0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
64 tayangan41 halaman

Management Fatigue & Kampanye Anti Rokok

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 41

MANAGEMENT

FATIGUE
dr. Helena Ariyanti
Dokter Perusahaan
Mitra Kerja Adaro Indonesia
LATAR BELAKANG

Statistik Kecelakaan

2
Regulasi Pemerintah

• Kepdirjen Mineral dan Batubara Kementrian ESDM Nomor 185. K/37/DJB/2019 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian
dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara .

PROGRAM KESEHATAN KERJA

1. Pemeriksaan Kesehatan Kerja


2. Pelayanan Kesehatan Kerja
3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
4. Pengelolaan Kelelahan kerja
5. Pengelolaan Pekerja dengan resiko tinggi
3
Definisi

• Kelelahan (Fatigue) adalah : merupakan kondisi yang ditandai dengan perasaan


lelah dan menurunkan kesiagaan serta berpengaruh terhadap produktivitas
kerja.

Kelelahan Mental
Kewaspadaan lebih rendah dan
Kelelahan ( Fatigue ) produktifitas berkurang
Kelelahan Fisik

Lelah ( Fatigue ) : Sinyal bagi tubuh untuk


beristirahat !!!!
4
Jenis Kelelahan

Kelelahan Fisik Kelelahan Mental
Biasanya kelelahan otot Berkurangnya kemauan
untuk bekerja, pekerjaan
secara fisiologis,
terasa monoton, keadaan
berkurangnya tekanan lingkungan, sebab-sebab
fisik juga rendahnya mental, status kesehatan,
gerakan dan keadaan gizi
Penyebab Kelelahan / Fatigue
1 Faktor Pekerjaan
• Sistem kerja roster 3 Faktor Medis dan Psikologis
 2 Shift
• Tuntuan mental dan fisik • Flu, anemia, insomnia
 Tugas yang monoton • Depresi, cemas dan stress
 Pekerjaan berat yg dpt menimbulkan • Penyakit kronis lainnya seperti
kelelahan otot otot penyakit Hepatitis, diabetes, Jantung,
 Tugas yang membutuhkan hipertensi dll
konsentrasi tinggi
• Paparan dari lingkungan kerja 4 Faktor Lingkungan di sekitar rumah
 Terpapar hazard kebisingan, panas,
psikososial dan hazards lainnya • Dekat dengan pengelasan, moulding
Gaya Hidup dll
2
• Dekat dengan sekolahan
• Suka bergadang
• Kamar tidur yang terlalu panas dan
• Minum Alkohol dan konsumsi Napza
tidak cukup gelap untuk tidur disiang
• Poor diet
hari 6
• Kurang olahraga
Identifikasi Kelelahan (Fatigue) pada pekerja

RISK LEVEL
FAKTOR RISIKO
LOW HIGH
TUNTUTAN MENTAL DAN FISIK

Pengulangan ( fisik dan/ atau Pekerjaan berulang dan dalam


Tugas yang bervariasi
mental ) jangka waktu yang lama (monoton)

Pekerjaan kategori berat dan dapat


Fisik Pekerjaan kategori ringan - sedang
menyebabkan kelelahan otot

Tidak membutuhkan konsentrasi


Mental Membutuhkan konsentrasi tinggi
tinggi

7
Identifikasi Kelelahan (Fatigue) pada pekerja

RISK LEVEL
FAKTOR RISIKO
LOW HIGH
PEKERJA DENGAN KERJA ROSTER DAN SHIFT
8 jam kerja dan waktu tempuh 9 jam keatas dan waktu tempuh
Jam kerja harian perjalanan dari rumah kelokasi kerja perjalanan dari lumah ke lokasi kerja
dibawah 1 jam diatas 1 jam
Jam tidak teratur dan tidak teduga,
periode pemberitahuan jadwal, lembur
Penjadwalan kerja Jam regular dan dapat di prediksi
di perpanjang, panggilan lintas siklus
shift
Jam berakhirnya shift (bagi
Setelah jam 06.00 pagi atau sebelum Setelah jam 10.00 malam atau
mereka yang bekerja 8 jam
10 malam sebelum jam 6 pagi
atau lebih )
Jumlah jam istirahat setelah
48 jam Kurang dari 48 jam kerja
shift malam terakhir
8
Identifikasi Kelelahan (Fatigue) pada pekerja
RISK LEVEL
FAKTOR RISIKO
LOW HIGH
LINGKUNGAN KERJA
Paparan zat berbahaya baik fisik,
biologi, atau kimia Dibawah NAB Diatas NAB
INDIVIDU DAN NON‐FAKTOR PEKERJAAN
Tidak sehat, memiliki komorbid
seperti hipertensi , diabetes dll
Kesehatan Sehat
atau dibawah pengaruh alkohol
atau obat obatan
Memiliki aktifitas lain yang
Tidak memiliki aktivitas tambahan mengurangi jumlah jam tidur
Gaya Hidup
diluar pekerjaannya seperti memiliki pekerjaan
sampingan dll
9
Dampak Kelelahan / Fatigue Jangka Panjang

• Menurunnya ingatan • Sakit persendian


dan konsentrasi

• Sakit Tenggorokan
• Insomnia/ gangguan
tidur

• Sakit Kepala
• Sakit punggung dan
pinggang tanpa alasan
• Membesarnya kelenjar yang jelas
getah bening 10
Dampak Kelelahan / Fatigue Jangka Panjang

• Gangguan pencernaan
• Penyakit jantung

• Hipertensi • Penyalahgunaan
Narkoba/ alkohol

11
Dampak Kelelahan / Fatigue

Ketidakmampuan untuk:
• ↓ alertness and watchfulness
◦ Melihat dengan baik
• Membuat banyak kesalahan
◦ Membuat keputusan dan
perencanaan • Poor logic and judgement,
◦ Menyelesaikan masalah • including taking risks the
◦ Berkonsentrasi worker usually would not take
◦ Mengingat • Moodiness
◦ Berkomunikasi dengan baik • Microsleeps
◦ Mengatasi stress • Automatic behaviour
◦ Respon dengan cepat • ↓ reflexes and reactions
◦ Menyadari sesuatu
◦ Respon terhadap
perubahan
12
Tips Pencegahan Kelelahan (Fatigue)

• Lingkungan kerja yang baik


• Waktu kerja diselingi ISTIRAHAT dan istirahat untuk makan.
• Kesehatan umum dijaga dan dimonitor.
• Gizi yang baik
• Beban kerja berat tidak berlangsung lama
• Tempat tinggal DEKAT dengan tempat kerja.
• Pembinaan mental secara teratur dan berkala
• Rekreasi dan istirahat
• Cuti dan liburan diselenggarakan sebaik-baiknya.
• Diberikan perhatian khusus pada kelompok tertentu
• Tenaga kerja BEBAS rokok, alkohol, dan narkoba 13
Sleep Hygiene

• Suhu – Ruangan yang dingin


dengan sirkulasi udara yang baik
• Cahaya – Segelap mungkin
• Kebisingan – Ciptakan kamar
yang tenang
• Kasur nyaman dan bersih
• Jauhkan pengganggu

14
Pengelolaan Gizi/ Makanan

Penghasil Energi yang Baik Yang Perlu Dihindari

• Daging (ayam tanpa kulit) • Permen, manisan, dll


• Ikan atau kerang • Daging berlemak
• Kedelai, tahu, dll • Goreng-gorengan
• Susu rendah lemak • Susu tinggi lemak
• Buah-buahan dan sayuran • “Junk” foods (cemilan)
• Roti gandum, sereal, dll • Fast foods (pizza / burger)
• Juice buah • Minuman bersoda
• Alkohol
15
Edukasi

Edukasi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pendidikan terkait faktor risiko yang dapat
Meliputi : terjadinya fatigue.
menyebabkan
Bentuk dan sasaran edukasi dapat melalui:
1. Safety Talk
Pada semua pekerja baik pengawas maupun semua pekerja
Konten edukasi fatigue minimal
2. Induksi atau re-induksi meliputi :
Pada semua pekerja baik pada pengawas maupun semua pekerja 1. Definisi
2. Faktor risiko
3. Pelatihan
3. Dampak Fatigue
- Pelatihan/ sosialisasi fatigue pada pengawas
- 4. Pencegahan dan pengendalian
Pelatihan / sosialisasi fatigue pada pekerja
- Pelatihan/ sosialisasi fatigue pada keluarga karyawan
4. Media promosi lainnya seperti spanduk, brosur, flyer dll

16
Monitoring & Evaluasi
Monitoring program pengelolaan fatigue (apabila ditemukan karyawan dengan tanda gejala Fatigue)

Evaluasi pengelolaan fatigue dilakukan secara berkala, minimal 1 tahun 1 kali atau jika ada :
1. Perubahan regulasi atau perubahan peraturan perundang-undangan
2. Terjadi kecelakaan yang berakibat kematian yang disebabkan oleh fatigue yang beruntun

Dokumentasi

Semua Kegiatan pengelolaan fatigue di catat dan di dokumentasikan oleh pelaksana kegiatan

17

• Safety Campaign

Kampanye K3 dengan
pemasangan spanduk atau
sticker terkait fatigue di
area site dan office.
Irama Circadian

19
Irama Circadian

>> Ritme sirkadian bekerja dengan membantu memastikan bahwa proses tubuh dioptimalkan di
berbagai titik selama periode 24 jam. Istilah sirkadian berasal dari frasa Latin "circa diem," yang
berarti "sekitar satu hari".

>> Pada siang hari, paparan cahaya menyebabkan jam utama mengirim sinyal yang menghasilkan
kewaspadaan dan membantu manusia tetap terjaga dan aktif. Saat malam tiba, jam utama memulai
produksi melatonin, hormon yang mendorong tubuh untuk tidur dan kemudian terus mengirimkan
sinyal yang membantu kita tetap tidur sepanjang malam.

>> Dengan cara ini, ritme sirkadian menyelaraskan waktu tidur dan terjaga dengan patokan siang dan
malam, untuk menciptakan siklus istirahat restoratif yang stabil yang memungkinkan peningkatan
aktivitas siang hari.

20
Irama Circadian

Penyebab Terganggunya Ritme Sirkadian


Gangguan pada ritme sirkadian dapat terjadi dalam jangka pendek atau panjang. Para ahli telah
mengidentifikasi sejumlah penyebab terganggunya ritme sirkadian tidur-bangun (CRSWD), yakni:

1. Jet Lag Disorder


Hal ini terjadi ketika seseorang melintasi beberapa zona waktu dalam waktu yang singkat. Kata Jet Lag
diambil dari fakta yang sering dialami oleh orang-orang yang melakukan penerbangan antarbenua.
Mereka kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur dan kelelahan akibat jet lag sampai ritme
sirkadian dalam tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan siklus siang-malam di lokasi barunya.

2. Gangguan Kerja Shift


Kewajiban kerja dapat menyebabkan gangguan besar pada ritme sirkadian seseorang. Kerja shift,
yang mengharuskan seseorangbekerja sepanjang malam dan tidur di siang hari, membuat jadwal
tidur seseorang bertentangan dengan jam siang setempat.

21
Irama Circadian

3. Gangguan Fase Tidur Lanjut


Orang dengan jenis gangguan ini seringkali merasa lelah di awal malam dan bangun sangat pagi.
Bahkan jika mereka ingin bangun lebih malam atau tidur lebih larut, orang dengan gangguan fase
tidur lanjut biasanya tidak dapat melakukannya. Gangguan ini relatif jarang, mempengaruhi sekitar
1% orang di usia menengah dan lebih tua dan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Dalam beberapa kasus, gangguan fase tidur lanjut mungkin terkait dengan penyebab genetik yang
diturunkan.

4. Gangguan Fase Tidur Tertunda


Jenis gangguan ritme sirkadian ini dikaitkan dengan “night owl” yang begadang di malam hari dan
tidur larut malam. Ini jarang terjadi di populasi umum dan hanya memengaruhi 1 atau 2 orang dari
setiap 1.000 populasi namun memengaruhi hingga 16% usia remaja. Penyebab pastinya tidak
diketahui, tetapi mungkin terkait dengan genetika, kondisi fisik yang mendasari, dan perilaku
seseorang.

22
Irama Circadian

5. Gangguan Bangun Tidur Non-24 Jam


Kondisi ini terjadi terutama pada orang yang buta dan tidak dapat menerima isyarat berbasis cahaya
untuk ritme sirkadian mereka. Tubuh mereka masih mengikuti siklus 24 jam, tetapi jam tidur mereka
terus-menerus bergeser mundur beberapa menit atau jam demi jam.

6. Gangguan Ritme Tidur-Bangun Tidak Teratur


Orang dengan gangguan langka ini tidak memiliki pola tidur yang konsisten dan mungkin sering tidur
siang atau periode tidur yang singkat sepanjang hari 24 jam. Hal ini sering dikaitkan dengan kondisi
yang memengaruhi otak seperti demensia atau cedera otak traumatis, yang membatasi berfungsinya
jam utama di hipotalamus.

23
Irama Circadian

Cara Menjaga Ritme Sirkadian yang Sehat


Meskipun Anda tidak memiliki kendali penuh atas ritme sirkadian, terdapat tip tidur sehat yang dapat
diambil dan dicoba untuk memaksimalkan siklus tidur 24 jam setiap harinya, yaitu:

•Mencari matahari: Paparan cahaya alami, terutama di pagi hari, membantu memperkuat isyarat
sirkadian dalam tubuh..
•Ikuti jadwal tidur yang konsisten: Memvariasikan waktu tidur atau waktu bangun pagi dapat
menghambat kemampuan tubuh Anda untuk menyesuaikan diri dengan ritme sirkadian yang stabil.
•Berolahraga setiap hari: Aktivitas di siang hari dapat mendukung jam internal dan membantu
memudahkan Anda tertidur di malam hari.
•Hindari kafein: Stimulan seperti kafein dapat membuat Anda tetap terjaga dan mengganggu
keseimbangan alami antara tidur dan terjaga. Setiap orang memang berbeda, tetapi jika Anda sulit
tidur, Anda harus menghindari konsumsi kafein setelah tengah hari.
•Batasi cahaya sebelum tidur: Paparan cahaya buatan pada malam hari dapat mengganggu ritme
sirkadian. Para ahli menyarankan untuk meredupkan lampu dan meletakkan perangkat elektronik
sebelum waktu tidur.
•Jangan tidur siang terlalu lama: Tidur siang dan malam yang lama dapat memperlambat waktu tidur
Anda dan membuat jadwal tidur Anda tidak teratur. 24
KAMPANYE ANTI
ROKOK
dr. Helena Ariyanti
Dokter Perusahaan
Mitra Kerja Adaro Indonesia
Click to edit divider
titleTERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai