Materi 2
Materi 2
Materi 2
ENTERPRISE
GOVERNANCE OF IT
YUPIE KUSUMAWATI,SE,M.Kom
2021
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI TATA KELOLA DAN MANAJEMEN
TEKNOLOGI INFORMASI
Capaian Pembelajaran
• Organisasi saat ini patuh pada peraturan yang mengatur perlindungan informasi, akuntabilitas
keuangan, retensi data, pemulihan bencana, dan lain sebagainya. Juga adanya tuntutan
dari shareholders, stakeholders and customers.
• Untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan internal dan eksternal, banyak organisasi
menerapkan program tata kelola teknologi informasi yang menyediakan kerangka kerja praktik dan
kontrol terbaik.
• Kelangsungan operasional perusahaan tak lepas dari peran Tata Kelola TI perusahaan yang dimiliki
dalam internal organisasi.
Mengapa organisasi harus mengimplementasi tata kelola IT?
• Diterbitkan oleh ISACA, COBIT adalah kerangka kerja komprehensif “secara global telah
menerima praktik, analytical tools and models” yang dirancang untuk tata kelola dan
pengelolaan TI perusahaan.
• Dengan dasar dalam audit TI, ISACA memperluas lingkup COBIT selama bertahun-tahun
untuk mendukung tata kelola TI. Versi terbaru adalah COBIT 5, yang banyak digunakan
oleh organisasi dan berfokus pada manajemen risiko dan mitigasi.
ITIL
• Bertujuan untuk memastikan bahwa layanan TI mendukung proses utama bisnis. ITIL
terdiri dari lima praktik terbaik manajemen untuk strategi layanan, desain, transisi
(seperti change management), operation dan operation and continual service
improvement.
COSO
• COSO tidak hanya terfokus pada layanan TI inilah yang membedakan COSO dengan
kerangka kerja lainnya, ia lebih terfokus pada aspek bisnis seperti manajemen risiko
perusahaan (ERM) dan fraud deterrence.
CMMI
• CMMI menggunakan skala 1 hingga 5 untuk mengukur kinerja organisasi, kualitas dan
tingkat kematangan profitabilitas. Menurut Calatayud, “memungkinkan untuk
mengkolaborasikan mode dan pengukuran obyektif untuk digabungkan dalam mengukur
risiko yang sifatnya kualitatif.”
FAIR
• Factor Analysis of Information Risk (FAIR) adalah model yang relatif baru bertujuan untuk
membantu organisasi dalam mengukur risiko.
• Fokusnya adalah pada cyber security dan operational risk, dengan tujuan untuk membuat
keputusan yang lebih tepat.
Bagaimana organisasi memilih kerangka kerja yang akan
digunakan?
• Kebanyakan kerangka kerja tata kelola TI dirancang untuk membantu Anda menentukan
bagaimana divisi TI berfungsi secara keseluruhan, apa yang dibutuhkan oleh manajemen.
• Di mana COBIT dan COSO digunakan terutama untuk manajemen risiko, ITIL mendukung
layanan dan operasi bisnis.
• Meskipun CMMI awalnya ditujukan untuk rekayasa perangkat lunak, sekarang CMMI
digunakan untuk proses pengembangan perangkat keras, pengiriman dan pembelian
layanan. Seperti disebutkan sebelumnya, FAIR secara sejatinya untuk menilai cyber
security risks.
• Saat meninjau kerangka kerja, pertimbangkan budaya perusahaan Anda. Apakah kerangka
kerja atau model tertentu cocok untuk organisasi Anda? Apakah sesuai dengan arahan
para pemangku kepentingan? Bisa jadi kerangka kerja tersebut menjadi pilihan terbaik.
Alasan mengapa tata kelola TI menjadi baik dan harus dilakukan
oleh perusahaan, diantaranya:
• Tata kelola TI yang baik dapat menekan biaya
Perusahaan yang menerapkan tata kelola TIK dengan baik terbukti dapat menekan biaya setidaknya
antara 20% ketika telah menetapkan strategi seperti operational excellence yang dapat dicapai dalam
waktu 3 tahun semenjak diterapkan.
TUGAS 1 :
Buatlah analisis contoh implementasi tata kelola pada
perusahaan dengan merefer pada jurnal yang relevan
THANKS
ANY QUESTIONS?