0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan40 halaman

KEBIJAKAN P2PTM

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 40

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK


MENULAR DI INDONESIA
Pelatihan Bagi Pelatih PANDU PTM di FKTP
Senin, 11 September 2023
Resti Dwi Hasriani, SKM, M.KKK, M.Epid
TIM KERJA GANGGUAN INDERA DAN FUNGSIONAL

Direktorat Pencegahan & Pencegahan Penyakit Tidak Menular


Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan
2023
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Indonesia
• Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan kebijakan pencegahan dan pengendalian PTM di Indonesia
2. Menjelaskan strategi pencegahan dan pengendalian PTM di Indonesia
 Situasi Penyakit Tidak Menular di Dunia dan Indonesia
 Transformasi Kesehatan
OUTLINE  Target & Indikator
 Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
PTM PENYEBAB UTAMA DISABILITAS DAN KEMATIAN

PTM merupakan penyebab kematian dan disabilitas tertinggi


di Dunia dan Indonesia. Jumlahnya meningkat secara
signifikan sejak tahun 2014 -2019 di Indonesia.
Sumber : GBD, IHME 2014-2019
Besaran Masalah PTM Indonesia Tren Hipertensi, Obesitas, Diabetes, Stroke dan Ginjal
Kronis di Indonesia meningkat 1 :
34.1
Penyebab Kematian terbanyak (Indonesia) :
25.8
21.8

14.8
10.9
8.5
6.9 7
3.8
2

Hipertensi
* Obesitas Diabetes Stroke
** Ginjal Kronis
**

2013 2018
* : hasil pengukuran
** : permil

Persentase PTM penyebab kematian terbanyak 2


:

19,4% 14,4% 13,5% 6,2%


kardio- DM dan
stroke kanker
vaskul komplikasiny
er a

Pembiayaan kesehatan terbesar 3


:
Stroke, penyakit jantung iskemik dan diabetes
menduduki 3 besar penyakit yang 8,6T 3,5T 2,1T 1,7T
menyebabkan kematian terbanyak di kardio- kanker stroke gagal
Indonesia vaskuler ginjal

Sumber: IHME (2019) Sumber: 1 Riskesdas (2013, 2018), 2 IHME (2019), 3 BPJS (2021) 5
Beban Pembiayaan Penyakit
Katastropik
Tingginya beban pembiayaan Penyakit Tidak Menular di Indonesia

Cirrhosis Hepatis 238,497,880,605


.00
Leukeamia 364,611,205,552
.00
Haemophilia 590,659,296,753
.00 Pada tahun 2020 dan
604,616,997,602
Thalassaemia
.00 2021, Penyakit
Gagal ginjal 1,781,134,745,8 Kardiovaskular
60.00
Stroke 2,163,344,987,9 peringkat 1 terbesar
00.00 penyakit katastropik
Kanker 3,500,655,437,0
03.00 yang memakan biaya
Jantung

0 20,000,000,000,000
8,671,706,289,3
03.00
40,000,000,000,000
8,6T
2019 2020 2021

2019 2020 2021


Katastropik Kasus Biaya (000) Kasus Biaya (000) Kasus Biaya
(000)
Kardiovaskular 11.839.721.42 9.816.450.83 12.934.93
14.310.978 12.960.712 8.671.706.28
6 6 1
9
6
Kanker 3.589.163.93
2.743.858 4.125.509.910 2.553.289 2.595.520 3.500.655.43
Faktor Risiko PTM di Dunia

Tekanan darah tinggi,


merokok, gula darah
tinggi dan obesitas
menduduki 5 besar
faktor risiko yang
menyebabkan beban
penyakit di dunia

Sumber: Global Burden of Disease, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2019, 7
Riskesdas 2007 - 2018
PTM “SILENT KILLER”
PTM Undiagnosed atau
Terlambat Deteksi
DM : Estimasi Penderita* Terdiagnosis
19,5 Juta 5,2 Juta 1

HT : Hasil Pemeriksaan TD ** Diagnosis dokter


34,1 % 8,4 %
KANKER 70 % terdeteksi pada stadium lanjut
Jika didiagnosis lebih awal,
9 dari 10 penderita bertahan hidup
5 tahun setelah diagnosis

Namun, jika ditemukan pada stadium lanjut


hanya 1 dari 10 penderita yang bisa bertahan
hidup 5 tahun setelah diagnosis

Sumber: American Cancer Society, 2016


 Situasi Penyakit Tidak Menular di Dunia dan Indonesia
 Transformasi Kesehatan
OUTLINE  Target & Indikator
 Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan
Memperkuat sistem
Outcome kesehatan ibu, anak,
Mempercepat Memperbaiki Gerakan kesehatan &
RPJMN keluarga berencana
perbaikan gizi pengendalian Masyarakat Hidup pengendalian obat
bidang dan kesehatan
masyarakat penyakit Sehat (GERMAS) dan makanan
kesehatan reproduksi

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan

Meningkatkan
a b c d akses dan a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatka mutu layanan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder n kapasitas ketahanan ketahanan
katego sekunder &
7 kampanye Penambahan Skrining 14 dan tersier sektor farmasi tanggap
ri kapabilitas & alat darurat
utama: imunisasi, imunisasi rutin penyakit penyebab
utama layanan Pembangunan RS
kesehatan
gizi seimbang, menjadi 14 kematian tertinggi Jejaring nasional
di Kawasan Timur,
olah raga, anti antigen dan di tiap sasaran primer Produksi dalam surveilans
jejaring
rokok, sanitasi & perluasan usia, skrining negeri 14 vaksin berbasis lab,
Pembangunan pengampuan 6
kebersihan cakupan di stunting, & rutin, top 10 obat, tenaga cadangan
Puskesmas di 171 layanan unggulan,
lingkungan, seluruh peningkatan ANC top 10 alkes by tanggap darurat,
kec., penyediaan kemitraan dengan
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan volume & by value. table top exercise
40 obat esensial, world’s top
kepatuhan ibu & bayi. kesiapsiagaan
pemenuhan SDM healthcare centers.
pengobatan krisis.
kesehatan primer (a.l DM, Jantung,
4 Transformasi sistem 5
Transformasi Stroke, Kanker) 6 Transformasi teknologi
pembiayaan SDM Kesehatan kesehatan
kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
beasiswa dalam & luar negeri,
kesehatan.
cukup, dan berkelanjutan; kemudahan penyetaraan nakes
alokasi yang adil; dan lulusan luar negeri.
pemanfaatan yang efektif dan
efisien.
4 TEMATIK PTM komprehensif promotif – rehabilitatif : DM, Penyakit Jantung, Stroke, Kanker 12
Perluasan deteksi dini di layanan primer
Skrining 14 penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia

Sasaran Usia No Penyebab kematian Jenis skrining


0-6 bulan 1 Hipotiroid kongenital (kesmas) Kadar tiroid stimulating hormone
2 Thalasemia Analisa hemoglobin
13-18 tahun 3 Anemia (kesmas) Periksa darah lengkap

18-50 tahun 4 Stroke Tekanan darah,

Perluasan 5 Ischaemic heart disease EKG,


Profil Lipid: LDL, HDL, trigliserida,
kolesterol total
6 Hypertensive heart disease

Skrining 9 PTM 7 PPOK Pemeriksaan fisik & kuesioner


Bta
8 Tuberkulosis
9 Kanker paru Pemeriksaan fisik & kuesioner

10 Hepatitis Rapid antigen hep B dan C, SGOT,


SGPT

11 Diabetes Gula darah dan HbA1C


12 Kanker payudara Cek payudara klinis (sadanis)
13 Kanker serviks Tes IVA
>50 tahun 14 Kanker usus Rectal touche & Darah samar
• Pengunjung Puskesmas usia ≥15 tahun
• Rujukan Posyandu/Posyandu Prima
• Intervensi Lanjut PIS-PK
• Pasien Rujuk Balik FKRTL

Anamnesa Faktor Risiko


• Riwayat Penyakit keluarga & diri
Untuk Lansia :
sendiri •Penilaian Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
• Pola makan tinggi gula, garam
(P3G) dengan instrument GDS, ADL/IADL, mini
dan lemak
• Merokok cog and clock drawing test/AMT/MMSE, Mini
• Kurang aktifitas fisik Nutritional Assessment (MNA) satu tahun sekali
• BB Berlebih
• Kurang konsumsi sayur buah

Alur Pelayanan
•Skrining Gejala TBC: Instrumen
Pemeriksaan
PUMA • IMT (BB,TB)
• Paket Pelayanan Bagi perokok
• Lingkar perut
Penilaian
Prediksi
Risiko PTM
• Tekanan
darah
• Gula darah •
Kesehatan usia
Produktif
Paket Pelayanan
diberikan
konseling
UBM
Terpadu –
• Fisik lainnya
(indera)
Kesehatan Lansia
Integrasi
• DIOBATI
• Deteksi
Terdiagnosis PTM / PM /
Gangguan Jiwa Layanan
dini
Komplikas
Ya Tidak
Penyampaian KIE tentang: Primer (ILP)
i • Diet sehat gizi seimbang,
Penyakit • Aktifitas fisik,
• Rehabilita • Upaya berhenti merokok,
si
terbatas
Fasilitas
•Cek kesehatan berkala,
Pengelolaan stress
Paket Layanan Usia
Pasien Rujuk Kesehatan
Balik bila
diperlukan
Rujukan Tingkat
• Batasi Konsumsi GGL, dll Produktif dan Lansia
anjut (FKRTL)
KONTROL Materi KIE Dapat diakses
Melalui: Puskesmas di: 1.Instagram
/FKTP Lainnya @p2ptmkemenkesRI
Perkesmas 2. Twitter
Posyandu Prima @p2ptmkemenkesRI
Posyandu event 3.Facebook
Kunjungan @p2ptmkemenkesri
 Situasi Penyakit Tidak Menular di Dunia dan Indonesia
 Transformasi Kesehatan
OUTLINE  Target & Indikator
 Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
TARGET
SDGs 9 TARGET GLOBAL
PENGENDALIAN PTM TAHUN 2025

Tahun 25% Penurunan Kematian Penurunan


Akibat PTM (Penyakit Jantung, Penurunan Penurunan
2030 Kanker, Diabetes atau penyakit Konsumsi
Kurang Tekanan
aktivitas Fisik Darah Tinggi
paru kronik) hingga tahun 2025 Alkohol
10% 25%
10%

Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM)
Penurunan Peningkatan Penurunan Cakupan Cakupan Terapi
Konsumsi Diabetes/ Asupan Pengobatan Farmakologis &
FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% Tembakau Obesitas Garam Esensial dan Konseling
KEMATIAN: KARDIOVASKULER, DM, KANKER, 30% 0% 30% Teknologi untuk untuk mencegah
PPOK DAN PENGENDALIAN 4 FAKTOR RISIKO pengobatan serangan jantung
PTM 80% dan stroke
BERSAMA YANG DAPAT MENCEGAH PTM
SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, KURANG 50%
AKTIVITAS FISIK, MEROKOK, MENGKONSUMSI
ALKOHOL
Indikator RPJMN Tahun 2020 - 2024

Target
No Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Persentase merokok penduduk usia 10-18
1 9,1%*) 9,0 % 8,9 % 8,8 % 8,7 %
tahun (%)
Prevalensi Obesitas pada penduduk Umur >
2 21,8% **) 21,8% 21,8% 21,8% 21,8%
18 tahun

*) Capaian: Riskesdas 2018 = 9,1%. Untuk Capaian tahun 2020-2022 tidak tersedia
**) Capaian Riskesdas 2018 = 21,8 %. Untuk Capaian tahun 2020-2022 tidak tersedia
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Program

Target
Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran Definisi Operasional Cara Perhitungan
Kegiatan/Indikator 2022 2023 2024

Jumlah kumulatif
Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah kabupaten/kota
kabupaten/kota yang
melakukan deteksi dini faktor yang melakukan deteksi 514 514 514
melakukan deteksi dini faktor
risiko dini faktor risiko PTM
risiko PTM
Jumlah kumulatif
Jumlah kabupaten/kota
kabupaten/kota yang
Jumlah kabupaten/kota yang yang melakukan
melakukan pengendalian
melakukan pengendalian faktor pengendalian faktor risiko 43 63 90
faktor risiko PTM (hipertensi,
risiko PTM (hipertensi, diabetes
diabetes dan konsumsi
dan konsumsi merokok)
merokok)

Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-
2024
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (1/3)

Target
Sasaran Program
2022 2023 2024
(Outcome)/Sasaran Definisi Operasional
Kegiatan/Indikator
B06 B12 B06 B12 B06 B12

Persentase penduduk sesuai


kelompok sasaran yang
mendapatkan skrining PTM
Persentase penduduk sesuai Prioritas yaitu Hipertensi, DM,
kelompok usia yang dilakukan Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK, 20 45 30 70 35 90
skrining PTM prioritas Kanker Payudara, Kanker
Leher Rahim, Katarak dan Kelainan
Refraksi, Tuli Kongenital, dan Otitis
Media Supurative Kronis (OMSK)

Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-
2024
Sasaran Skrining PTM Prioritas
PTM Prioritas Sasaran
Hipertensi Penduduk usia ≥ 15 tahun
DM Penduduk usia ≥ 15 tahun
Obesitas Penduduk usia ≥ 15 tahun
Stroke Penderita Hipertensi dan DM usia ≥ 40 tahun
Jantung Penderita Hipertensi dan DM usia ≥ 40 tahun
PPOK Jumlah Perokok usia ≥ 40 tahun
Kanker Payudara Penduduk perempuan usia 30-50 tahun
Kanker Leher Rahim Penduduk perempuan usia 30-50 tahun
Katarak dan Kelainan Refraksi, Tuli
Kongenital, dan Otitis Media Supurative
Kronis (OMSK) Penduduk usia 7 – 15 tahun dan ≥ 15 tahun
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (2/3)

Target
Sasaran Program
2022 2023 2024
(Outcome)/Sasaran Definisi Operasional
Kegiatan/Indikator
B06 B12 B06 B12 B06 B12

Jumlah kabupaten/kota yang Persentase kabupaten/kota yang


melakukan pelayanan terpadu minimal 80% puskesmasnya
(Pandu) PTM di ≥ 80% Puskesmas 238 308 358 411 461 514
melaksanakan Pelayanan Terpadu
PTM (PANDU PTM)
Persentase penyandang hipertensi Persentase penyandang hipertensi
yang tekanan darahnya terkendali yang tekanan darah sistolik dan
di puskesmas/FKTP diastolik turun menjadi kurang dari
20 43 30 63 40 90
140/90 mmHg dalam kurun waktu
minimal 3 bulan atau 3 kali
pemeriksaan
Persentase penyandang diabetes Persentase peyandang diabetes
melitus yang gula darahnya melitus yang gula darah puasa <
terkendali di puskesmas/FKTP 126 mg/dl atau gula darah 2 jam
pp nya < 200 mg/dl sebanyak
15 36 25 58 40 90
minimal 3 kali (3 bulan) atau
HbA1c <7%
minimal 1 kali dalam kurun waktu
1 tahun
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (3/3)

Target
Sasaran Program
2022 2023 2024
(Outcome)/Sasaran Definisi Operasional
Kegiatan/Indikator
B06 B12 B06 B12 B06 B12

Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah kabupaten/kota yang


Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok memiliki Peraturan Daerah tentang
(KTR) Kawasan Tanpa Rokok dan/ atau 350 424 450 474 490 514
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok
dilebih dari 40% tatanan.
Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah kabupaten/kota yang
Melakukan pelayanan Upaya memiliki lebih dari 40% puskesmas
Berhenti Merokok 150 175 250 275 300 350
yang menyelenggarakan Layanan
Upaya Berhenti Merokok

Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-
2024
 Situasi Penyakit Tidak Menular di Dunia dan Indonesia
 Transformasi Kesehatan
OUTLINE  Target & Indikator
 Kebijakan & Strategi Pencegahan & Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Kebijakan
Penanggulangan PTM
Peraturan Menteri Kesehatan No. 71/2015 Tentang Penanggulangan PTM

Promosi Deteksi Perlindungan Penanganan


Kesehatan Dini Khusus Kasus
Perubahan Perilaku Identifikasi dan Vaksinasi (HPV) diawali Pemerataan akses &
dan Pemberdayaan intervensi sejak dini proyek demonstrasi mutu melalui sistem
Masyarakat melalui faktor risiko dengan menuju nasional pengampuan dan
pendekatan edukasi & metode terbaik yang rujukan
upaya koersi sesuai dengan
kebutuhan & sumber
tas Program &
daya) Lintas Sektor

Koordinasi Lintas Program dan Lintas 24

Sektor
Substansi Intervensi

Perlindunga
Promosi Deteksi
Lokus n Tindakan Pengobatan
Kesehatan Dini/Skrining
Khusus
Komunitas • Pencegahan faktor risiko • Identifikasi faktor risiko • Intervensi perubahan
(pola makan, rokok, aktifitas • Periksa TD, GD, IMT, perilaku (OR, pengaturan
fisik, obesitas) lingkar perut di pola makan, stop merokok)
• Kapanye Posbindu, Posyandu • Home visit, PIS PK
• Pemicuan perubahan lansia, perkantoran,
perilaku oleh AoC PTM sekolah, kampus,
• Kampanye GERMAS, CERDIK, organisasi dll
GENTAS, Rumah Tanpa
Rokok, Desa Tanpa Rokok,
Keren Tanpa Rokok
FKTP • Edukasi PATUH berobat / • Vaksinasi HPV • Periksa TD, GD, • Penanganan PRB
minum obat bagi anak SD kolesterol, IMT, lingkar • Pengobatan sesuai standar
• Perubahan gaya hidup kelas 5 dan 6 perut, Gula darah, IVA, PPK/PNPK
• Edukasi pada saat kunjungan Sadanis, Peeriksaan • Rujuk ke RS jika tdk
PIS-PK Taja Penglihatan dan tercapai target terapi dalam
Pendengaran 3 bulan
• Periksa Carta Prediksi • Audit medik terhadap
CVD penerapan PPK/PNPK
Substansi Intervensi

Perlindunga
Promosi Deteksi
Lokus n Tindakan Pengobatan
Kesehatan Dini/Skrining
Khusus
FKRTL • Edukasi PATUH berobat / • Deteksi komplikasi • Penanganan rujukan dari
minum obat penyakit FKTP
• Pemeriksaan lain • Pengobatan sesuai standar
• Konseling perubahan gaya
sesuai indikasi PPK/PNPK
hidup
• Penatalaksanaan
komplikasi/kerusakan organ
target
• Menetapkan PRB sesuai
indikasi
• Penguatan jejaring rujukan
pelayanan PTM
• Audit medik terhadap
penerapan PPK/PNPK
Strategi Integrasi - Kolaborasi

PIS-PK • KTR
• UBM
• Hipertensi (PRB DM, kanker, stroke,
jantung, asma dll)
• Gangguan penglihatan & pendengaran

SPM • Kanker payudara dan kanker leher rahim


• Hipertensi
• DM
• Gangguan penglihatan & pendengaran

GERMAS • Penerapan KTR


• Diet seimbang
• Aktifitas fisik
• Deteksi Dini faktor risiko PTM
Strategi Pencegahan Dan Pengendalian PTM

POPULASI POPULASI POPULASI


SEHAT PENYANDANG
BERISIKO PTM

DISABILITY

NO SIGNS SIGNS SIGNS


NO SYMPTOMS NO SYMPTOMS SYMPTOMS

HEALTH PROMOTION PRIMARY PREVENTION TREATMENT TERTIERY PREVENTION


SECONDARY PREVENTION

GERMAS PUSKESMAS JKN


Deteksi Dini PTM Pada
Usia Produktif dan Lansia

● Pemeriksaan Deteksi Dini Obesitas → BB, TB, LP


● Deteksi Dini Hipertensi → Tensi Darah
● Deteksi Dini Diabetes → Tes Gula Darah
● Deteksi Dini Gangguan Indera → Tes E tumbling/Hitung Jari dan Tes berbisik
● Pemeriksaan PUMA
● Pemeriksaan risiko Kanker Paru dan Kanker Colon
● Deteksi Dini Gangguan Metabolisme → kolesterol dan asam urat
● Pemeriksaan Status Mental dan Kognitif
● Tingkat Kemandirian Lansia
● Penilaian risiko jatuh

29
Deteksi Dini Komplikasi PTM Pada
Penderita Hipertensi dan DM

● Pemeriksaan EKG untuk menilai adanya


kelainan hantaran listrik pada jantung
● Pemeriksaan Profil Lipid
● Pemeriksaan urin (protein urin)

30
Alur Pengendalian PTM
Mulai dari masyarakat sampai rumah sakit

Community/ FKTP FKRTL


UKBM
Bukan PTM
• Deteksi dini oleh nakes
Awareness & deteksi dini • Penegakan diagnosis Penegakan
Peningkatan pengetahuan dan perilaku masy. sesuai kompetensi diagnosis
(PPK1)
Edukasi (promotif-preventif):
• Media sosial, influencer, dll
• Aplikasi kesehatan, edukasi Deteksi dini masy • Layanan di faskes, atau PTM
pada kemasan/outlet jemput bola oleh nakes
produk wanita • Peningkatan kapasitas nakes
• Seminar/webinar, dll • Penguatan jejaring FKTP

Edukasi perawatan/ Tata laksana kasus


Perawatan pasca tata laksana & paliatif
perilaku sehat termasuk paliatif
(operasi, radioterapi, kemoterapi,
dll)

31
Program Unggulan P2PTM

POSYANDU/
POSBINDU

TAJAM PENGLIHATAN PANDU PTM


dan PENDENGARAN ; DISABILITAS

PROGRAM
UNGGULAN Kawasan Tanpa
IVA dan SADANIS PTM Rokok (KTR)

KONSELING UBM
REGULASI GGL

KAMPANYE CERDIK 32
GAMBARAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN/EDUKASI

Sosialisasi melalui webinar Promosi Melalui Media Sosial


Penyelenggaraan 1. Instagram @kemenkesRI  2,5 M Followers
Webinar 2. Facebook @kemenkesri
1. Zoom webinar 3. Instagram @penyakittidakmenular.id  217K
2. Live streaming pad Followers  194 flyer
a Youtube Direktor
at P2PTM Kemenk 4. Twitter @p2ptmkemenkesRI  16Followers
es RI 5. Facebook @p2ptmkemenkesri  108.689 Likes
6. Website P2PTM (Infografis) p2ptm.kemkes.go.i
Volume pos
d harian (3

Video Informasi/ILM post)


7. Instagram @promkes kemenkes_RI
8. Podcast
9. “Rehat”
10.WA blast
11.Sosialisasi ASIK  514 Kab/Kota (14 x
sosialisasi)

Televisi dan Radio Temu Media/Influencer/Content Lomba Poster,


ChatBot Creator Tiktok
(Nasional, swasta)

Tayang ILM dan


TalkShow
Pemetaan Sasaran & Strategi Percepatan
Deteksi Dini PTM
Kelompok Sasaran Strategi Percepatan
• Kampanye pentingnya deteksi dini
Usia 15-18 tahun • Pelibatan swasta
• Jemput bola :
sekolah
• Optimalisasi kegiatan posbindu di desa (kualitas, waktu,
Usia 18-23 tahun frekuensi pelaksanaan posbindu)
• Pengembangan Posbindu di sekolah terintegrasi UKS
kampus
(15-18 TH)
Usia 24-59 tahun
• Pengembangan Posbindu di Tempat Kerja, tempat
lainnya
tempat kerja/komunitas/masyarakat • Pengembangan Kampus Sehat
Usia > 60 Tahun
• Pemeriksaan pada momen dan tempat berkumpul
masyarakat
komunitas/masyarakat
• Gerakan Deteksi Dini : Bulan deteksi dini
• Inovasi lainnya di daerah
PANDU PTM SEBAGAI PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM TERINTEGRASI DI
FKTP

 Peningkatan tatalaksana faktor risiko utama (Konseling Upaya Berhenti


Merokok, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas dll) di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas, Dokter Keluarga, Klinik/Praktek Swasta).
 Peningkatan Respons Cepat Kegawatdaruratan PTM di masyarakat dan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
 Tatalaksana terintegrasi Hipertensi dan Diabetes melalui pendekatan Faktor
Risiko.
 Prediksi risiko penyakit Jantung dan Stroke dengan Charta WHO PEN.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
KONSUMSI ROKOK (PP 109/2012)

Peningkatan Harga
Perluasan % PHW pada
melalui Cukai dan

KEMENTERIAN KESEHATAN
kemasan rokok
Pajak Rokok
LINTAS K/L

PENCEGAHAN
Pengendalian Iklan, DAN Penerapan Kawasan
Promosi dan PENGENDALIAN Tanpa Rokok
Sponsor Rokok KONSUMSI (KTR)
ROKOK

Pelarangan Penjualan Penyediaan Layanan


Rokok pada Anak dan Upaya Berhenti
Penjualan penjualan Merokok
eceran per batang (UBM)
Permenkes No.63/2015 tentang
Perubahan Permenkes No.30
Tahun 2013
Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan
Lemak untuk Pangan Olahan dan
Pangan Siap Saji
Mewajibkan Pencantuman :
1. informasi kandungan Gula, Natrium dan lemak
pada pangan olahan dan pangan siap saji.
2. Pesan kesehatan tentang batas maksimum
konsumsi Gula, Garam dan Lemak per orang
per hari

EDUKASI : BATAS MAKSIMUM AMAN


TERHINDAR DARI RISIKO PTM DALAM
KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK
PER ORANG PER HARI
37
Kolaborasi Multisektor (Pentahelix)

Akademisi

Peran serta
multi sektor
harus dibangun Komunitas/
Masyarakat Private
dalam upaya
pencegahan dan
pengendalian
Penyakit Tidak
PTM
Menular
Media Pemerintah

38
Kesimpulan
 Prevalensi faktor risiko dan PTM di masyarakat meningkat
 Fokus program PTM pada pencegahan dan pengendalian faktor
risiko serta meningkatkan kualitas kuratif dan rehabilitasi.
 Strategi pengendalian faktor risiko dan PTM di masyarakat mencakup
aspek regulasi, edukasi/promkes, deteksi dini, penanganan
kasus, dan studi/riset serta melibatkan multisektoral
 Deteksi dini sesuai kelompok usia pada PTM Prioritas :
Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK, Kanker Payudara,
Kanker Leher Rahim, Katarak dan Kelainan Refraksi, Tuli Kongenital,
dan Otitis Media Supurative Kronis (OMSK)
 Penyelenggaraan PANDU PTM merupakan upaya untuk
pencegahan, pengendalian, dan tata laksana yang terintegrasi untuk
tindak lanjut faktor risiko dan PTM (penyakit kardiovaskuler, diabetes
melitus, penyakit paru kronis, dan kanker) serta PTM lainnya di
Puskesmas dan/atau FKTP
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai