0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan16 halaman

Relaksasi, guide imagery dan relaksasi otot progresif

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 16

Relaksasi Nafas dalam,

guide imagery, relaksasi


otot progresif

SANTI RINJANI, S.KEP., NERS., M.KEP


Relaksasi
Relaksasiadalah satu bentuk aktivitas yang dapat
membantu merilekskan ketegangan otot yang dapat
menunjang nyeri
Teknik relaksasi melibatkan pergerakan anggota badan
secara mudah dan boleh dilakukan di mana-mana saja.
Dalam Relaksasi dapat ditambahkan dengan melakukan
visualisasi. Visualisasi adalah suatu cara untuk
melepaskan gangguan dalam pikiran dengan cara
membayangkan gangguan itu sebagai sesuatu benda, dan
kemudian kita melepaskannya.
Teknikrelaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk
asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
tujuan

 Untuk meningkatkan ventilasi alveoli


 memelihara pertukaran gas
 mencegah atelektasi paru
 meningkatkan efensiensi batuk
 mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
Prosedur Pelaksanaan
 Ciptakan lingkungan yang tenang,
 Usahakan tetap rileks dan tenang,
 Menariknafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3,
 Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks,
 Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali,
 Menariknafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan,
 Membiarkan telapak tangan dan kaki rilek. Usahakan agar tetap konsentrasi /
mata sambil terpejam,
 Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri,
 Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang,
 Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
 Bila
nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan
cepat
Guide imagery
 Guided imagery merupakan
teknik untuk membimbing dan
mengarahkan orang kepada
imajinasi menyenangkan
menggunakan audio visual
kinestetik.
tujuan

 Memberikan efek rileks dengan menurunkan ketegangan otot sehingga


nyeri akan berkurang.
 Pasien yang melakukan guide imagery ini harus berkonsentrasi
terhadap imajinasi yang disukai dan dipimpin oleh perawat
Prosedur

 Mencari tempat duduk nyaman atau posisi bersandar


 Relaksasikan tangan dan kaki
 Tutup mata atau fokus ke satu titik obyek didalam ruangan
 Fokus bernapas dengan otot abdomen-rasakan ketika napas memasuki hidung dan meninggalkan mulut. Ketika napas berikutnya biarkan
pengeluaran napas sedikit lebih lama dan perhatikan bagaimana pengambilan napas menjadi lebih dalam. Dan perhatikan tubuh semakin rileks
 anjutkan untuk bernapas dalam! Secara perlahan biarkan pengeluaran napas menjadi lebih lama dari pengambilan napas
 Rasakan tubuh menjadi berat dan hangat dari ujung kepala sampai ujung kaki dan tangan
 Pada pikiran! pergilah ke tempat yang anda sukai dan yang anda rasa bagus
 Apa yang dilihat! hirup! dengar dan rasakan
 Biarkan diri menikmati saat berada disini
 Sekarang bayangkan diri anda seperti yang anda inginkan
 Bayangkan langkah-langkah yang tempuh untuk menjadi yang anda inginkan
 Latih langkah-langkah ini di tempat yang anda sukai
 Anda akan merasa rileks dan lebih segar dan siap untuk melakukan aktivitas.
 Ketika anda sudah siap maka anda dapat membuka mata anda
Terapi relaksasi progresif

 Relaksasi progresif adalah memusatkan suatu perhatian pada suatu


aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian
menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksai, untuk
mendapat perasaan relaksasi
Tujuan relaksasi progresif

 Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,


tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, dan laju metabolik
 Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
 Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokus perhatian seperti relaks
 Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
 Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
 Mengatasi insomnia
 Membangun emosi dari emosi negatif
Prinsip kerja relaksasi progresif

 dalam melakukan relaksasi progresif hal yang paling penting dikenali adalah
ketegangan otot, ketika otot berkontraksi (tegang) maka rangsangan akan
disampaikan ke otak melalui jalur saraf afferent. Tenson merupakan kontraksi dari
serat otot rangka yang menghasilkan sensasi tegangan.
 Relaksasi adalah pemanjangan dari serat otot tersebut yang dapat
menghilangkan sensasi ketegangan.
 Setelah memahami dalam mengidentifikasi sensasi tegang, kemudian dilanjutkan
dengan merasakan relaks, ini merupakan sebuah prosedur umum untuk
mengidentifikasi lokalisasi, relaksasi dan merasakan perbedaan antara keadaan
tegang (tension) dan relaksasi yang akan diterapkan pada semua kelompok otot
utama.
Prosedur terapi relaksasi progresif

 Persiapan
a) Ruangan yang nyaman
b) b) Musik lembut

 Pelaksanaan
1) Meminta kepada klien untuk melonggarkan pakaian, ikat pinggang membuka sepatu dan kaos kaki.
2) Meminta klien untuk memejamkan matanya dengan lembut
3) Meminta klien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas dengan panjang
4) Meminta kepada pasien untuk : menarik nafas dalam dan menghembuskan dengan panjang
5) Meminta pasien : mengerutkan dahi, mengedipkan mata, membuka mulut lebar-lebar, ,menekan lidah pada langit-
langit mulut, mengatupkan rahang kuat-kuat, bibir dimonyongkan kedepan dan tetaplah tegang selama 5 detik,
hembuskan nafas perlahan dan kendurkan secara perlahan katakan dalam hati : “rileks dan pergi”
 Meminta pasien menekan kepala kebelakang, anggukkan kepala kearah dada
 Meminta pasien untuk memutar kepala kebahu kanan, dan putar kepala kebahu kiri
 Mengangkan kedua bahu seolah ingin menyentuh telinga, mengangkat bahu kanan
seolah-olah ingin menyentuh telinga, dan mengangkat bahu kiri seolaholah ingin
menyentuh telinga
 Menahan lengan dan tangan mengepal, kemudian mengepalkan tangan bengkokkan
lengan pada siku, mengencangkan lengan sambil tetap mengepalkan tangan, tahan 5
detik, hembuskan nafas perlahan sambil mengendurkan dan katakan dalam hati “rileks
dan pergi”
 Menarik nafas dalam dan mengencangkan otot-otot dada dan tahan 5 detik, hembuskan
nafas dan kendurkan secara perlahan, sambil katakan dalam hati : “relaks dan pergi”
 Mengencangkan perut, menekan keluar dan tarik kedalam, tahan 5
detik, hembuskan nafas dan kendurkan perlahan sambil katakan dalam
hati “rileks dan pergi”
 Meminta melengkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas
dalam dan tekan lambung keluar, tahan 5 detik, hembuskan nafas dan
kendurkan secara perlahan, katakan : “rileks dan pergi”
 Meminta mengencangkan pinggang, tekan tumit kaki ke lantai,
kencangkan otot kaki dibawah lutut, tekuk jari kaki kebawah seolah –
olah menyentuh telapak kaki, angkat jari kaki keatas seolah – olah
hendak menyentuh lutut, tahan 5 detik, hembuskan nafas dan
kendurkan secara perlahan, katakan : “rileks dan pergi”
Evaluasi

 Mengeksplorasi perasaan pasien


 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan umpan
balik dari terapi yang telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai