0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
224 tayangan39 halaman

Ekstremitas Atas Pediatric KELOMPOK 2

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 39

EKNIK PEMERIKSAAN

RADIOGRAFI
ELBOW JOINT pada Pediatric dengan
Klinis FRAKTUR CONDYLE

10cm
ANGGOTA KELOMPOK
 Ketut Adi Pertama 012114002
 Ni Kadek Rika Adi Putri 012114005
 Roucho Yusuf Yondonuwu 012114011
 Ramadhan Poltak Dev Saragih 012114014
 Ni Wayan Mega Arianti 012114017
 Alfa Juliferd Langi 012114020
 Agustinus Catur Setyonugroho 012114023
 Gabreal Injelika Manurip 012114026
 Ni Kadek Mira Prastya Dewi 012114029
 Ni Komang Ayu Oktaviari 012114033
10cm
 I Kadek Wahyu Ananta Putra 012114037
POINT
01
PEMBAHASAN
02 03
Latar belakang Rumusan Anatomi dan fisiologi
masalah elbow joint
04 05 06
Teknik pemeriksaan
Patologi elbow joint Proteksi radiasi
radiografi elbow joint

07 08 09
Pemaparan kasus Hasil dan pembahasan Penutup
10cm
LATAR
BELAKANG
Radiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses pembuatan gambar (pencitraan)
organ tubuh manusia dengan menggunakan radiasi sinar – X sebagai sumber pencatat gambar.
Pemeriksaan radiologi adalah cara pemeriksaan yang menghasilkan gambar bagian dalam
tubuh manusia untuk tujuan diagnostik yang dinamakan pencitraan diagnostik. Dalam
melakukan pemeriksaan radiologi ini diperlukan alat yang disebut dengan pesawat sinar – X
konvensional.Terdapat banyak pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan
sinar – X salah satunya pemeriksaan ekstremitas atas. Pemeriksaan ekstremitas atas tidak
hanya dilakukan pada orang dewasa namun juga bisa dilakukan terhadap anak – anak
(pediatric). Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pediatric adalah spesialisasi
ilmu kedokteran yang berkaitan dengan fisik, mental dan sosial kesehatan anak sejak lahir
sampai dewasa muda.

10cm
Di dalam ekstremitas atas juga terdapat istilah teknik radiografi salah satunya yaitu
elbow joint. Elbow joint atau sering disebut dengan sendi siku. Fraktur elbow joint
Pada pediatric adalah gangguan dari kontinuitas yang normal dari suatu tulang yang
Terjadi pada pediatric. Fraktur yang melibatkan elbow joint pada pediatric sering
terjadi, terdiri dari 5% - 10% dari semua fraktur pediatric dikarenakan system
muskuloskeletal yang belum matang. Anak laki – laki cenderung lebih banyak
mengalami fraktur elbow dibandingkan dengan perempuan yaitu dengan persentase
73%, berdasarkan penyebab fraktur keseluruhan sampel disebabkan oleh jatuh saat
beraktifitas, serta berdasarkan jenis fraktur lebih banyak mengalami fraktur condyle
dibandingkan dengan fraktur olecranon yaitu dengan persentase 93%. Prevalensi
fraktur elbow pada anak – anak diprediksi setiap tahun sebanyak 2000 kasus
diIndonesia dengan perbandingan menyerang laki – laki dan perempuan yaitu 4 : 1
dan lebih dominan disebabkan karena terjatuh saat beraktifitas.Berdasarkan
pemaparan di atas, kami memiliki minat untuk mengkaji lebih dalam mengenai
Pemeriksaan radiografi pada pediatric dengan klinis fraktur sehingga kami
mengangkatnya dalam sebuah makalah dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiografi
Elbow Joint pada Pediatric dengan Klinis Fraktur Condyle”.
10cm
02 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi elbow joint pada pasien


pediatric dengan klinis fraktur condyle

2. Apakah terdapat perbedaan antara teknik pemeriksaan radiografi


elbow joint pada pasien pediatric dengan klinis fraktur condyle di
lapangan dengan tinjauan teori?

10cm
Anatomi dan Fisiologi Elbow
Elbow joint atau sendi siku merupakan
Joint gabungan dari 3 sendi yaitu :

Sendi Artikulasi antara Sendi


Humeroulnar kepala radius dan humeroradial
insisura radius ulna

10cm
Elbow joint oleh 3 tulang di bagian
proximal dan distal yaitu :

Tulang
Tulang radius Tulang ulna
humerus

10cm
PATOLOGI ELBOW
JOINT
PENGERTIAN FRAKTUR

Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang baik


yang bersifat total maupun sebagian, biasanya
disebabkan oleh trauma. Gejala klasik fraktur adalah
adanya riwayat trauma, rasa nyeri dan bengkak di
bagian tulang yang patah, deformitas, gangguan
fungsi muskuloskeletal, putusnya kontinuitas tulang
dan gangguan neurovaskuler. Prinsip penanganan
fraktur adalah mengembalikan posisi patahan tulang
ke posisi semula (reposisi) dan mempertahankan
posisi itu selama masa penyembuhan patah
tulang (imobilisasi).

10cm
JENIS-JENIS FRAKTUR
● a. Fraktur Tertutup
Fraktur tertutup adalah jenis fraktur yang tidak disertai dengan luka pada bagian luar permukaan kulit
sehingga bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan bagian luar.

● b. Fraktur Terbuka
Fraktur terbuka adalah suatu jenis kondisi patah tulang dengan adanya luka pada daerah yang patah sehingga
bagian tulang berhubungan dengan udara luar, biasanya juga disertai adanya pendarahan yang banyak. Tulang yang
patah juga ikut menonjol keluar dari permukaan kulit, namun tidak semua fraktur terbuka membuat tulang
menonjol keluar. Fraktur terbuka memerlukan pertolongan lebih cepat karena terjadinya infeksi dan faktor penyulit
lainnya (Black and Hawks, 2014).

10cm
KLASIFIKASI
FRAKTUR
● Fraktur Condyle
Fraktur ini sering terjadi pada trauma sendi siku pada anak. Kesulitan dalam mendiagnosis
fraktur ini disebabkan karena condylus lateral humerus yang masih belum terosifikasi.
● Fraktur Monteggia
Fraktur yang tejadi pada sepertiga proximal ulna dengan dislokasi anterior kepala radial.
● Fraktur Olecranon
Fraktur yang terjadi akibat pukulan langsung umumnya mengakibatkan fraktur kominutif atau
sebagai cedera avulsi dengan kontraktur trisep.
● Fraktur Kepala Radial
Fraktur pada siku yang biasanya terjadi setelah jatuh dengan lengan terentang. Fraktur kepala
radial didiagnosis dari penilaian klinis dan pencitraan diagnostik.

10cm
TEKNIK PEMERIKSAAN
RADIOGRAFI ELBOW JOINT
DEFINISI
Teknik pemeriksaan radiografi elbow joint adalah teknik penggambaran sendi
siku dengan menggunakan sinar – X untuk memperoleh hasil radiograf guna
membantu menegakkan diagnosa.

Indikasi Klinis
•Fraktur
•Dislokasi
•Ostheomyelitis
•Arthritis
10cm
PROYEKSI
Proyeksi AP PEMERIKSAAN
 Ukuran Kaset : 18 x 24 cm
 Posisi Pasien : Pasien supine di atas meja pemeriksaan atau duduk
menghadap meja pemeriksaan
 Posisi Objek : Ekstensikan elbow pasien, kemudian diletakkan supine diatas kaset.
Pastikan posisi elbow pasien true AP
 Central Ray : Tegak lurus vertikal
 Central Point : Pada mid elbow
 FFD : 100 cm
 Marker : R/L

10cm
 Faktor Eksposi : kV = 50, mAs = 5
 Kriteria Gambaran
- Tampak gambaran AP elbow joint
- Tampak gambaran elbow joint dengan batas atas 1/3 distal os humerus dan batas
bawah 1/3 proximal os antebrachii
- Tampak gambaran caput, collum dan tuberositas radius overlaping dengan os ulna
proximal
- Elbow joint tampak membuka
- Epicondylus tidak mengalami rotasi

Gambar posisi pasien elbow joint proyeksi AP


10cm
PROYEKSI
 LATERAL
Ukuran Kaset : 18 x 24 cm
 Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan atau duduk
menyamping disamping meja pemeriksaan dengan tangan yang akan difoto dekat meja.
 Posisi Objek : Fleksikan elbow pasien kira – kira 90 derajat, kemudian
diletakkan di atas kaset. Atur elbow pasien true lateral dengan memposisikan wrist
dan hand dalam posisi lateral
 Central Ray : Tegak lurus vertikal
 Central Point : Pada epicondylus lateral
 FFD : 100 cm
 Marker : R/L
10cm  Faktor Eksposi : kV = 50, mAs = 5
KRITERIA GAMBAR
- Tampak elbow joint membuka pada posisi lateral
- Elbow joint dalam posisi fleksi 90 derajat, humeral epicondilus overlap
- Tampak caput radius superposisi dengan procesus coronoid
- Procesus olecranon tampak
- Densitas radiograf merata
- Softissue dan trabecula tampak jelas

10cm
Gambar posisi pasien elbow joint proyeksi lateral
PROTEKSI
RADIASI
Proteksi radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi
yang merusak akibat paparan radiasi, ini merupakan hal mutlak yang tidak bisa
dilepaskan dari sebuah pemeriksaan radiologi. Proteksi radiasi diberikan pada saat
pemeriksaan berlangsung untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien.

Terdapat 3 asas yang telah direkomendasikan oleh International Commission Radiological


Protection (ICRP) dinyatakan dalam :
Asas Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan pada asas manfaat.
Suatu kegiatan yang mencakup paparan atau potensi paparan hanya disetujui jika kegiatan
itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi individu atau masyarakat
10cm
dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang timbul terhadap kesehatan.
Asas Limitasi
● Dosis harus dibuat sekecil mungkin sesuai kebutuhan, dimana dosisi yang diterima pekerja
radiasi atau masyarakat tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah
ditetapkan. Batas dosis bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek
deterministik (non stokastik) dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
Asas Optimasi
● Semua penyinaran harus diusahakan serendah – rendahnya (as low as reasonably
achieveable - ALARA), dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Kegiatan
pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan serta sumber radiasi harus dirancang dan
dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat ditekan serendah –
rendahnya.
10cm
3 PENGENDALIAN PROTEKSI
RADIASI EKSTERNA
Waktu (Time)
● Petugas radiasi harus senantiasa berusaha menggunakan waktu yang singkat
mungkin pada saat pemeriksaan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya paparan radiasi yang besar, karena semakin lama kita berada di dekat
sumber radiasi maka radiasi yang kita terima semakin besar.

10cm
Jarak (Distance)
● Semakin dekat tubuh kita dengan sumber radiasi, maka paparan radiasi yang kita terima akan
semakin besar karena radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Pancaran
radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan saat mengenai materi. Radiasi hamburan
ini akan menambah jumlah dosis yangditerima. Untuk mencegah paparan radiasi tersebut,
dapat dilakukan dengan memaksimalkan jarak dari sumber radiasi untuk mengurangi laju
dosis.

Penahan/Perisai(Shielding)
● Memasang penahan radiasi yang sesuai dengan jenis radiasi. Penggunaan perisai pelindung
berupa apron berlapis Pb dan sebagainya yang merupakan sarana proteksi radiasi individu,
sedangkan proteksi radiasi terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan melapisi ruang
pemeriksaan radiologi menggunakan Pb untuk menyerap radiasi saat pemeriksaan dilakukan.
10cm
PEMAPARAN KASUS
Identitas Pasien
●Nama : An. Rx
●Umur : 3 Tahun
●Jenis Kelamin : Laki – laki
●Alamat :-
●No. CM : xxxxxx
●Keluhan Utama : Nyeri pada lengan kiri
●Permintaan foto : Left elbow AP, Lateral, Oblique Internal
●Dokter Pengirim : dr. xxx
●Admitted : 27/04/2018
10cm
RIWAYAT PASIEN

Pada tanggal 27 April 2018, pasien laki – laki bernama An. Rx berusia 3 tahun,
datang ke instalasi radiologi bersama orang tuanya. Pasien mengeluh nyeri
pada siku kiri setelah terjatuh pada saat pasien sedang bermain 1 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien sedang bermain perosotan dan tidak sengaja
terpeleset dengan posisi tangan terulur sambil menahan badannya.

10cm
Prosedur pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan radiografi elbow joint meliputi beberapa prosedur pemeriksaan,
diantaranya :
Persiapan Pasien
Pada pemeriksaan elbow tidak ada persiapan khusus, hanya melepaskan benda logam
(radiopaque) dari objek yang akan diperiksa (siku). Serta memberikan pengertian kepada pasien
tentang pelaksanaan dan tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan.

10cm
Persiapan alat
Adapun persiapan alat pada pemeriksaan ini yaitu :
 Pesawat sinar – X
 Kaset dan film berukuran 18 x 24 cm
 Marker R/L
 Alat proteksi radiasi (apron, gonad shield)
 Alat fiksasi (sand bag, soft bag)
 Baju pasien

10cm
Teknik Pemeriksaan Radiografi Elbow Joint

Proyeksi AP
 Posisi Pasien : Pasien supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi Objek : Ekstensikan elbow pasien, kemudian di letakkan supine di
atas kaset.
 Central Ray : Tegak lurus vertikal terhadap kaset
 Central Point : Pada mid elbow
 FFD : 100 cm
 Faktor Eksposi : kV = 40, mAs = 3 (faktor eksposi di upayakan seminimal
mungkin karena merupakan pasien pediatric)
10cm
•Kriteria Gambar :

10cm
Proyeksi lateral
 Posisi Pasien : Pasien supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi Objek : Fleksikan elbow pasien kira-kira 90 derajat,kemudian diletakkan di
atas kaset.
 Central Ray : Tegak lurus vertikal terhadap kaset
 Central Point : Pada epicondylus lateral
 FFD : 100 cm
 Faktor Eksposi : kV = 40, mAs = 3 (faktor eksposi di upayakan seminimal
mungkin karena merupakan pasien pediatric)

10cm
Kriteria Gambar :

10cm
PROYEKSI OBLIQ
 Posisi Pasien :
INTERNAL
Pasien supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi Objek : Ekstensikan elbow pasien, kemudian elbow di letakkan diatas kaset
dan dirotasikan kearah internal kira – kira 45 derajat.
 Central Ray : Tegak lurus vertikal terhadap kaset
 Central Point : Pada pertengahan elbow (kira – kira 2 cm distal ke titik tengah garis
antara epicondylus
 FFD : 100 cm
 Faktor Eksposi : kV = 40, mAs = 3 (faktor eksposi di upayakan seminimal
● mungkin karena merupakan pasien pediatric)
10cm
Kriteria Gambar :

10cm
HASIL BACAAN
RADIOGRAF
TS. Yth. Hasil Foto Elbow Kiri AP/Lateral/Oblique Internal :
- Fraktur avulsi condylus lateralis distal huemrus kiri dengan soft tissue swelling disekitarnya
- Trabekulasi tulang normal
- Celah dan permukaan sendi normal
- Tak tampak erosi/destruksi tulang
- Tak tampak tanda-tanda fraktur pada head radius dan proksimal ulna kiri
- Tak tampak dislokasi Fat-pad posterior sign (-)
Kesan :
● Fraktur avulsi condylus lateralis distal huemrus kiri dengan soft tissue swelling disekitarnya.

10cm
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus pemeriksaan radiografi elbow joint pada pediatric berusia 3 tahun
dengan klinis fraktur condyle pembahasan yang dapat kami ambil, yaitu pertama
persiapan pasien. Pasien tidak ada persiapan khusus, hanya melepaskan benda logam
(radiopaque) dari objek yang akan diperiksa yaitu siku. Serta memberikan pengertian
kepada keluarga pasien tentang pelaksanaan dan tujuan pemeriksaan yang akan
dilakukan. Kedua, persiapan alat yang digunakan diantaranya pesawat sinar – X, kaset
dan film berukuran 18 x 24 cm, marker R/L, alat proteksi radiasi (apron, gonad shield),
alat fiksasi (sand bag, soft bag) dan baju pasien. Selanjutnya adapun teknik pemeriksaan
yang dilakukan yaitu dengan proyeksi AP, lateral dan oblique internal. Menurut
Lampignano & Kendrick (2018) pemeriksaan elbow joint pediatric dengan posisi
obyek AP tangan yang sakit diletakkan di atas kaset dengan lengan lurus dan tangan
satunya berada di samping tubuh, posisi obyek dengan proyeksi lateral lengan fleksi
pada meja pemeriksaan dan mengatur elbow joint di atas kaset sehingga pasien tidak
merasakan nyeri berlebihan.
10cm
Jika dibandingkan dengan teori diketahui terdapat perbedaan di dalamnya. Di dalam teori
dijelaskan bahwa pada pemeriksaan radiografi elbow joint dengan klinis fraktur condyle
dilakukan dengan menggunakan proyeksi AP dan lateral dengan posisi pasien duduk atau
supine saja sudah dapat memberikan informasi diagnostik sehingga dapat diterapkan pada
pasien kooperatif yang bertujuan untuk menampakkan struktur anatomi elbow joint pada
pediatric serta mengetahui kelainan pada elbow joint. Sedangkan di lapangan pemeriksaan
radiografi elbow joint dengan klinis fraktur condyle pada pasien pediatric dibuat dengan
menggunakan proyeksi AP, lateral, dan oblique internal. Proyeksi oblique internal di lakukan
karena hasil radiograf dari proyeksi AP dan lateral yang di hasilkan kurang memberikan
informasi yang cukup, selain itu pasien juga termasuk kategori non kooperatif yang
menyebabkan hasil radiograf khususnya pada proyeksi lateral kurang memuaskan sehingga
proyeksi oblique internal di lakukan untuk menambah informasi tentang seberapa jauh
fraktur pada tangan khususnya elbow pasien dan seberapa parah fraktur dari tangan pasien
tersebut.
10cm
Menurut lampignano dan kendrick (2018) kelebihan proyeksi AP dan lateral sebagai
diagnosa awal pada pasien dan memberikan gambaran anatomi yang optimal karena
sudah menampakkan radial head, trochlear dan olecranon yang merupakan pusat
pertumbuhan osifikasi sekunder. Sedangkan kekurangan proyeksi AP dan lateral
apabila pasien non kooperatif tidak dapat true lateral sehingga mengakibatkan
informasi anatomi tidak lengkap.

10cm
PENUTUP
10cm
Kesimpulan
● Berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan dari makalah dengan judul “Teknik Pemeriksaan
Radiografi Elbow Joint pada Pediatric dengan Klinis Fraktur Condyle” tersebut, dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut :
● Prosedur pemeriksaan radiografi elbow joint pada pediatric dengan klinis fraktur condyle di lakukan
persiapan pasien seperti melepaskan benda logam atau benda lainnya pada tangan yang dapat
menimbulkan artefak. Persiapan alat dengan menggunakan pesawat sinar – X, kaset dan film ukuran
18 x 24 cm, alat processing seperti apron dan alat imobilisasi untuk mengurangi pergerakan pasien.
Proyeksi yang di gunakan pada pemeriksaan radiografi elbow joint pada pediatric dengan klinis
fraktur condyle adalah proyeksi AP, lateral dan oblique internal dengan posisi pasien supine di atas
meja pemeriksaan dan kedua tangan di samping tubuh serta menggunakan faktor eksposi seminimal
10cm mungkin karena pasien pediatric yang aktif bergerak.
Pemeriksaan radiografi elbow joint pada pediatric dengan klinis fraktur condyle yang
dilakukan di lapangan terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan tinjauan teori. Di
dalam teori dijelaskan bahwa pada pemeriksaan radiografi elbow joint dengan klinis
fraktur condyle hanya menggunakan proyeksi AP dan lateral dengan posisi pasien
duduk atau supine, sedangkan di lapangan pemeriksaan radiografi elbow joint pada
pediatric dengan klinis fraktur condyle menggunakan proyeksi AP, lateral dan oblique
internal. Alasan digunakannya proyeksi oblique internal karena hasil radiograf dari
proyeksi AP dan lateral yang dihasilkan kurang memberikan informasi yang cukup,
selain itu pasien juga termasuk kategori non kooperatif yang menyebabkan hasil
radiograf, khususnya di proyeksi lateral kurang memuaskan sehingga proyeksi
oblique internal di lakukan untuk menambah informasi tentang seberapa jauh fraktur
pada tangan khususnya elbow pasien dan seberapa parah fraktur dari tangan pasien.

10cm
SARAN
Saran yang dapat diberikan dalam kasus ini yaitu sebaiknya di perlukan adanya
penjelasan kepada pasien terutama untuk anak kecil atau pasien pediatric seperti kita
harus bisa mendekatkan diri agar pasien tenang dan tidak takut selama menjalani
pemeriksaan. Serta kekurangan menurut kami mengenai teknik pemeriksaan yang di
gunakan pada kasus ini yaitu waktu yang di perlukan untuk pemeriksaan ini lebih
lama dari waktu yang seharusnya karena pasien merupakan seorang anak kecil yang
tergolong pasien pediatric sehingga belum memahami prosedur dari pemeriksaan ini.
Dan menurut kami proyeksi AP dan lateral saja sudah cukup untuk menegakkan
diagnosa tetapi dalam kasus ini di tambahkan proyeksi oblique internal sehingga
dosis yang di terima oleh anak kecil tersebut lebih besar dan usaha proteksi radiasi
yaitu waktu terhadap pasien, petugas, dan masyarakat umum belum di lakukan
dengan maksimal.
10cm
THANK
YOU…

10cm

Anda mungkin juga menyukai