Eurocopter AS332 Super Puma
Tipe | Helikopter serbaguna sedang |
---|---|
Terbang perdana | 13 September 1978 |
Diperkenalkan | 1974 |
Status | Aktif digunakan |
Pengguna utama | Angkatan Udara Prancis |
Pengguna lain | CHC Helicopter Babcock Mission Critical Services Offshore TNI Angkatan Udara |
Tahun produksi | 1978-sekarang |
Jumlah produksi | 1.000 unit (Sep 2019)[1] |
Harga satuan | US$ 15,5 juta (Rp239,96 Miliar) (2006) |
Acuan dasar | Aérospatiale SA 330 Puma |
Varian | Eurocopter AS532 Cougar |
Airbus Helicopters H215 (sebelumnya dikenal sebagai Aérospatiale AS332 Super Puma & Eurocopter AS332 Super Puma) adalah helikopter sipil dan militer, memiliki bilah empat dengan dua mesin, yang dibuat oleh Aérospatiale dan kemudian menjadi Eurocopter dan sekarang menjadi Airbus Helicopters. Merupakan versi Aérospatiale Puma yang diperbesar dan dipermesinkan kembali yang pertama kali terbang pada tahun 1978, dengan kabin penumpang yang besar.
Sejumlah varians militer terspesialisasi sudah digunakan, termasuk versi SAR dan ASW. Sejak tahun 1990, Super Puma militer telah dipasarkan sebagai Cougar.
Seri Super Puma Aerospatiale ini berasal dari seri Puma Eurocopter/Aerospatiale Puma tetapi mempunyai kabin baru diperpanjang dan mesin baru. Super Puma, datang di bawah label Eurocopter pada tahun 1992, kemudian terlihat berhasil pada berbagai tanda dan varian. Helikopter ini masih beroperasidi seluruh dunia dalam berbagai bentuk.
Penerbangan pertama Super Puma terjadi pada tahun 1978. Sistem dipasangi dengan mesin serbaguna Turbomeca turboshaft yang memutar rotor utama empat-bilah dan rotor ekor empat-bilah tradisional. Helikopter ini diawaki oleh satu atau dua personil dan dapat membawa 29 personil dalam pengaturan ruang kabin longgar. Varian Super Puma memungkinkan untuk melakukan peran pada saat perang maupun damai. Pod senapan, roket dan misil dapat dipasang secara eksternal, serta peralatan untuk peran anti-kapal. Sebuah senapan juga dapat dipasang di pintu kabin untuk keamanan tambahan.
Operator dari seluruh dunia telah terlihat puas dengan Super Puma, Indonesia bahkan memproduksi (di bawah lisensi) beberapa helikopter ini. Operator lainnya tersebar dari Samudra Pasifik, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Dalam bentuk apapun, Super Puma meneruskan keberhasilan dari seri Puma SA 330.
Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Awal
[sunting | sunting sumber]Pada 1974, Aérospatiale memulai pengembangan helikopter transportasi sedang baru berdasarkan SA 330 Puma-nya. Bulan September 1977, sebuah prototipe pesawat ini dengan registrasi SA-331, dilengkapi dengan transmisi yang lebih baik dari SA-330 Puma dan memiliki mesin Turbomeca Makila dengan 755 tenaga kuda, menyelesaikan test flight pertamanya. Baru pada 13 September 13 1978, prototipe dengan nama AS 332 Super Puma diperkenalkan dengan memiliki tenaga yang ditingkatkan dan badan pesawat yang lebih aerodinamis dibandingkan dengan pendahulunya.[2]
Para teknisinya juga memasang bilah rotor utama dan ekor dari bahan komposit, yang bisa meningkatkan daya angkat, usia pengoperasian pesawatnya, kemampuannya bertahan dalam pertempuran dan tidak lagi mengalami korosi ketika ia dioperasikan oleh Angkatan Laut. Bentuknya yang lebih panjang, sehingga ia memiliki daya angkut untuk pasukan dan kargo lebih besar, roda pendaratan yang mudah untuk ditarik dan diturunkan dengan tenaga yang ringan, tempat duduk penumpang dan krew dengan material lebih tahan tembakan dalam pertempuran serta memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar lebih besar. Helikopter ini mampu terbang hingga jarak 532 Mil laut atau setara dengan 985.264 Kilometer dengan kecepatan maksimum 141 Knot. [2]
Sejak tahun 1978 hingga 1987, helikopter ini diperkenalkan dengan lima varian untuk militer dan sipil, dimana dua dengan badan yang diperpanjang. Tahun 1980, pesawat ini menggantikan helikopter standard SA-330 Puma yang diproduksi oleh Aérospatiale.[2]
Pengguna
[sunting | sunting sumber]Sipil
[sunting | sunting sumber]- Australia
- Azerbaijan
- Brasil
- Jerman
- Finlandia
- Norwegia
- Tiongkok
- Kanada
- Hong Kong
- Islandia
- Jepang
- Malaysia
- Puerto Rico
- Maroko
- United Kingdom
Militer
[sunting | sunting sumber]- Argentina
- Brasil
- Chili
- Tiongkok
- Ekuador
- Yunani
- Islandia
- Indonesia - TNI AU
- Kuwait
- Meksiko
- Nepal
- Nigeria
- Oman
- Panama
- Arab Saudi
- Singapura
- Spanyol
- Swiss
- Swedia
- Thailand
- Venezuela
- Vietnam
Spesifikasi
[sunting | sunting sumber]- Kru: 1–2
- Penumpang: 18–24
- Panjang: 16,29 m
- Diameter baling-baling: 15,6 m
- Berat: 4.460 kg
- Bobot lepas landas maksimum: 8.600 kg
- Motor: 2× Turboméca Makila 1A1 motor turbin, 1.357 kW
- Kecepatan maksimum: 278 km/jam
- Kisaran: 831 km
- Ketinggian terbang: Lebih dari 7.200 m (19.750 kaki)
Perangko
[sunting | sunting sumber]Pada 29 Juli 2020 diluncurkan Sampul Peringatan dan Perangko Alutsista TNI AU yang dikeluarkan oleh PT. POS Indonesia, yang juga bertepatan dengan Hari Bakti TNI AU yang ke 73. Salah satu perangko dan sampul peringatannya bergambarkan pesawat helikopter NAS-332 TNI AU.[3]
Album
[sunting | sunting sumber]-
Eurocopter AS332 Super Puma (Kementrian Pertahanan Prancis) pada Paris Air Show 2007
-
Cougar China di Hong Kong, 2002
-
Cougar AU Jerman
-
Cougar AD Swiss di EPFL pada kunjungan Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam, Presiden India, 26 Mei 2005.
-
Kabin Cougar.
-
Latihan AU Portugis di Lajes Field, Azores.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]
- Pengembangan yang berhubungan
- Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era
Referensi
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Perry, Dominic (7 September 2019). "Airbus delivers 1,000th Super Puma helicopter". Flightglobal. Diakses tanggal 30 Juli 2020.
- ^ a b c McGowen 2005, hlm. 154.
- ^ TNI AU, Dinas Penerangan (29 Juli 2020). "Hari Bakti TNI AU ke-73, Kasau: Prajurit TNI AU Harus Menjadi Contoh dan Rela Berkorban Meringankan Beban Kesulitan Rakyat". TNI Angkatan Udara. Diakses tanggal 30 Juli 2020.
Daftar Pustaka
[sunting | sunting sumber]- Endres, Günter G.; Gething, Michael J. (2005). Jane's aircraft recognition guide (edisi ke-4th ed.). London: HarperCollins. ISBN 0-00-718332-1. OCLC 57529878.
- Charbonneau, Bruno. (2008). France and the new imperialism : security policy in Sub-Saharan Africa. Aldershot, England: Ashgate. ISBN 0-7546-9078-4. OCLC 560601862.
- Hoyle, Craig. "World Air Forces Directory". Flight International, Vol. 182, No. 5370, 11–17 December 2012. pp. 40–64. ISSN 0015-3710.
- Hunter, Shireen. (2010). Iran's foreign policy in the post-Soviet era : resisting the new international order. Santa Barbara, Calif.: Praeger. ISBN 978-0-313-38195-9. OCLC 651599518.
- Jackson, Paul. "Super Puma". Air International, January 1984, Vol. 26 No. 1. ISSN 0306-5634
- Lake, Jon. "Variant File: Super Puma and Cougar: AS 332, AS 532 and EC 725". International Air Power Journal, Volume 3, Winter 2001/2002. Norwalk, Ct, USA:AIRtime Publishing, 2002. ISSN 1473-9917, ISBN 1-880588-36-6
- Lambert, Mark. "Super Puma: Cat with More Muscle." Flight International, 11 August 1979
- Lambert, Mark.; Munson, Kenneth; Taylor, Michael John Haddrick (1993). Jane's all the world's aircraft, 1993-94 (edisi ke-84th ed). Coulson, Surrey, UK: Jane's Information Group. ISBN 0-7106-1066-1. OCLC 29198229.
- McGowen, Stanley S. (2005). Helicopters : an illustrated history of their impact. ABC-Clio Information Services. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 1-85109-473-3. OCLC 60395163.
- Ripley, Tim. (2001). Conflict in the Balkans, 1991-2000. Oxford: Osprey Aviation. ISBN 1-84176-290-3. OCLC 45336809.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Laman resmi Airbus untuk H215
- (Indonesia) Laman resmi Skadron Udara 6 TNI AU