Papers by Adelia Azmi Salsabila Sihombing

Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2025
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan tahap fundamental dalam membangun fondasi perkembangan... more Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan tahap fundamental dalam membangun fondasi perkembangan anak secara holistik, baik dari aspek kognitif, sosial, emosional, maupun motorik. Oleh karena itu, pengelolaan lembaga PAUD harus dilakukan secara sistematis dan profesional agar dapat memberikan layanan pendidikan yang optimal. Dalam pengelolaan tersebut, dua aspek penting yang tidak dapat dipisahkan adalah perencanaan dan pengorganisasian dalam manajemen lembaga PAUD. Perencanaan dalam manajemen PAUD berfungsi sebagai pedoman dalam merancang tujuan, strategi, serta langkah-langkah operasional agar kegiatan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi lembaga. Perencanaan yang matang memungkinkan lembaga PAUD untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif dan mengantisipasi berbagai tantangan di masa depan. Seperti yang dikemukakan oleh Terry (2003), "Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cara terbaik untuk mencapainya." Selain perencanaan, pengorganisasian dalam manajemen PAUD berperan penting dalam mengatur sumber daya manusia, struktur kelembagaan, serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dengan pengorganisasian yang baik, setiap komponen dalam lembaga PAUD dapat bekerja secara terkoordinasi dan efisien. Menurut Robbins dan Coulter (2012), "Organizing is determining what tasks need to be done, who is to do them, how the tasks are to be grouped, who reports to whom, and where decisions are to be made.
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2025
Konsep dan arah tujuan pendidikan tidak terlepas dari kurikulum sebagai standar penyelenggaraan p... more Konsep dan arah tujuan pendidikan tidak terlepas dari kurikulum sebagai standar penyelenggaraan proses kegiatan pembelajaran diseluruh jenjang pendidikan. Pendekatan pengembangan kurikulum yang digunakan pada setiap lembaga pendidikan mungkin memiliki beban atau pendekatan yang berbeda antar satu lembaga dengan lembaga lainnya, atau penggunaan kurikulum mungkin telah berubah dan ditingkatkan dari satu periode ke periode lainnya, tergantung pada kebutuhan lembaga itu sendiri dan segala aspek kehidupan yang terus berkembang, termasuk berkembangnya pemahaman para profesional terhadap konsep atau keterbatasan kurikulum yang digunakan (Nugraha, Ali, Rudianto, Sukirman, dan Burhanuddin, 2021). Kurikulum sekolah memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan.

Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2025
Rencana adalah pemikiran atau gagasan mengenai tindakan yang akan dilakukan guna mencapai tujuan.... more Rencana adalah pemikiran atau gagasan mengenai tindakan yang akan dilakukan guna mencapai tujuan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa perencanaan merupakan rancangan atau konsep. Kedudukan perencanaan sangat penting dalam setiap kegiatan, termasuk penyelenggaraan PAUD.Bahkan, berhasil atau tidaknya sebuah kegiatan, tergantung pada matang atau tidaknya sebuah perencanaan. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Perencanaan merupakan proses untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai dan mengembangkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Inuise E. Boone dan David L. mendefinisikan perencanaan sebagai proses di mana manajer menetapkan tujuan, menilai masa depan, dan mengembangkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Sementara itu, T. Hani Handoko (1995) menyatakan bahwa perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi serta penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Keputusan berperan besar dalam fungsi perencanaan ini. Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian. George R. Terry (1986) menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan tindakan untuk membangun hubungan

Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2025
Pada awal perkembangan peradaban manusia, pengetahuan dibagi menjadi tiga kelompok besar: ilmu ek... more Pada awal perkembangan peradaban manusia, pengetahuan dibagi menjadi tiga kelompok besar: ilmu eksakta, ilmu sosial/non-eksakta, dan ilmu humaniora. Ilmu eksakta mencakup bidang seperti fisika, kimia, dan biologi, yang mempelajari gejala alam secara universal. Ilmu sosial atau non-eksakta, seperti ekonomi, politik, psikologi, dan sosiologi, mempelajari fenomena manusia dalam kehidupan masyarakat. Sementara ilmu humaniora mencakup seni, seperti seni tari, lukis, sastra, dan suara. Ilmu manajemen muncul sebagai bagian dari ilmu sosial. Frederick W. Taylor, pada 1886, melakukan eksperimen di perusahaannya menggunakan time and motion study, yang kemudian melahirkan konsep efisiensi dan efektivitas. Taylor menulis The Principles of Scientific Management pada 1911, yang menjadi dasar bagi ilmu manajemen modern. Sejak itu, ilmu manajemen telah berkembang sebagai disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana organisasi dan perusahaan dapat dikelola untuk mencapai tujuan dengan efisien. Ilmu manajemen memiliki beberapa ciri khusus: pertama, adanya kelompok manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih; kedua, adanya kerjasama di dalam kelompok tersebut; ketiga, adanya kegiatan atau usaha yang dilakukan; dan keempat, adanya tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, manajemen dipandang sebagai ilmu yang melihat fenomena organisasi dan perusahaan dalam konteks masyarakat modern, di mana perubahan sosial, ekonomi, dan globalisasi mempengaruhi struktur dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan dalam organisasi meliputi tekanan dari pemilik perusahaan, kemajuan teknologi, persaingan dengan saingan baru, perubahan tuntutan masyarakat, kebijakan pemerintah, serta pengaruh globalisasi dan perubahan lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya. Definisi manajemen sendiri bervariasi. Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Artinya, manajer harus mampu memimpin dan mengarahkan orang untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara Stoner mengartikan manajemen sebagai proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi serta penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Stoner menekankan bahwa manajemen bukan hanya seni, tetapi juga proses yang sistematis. Hal ini berarti bahwa manajer harus mampu melakukan kegiatan

Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2025
Menurut Sulistyorini (2009) dalam bukunya menyatakan bahwa kata management berasal dari kata kerj... more Menurut Sulistyorini (2009) dalam bukunya menyatakan bahwa kata management berasal dari kata kerja to manage yang berarti mengurusi. Selain itu, adapun menurut Mary Parker Follet bahwa manajemen adalah seni atau kiat untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain. ini berarti seorang manajer atau pengelola melibatkan orang lain dalam mencapai tujuan organisasinya. Menurut Siswanto dalam Nowo (2018) manajemen merupakan seni dan ilmu mengenai perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan. Stoner dalam Handoko (2018) juga memiliki pendapat serupa bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap para anggota yang menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan Menurut Husain Usman (2006) dalam Manajemen Lembaga PAUD dan PNF (2020), Manajemen Pendidikan didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen berasal dari bahasa Latin latin 'Maneggiare', yaitu manus yang berarti menjadi tangan dan agere yang berarti melakukan. Jika kedua kata tersebut digabungkan, maka akan menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi management dan diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Para ahli berpendapat bahwa manajemen merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan dengan menggerakkan kerjasama antara manusia, uang, mesin, dan alat-alat sebagai sumber daya sesuai dengan kebutuhan. Manajemen juga diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, serta pengendalian dengan memberdayakan sumber daya termasuk IPTEK secara optimal dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen berasal dari kata manajer yang berarti mengawasi, membimbing serta mengarahkan (Armanila, dkk., 2024). Manajemen merupakan serangkaian proses

Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2024
This case study discusses the phenomenon of sibling rivalry in early childhood, specifically in 2... more This case study discusses the phenomenon of sibling rivalry in early childhood, specifically in 2-year-old children after the birth of their younger sibling. The child exhibited physical aggressive behavior such as hitting and pinching the younger sibling, negative verbal behavior by uttering negative sentences, and signs of regression such as wanting to breastfeed and being carried. The results of the observation show that jealousy and lack of attention from parents are the main triggers of conflicts between siblings. Therefore, it is important for parents to communicate effectively and provide balanced attention to all children. Doing activities together can also help build a close bond between siblings. This case study uses a qualitative approach to analyze sibling rivalry behavior and effective resolution strategies. References from national and international journals provide a strong theoretical foundation on the phenomenon of sibling rivalry and its implications for children's emotional development.

Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2024
This case study discusses the phenomenon of sibling rivalry in early childhood, specifically in 2... more This case study discusses the phenomenon of sibling rivalry in early childhood, specifically in 2-year-old children after the birth of their younger sibling. The child exhibited physical aggressive behavior such as hitting and pinching the younger sibling, negative verbal behavior by uttering negative sentences, and signs of regression such as wanting to breastfeed and being carried. The results of the observation show that jealousy and lack of attention from parents are the main triggers of conflicts between siblings. Therefore, it is important for parents to communicate effectively and provide balanced attention to all children. Doing activities together can also help build a close bond between siblings. This case study uses a qualitative approach to analyze sibling rivalry behavior and effective resolution strategies. References from national and international journals provide a strong theoretical foundation on the phenomenon of sibling rivalry and its implications for children's emotional development.

This case study discusses the phenomenon of sibling rivalry in early childhood, specifically in 2... more This case study discusses the phenomenon of sibling rivalry in early childhood, specifically in 2-year-old children after the birth of their younger sibling. The child exhibited physical aggressive behavior such as hitting and pinching the younger sibling, negative verbal behavior by uttering negative sentences, and signs of regression such as wanting to breastfeed and being carried. The results of the observation show that jealousy and lack of attention from parents are the main triggers of conflicts between siblings. Therefore, it is important for parents to communicate effectively and provide balanced attention to all children. Doing activities together can also help build a close bond between siblings. This case study uses a qualitative approach to analyze sibling rivalry behavior and effective resolution strategies. References from national and international journals provide a strong theoretical foundation on the phenomenon of sibling rivalry and its implications for children's emotional development.
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2024
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah pengembangan karir
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2024
Dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah pengembangan karir
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2024
Dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah prngembangan karir
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi UTS mata kuliah Konsep Dasar PAUD
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Neurosains
Adelia Azmi Salsabila Sihombig, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah konsep dasar PAUD
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurosains
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Konsep Dasar Anak Usia Dini
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurosains
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Anak Usia Dini
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tuga mata kuliah Neurosains
Adelia Azmi Salsabila Sihombing, 2022
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurosains
Uploads
Papers by Adelia Azmi Salsabila Sihombing