Limbah
Limbah
Limbah
Limbah nonmedis adalah semua barang sisa pakai diluar limbah medis.
Merupakan bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi
(barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya. Dari
segi ekonomis, limbah adalah bahan buangan yang tidak ada harganya, dan
dari segi lingkungan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan
gangguan pada kelestarian lingkungan.
Limbah padat rumah tangga
beradasarkan jenisnya:
• a. Sampah Organik adalah sampah
yang bisa terurai dengan
sendirinya karena bisa membusuk
b. Sampah Anorganik
misalnya sisa-sisa makanan,
adalah limbah yang tidak bisa atau
sayuran, buah-buahan, nasi, dan
sulit diuraikan oleh proses biologi
sebagainya.
misalnya plastik, kaca, bersumber dari
Dampak dari pembuangan limbah peralatan rumah tangga,
organik yang mengandung protein
alumunium, kaleng, dan sebagainya.
akan menghasilkan bau yang tidak
Akibat dari menumpuknya
sedap/busuk dan menyebabkan limbah seperti ini (plastik, styrofoam,
eutrofikasi atau menjadikan dan lain-lain) selain
perairan terlalu subur sehingga
menggangu pemandangan dapat
terjadi ledakan jumlah alga dan
menjadi polutan pada tanah.
fitoplankton yang saling berebut
mendapat cahaya untuk
fotosintesis.
Pengelolaan yang dianjurkan untuk menangani
masalah limbah rumah tangga
Pemilihan
Pewadahan
Konsep 3R
LIMBAH
Pengumpulan
TPS
Pengangkut
an
Hal yang dilakukan untuk Mengurangi
produksi sampah
15
dihasilkan oleh rumah sakit,
%
klinik, puskesmas, maupun 85%
fasilitas kesehatan lainnya
termasuk laboratorium
kesehatan. Limbah medis bisa
berupa darah, cairan tubuh,
tubuh, maupun alat-alat yang Limbah pada
sudah terkontaminasi seperti umumnya
jarum suntik, kain kasa, selang
infus, dan lain-lain.
Jenis-jenis limbah medis menurut organisasi
kesehatan dunia (WHO).
Limbah infeksius adalah limbah yang mengandung darah atau cairan tubuh yang
biasanya berasal dari prosedur medis tertentu, seperti operasi atau pengambilan
sampel di laboratorium, Baik darah maupun cairan tubuh, seperti air liur, keringat,
dan urine, yang mengandung bakteri, virus, maupun sumber penyakit lain yang bisa
menular. Limbah ini juga bisa berasal dari berbagai bahan sekali pakai yang
digunakan untuk menyerap darah atau cairan tubuh, seperti kain kasa atau selang
infus.
Limbah infeksius dan benda tajam perlu melalui proses sterilisasi terlebih
dahulu sebelum akhirnya dibakar menggunakan alat khusus dan dibuang.
Limbah kimia dan medis dalam bentuk cair harus disimpan dalam kontainer
yang kuat. Dan tidak boleh dibuang langsung ke saluran pembuangan.
Sistem pengolahan dan pembuangan
limbah medis antara lain :
• Pemanasan dengan uap
(Autoclaving). sering
digunakan untuk
Insenerator. Insenerator
perlakuan limbah
Desinfeksi (Desinfection) adalah sebuah proses yang
infeksius dengan prinsip
Peranan desinfeksi untuk memungkinkan materi
pemanasan dengan uap di
institusi yang besar terbatas combustible (mudah
bawah tekanan. Perlakuan
penggunaannya. Limbah terbakar) seperti halnya
dengan suhu tinggi pada
medis dalam jumlah kecil limbah organik mengalami
periode singkat akan
dapat didesinfeksi dengan pembakaran, Tetapi dalam
membunuh bakteri dan
bahan kimia seperti pengoperasiannya
mikroorganisme yang
hipoklorit atau permanganat. memerlukan perhatian lebih
membahayakan.
Tetapi kemampuan desinfeksi terhadap residu yang
Kekurangannya adalah
untuk terserap limbah akan dihasilkan baik ke udara
tidak dapat digunakan
menambah bobot sehingga maupun abu yang dibuang
untuk volume limbah
ke lahan. Jika fasilitas
yang besar
insenerasi tidak tersedia,
limbah medis dapat ditimbun
dengan kapur dan ditanam.
Limbah medis bahan beracun dan
berbahaya
• Limbah medis termasuk dalam kategori limbah
berbahaya dan beracun adalah limbah klinis,
produk farmasi kadaluarsa, peralatan laboratorium
terkontaminasi, kemasan produk farmasi, limbah
laboratorium, dan residu dari proses insinerasi.
Jenis limbah B3 Menurut Riyanto Ph, D dalam bukunya yang berjudul “Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)