Yunani Kuno/Filsafat/Skeptisisme
Tidak banyak yang diketahui mengenai kegiatan Akademi Plato setelah kematian Aristoteles. Namun antara 300 dan 100 SM, Akademi ini dikenal sebagai pusat Skeptisisme.
Kelompok Skeptis adalah kelompok filsafat yang gagasan utamanya adalah bahwa kita tak dapat mengetahui dengan pasti mengenai segala sesuatu di dunia di sekitar kita, atau bahkan mengenai diri kita sendiri. Oleh karena itu kita tidak dapat benar-benar mengetahui apa yang benar dan salah. Beberapa gagsasan ini berasal dari Sokrates, yang menyatakan bahwa orang paling bijak adalah yang mengakui bahwa ia tak mengetahuii apapun, namun Skeptisisme baru benar-benar dimulai oleh Pyrrhon (sekitar 365-270 SM) dan dilanjutkan oleh muridnya, Timon (sekitar 320-230 SM).
Terkait gagasan ini, orang Skeptis memberikan penjelasan bahwa kita tidak perlu cemas mengenai sesuatu yang tak kita ketahui. Sebaliknya, kita harus tenang dan membiarkannya. Jika kita tak mengetahi mengenai sesuatu, maka kita tak perlu mencemaskannya. Kita harus menyerahkannya kepada kehendak para dewa.
Beberapa pihak berpendapat bahwa gagasan Skeptis ini dipengaruhi oleh filsafat India. Ini mungkin saja, karena Aleksander Agung pergi ke India pada masa tersebut, dan ia beserta para pengikutnya bertemu dengan banyak filsuf setempat. Menurut beberapa sejarawan Yunani, Pyrrhon juga ikut serta bersama Aleksander.
Pyrrhon sendiri taik menuliskan satupun gagasannya, jadi kita tak banyak mengetaui mengenai gagasan asli Skeptis. Yang kita ketahui adalah bahwa Skeptisisme mulai ditinggalkan setelah bertahan selama sekitar 100 tahun, jadi aliran filsafat ini tidak sesukses Stoikisme atau Epikureanisme.
|