0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
148 tayangan15 halaman

PEMBELAJARAN+MIKRO (Pertemuan 1)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15

PEMBELAJARAN MIKRO/

MICRO TEACHING

Ratna Purwati, M.Pd


PENDAPAT PARA
AHLI
MICRO TEACHING

Mc. Laughlin and Moulton (dalam Asril, 2010:43) mendefinisikan bahwa


micro teaching is as performance training method desingned to isolate
the component part of teaching process, so that the trainee can master
each component one by one in a simplified teaching situation

Micro teaching adalah “ a scalled own teaching encounter designed to


develop new skillsand refine ones” menurut MC.Knight (1971)

Pembelajaran mikro sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau disebut


juga dengan real teaching (Allen and Ryan (1969) dalam Asril, 2010:43).
Pengertian Pembelajaran Micro
Micro Teaching atau pembelajaran mikro adalah
seperangkat teknik pelatihan yang menuntut seorang
pendidik mengamati/menonton rekaman pembelajaran
untuk mengetahui apakah sebuah pembelajaran sudah
berjalan sebagaimana mestinya. Jumlah pesertanya
berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kertasnya
terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 15 dan 20
menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu,
dan pokok bahasannya disederhanakan.

DEFINISI
MICRO TEACHING
Prinsip dasar yang melandasi
program micro teaching

1. Direncanakan, di dalamnya mengenai materi, metode, tujuan,


kegiatan belajar, alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku, dan
penampilan;
2. Nyata, terjadi di kelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan
proses belajar secara konkret;
3. Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri pengajar akan terdapat
suatu gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa, perlu tiga langkah meningkatkan keterampilan


professional guru, yaitu planning (persiapan yang baik), performance
(pelaksanaan latihan mengajar), dan perception (balikan, keterbukaan mau
belajr dari pengalaman) ( T. Gilarso, 1986)
Tujuan diselenggarakan pembelajaran
mikro bagi calon guru

1. Memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah


keterampilan dasar mengajar,
2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum
mereka terjun ke lapangan,
3. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan
bermacam-macam keterampilan dasar mengajar.
4. Bagi guru pembelajaran mikro memberikan penyegaran dalam program
pendidikan, dan mendapatkan pengalaman mengajar yang besifat
individual untuk mengembangkan profesi, serta mengembangkan sikap
terbuka bagi guru terhadap pembaruan (Allen dalam Asril, 2010:46).
Mengapa Pembelajaran Mikro Perlu?

1. mencontohkan cara mengajar yang benar;


2. Memperlihatkan serangkaian gaya mengajar;
3. Melatih memberi umpan balik melalui diskusi kelas
atau kelompok;
4. Melakukan penilaian terhadap penampilan teman
sejawat.
Manfaat Micro Teaching

1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru


dalam mengajar;
2. Keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan;
3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati;
4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik;
5. Saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian
secara objektif;
6. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif;
g. Mempertinggi efisiensi dan efektivitas penggunaan sekolah dalam
waktu praktik mengajar yang relatif singkat (Asril: 2010:53).
Karakteristik pembelajaran mikro

1. Jumlah anak didik antara 5 sampai 10 orang;


2. Waktu belajar singkat ; 15 sampai 20 menit;
3. Mengajar hanya satu bagian kecil materi bahasan;
4. Mengajar menggunakan satu keterampilan mengajar;
5. Dihadiri oleh pengamat;
6. Ada dosen pendamping/pengampu mata kuliah;
7. Ada komentar dari “anak didik”;
8. Umpan balik dari pelaku pembelajaran mikro.
Perbedaan Pembelajaran Mikro dari
Pembelajaran Umum

Pembelajaran Mikro Pembelajaran Umum


1. Biasanya dilaksanakan di ruang khusus 1. Dilaksanakan dalam kelas biasa
(Teaching lab) 2. Merupakan perkuliahan biasa
2. Latihan mengajar 3. Siswa 30 s.d. 40 orang
3. Siswa 5 s.d. 10 orang 4. Waktu sekitar 50 menit
4. Waktu sekitar 10-20 menit
5. Materi sesuai RPP satu pertemuan
5. Materi terbatas
6. Keterampilan yang didemonstrasikan
6. Uji coba beberapa keterampilan mengajar tergantung pada materi dan tujuan
7. Menggunakan alat yang diperlukan untuk dasar pembelajaran
pembelajaran mikro.Misalnya: alat
7. Dilengkapi media terkait dengan materi
perekam
Langkah-Langkah
Pembelajaran Mikro 3. Rekaman (Videotaping). Idealnya penyaji
mereview presentasinya dengan
1. Mempersiapkan pembelajaran mikro . menonton hasil rekaman sebagai bahan
Menetapkan materi dan keterampilan dalam diskusi dengan pengamat dan
yang akan dipergunakan oleh calon pengampu meteri pembelajaran mikro.
pendidik 4. Diskusi dan Evaluasi.
2. Penyajian dan pengamatan. Calon 5. Menyampaikan dan merespon feedback.
pendidik menyajikan materi dengan Penyaji akan diberi kesempatan
menggunakan media yang sudah menyampaikan penjelasannya terkait
disiapkan, waktu pembelajaran presentasinya yang dikomentari oleh
selama 10 menit. Anak didik, pengamat dan pengampu mata kuliah.
pengamat, dan pengampu mata kuliah Selanjutnya pengamat akan memberi
pembelajaran mikro membuat catatan- komentar baik tentang penyajian maupun
catatan terkait penyajian. tanggapan dari penyaji
Pembagian Tugas micro teaching

No Peran/Tugas Session I Session II Session III Session IV Session V


Kel.1 Kel 2 Kel.3 Kel.4 Kel.5
1 Guru 1 2 3 4 5
2 Supervisor 2 3 4 4 1
3 Observer Tertulis 3 4 5 1 2
4 Observer Lisan 4 5 1 2 3
5 Siswa 5 1 2 3 4

Jika pada sesi I, kelompok 1 tampil menjadi guru, maka kel.2 sebagai supervisor,
kel 3. sebagai observer tertulis, kel.4 sebagai observer lisan dan kelompok 5
sebagai siswa.
Kegiatan dalam pembelajaran Micro

1. Selama kegiatan berlangsung dicatat dan direkam,


ada suatu saat dapat dikaji ulang
2. Penilaian pembelajaran micro, antara lain:
 Perencanaan Pembelajaran (RPP)
 Penampilan Pembelajaran (keterampilan dasar
mengajar)
 Kepribadian (sikap, antusias dan cara berpakaian)
3. Mahasiswa yang tidak hadir dalam tiga session
dinyatakan gugur atau mengulang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Asril, Zaenal. 2007. Panduan Kuliah Micro Teaching


Penggunaan Laboratorium dan Praktik Pengalaman
Lapangan. Jakarta: Al- Bayyan.
2. Asril, Zaenal. 2020. Micro Teaching. Depok: PT Rajja
Grafindo Persada
3. Gilarso, T. 1986. Program Pengalaman Lapangan.
Yogyakarta.:Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai