Organometallic
Organometallic
Organometallic
OUR TEAM
Umumnya, ikatan antara atom logam dan karbon milik senyawa organik
bersifat kovalen. Ketika logam dengan elektropositivitas yang relatif tinggi
(seperti natrium dan litium) membentuk senyawa ini, sifat karbanion
ditunjukkan oleh karbon yang terikat pada atom logam pusat.
HISTORY
Perkembangan awal dalam kimia organologam termasuk sintesis senyawa metil
arsenat oleh Louis Claude Cadet yang terkait dengan kakodil, penemuan William
Christopher Zeise mengenai kompleks platinum-etilena, penemuan Edward Frankland
mengenai dietil- dan dimetil seng, penemuan Ludwig Mond atas Ni(CO)4, dan senyawa
organomagnesium Victor Grignard. (Meskipun tidak selalu diakui sebagai senyawa
organologam, biru Prusia, kompleks besi-sianida bervalensi-campuran, pertama kali
disiapkan pada tahun 1706 oleh pembuat cat Johann Jacob Diesbach sebagai polimer
koordinasi pertama dan bahan sintetis yang mengandung ikatan logam-karbon.)
Produk yang melimpah dan beragam dari batubara dan minyak bumi mengarah pada
katalisis Ziegler-Natta, Fischer-Tropsch, hidroformilasi yang melibatkan CO, H2, dan
alkena sebagai bahan baku dan ligan.
Diantara Grup logam, lithium membentuk senyawa organik yang paling berharga. Di
laboratorium, hidrokarbon atau dietil eter digunakan sebagai media reaksi. Reaksi lebih
cepat dalam eter, tetapi reagen menyerang pelarut.
2. Metatesis 3. Hidrometalasi
Metatesis molekul organologam MR Penambahan logam hidrida ke ikatan
dan biner halida EX adalah metode rangkap disebut hidrometalasi, dan
sintesis umum dalam kimia mengarah pada pembentukan ikatan
organologam. Reaksi metatesis sering logam-karbon.
dapat diprediksi dari keelektronegatifan EH +H2C = CH2→ E – CH2– CH3
atau pertimbangan asam-basa keras dan Reaksi ini didorong terutama oleh
lunak. kekuatan ikatan C―H yang tinggi
relatif terhadap sebagian besar
MR + EX → ER + MX
kekuatan ikatan E―H. Dua reaksi
4Li(CH 3 ) + SiCl 4 → 4LiCl + Si(CH 3 ) 4 hidrometalasi yang penting adalah
Al 2 (CH 3 ) 6 + 2BF 3 → 2AlF 3 + 2B(CH 3 ) 3 hidroborasi dan hidrosilasi,
02
Klasifikasi Senyawa
Organologam
1. Senyawa Organologam
Berikat Ion
Senyawa organologam dari alkali, logam alkali tanah,
Lantanida, dan aktinida sebagian besar membentuk senyawa
ionik.
Properti:
Contoh,
a. Reaksi
Organologam
Reaksi yang melibatkan modifikasi ligan
1. Insertion Reaction
Reaksi penyisipan merupakan suatu reaksi yang menyisipkan suatu
molekul kedalam suatu senyawa organologam. Molekul yang menyisip
kedalam senyawa organologam ini dapat bertindak sebagai 1,1 insertion
dan 1,2 insertion, kedua hal ini merupakan suatu acuan bagaimana
molekul ini menyisipkan dirinya diantara logam dan ligan senyawa
organologam yaitu apakah menggunakan satu atom untuk mengikat
logam dan ligan (1,1 insertion) atau molekul tersebut mempunyai dua
atom yang satu mengikat logam sedangkan atom lain mengikat ligan (1,2
insertion). Contoh reaksi insertion dapat ditunjukan dari siklus reaksi
dibawah ini (reaksi penyisipan di dalam kotak)
Pada reaksi disamping dapat
dijelaskan bahwa senyawa
HNi(CO)2Cl direaksikan dengan
senyawa RCH=CH2 maka senyawa
RCH=CH2 akan menyisip diantara
logam dengan atom H. Reaksi ini
merupakan 1,2 insertion, dimana
ada dua atom C pada senyawa ini,
satu atom C mengikat logam Ni dan
atom C yang lain mengikat H,
akibatnya ikatan rangkap pada
molekul RCH=CH2 berubah
menjadi tunggal karena elektronnya
dipakai untuk mengikat logam dan
atom H.
2. Carbonyl Insertion (Alkyl
Migration)
Insersi yang paling banyak dipelajari, melibatkan reaksi CO dengan
kompleks alkil menghasilkan produk asil [-C(=O)R]
contoh, reaksi CH3Mn(CO)5 dengan CO
b. Reaksi
Organologam
Reaksi yang melibatkan penambahan atau
kehilangan ligan
Reaksi yang melibatkan penambahan atau kehilangan ligan
• Beberapa reaksi penting untuk senyawa organologam melibatkan
perubahan bilangan koordinasi logam melalui penambahan atau
kehilangan ligan
• Jika muatan formal logam tetap saat kehilangan atau penambahan
elektron, maka reaksi tersebut disebut sabagai reaksi adisi atau disosiasi,
• Jika perubahan biloks terjadi, maka reaksinya disebut adisi oksidatif atau
eliminasi reduktif
Umumnya, hanya CO yang mengalami disosiasi dari logam pusat. Ligan lain
dapat lepas dari logam melalui disosiasi, dibantu oleh efek sterik ligan,
• Kebanyakan reaksi termal melibatkan penggantian CO oleh ligan lain, L,
dengan laju reaksi yang tidak tergantung pada konsentrasi L (orde 1
terhadap logam) ==> konsisten dengan mekanisme disosiasi karena CO
lepas dengan lambat diikuti masuknya L secara cepat
cone angle
(Adisi oksidatif)
• Pengetahuan tentang bilangan oksidasi ligan sangat membantu
• Atom hidrogen dan radikal organik diperlakukan sebagai anion: H- (hidrida);
CH3- (metil); C6H5- (fenil); C5H5- (h5 -C5H5)
• Adisi oksidatif kompleks d8 segiempat datar memiliki kekhasan kimiawi
yang penting
• Contoh kompleks Ir (iridium), biloks meningkat dari I ke III, dan bil koord
meningkat dari 4 ke 6
• Penambahan ligan bisa di posisi cis atau trans,
dengan demikian ligan baru
berada di posisi yang sangat
dekat dengan ligan lama
®® memungkinkan interaksi
antar ligan dalam kompleks
Siklometalasi
• Reaksi yang meletakkan logam ke dalam cincin organik
• Yang paling umum adalah ortometalasi, yaitu adisi oksidatif dimana posisi
orto dari cincin organik terikat dengan logam
2Na + Fe(CO)5 ®
Na2Fe(CO)4.1,5 dioksana + CO
https://www.britannica.com/science/organometallic-compound/Metal-clusters#ref277993
https://vicariaadelina.blogspot.com/2016/03/senyawa-organometalic-atau-organologam.html
https://www.embibe.com/exams/organometallic-compounds/#
Classification-of-Organometallic-Compounds
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organologam
THANK YOU