ungkapan (berupa
kata, frasa atau kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (juga berupa kata,
frasa atau kalimat) tetapi maknanya tidak sama. Menurut pengertian diatas kata-kata
yang berhomonim memperlihatkan adanya hubungan makna atau relasi semantic.
Hubungan makna pada homonim ini membahas mengenai kelainan makna untuk
sesuatu yang sama.
• Lafadz dalam bahasa ada tiga macam:
• pertama, perbedaan dua lafadz akibat perbedaan dua makna. Ini adalah yang umum
dan yang biasa terjadi di dalam lafadz-lafadz Arab. Semisal ar-rajulu dan al-mar’ah,
al-yaum dan al-lailah. Kedua lafadz tersebut berbeda di sebabkan perbedaan makna.
• Kedua, perbedaan dua lafadz namun maknanya sama, seperti kata ‘air dan himar
yang maknanya sama yakni keledai. Kemudian kata ja’a dan ata yang bermakna
datang.
• Ketiga, lafadz-nya sama namun maknanya berbeda, dengan kata lain lafadz satu
punya dua makna atau lebih. Istilah ini dinamakan homonim atau al-Isytirak al-Lafzi.
• menurut para linguistik Arab klasik pengertian al-Isytirak al-Lafzi (Homonim)
adalah: beberapa kata yang sama, baik pelafalannya maupun bentuk
tulisannya, tetapi maknanya berlainan.
• Ahli bahasa Modern mendefinisikan al-Isytirak al-Lafzi sangatlah sederhana,
yaitu suatu kata yang memiliki makna lebih dari satu. Namun terdapat catatan
yang harus dipenuhi oleh al-Isytirak al-Lafzi yakni makna-makna yang
dikandungnya harus sejajar dan harus didasarkan oleh makna dasar.
• Adapun contoh al-Isytirak al-Lafzi dalam bahasa Arab seperti halnya kata
‫رب‬7
( ‫ )غ‬dapat bermakna arah barat (‫ة‬77‫لجه‬77‫ )ا‬dan juga bermakna timba (‫لدلو‬77‫)ا‬
Contoh lain kata (‫لج ّد‬77‫ )ا‬memiliki tiga makna yaitu (1) bapak dari ayah/ibu (‫و‬7‫ب‬7‫أ‬
7‫م‬7‫أ‬/‫ألب‬77‫( )ا‬2) bagian, nasib baik (‫لحظ‬77‫بحث ا‬
، ‫ل‬77‫)ا‬, dan (3) tepi sungai (‫ر‬7‫لنه‬77‫اطئا‬77‫)ش‬.
B. SEBAB TERJADINYA HOMONIM
• Homonim (Al-Isytirak al-Lafzi) dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa Mustafa
Muhammad mengemukakan ada 5 faktor yang mempengaruhi lahirnya al-isytirak al-
lafzi yaitu:

1. Perbedaan Dialek‫لهجات‬
( ‫ل‬ ‫إختالف‬
‫ا‬ )
• Perkembangan homonim itu tidak terlepas dari perbedaan dialek, setiap dialek satu
daerah itu berbeda arti. Penggunaan makna kata yang digunakan antar kobilah
mempunyai batasan-batasan makna yang berbeda. hal inilah yang menyebabkan dialek
yang digunakan mempunyai perbedaan makna, walaupun kata yang digunakan sama.
Contoh kata ‫لس ْيد‬َ ‫ ا‬secara umum artinya‫لّذْئب‬ ‫ا‬ (serigala) tetapi dalam kobilah hudzail
berarti ‫( ا ألسد‬singa).
2. Penggunaan Majaz ‫جملازي‬
( ‫)ا إلستعما ال‬
• Menurut banyak tokoh klasik dan modern pengaruh yang dominan dalam homonim
adalah penggunaan majaz. Hal ini karena adanya penggunaan makna hakiki (asli)
kemudian beralih ke makna majaz. Contoh kata‫ملِ س‬
ّ ‫ ا‬aslinya makna ‫مس ا لشيء ب ا لي د‬
َّ
(menyentuh dengan tangan) dan dalam makna majaz‫( ا جلنون‬gila).

3. Kaidah Shorf (‫لصرفية‬ ‫)ا لقواعد ا‬


• Perkembangan homonim dari sisi kaidah sohrf itu menghasilkan perbedaan maksud
dalam satu kata, menghasilkan persamaan ucapan pada Isim dan Fiil, menghasilkan
persamaan dalam bentuk jamak dan masdar, dan sebagainya. Hal ini diutarakan oleh
para tokoh klasik. Contoh : kata‫ هوى‬dari bentuk isim dan fiil menurut firus abadi berarti
nafsu hawa mengalirnya (‫لشهوة‬ ‫)ميلا لنفسإ ىلا‬.
4. Bercampurnya Bahasa lain ‫خرى‬
( ‫لغات أل‬
‫ل ا‬ ‫)إل قرتاضم ان‬
• Yang dimaksud, yaitu mengambilnya bahasa asli dari bahasa lain melihat kesesuaian bentuk kata dan
pengucapannya. Sehingga menjadi satu kata yang mempunyai dua makna yang berbeda. Prosesnya yakni
masuknya arti bahasa asing kedalam bahasa asli, yang sebelumnya memperhatikan 2 point (bentuk kata dan
pengucapannya). Contoh kata ‫ ك لية‬awalnya berarti kegiatan belajar mengajar yang ada dikampus, tetapi
terpengaruh dengan bahasa inggris dimana kata ‫ ك لية‬berarti ‫جلامعة‬ ‫جزء م ان‬ sehingga kata ‫ ك لية‬berarti fakultas
(college).

5. Perkembangan Bahasa‫لغوي‬
( ‫ل‬ ‫)ا لتطور ا‬
• Dalam hal ini, seperti para tokoh klasik mengutarakan homonim itu dihasilkan dari perubahan bahasa itu
sendiri karena terjadinya perubahan pada fonologi dan semantik. Perubahan fonologi terjadi karena adanya
kemiripan dengan kata lain yang mempunyai arti yang berbeda, sehingga dirubah untuk menghasilkan satu

kata yang mempunyai dua arti atau lebih. Contoh kata ‫ ا َلفْرَوة‬kata asalnya ‫ ا لثورة‬dan hasilnya mempunyai 2
arti, yakni‫لرأس‬ ‫( جلد ا‬kulit kepala) dan‫ا لغىن‬ (kaya).
C. KATA-KATA HOMONIM (AL-ISYTIRAK AL-LAFZI) DALAM SURAH
AL-BAQARAH

Dalam surah al-Baqarah peneliti menememukan beberapa kata yang memiliki makna homonim (al-
Isytirak al-Lafzi) yaitu satu kata yang memiliki dua makna atau lebih, diantaranya :
1. Homonim kata َ‫لص َّٰلوة‬77‫ا‬
• Penulis menemukan kata yang mengandung makna homonim al-Isytirak al-Lafzi, yaitu pada kata
َ‫لص َّٰلوة‬77‫ا‬, melihat makna kata َ‫لص َّٰلوة‬77‫ ا‬di dalam Al-Mu’jam al-Wasit makna kata َ‫لص َّٰلوة‬77‫ ا‬di antaranya:
‫ الرحمة‬-‫ و‬.‫ العبادة المخصوصة المبينة حدود أوقاتها في الشريعة‬- ‫ و‬.‫ الدعاء‬: ‫الصالة‬
• Kata ‫لصالة‬77‫ ا‬memiliki makna: 1. Doa 2. Ibadah khusus yang waktunya ditentukan oleh syariat. 3.
Rahmat. Penulis menemukan surah al-Baqarah yang terdapat kata َ‫لص َّٰلوة‬77‫ ا‬di antaranya: ayat 45,
83, 177 dan 277.
a. ‫لص َّٰلوة‬77‫ ا‬mengandung makna do’a
• Ayat surah al-Baqarah yang mengandung kata َ‫لص َّٰلوة‬77‫ ا‬bermakna “do’a” yaitu terdapat pada surah al-Baqarah ayat 45,
sebagai berikut:

‫وة ۗ َواِنَّ َها لَ َكبِْيَرةٌ اِاَّل َعلَى اخْل ِٰشعِنْي ۙ َن‬


ِ ‫الص ٰل‬ َّ ِ‫استَعِْيُن ْوا ب‬
َّ ‫الصرْبِ َو‬ ْ ‫َو‬
Artinya : Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk,
• Pada ayat diatas kata ‫ ا َّلصٰلوَة‬diterjemahkan dengan “salat” Allah memerintahkan kepada manusia untuk ”meminta
pertolongan dengan cara sabar dan salat,” kata ”salat” di sini maksudnya adalah ”Doa”, karena dengan salat manusia
dapat menjadi sabar, sabar di sini dalam arti tekun dalam menjalankan salat yang bermakna doa dan meminta kepada-
Nya. Karena jika kita tekun berdoa niscaya Allah akan mengabulkan segala yang manusia inginkan.
• b. ‫ ا َّلصٰلوَة‬mengandung makna salat
• Ayat surah al-Baqarah yang mengandung kata ‫ ا َّلصٰلوَة‬bermakna “salat” yaitu pada ayat: 83, 177, dan 277. Sebagai berikut :
• Al-Baqarah ayat 83:

ُ ‫ِّمْن ُك ْم َواَْنتُ ْم ُّم ْع ِر‬


‫ض ْو َن‬ ‫الزٰكو ۗةَ مُثَّ َت َولَّْيتُ ْم اِاَّل قَلِْياًل‬ َّ ‫َّواَقِْي ُموا‬
َّ ‫الص ٰلوَة َواٰتُوا‬
• Artinya: laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian
kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
• kata ‫ ا َّلصٰلوَة‬pada ayat di atas mengandung makna “salat” (ibadah yang di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam)”.
2. Homonim kata‫ ِر َب‬7 ‫ض‬
ُ
• Penulis menemukan kata-kata yang mengandung makna homonim (al-Isytirak al-Lafzi), yaitu‫ ِر َب‬7 ‫ض‬
ُ fi’il
majhul dari kata‫رب‬77‫ ض‬Penulis melihat makna kata tersebut di dalam Al-Mu’jam al-Wasit yaitu:
‫ الزمه إياه‬-‫ و‬.‫ القلب نبض‬-‫ و‬.‫ تحرك‬: ‫ضرب‬
• Kata‫رب‬77‫ ض‬memiliki makna: 1. Merubah 2. Melimpahkan 3. Mewajibkan.
• Dalam surah al-Baqarah peneliti mendapati kata‫ ِر َب‬7 ‫ض‬
ُ hanya pada ayat 61, sebagai berikut:

‫ب ِّم َن ال ٰلّ ِه‬


ٍ‫ض‬َ َ‫الذلَّةُ َوالْ َم ْس َكنَةُ َوبَاۤءُْو بِغ‬
ِّ ‫ت َعلَْي ِهم‬
ُ ْ ‫ب‬
َِ‫ض‬
‫ر‬ ُ ‫ۗ َو‬
• Artinya : Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan
dari Allah.
• Pada ayat tersebut kata‫ ُض َِرب‬diberi makna “ditimpa” yang mana kata tersebut memiliki makna homonim pada
surah al-Hajj ayat 73 yang memiliki makna “dibuat”, sebagai berikut:

‫استَ ِمعُ ْوا لَ ٗه‬ ٓ‫ٰي‬


َ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ب َمثَ ٌل ف‬ ُ ‫َّاس‬
ُ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ي‬
َُّ‫ا‬
Artinya: Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah!
3. Homonim kata‫ ْدل‬7‫َع‬
• Penulis menemukan kata yang mengandung makna homonim (al-Isytirak al-
Lafzi) yaitu pada kata‫ ْدل‬7‫ َع‬. Penulis malihat makna kata‫ ْدل‬7‫ َع‬di dalam Al-Mu’jam
al-Wasit yaitu:
• ‫ و‬،‫ ودلة‬، ‫ في أمر عدال‬-‫ و‬.‫ رجع‬: ‫ إليه‬-‫ و‬. ‫ حاد‬:‫ عدل عن طريق‬: ‫ ويقال‬.‫ مال‬:‫عدال (ج) عدوال‬-‫عدل‬
‫ عطفه‬:‫ وعدله إلى رقيقه‬.‫ رجعه‬.‫ في حكم بالعدل‬-‫ و‬.‫م‬7‫ إستقا‬:‫معدلة‬
• Jadi, kata‫ ْدل‬7‫ َع‬berarti: 1. Keadilan; 2. Kembali; 3. Hukum keadilan; 4. Hikmah;
5. keputusan; 6. Condong (cenderung).
• Dalam surah al-Baqarah peneliti mendapati homonim kata‫ ْدل‬7‫ َع‬terdapat pada
ayat 48, ayat 123 yang memiliki makna “tebusan” dan pada ayat 282 yang
memiliki makna “benar”. Sebagai berikut:
a. Kata‫ ْدل‬7‫ َع‬bermakna “tebusan” yang terdapat pada surah al-Baqarah ayat 48 dan 123, sebagai berkut:
• Al-Baqarah ayat 48
• ‫ص ُرْو َن‬ ِ ِ ٍ ‫َواتَّ ُق ْوا َي ْوًما اَّل جَتْ ِز ْي َن ْفس َع ْن نَّ ْف‬
َ ‫اعةٌ َّواَل يُْؤ َخ ُذ مْن َها عَ ْد ٌل َّواَل ُه ْم يُْن‬
َ ‫س َشْيـًٔا َّواَل يُ ْقبَ ُل مْن َها َش َف‬ ٌ
• Artinya : Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun. Sedangkan syafaat dan tebusan apa
pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong.
• Al-baqarah ayat 123
• ‫ص ُرْو َن‬ ِ ٍ ‫َواتَّ ُق ْوا يَ ْوًما اَّل جَتْ ِز ْي َن ْفس َع ْن نَّ ْف‬
َ ‫اعةٌ َّواَل ُه ْم يُْن‬
َ ‫س َشْيـًٔا َّواَل يُ ْقبَ ُل مْن َها َع ْد ٌل َّواَل َتْن َفعُ َها َش َف‬ ٌ
• Artinya: Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit pun, tebusan tidak
diterima, bantuan tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong.
b. Kata‫ َع ْدل‬bermakna “benar” yang terdapat pada surah al-Baqarah ayat 282, sebagai berikut:

• ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمُن ْٓوا اِذَا تَ َد َايْنتُ ْم بِ َديْ ٍن اِ ٰلٓى اَ َج ٍل ُّم َس ًّمى فَا ْكتُُب ْو ۗهُ َولْيَ ْكتُ ْب بَّْينَ ُك ْم َكاتِ ۢبٌ بِالْ َع ْد ۖ ِل َواَل يَْأ َب َكاتِ ٌب اَ ْن يَّ ْكتُ َب َك َما َعلَّ َمهُ ال ٰلّهُ َفْليَ ْكتُ ۚبْ َولْيُ ْملِ ِل الَّ ِذ ْي َعلَْي ِه احْلَ ُّق‬
‫ضعِْي ًفا اَْو اَل يَ ْستَ ِطْي ُع اَ ْن مُّيِ َّل ُه َو َف ْليُ ْملِ ْل َولِيُّ ٗه بِالْ َع ْد ِ ۗل‬ ِ ِ ِ ِ ۗ ِ ‫ولْيت َِّق ال ٰلّه ربَّ ٗه واَل يبخ‬
َ ‫ فَا ْن َكا َن الَّذ ْي َعلَْيه احْلَ ُّق َسفْي ًها اَْو‬7‫س مْنهُ َشْيـًٔا‬
ْ َ َْ َ َ َ َ َ
• Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu
mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya. Jika yang
berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar.
4. Homonim kata‫ُر ُء ْوس‬
• Penulis menemukan kata yang mengandung makna homonim (al-Isytirak al-
Lafzi) yaitu pada kata‫ ُر ُء ْوس‬. Penulis malihat makna kata‫ ُر ُء ْوس‬di dalam Al-
Mu’jam al-Lughah alArabî al-Asâsî yaitu:
‫ الشيء‬.‫ رأس المال‬.‫ أساسه رأس القوم‬.)‫ أعلى الشيء (رأس اإلنسان) و (رأس الجبل‬: ٌ‫ُر ُء ْوس (م) َرأس‬ •
.‫ الرجاء الصالح‬: ‫ جزء من البر ممتد في البحر‬: ‫ في الجغرافيا‬.‫المكور كرأس اإلنسان‬
• Kata‫ ُر ُء ْوس‬adalah bentuk jamak dari‫س‬7ٌ ‫ َرأ‬yang memiliki arti : 1. Paling atas
bagian tubuh manusia (kepala), 2. Puncak gunung, 3. Pondasi, 4. Pemimpin,
5. Modal pokok, 6. Tanjung harapan, 7. Puncak kebaikan.
• penulis menemukan makna homonim (al-musytarak al-lafdzi) kata‫ ُر ُء ْوس‬yang
memiliki dua makna. Makna kata‫ ُر ُء ْوس‬yang pertama adalah “kepala” pada
ayat 196 dan kedua adalah “pokok” pada ayat 279. Sebagai berikut:
a. Kata‫ ُر ُء ْوس‬bermakna kepala (bagian paling atas manusia) yang terdapat pada
surah al-Baqarah ayat 196. Sebagai berikut:
ُ ‫َواَل تَحْ لِقُ ْوا ُر ُء ْو َس ُك ْم َح ٰتّى يَ ْبلُ َغ ْالهَ ْد‬
ۗ ‫ي َم ِحلَّ ٗه‬ •
• Artinya: dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di
tempat penyembelihannya.
b. Kata‫ ُر ُء ْوس‬bermakna “pokok” yang terdapat pada surah al-Baqarah ayat 279.
Sebagai berikut:
ْ َ‫ب ِّم َن هّٰللا ِ َو َرس ُْولِ ٖ ۚه َواِ ْن تُ ْبتُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُء ْوسُ اَ ْم َوالِ ُك ۚ ْم اَل ت‬
ْ ُ‫ظلِ ُم ْو َن َواَل ت‬
‫ظلَ ُم ْو َن‬ ٍ ْ‫• فَا ِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلُ ْوا فَْأ َذنُ ْوا بِ َحر‬
• Artinya: Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari
Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok
hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai