As a waste from pineapple, pineapple peel still contains high carbohydrate and glucose. The aim o... more As a waste from pineapple, pineapple peel still contains high carbohydrate and glucose. The aim of this study was to made bioethanol from pineapple peel with variation from Saccharomyces cereviceae mass addition and fermentation time variation. The variables used are Saccaromyces cereviceae mass 20, 30, 40 grams, fermentation pH 4 and 5,and the length of fermentation time 2, 4, 6, 8, and 10 days. The analysis of the obtained results showed: the initial glucose level of pineapple peel extract 8.5325%, the highest levels of glucose from fermentation was 8.4275%, at the addition of 30 grams Saccaromyces cerevisiae, length of fermentation time was 2 days, and the highest levels of bioethanol was 3.965%, it was acquired on the addition of 30 grams Saccaromyces cerevisiae and length of fermentation time 10 days. The conclusion of this study is the addition of Saccaromyces cerevisiae and the length of fermentation time give a significant effect on the bioetanol produced from pineapple peel...
Pengaruh Inhibitor Logam Dan Bahan Organik Terhadap Parameter Kinetika Pertumbuhan Mikroba Pada Pembuatan Biogas, Nov 5, 2009
Keberhasilan proses pengolahan secara biologis sangat ditentukan oleh pertumbuhan bakteri yang be... more Keberhasilan proses pengolahan secara biologis sangat ditentukan oleh pertumbuhan bakteri yang berfungsi sebagai pengurai senyawa organik. Pertumbuhan bakteri akan berjalan dengan baik apabila kondisi lingkungan atau media pertumbuhannya sesuai dengan karakter bakteri itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inhibitor logam (Mn dan Cr) dan bahan organik (fenol dan chloroform) terhadap aktivitas mikroba dan mengetahui parameter kinetika pertumbuhan mikroba pada proses pembuatan biogas dari sludge industri yang mengandung sulfat dan logam berat. Untuk mereduksi kadar sufat tersebut maka pada penelitian ini ditambahkan bakteri pereduksi sulfat (SRB), yaitu Desulfovibrio desulfuricans. Sludge yang digunakan berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. SIER Surabaya. Analisa yang dilakukan meliputi MLSS, MLVSS, COD, komposisi dan heating value dari biogas yang dihasilkan. Analisa tersebut dilakukan setiap 5 (lima) hari sekali untuk MLSS, MLVSS dan COD, sedangkan komposisi dan heating value di analisa pada akhir proses selama waktu fermentasi 15 hari. Adanya inhibitor menyebabkan pertumbuhan mikroba terhambat sehingga mengurangi kemampuan mikroba tersebut dalam mengurai senyawa organik menjadi biogas. Hasil analisa menunjukkan bahwa produksi biogas yang dihasilkan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas jika dibandingkan dengan kondisi proses tanpa adanya penambahan inhibitor. Diantara variabel inhibitor yang dipilih fenol merupakan inhibitor yang paling kuat efek inhibitornya dan yang paling lemah adalah chloroform. Sedangkan logam Cr mempunyai efek inhibitor yang lebih kecil dibandingkan logam Mn. Parameter kinetika pertumbuhan mikroba tanpa penambahan inhibitor adalah μm = 0,06 hr-1, Km = 13698,63 mg/L, Yield = 31,008 mg MLVSS/mg COD. Harga μm untuk variabel tanpa dan dengan penambahan inhibitor adalah sama, ini menunjukkan bahwa inhibitor yang ditambahkan merupakan kompetitif inhibitor. Penambahan inhibitor menyebabkan harga yield makin kecil. Harga Km akan makin besar pada efek inhibitor yang makin besar (KMI > Km), harga KI akan makin kecil pada efek inhibitor yang makin besar
As a waste from pineapple, pineapple peel still contains high carbohydrate and glucose. The aim o... more As a waste from pineapple, pineapple peel still contains high carbohydrate and glucose. The aim of this study was to made bioethanol from pineapple peel with variation from Saccharomyces cereviceae mass addition and fermentation time variation. The variables used are Saccaromyces cereviceae mass 20, 30, 40 grams, fermentation pH 4 and 5,and the length of fermentation time 2, 4, 6, 8, and 10 days. The analysis of the obtained results showed: the initial glucose level of pineapple peel extract 8.5325%, the highest levels of glucose from fermentation was 8.4275%, at the addition of 30 grams Saccaromyces cerevisiae, length of fermentation time was 2 days, and the highest levels of bioethanol was 3.965%, it was acquired on the addition of 30 grams Saccaromyces cerevisiae and length of fermentation time 10 days. The conclusion of this study is the addition of Saccaromyces cerevisiae and the length of fermentation time give a significant effect on the bioetanol produced from pineapple peel...
Pengaruh Inhibitor Logam Dan Bahan Organik Terhadap Parameter Kinetika Pertumbuhan Mikroba Pada Pembuatan Biogas, Nov 5, 2009
Keberhasilan proses pengolahan secara biologis sangat ditentukan oleh pertumbuhan bakteri yang be... more Keberhasilan proses pengolahan secara biologis sangat ditentukan oleh pertumbuhan bakteri yang berfungsi sebagai pengurai senyawa organik. Pertumbuhan bakteri akan berjalan dengan baik apabila kondisi lingkungan atau media pertumbuhannya sesuai dengan karakter bakteri itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inhibitor logam (Mn dan Cr) dan bahan organik (fenol dan chloroform) terhadap aktivitas mikroba dan mengetahui parameter kinetika pertumbuhan mikroba pada proses pembuatan biogas dari sludge industri yang mengandung sulfat dan logam berat. Untuk mereduksi kadar sufat tersebut maka pada penelitian ini ditambahkan bakteri pereduksi sulfat (SRB), yaitu Desulfovibrio desulfuricans. Sludge yang digunakan berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. SIER Surabaya. Analisa yang dilakukan meliputi MLSS, MLVSS, COD, komposisi dan heating value dari biogas yang dihasilkan. Analisa tersebut dilakukan setiap 5 (lima) hari sekali untuk MLSS, MLVSS dan COD, sedangkan komposisi dan heating value di analisa pada akhir proses selama waktu fermentasi 15 hari. Adanya inhibitor menyebabkan pertumbuhan mikroba terhambat sehingga mengurangi kemampuan mikroba tersebut dalam mengurai senyawa organik menjadi biogas. Hasil analisa menunjukkan bahwa produksi biogas yang dihasilkan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas jika dibandingkan dengan kondisi proses tanpa adanya penambahan inhibitor. Diantara variabel inhibitor yang dipilih fenol merupakan inhibitor yang paling kuat efek inhibitornya dan yang paling lemah adalah chloroform. Sedangkan logam Cr mempunyai efek inhibitor yang lebih kecil dibandingkan logam Mn. Parameter kinetika pertumbuhan mikroba tanpa penambahan inhibitor adalah μm = 0,06 hr-1, Km = 13698,63 mg/L, Yield = 31,008 mg MLVSS/mg COD. Harga μm untuk variabel tanpa dan dengan penambahan inhibitor adalah sama, ini menunjukkan bahwa inhibitor yang ditambahkan merupakan kompetitif inhibitor. Penambahan inhibitor menyebabkan harga yield makin kecil. Harga Km akan makin besar pada efek inhibitor yang makin besar (KMI > Km), harga KI akan makin kecil pada efek inhibitor yang makin besar
Uploads
Papers by Surf Dheen