0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
121 tayangan37 halaman

Case Paronikia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 37

PARONIKIA

Nancy claudea pachuary 2210070200033


Dara kirana putri 2210070200034
Febrina ulfa 2210070200035

Preseptor
dr. H. Yosse Rizal, Sp. KK FINSDV

SMF KULIT & KELAMIN


RUMAH SAKIT ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2023
Laporan Kasus
Latar Belakang

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 20 tahun
Alamat : Bukit tinggi
Pekerjaan: Mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal masuk : 24 januari 2023
Laporan Kasus
Latar Belakang

Keluhan Utama :
Bengkak kemerahan dan nyeri pada ibu jari kaki sejak 5 hari yang lalu
Laporan Kasus
Latar Belakang

Riwayat Penyakit Sekarang :

- Bengkak kemerahan, nyeri dan bernanah pada kulit sekitar kuku jempol kaki kanan sejak 5 hari
yang lalu .
- Awalnya pasien mengeluhkan bengkak kemerahan hanya sebesar biji jagung , bengkak kemerahan
terasa nyeri dan memberat ketika terkena air, kondisi lembab dan saat menggunakan sepatu ,
kemudian lama-kelamaan bengkak kemerahan meluas dan dirasakan berisi nanah .
- Pinggir kulit kukunya sering mengelupas akibat sering terkena detergen baju dan tidak memakai
sepatu atau pelindung kaki saat mencuci dan kulit yang mengelupas sering dipotong dengan
potongan kuku.
Laporan Kasus
Latar Belakang

- pasien tidak mengeluhkan keluhan lain selain pada jempol kaki kanan pasien.
- pasien tidak mengeluhkan demam.
Riwayat penyakit dahulu :
- pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumnya
- pasien tidak memiliki riwayat DM
- pasien tidak memiliki riwayat alergi
Riwayat penyakit keluarga :
- tidak ada keluarga pasien yg menderita keluhan yg sama dengan pasien
Laporan Kasus
Latar Belakang

Riwayat pengobatan :
- pasien belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat sosial dan keniasaan :
- pasien seorang mahasiswa yang memiliki kebiasaan sering menggunakan sepatu
yang sempit.
Laporan Kasus
Latar Belakang

Status generalis

Keadaan umum : tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis kooperatif
Tanda Vital : dalam batas normal
Pemeriksaan Thorak : dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen : dalam batas normal
Pemeriksaan ekstremitas : dalam batas normal
Laporan Kasus
Latar Belakang

Status Dermatologikus ● Lokasi : Lipatan kuku distal phalang


1 pedis dextra
digiti

● Distribusi : Lokalisata
● Bentuk : tidak khas
Susunan : tidak khas
● Batas : tegas
● Ukuran : numular
● Eflerosensi :
Distrofi kuku (-), Warna kuku normal
Edema jaringan pada lipatan kuku distal phalang Digiti 1 Pedis
Dextra (+)
Eritema (+)
Pus (+)
Laporan Kasus
Latar Belakang

Diagnosis Kerja :
Paronikia Akut distal phalang digiti 1 pedis dextra

Diagnosis Banding :

Kondisi kulit jari tangan yang melepuh akibat


infeksi virus herpes simpleks

Herpetic withlow
Laporan Kasus
Latar Belakang

Pemeriksaan Penunjang
- Pewarnaan Gram (+)
dapat ditemukan bakteri gram (+)

Streptococcus pyogenes

- KOH 20%
Hasil (+) ditemukan gambaran
spora dan hifa
Laporan Kasus
Latar Belakang
Tatalaksana

 Umum :
- Hindari pemangkasan kutikula atau penghilang kutikula
- Hindari trauma kuku, menggigit, dan mengisap jari
- Jaga daerah yang terkena agar tetap bersih dan kering.
- Hindari kontak jangka panjang yang kronis dengan iritan dan pelembab (termasuk
deterjen dan sabun).
- jangan memotong kuku terlalu pendek
Laporan Kasus
Latar Belakang
Tatalaksana

 Khusus :
- Tindakan Pembedahan : insisi dan drainase
- topikal : gentamicin salep 0.1 % (3-4 x sehari) => 10 hari
- Sistemik :
a. amoksisilin 500 mg (3 x sehari) => 7 hari
b. asam mefenamat 500 mg (3x sehari)
Laporan Kasus
Latar Belakang
Resep

RESEP
RSUD. ACHMAD MOCHTAR
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. A
SIP No. 123/sip/2023

Bukittinggi, 24 Januari 2023

R/ Amoksisilin 500 mg tab No. XXI


S3 dd tab 1
R/ Asam Mefenamat 500 mg tab no. XXI
S3 dd tab 1
R/ Gentamisin 0.1 % tube No. 1
s.u.e

Pro : Ny.A
Umur : 20 tahun
Alamat : Bukittinggi
Laporan Kasus
Latar Belakang
Prognosis

Quo ad vitam : Bonam


Quo ad Fungtionam : Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Quo ad Cosmeticum : Bonam
DISKUSI
Paronikia
Reaksi inflamasi mengenai lipatan kulit di sekitar
kuku--> area perioncyhium
(yaitu area disekitar kuku yang meliputi lipatan
kuku lateral dan proksimal)
Epidemiologi
⋟ Paronikia merupakan infeksi yang sering terjadi pada kaki dan tangan,
memiliki angka kejadian 35% dari seluruh infeksi yang ada.
⋟ Lebih sering ditemukan pada wanita dibanding pria, perbandingan 3:1
⋟ Dapat dialami oleh semua golongan umur dan semua ras
⋟ sering mengenai seseorang yang sering kontak dengan air
ETIOLOGI

Bakteri :
Streptococcus pyogenes, Streptococcus Aureus, Pseudomonas ,dan
Proteus vulgaris
Jamur :
Candida albicans

Paronikia terjadi saat bakteri atau jamur memasuki kulit sekitar kuku yang rusak atau mengalami
trauma
Faktor Pencetus

⋟ Kebiasaan menggigit kuku


⋟ Trauma akibat perawatan kuku seperti (manicure dan pedicure) /
membersihkan kutikula secara agresif dan berlebihan
⋟ Anak – anak yang menghisap jari
⋟ Menggunakan sepatu yang sempit
⋟ Pekerjaan yang kontak dengan pelarut kimia dan air :
⋟ Tukang cuci , Juru pembersih
⋟ Nelayan
⋟ Petani
⋟ Pekerja barista
Faktor Predisposisi
ETIOPATOGENESIS

Paronikia disebabkan oleh peradangan pada kulit periungual


setelah trauma atau tindakan menggunting kuku terlalu
pendek
PATOGENESIS

Faktor Kutikula terpisah Inokulasi bakteri ke


Resiko dari lempeng kuku kulit kuku yang rusak

Inflamasi (eritema dan Infeksi pada lipatan


Supurasi
edema) pada jaringan kuku

Pus
Klasifikasi & Manifestasi
Klinis

Paronikia Akut Paronikia Kronis


Klasifikasi & Manifestasi Klinis

Paronikia Akut Paronikia Kronis

- < 6 minggu - gejala > 6 minggu


- Eritema - peradangan nyeri dan bengkak dapat
- Edema terjadi secara episodik
- Panas - perubahan lepeng kuku seperti
- Nyeri yang berdenyut penebalan kuku dan berwarna pucat
- Pus - tampak ruang di antara kuku dan
dasar kuku
- Abses Periungual
- Lebih dari 1 kuku
- Mengenai 1 kuku
Pemeriksaan Penunjang

Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram digunakan untuk menentukan bakteri


gram (-/+). Kultur

KOH

Prosedur Mengambil jaringan kuku (sample) dengan pisau


bedah. Letakkan sample di kaca dan campurkan dengan
larukan KOH (Kalium Hidroksida), lalu sedikit dipanaskan.
Larutan KOH akan malarutkan sel kulit dan kuku, serta
meninggalkan sel jamur.
Pemeriksaan Penunjang
Pewarnaan Gram

Stapyhlococcus Aureus  Streptococcus pyogenes


Pemeriksaan Penunjang
KOH

Pemeriksaan dengan KOH 10% Larutan KOH akan melarutkan sel kulit
dan kuku, serta meninggalkan sel jamur

Gambaran Blastospora dan Pseudohifa


Prosedur :
⩨ Permukaan jaringan kuku didesinfeksi dengan kapas
alkohol  Ambil jaringan kuku (sample) dengan pisau
bedah.
⩨ Letakkan sample di object glass dan ditetesi 1-2 larutan
KOH 10% (Kalium Hidroksida) dan ditutup dengan
deck glass. Lalu dipanaskan ±15 menit (proses lisis).
⩨ Periksa preparat di mikroskop dengan pembesaran 10x
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
TATALAKSANA
Latar BelakangUMUM

a. Hindari pemangkasan kutikula atau penghilang kutikula


b. Perbaiki kontrol gula penderita DM
c. Hindari trauma kuku, menggigit, dan mengisap jari
d. Jaga daerah yang terkena agar tetap bersih dan kering.
e. Hindari kontak jangka panjang yang kronis dengan iritan
dan pelembab (termasuk deterjen dan sabun).
f. Jgn potong kuku terlalu pendek
TATALAKSANA
Latar Belakang
KHUSUS
Paronekia Akut

Sistemik :
a. Amoksisilin
bersifat bakterisidal adalah dengan menghambat pertumbuhan dan
reproduksi bakteri, dengan cara menginterupsi sintesis dinding sel
bakteri sehingga terjadi lisis dan kematian sel.
TATALAKSANA
Latar Belakang
KHUSUS
Paronekia Akut

b. Asam Mefenamat
Efek terapeutik asam mefenamat disebabkan oleh penurunan sintesis
prostaglandin. Prostaglandin menyebabkan sensitisasi saraf aferen
dan potensiasi bradikinin dalam menyebabkan nyeri. Prostaglandin
juga merupakan mediator inflamasi.
TATALAKSANA
Latar Belakang
KHUSUS
Paronekia Akut

Topikal
a. Gentamicin cream
Sebagai antibiotik golongan aminoglikosida yang menginhibisi sintesis
protein bakteri. Obat ini berdifusi utamanya ke cairan ekstraseluler, dan
didistribusikan sebagian kecil dengan berikatan pada protein plasma.

Pemberian :
3-4 kali perhari selama 10 hari.
TATALAKSANA
Latar Belakang
KHUSUS
Paronekia Akut

Tindakan Pembedahan
Insisi dan drainase

 Lakukan anestesi blok kecuali jika kulit yang melapisi abses menjadi kuning atau putih,
mengindikasikan bahwa saraf telah menjadi infark, membuat penggunaan bius lokal yang tidak perlu.
 Lipat kuku yang mengandung nanah harus diinsisi dengan skalpe no. 11 atau no. 15.
 Pisau diarahkan menjauh dari dasar kuku untuk menghindari cedera dan pertumbuhan abnormal.
 Setelah nanah dikeluarkan, abses harus irigasi dan dibalut dengan kain kasa.
 Balut dilepas selepas 48 jam, diikuti oleh meredam dalam air hangat empat kali sehari selama 15 menit.
Komplikasi

Paronikia kronis : pada pasien paronikia akut yang tidak mendapat


pengobatan yang adekuat.

Distrofi kuku : (bantalan kuku yang rapuh) .

Sepsis : bila infeksi meluas dan bakteri masuk ke dalam aliran darah.
PROGNOSIS

Pada umumnya prognosis paronikia baik dengan penanganan yang


tepat dan menghindari komplikasinya. Komplikasi yang mungkin
terjadi ialah infeksi yang makin meluas, bila bakteri masuk ke dalam
aliran darah bisa menimbulkan sepsis yang sukar ditangani, walaupun
hal ini jarang terjadi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai