Konsep PHC
Konsep PHC
Konsep PHC
PRIMARY HEALTH
CARE (PHC)
KESMAS
Latar Belakang PHC
• Pada tahun 1970 merupakan “dekade pembangunan” diseluruh dunia
sehingga melahirkan adanya kesenjangan antara negara maju dengan
negara sedang berkembang dalam sosial ekonomi. Hal tersebut akan
mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
• Dinegara maju derajat kesehatan relatif lebih maju dibandingkan
negara berkembang, dimana angka kematian, angka kelahiran tinggi,
alokasi anggaran pembangunan kesehatan rendah dan pelayanan
kesehatan terkotak-kotak dan spesialistis sehingga biaya kesehatan
menjadi mahal.
• Disamping itu di negara berkembang orientasi lebih banyak kuratif dari
pada promotif dan preventif, kecenderungan mengutamakan
kepentingan kesehatan yang orang yang mampu dari pada masyarakat
banyak dan cakupan pelayanan kesehatan hanya dimanfaatkan di
daerah perkotaan.
(PengembanganKesehatan Masarakat Desa)
Bentuk Operasional dari PHC tersebut di Indonesia adalah PKMD
• Konferensi Alma Ata ”Primary Health Care” (PHC) 1988
• Sidang Kesehatan Sedunia (World Health Essembly) dihasilkan
kesepakatan ”Health For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi
Semua Tahun 2000
1977
• Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang
Hidup Produktif Baik Secara Sosial Maupun Ekonomi
• Studi WHO Banyak negara tidak puas atas sistem
kesehatan yang dijalankan dan banyak isu tentang
1972/1973
kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah –
daerah pedesaan
• Timbul pemikiran untuk mengembangkan konsep ”Upaya
1960
Dasar Kesehatan”
• Banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi 1950-an
wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya
PERKEMBANGAN PHC
Lanjutan...
PERUBAHAN ORIENTASI
• Pelayanan Kuratif ke Promotif dan Preventif
• Daerah Perkotaan ke Pedesaan
• Golongan Mampu ke Golongan Masyarakat
berpenghasilan rendah
• Kampanya Massal ke Upaya Kesehatan terpadu.
Pengertian PHC
populasi,
4. Yan yg menggunakan seluruh sumberdaya scr
maks.
Unsur Utama
PHC
Mencakup
Upaya-upaya
Dasar
Kesehatan
Melibatkan Melibatkan
Kerja Sama Peran Serta
Lintas Sektoral Masyarakat
Fungsi PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sbb :
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
5. Pemberian sertifikat
Prinsip Dasar
PHC
Melibatkan
Pemerataan
Melibatkan
PenekananKerja
PeranUpaya
padaSama
Serta
UpayaLintas
Kesehatan
Sektor
Masyarakat
Preventif
Menggunakan Teknologi Tepat Guna
Elemen-elemen
PHC
Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan panyakit serta
pengendaliannya.
Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
PROGRAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
( PKMD )
PROGRAM
GERAKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT
( GHBS )
PROGRAM
PENGEMBANGAN DESA SIAGA
UJUNG TOMBAK
SEKTOR KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PHC
adalah
PUSKESMAS
PENERAPAN PHC DI INDONESIA
(PKMD)
Pengertian
PKMD adalah bentuk operasional dari PHC di
Indonesia. PKMD mencakup serangkaian kegiatan
swadaya masyarakat berazaskan gotong royong,
yang didukung oleh pemerintah melalui koordinasi
lintas sektoral dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan
kesehatan, agarmasyarakat dapat hidup sehat guna
mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan yang
lebih baik
• Menumbuhkan kesadaran masyarakat akn potensi yg dimilikinya utk
menolong diri mereka sendiri dlm meningkatkan mutu hidup mereka
• Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masy utk berperan scr aktif
dan berswadaya dlm meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri Khus
• Menghasilkan lebih banyak tenaga2 masy setempat yg mampu, terampil
srta mau berperan aktif dlm kegiatan pembangunan desa us
• Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi bbrp indikator :
angka kesakitan menurun, angka kematian menurun (AKI, Bayi dan
anak), angka kelahiran menurun, menurunnya angka kekurangan gizi pd
ank balita)
Umu
• Utk meningkatkan kemampuan masy menolong diri sendiri dibidang
kesehatan dlm rangka meningkatkan mutu hidup m
TUJUAN PKMD
Ruang Lingkup PKMD
Liputan yg menyeluruh thdp penduduk shg penduduk dpt memperoleh
pembinaan kes sesuai dgn kebutuhan berdasarkan asas pemerataan yg adil
(equity)
Pembinaan kes tsb mencakup upaya preventif (pencegahan), promotif (keg.
Dilakukan dengan kerja sama lintas program dan lintas sektor melalui
pendekatan edukatif.
Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada Gubernur, Bupati,
atau Camat.
Merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.