Anak, Anak tidak ada tanpa Bapa dan Bapa tidak ada tanpa Anak namun tidak saling tergantung satu ... more Anak, Anak tidak ada tanpa Bapa dan Bapa tidak ada tanpa Anak namun tidak saling tergantung satu dengan yang lain dan Allah Anak juga memiliki eksistensi-Nya sendiri. Bapa tidak ada mendahului Anak, Karena natur Bapa yang menyebabkan Ia memiliki Anak, seperti cahaya yang muncul ketika api di nyalakan demikian juga Anak ada ketika Bapa ada, jadi Bapa tidak ada dahulu kemudian Anak menyusul setelah Bapa ada dalam rentang waktu tertentu. Yohanes 1 ayat 1 dan 2 juga menjelaskan bahwa Allah Bapa dan Anak Bersama-sama dalam sebuah persekutuan, Allah Bapa mengasihi Allah Anak dan Allah Anak, saat itu juga Bapa dan Anak mengeluarkan Roh, Roh ini juga sama seperti Allah Bapa dan Anak karena Bapa dan Anak adalah yang sempurna maka yang terpancar pun juga sempurna. Hubungan dari Bapa dan Anak ini adalah seorang pribadi juga yang disebut Roh Kudus. Dalam ketritunggalan tidak ada yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih berkuasa atau yang utama dari yang lainnya, memang Bapa yang pertama dari ketiga Pribadi, namun ketiga-Nya sama dan satu, tidak ada hierarki dalam ketritunggalan. Melihat hal ini sebagai seorang guru dapat mengambil sebuah pembelajaran yang penting yaitu mengenai peringkat atau lebih tepatnya jabatan dalam bekerja. Sekolah tidak berdiri dengan satu orang saja sebagai pengelolaan dan di dalam sekolah, terdapat beberapa orang dengan perannya masing-masing. Sebagai seorang guru memang memiliki tugas mengajar murid-murid, seorang kepala sekolah memiliki tugas untuk mengelola sekolah dengan baik dan menjalankan urusannya untuk memimpin orang yang ada dalam institusi sekolah tersebut, dan tata usaha memiliki peran mengurus masalah administrasi dari sekolah. Memang peran yang dimiliki berbeda, namun itu tidak boleh membuat salah satu menganggap dirinya lebih penting dari yang lain, karena dalam menjalan kan perannya mereka saling melengkapi dan membantu yang lain. Terkadang juga seorang guru merasa lebih hebat dan penting daripada muridnya sehingga dalam mengajar terkadang tidak ingin diberi masukkan bahkan ketika mungkin ia salah dalam mengajarkan sesuatu, ia tidak mau di tegur dan tetap menganggap dirinya yang paling benar. Jadi dalam institusi Pendidikan sudah seharusnya saling melengkapi dalam menjalankan tugasnya karena satu dengan yang lain saling berkaitan dan memiliki peran masing-masing. Sebuah sekolah dapat berjalan dengan baik jika orang-orang yang ada di dalamnya saling merendahkan diri dan menghormati satu dengan yang lain, baik itu kepala sekolah, guru, tata usaha ataupun murid.
Pada mulanya saat Allah belum menciptakan segala sesuatu, hanya Allah saja yang eksis. Allah memi... more Pada mulanya saat Allah belum menciptakan segala sesuatu, hanya Allah saja yang eksis. Allah memiliki tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, hal ini dapat diketahui dari kitab Yohanes 1 ayat 1. Kitab Yohanes 1 ayat 1 berkata " Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. " Ayat ini mengtakan bahwa pada mulanya sang Firman adalah Allah dan Sang Allah adalah Allah, namun Sang Firman bukan Sang Allah. Pernyataan tersebut memberikan kita pengertian bahwa ada dua Pribadi, yaitu Pribadi Sang Firman dan Pribadi sang Allah, Sang Firman sebagai Pribadi pertama dalam Tritunggal dan Sang Allah sebagai Pribadi kedua dalam Tritunggal. Kedua Pribadi ini dalam kekekalan saling berkomunikasi dan memiliki relasi. Allah dalam ketritunggalan-Nya memiliki begitupula dengan manusia, seharusnya manusia harus memiliki relasi yang baik dengan sesamanya maupun dengan alam. Sebagai seorang calon Guru Kristen sudah seharusnya juga meneladani Allah sebagai panutan hidup orang tersebut. Relasi yang baik sangat diperlukan oleh seorang guru dalam mengajar, karena melalui komunikasi seorang guru mengajarkan materi dan juga menjalin sebuah hubungan yang baik antara guru dan muridnya. Seorang guru dalam berelasi harus bisa membangun sebuah hubungan yang baik degan muridnya, terkadang guru tidak membangun sebuah komunikasi yang baik dalam kesehariannya, padahal sebuah relasi yang baik dapat mempererat hubungan dan membuat siswa semakin nyaman bersama dengan guru tersebut. Kebanyakan guru hanya berfokus pada pekerjaanya sebagai seorang pengajar dan berfokus hanya menyampaikan materi dan melihat perkembangan siswanya, padahal pada kenyataannya seorang guru lebih dari seorang pengajar yang cuma memperhatikan kognitif dari siswanya. Guru dapat membangun sebuah hubungan yang baik dengan muridnya untuk lebih memahaminya. Relasi yang baik dapat membantu guru untuk lebih memahami keadaan daripada muridnya, sehingga guru tersebut dapat memilih langkah apa yang seharusnyu ia ambil untuk membantu muridnya tersebut. Memiiki hubungan yang baik akan membuat siswa menjadi lebih dekat dengan guru dan lebih terbuka. Terkadang guru tidak memperhatikan aspek ini, karena sibuk mengejar targetnya dalam mengajarkan materi kepada siswa, bahkan tidak sedikit guru yang berada diluar kelas tidak menyapa atau bahkan mungkin cuek. Pada dasarnya bukan hanya relasi saja yang harus diperhatikan dan diperlukan oleh seorang guru, namun relasi yang baik dapat membantu dan menjadi modal yang baik dalam mengajar, karena siswa yang suka dengan seorang guru karena guru tersebut memiliki pembawaan yang menyenangkan akan lebih mudah menyukai pelajaran yang sedang diajarkan guru tersebut.
Anak, Anak tidak ada tanpa Bapa dan Bapa tidak ada tanpa Anak namun tidak saling tergantung satu ... more Anak, Anak tidak ada tanpa Bapa dan Bapa tidak ada tanpa Anak namun tidak saling tergantung satu dengan yang lain dan Allah Anak juga memiliki eksistensi-Nya sendiri. Bapa tidak ada mendahului Anak, Karena natur Bapa yang menyebabkan Ia memiliki Anak, seperti cahaya yang muncul ketika api di nyalakan demikian juga Anak ada ketika Bapa ada, jadi Bapa tidak ada dahulu kemudian Anak menyusul setelah Bapa ada dalam rentang waktu tertentu. Yohanes 1 ayat 1 dan 2 juga menjelaskan bahwa Allah Bapa dan Anak Bersama-sama dalam sebuah persekutuan, Allah Bapa mengasihi Allah Anak dan Allah Anak, saat itu juga Bapa dan Anak mengeluarkan Roh, Roh ini juga sama seperti Allah Bapa dan Anak karena Bapa dan Anak adalah yang sempurna maka yang terpancar pun juga sempurna. Hubungan dari Bapa dan Anak ini adalah seorang pribadi juga yang disebut Roh Kudus. Dalam ketritunggalan tidak ada yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih berkuasa atau yang utama dari yang lainnya, memang Bapa yang pertama dari ketiga Pribadi, namun ketiga-Nya sama dan satu, tidak ada hierarki dalam ketritunggalan. Melihat hal ini sebagai seorang guru dapat mengambil sebuah pembelajaran yang penting yaitu mengenai peringkat atau lebih tepatnya jabatan dalam bekerja. Sekolah tidak berdiri dengan satu orang saja sebagai pengelolaan dan di dalam sekolah, terdapat beberapa orang dengan perannya masing-masing. Sebagai seorang guru memang memiliki tugas mengajar murid-murid, seorang kepala sekolah memiliki tugas untuk mengelola sekolah dengan baik dan menjalankan urusannya untuk memimpin orang yang ada dalam institusi sekolah tersebut, dan tata usaha memiliki peran mengurus masalah administrasi dari sekolah. Memang peran yang dimiliki berbeda, namun itu tidak boleh membuat salah satu menganggap dirinya lebih penting dari yang lain, karena dalam menjalan kan perannya mereka saling melengkapi dan membantu yang lain. Terkadang juga seorang guru merasa lebih hebat dan penting daripada muridnya sehingga dalam mengajar terkadang tidak ingin diberi masukkan bahkan ketika mungkin ia salah dalam mengajarkan sesuatu, ia tidak mau di tegur dan tetap menganggap dirinya yang paling benar. Jadi dalam institusi Pendidikan sudah seharusnya saling melengkapi dalam menjalankan tugasnya karena satu dengan yang lain saling berkaitan dan memiliki peran masing-masing. Sebuah sekolah dapat berjalan dengan baik jika orang-orang yang ada di dalamnya saling merendahkan diri dan menghormati satu dengan yang lain, baik itu kepala sekolah, guru, tata usaha ataupun murid.
Pada mulanya saat Allah belum menciptakan segala sesuatu, hanya Allah saja yang eksis. Allah memi... more Pada mulanya saat Allah belum menciptakan segala sesuatu, hanya Allah saja yang eksis. Allah memiliki tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, hal ini dapat diketahui dari kitab Yohanes 1 ayat 1. Kitab Yohanes 1 ayat 1 berkata " Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. " Ayat ini mengtakan bahwa pada mulanya sang Firman adalah Allah dan Sang Allah adalah Allah, namun Sang Firman bukan Sang Allah. Pernyataan tersebut memberikan kita pengertian bahwa ada dua Pribadi, yaitu Pribadi Sang Firman dan Pribadi sang Allah, Sang Firman sebagai Pribadi pertama dalam Tritunggal dan Sang Allah sebagai Pribadi kedua dalam Tritunggal. Kedua Pribadi ini dalam kekekalan saling berkomunikasi dan memiliki relasi. Allah dalam ketritunggalan-Nya memiliki begitupula dengan manusia, seharusnya manusia harus memiliki relasi yang baik dengan sesamanya maupun dengan alam. Sebagai seorang calon Guru Kristen sudah seharusnya juga meneladani Allah sebagai panutan hidup orang tersebut. Relasi yang baik sangat diperlukan oleh seorang guru dalam mengajar, karena melalui komunikasi seorang guru mengajarkan materi dan juga menjalin sebuah hubungan yang baik antara guru dan muridnya. Seorang guru dalam berelasi harus bisa membangun sebuah hubungan yang baik degan muridnya, terkadang guru tidak membangun sebuah komunikasi yang baik dalam kesehariannya, padahal sebuah relasi yang baik dapat mempererat hubungan dan membuat siswa semakin nyaman bersama dengan guru tersebut. Kebanyakan guru hanya berfokus pada pekerjaanya sebagai seorang pengajar dan berfokus hanya menyampaikan materi dan melihat perkembangan siswanya, padahal pada kenyataannya seorang guru lebih dari seorang pengajar yang cuma memperhatikan kognitif dari siswanya. Guru dapat membangun sebuah hubungan yang baik dengan muridnya untuk lebih memahaminya. Relasi yang baik dapat membantu guru untuk lebih memahami keadaan daripada muridnya, sehingga guru tersebut dapat memilih langkah apa yang seharusnyu ia ambil untuk membantu muridnya tersebut. Memiiki hubungan yang baik akan membuat siswa menjadi lebih dekat dengan guru dan lebih terbuka. Terkadang guru tidak memperhatikan aspek ini, karena sibuk mengejar targetnya dalam mengajarkan materi kepada siswa, bahkan tidak sedikit guru yang berada diluar kelas tidak menyapa atau bahkan mungkin cuek. Pada dasarnya bukan hanya relasi saja yang harus diperhatikan dan diperlukan oleh seorang guru, namun relasi yang baik dapat membantu dan menjadi modal yang baik dalam mengajar, karena siswa yang suka dengan seorang guru karena guru tersebut memiliki pembawaan yang menyenangkan akan lebih mudah menyukai pelajaran yang sedang diajarkan guru tersebut.
Uploads
Papers by Marthin Dilla