Materi Genetik Biologi Kelas 12
Materi Genetik Biologi Kelas 12
Materi Genetik Biologi Kelas 12
BAB 3
MARIO | NABILA | OLIVYA | VIOLLA
PENGERTIAN MATERI GENETIK
Materi genetik merupakan substansi yang dapat
membawa informasi genetik pada makhluk hidup
untuk dapat diturunkan pada generasi turunannya.
Selain berfungsi dalam membawa informasi genetik
untuk diturunkan pada generasi selanjutnya, materi
genetik juga berfungsi dalam ekspresi genetik, yaitu
sebuah proses sintesis protein dan RNA.
Gen
gen merupakan unit pewarisan sifat terkecil yang dapat diturunkan
kepada keturunannya. Definisi gen selalu berubah, tetapi saat ini
yang disepakati adalah, “gen adalah bagian dari sekuens DNA yang
mengkodekan RNA atau protein.”
STRUKTUR DNA
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
merupakan salah satu materi genetik
yang menyusun kromosom. DNA
disusun oleh serangkaian
polinukleotida. Setiap nukleotida
tersusun gugusan gula deoksiribosa
nukleat, asam fosfat, dan basa
nitrogen.
Struktur DNA membentuk rangkaian double helix yang merupakan pilinan
dua rantai polinukleotida. Pada rantai tersebut, tiga ikatan hidrogen
menghubungkan sitosin (C) dengan guanin (G). Sedangkan dua ikatan
hidrogen, menghubungkan adenin (A) dan timin (T).
FUNGSI DAN SIFAT DNA
Fungsi DNA antara lain membawa informasi genetik
untuk diwariskan dan memiliki peran besar dalam
pengaturan sel dengan cara meregulasi pola ekspresi
gen yang ada.
Letak Terdapat pada inti sel. Terdapat pada inti sel, sitoplasma,
atau ribosom
Jenis Basa Nitrogen Purin (adenin & guanin) gugus Purin (adenin & guanin) dan primidin
(Kadar) fosfat, dan primidin (sitosin & (sitosin & urasil) [Berubah]
timin)
[Tidak Berubah]
KROMOSOM
Kromosom ialah benda-benda halus seperti benang yang mudah menyerap
warna dan berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Kromosom disusun
oleh asam nukleat dan protein.
01 02
Berdasarkan Berdasarkan Letak
Bentuknya Sentromer
03 04 05
Berdasarkan
Berdasarkan Jumlah Berdasarkan Struktur &
Sentromer Penentuan Kelamin Penampilannya
BERDASARKAN BENTUKNYA
BERDASARKAN LETAK SENTROMER
1 2 3
Tahap Replikasi Tahap
Tahap Translasi
DNA Transkripsi
TAHAP REPLIKASI DNA
Proses sintesis protein yang pertama
adalah tahap replikasi DNA. Proses
replikasi DNA ini membutuhkan
bantuan enzim helikase yang bertugas
untuk melepaskan basa dan ikatan
hidrogen yang terdapat pada
rangkaian DNA.
Saat proses replikasi berlangsung,
induk DNA akan membentuk anak DNA
yang memiliki bentuk sama dengan
induknya. Dengan begitu, maka dapat
disimpulkan bahwa induk DNA
memiliki tugas untuk membentuk DNA
baru.
TAHAP TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah proses pencetakan RNA oleh
DNA. RNA yang terbentuk dibedakan menjadi
tiga, yaitu tRNA, mRNA, dan rRNA. Urutan
asam amino akan ditentukan oleh basa
nitrogen yang menempel di rantai mRNA.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi
(permulaan), elongasi (pemanjangan), dan
terminasi (pengakhiran).
URUTAN PROSES TRANSKRIPSI
1. Ikatan heliks DNA akan dibuka oleh enzim RNA polimerase dan
terbentuk salinan informasi genetik dari DNA. Tempat untuk
menempelnya RNA polimerase pada DNA disebut sebagai promoter.
Promoter berfungsi untuk menunjukkan tempat dimulainya
transkripsi dan menentukan DNA cetakan dari dua rantai yang ada.
Proses ini disebut sebagai inisiasi.
2. Dua rantai DNA yang terdiri dari rantai cetakan (sense) dan
komplemen (antisense) mulai terpisah. Untuk promoter menempel di
bagian rantai cetakan (sense).
3. RNA mulai dibentuk oleh RNA polimerase dari titik awal promoter
dan bergerak terus di sepanjang rantai cetakan DNA. Akibatnya,
heliks DNA terbuka secara berurutan sepanjang 10 – 20 basa
nitrogen. Nukleotida-nukleotida ini dirangkai dari arah 5’ -> 3’.
Proses ini disebut sebagai elongasi.
URUTAN PROSES TRANSKRIPSI
4. Basa nitrogen yang dibentuk pada RNA merupakan komplemen basa
nitrogen pada rantai DNA sense, yaitu sebagai berikut.a. Basa T pada
DNA untuk cetakan A pada RNA.b. Basa C pada DNA untuk cetakan G
pada RNAc. Basa A pada DNA untuk cetakan U pada RNA.d. Basa G pada
DNA untuk cetakan C pada RNA.
buta warna parsial terjadi karena faktor keturunan dari keluarga dengan
kelainan fotopigmen. Gen yang menurunkan buta warna parsial adalah
kromosom X. Itu sebabnya buta warna parsial lebih banyak ditemukan
terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.
Apakah gangguan tinggi badan manusia itu faktor genetik (Farel)
Kapan Replikasi DNA diperlukan (Okky)
Cara kerja Tes DNA (Duta)