Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di P... more Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di Ponpes Al-Fatah, Desa Sungai Itik. Keperluan dalam sehari-hari Ponpes Al-Fatah menggunakan sumber air yang berasal dari air hujan dan air sungai untuk keperluan MCK, namun air hujan belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari aspek kontinuitas, sedangkan air sungai dari aspek kualitas. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengolahan air bersih tepat guna untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air sungai didepan Ponpes Al-Fatah, dan merancang teknologi pengolahan air tepat guna berdasarkan kualitas air baku yang dimanfaatkan. Metode pengolahan air yang dipilih adalah unit pengolahan lengkap. Hasil Analisis kualitas air baku sungai didepan Ponpes Al-Fatah Desa Sungai Itik, pH 7,18, kekeruhan 6,89 NTU, warna 109 TCU, TDS 603 mg/l, suhu 36℃, dan total coliform 33 APM/100 ml. Pengolahan air dengan unit operasi dan proses yang sudah diran...
Pencemaran lingkungan akibat air limbah domestik merupakan permasalahan yang hingga saat ini masi... more Pencemaran lingkungan akibat air limbah domestik merupakan permasalahan yang hingga saat ini masih menjadi fokus utama berbagai pihak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, satu diantaranya ialah melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Kesediaan penduduk menggunakan layanan penting untuk diperhatikan dalam sebuah perencanaan, sehingga penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pembuangan air limbah domestik dan kesediaan penduduk menggunakan layanan SPALD-T Perumahan Kosgoro Permai. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang akan mengidentifikasi kondisi pembuangan air limbah domestik penduduk, wawasan penduduk terhadap dampak pembuangan air limbah domestik, dan kesediaan menggunakan layanan SPALD-T. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi pembuangan air limbah domestik penduduk tidak memenuhi prosedur dengan grey water 13% dibuang ke septic tank, 38% ke selokan, dan 49% ke tanah serta black water 1...
COMPOSTING TRAINING FOR YOUTH AT RAUDHATUL ISLAMIYAH MOSQUE KUBU RAYA REGENCY. Youth of Raudhatul... more COMPOSTING TRAINING FOR YOUTH AT RAUDHATUL ISLAMIYAH MOSQUE KUBU RAYA REGENCY. Youth of Raudhatul Islamiyah Mosque is one of the youth Muslim organizations who live in Central Java Village, Ambawang District, Kubu Raya Regency. Even though they are based on Islam, mosque youth are not only engaged in religious activities. Several activities have been carried out at that location and the participation of the youth of the mosque is very good, this is proven by the well-maintained tools that have been given and the routine activities that are carried out in mutual cooperation. In previous activities, community services were also carried out in the form of socializing the sorting of organic and inorganic waste and providing composting tools on a small scale, but the interest of mosque youth in processing waste, especially organic waste, needs to be facilitated. In this activity, socialization and training on composting were carried out, as well as the provision of composting equipment o...
Kebakaran hutan yang terjadi pada saat musim kemarau terutama di Kota Pontianak yang memicu terja... more Kebakaran hutan yang terjadi pada saat musim kemarau terutama di Kota Pontianak yang memicu terjadinya titik panas (hotspot). Titik panas (hotspot) adalah sumber utama terbentuknya asap yang merupakan sumber pencemaran yang mengandung partikulat yang apabila terhirup dalam konsentrasi tinggi akan menganggu pernapasan. Penelitian ini di lakukan untuk melihat titik panas (hotspot) karena kebakaran hutan atau lahan di kota Pontianak menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis pergerakan perubahan titik panas (hostpot) dari tahun 2019 periode bulan Juli – September dan melakukan pemetaan. Metode analisis data menggunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NO P.8/ ME NLHK/ SETJEN/ KUM.1 / 3/ 2018 Tentang Prosedur Tetap Pengecekan Lapangan Informasi Titik Panas Dan/Atau Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Hasil penelitian menunjukkan selama periode sebaran titik panas (hotspot) pada bulan Juli total 136 titik, bulan Agustus to...
Advances in Tropical Biodiversity and Environmental Sciences
The screen-printing process produces wastewater-like organic compounds that are difficult to degr... more The screen-printing process produces wastewater-like organic compounds that are difficult to degrade and heavy metals such as chromium, copper, manganese, and lead, which are toxic and can accumulate in the human body through the food chain. Phytoremediation is one method that utilizes plants' ability to reduce organic and inorganic pollutants, including heavy metals. This study aimed to describe the concentration of screen-printing waste that can be tolerated by apu wood plants and analyze the effectiveness of apu wood as a heavy metal remediator. The method used in this research is a combination of filtration and phytoremediation using apu wood to reduce heavy metals such as Pb and Cr, 6+ and a preliminary test of Pb and Cr 6+ contained in the screen-printing wastewater was carried out. The results show Apu wood lives and thrive on screenprinting wastewater, with an average of 34 new individuals' tillers growth within 15 days. The propagation of apu wood in screen-printing wastewater produced total biomass with an average of 145 grams per reactor. The effectiveness of apu wood as a remediator of Pb was 13.65%, and accumulated in the leaves was 0.0911 mg/L. The accumulation of Cr 6+ in the leaves was 0.6635 mg/L. The use of Apu wood as a phytoremediation agent to remove Cr6+ content in screen-printing wastewater has not been proven to be effective enough due to the high concentration of chromium compounds in the waste.
Kurangnya ketersediaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi alasan warga di... more Kurangnya ketersediaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi alasan warga di Jalan Parit Wagattak, Kelurahan Punggur Kecil untuk menggunakan air sumur bor dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, terutama untuk pemenuhan kebutuhan Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Air sumur bor di Jalan Parit Wagattak mengandung konsentrasi Fe yang berada di atas standar baku mutu PERMENKES Nomor 32 Tahun 2017, yaitu berada pada angka 5,14 mg/l. Karakteristik fisik air sumur bor tersebut berwarna kuning-kecoklatan ketika mengalami kontak dengan udara, sehingga menyebabkan warna kekuningan pada pakaian berwarna terang dan peralatan dapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas PTA dalam menurunkan konsentrasi Fe dalam air sumur bor. PTA menggunakan sistem counter-current aeration, dimana kontak antara Fe dan oksigen terjadi sebanyak dua kali, aerasi yang pertama terjadi menggunakan gaya gravitasi dari atas ke bawah sedangkan aerasi yang kedua terjadi ketika blower memasuk...
Garbage problems are generally only associated with a residential area, but public facilities als... more Garbage problems are generally only associated with a residential area, but public facilities also need attention because if the waste is not managed properly, the waste will be allowed to accumulate or be destroyed by burning. The mosque as one of the public facilities with a fairly solid mobilization of activities requires adequate facilities and infrastructure, especially on certain days such as during the recitation, Ramadan, during holidays, and other activities that will produce a lot of waste than normal days. The problem of garbage in mosques cannot be separated from the low awareness of the community to put garbage in its place. Garbage is still scattered even though the mosque management has prepared a trash can [3]. Likewise, the Raudhatul Islamiyah Mosque which is located right on the edge of the Trans Kalimantan road, Kec. Ambawang, Kab, Kubu Raya, but the existing condition of the mosque does not have waste management facilities and infrastructure, including trash cans...
Sungai Kapuas memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota Pontianak. Selain sebag... more Sungai Kapuas memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota Pontianak. Selain sebagai sumber air baku PDAM dan sarana transportasi, Sungai Kapuas juga digunakan untuk aktivitas MCK oleh masyarakat yang berada di tepi sungai. Adanya kebiasaan masyarakat menjadikan sungai sebagai halaman belakang mengakibatkan sampah yang dihasilkan ddibuang begitu saja ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah dengan metode observasi, wawancara, dan kuisioner. Penelitian dilakukan terhadap 50 masyarakat yang berada di tepi Sungai Kapuas yang tersebar di 5 Kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan Pontianak Barat, Kecamatan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Timur, dan Kecamatan Pontianak Utara. Hasil kuisioner dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, pendidikan, pendapatan, dan sikap mempengar...
ABSTRAK Limbah cair industri karet yang tidak diolah secara optimal dapat menjadi salah satu peny... more ABSTRAK Limbah cair industri karet yang tidak diolah secara optimal dapat menjadi salah satu penyebab dari kerusakan lingkungan. Industri karet menghasilkan limbah cair dengan konsentrasi BOD5508,47 mg/l, COD 5009,5 mg/l dan TSS 806 mg/l. limbah tersebut telah melewati baku mutu. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2014, batas maksimum zat pencemar industri karet adalah BOD5 100 mg/l, COD 250 mg/l dan TSS 100 mg/l. Oleh karena itu diperlukan pengolahan yang relatif murah dan cukup efisien. Pengolahan dengan Fitoremediasi menggunakan tanaman Typha angustifolia efektif dalam menurunkan kadar limbah dan tidak memerlukan biaya yang besar. Pengolahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan lahan basah buatan yang di tanami dengan tanaman Typha angustifolia.Pengolahan ini bertujuan untuk mereduksi kadar BOD, COD, TSS dan pH. Pengolahan ini dilakukan dengan cara mengalirkan limbah karet kedalam reaktor selama 15 hari, kemudian dilakukan pengujian pada hari ke-9, hari k...
Limbah cair rumah makan mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan meningkat... more Limbah cair rumah makan mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan pencemar di dalam badan air. Salah satu pengolahan yang dapat digunakan yaitu menggunakan metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Penelitian ini dilakukan dengan variasi media kaldness K1, K3 dan K5 sebanyak 20% dari limbah yang diolah dan diberikan aerasi selama 8 jam. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air limbah sebelum dan sesudah pengolahan, serta perbandingan effisiensi pengolahan terhadap parameter TSS dan Amoniak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Kaldness K1 mampu menurunkan parameter TSS sebesar 95,53% dan Amoniak dari 0,14 mg/l menjadi 2,74 mg/l. Kaldness K3 mampu menurunkan parameter TSS sebesar 97,51% dan Amoniak dari 0,14 mg/l menjadi 1,4 mg/. Kaldness K5 mampu menurunkan parameter TSS sebesar 98,08% dan Amoniak dari 0,14 mg/l menjadi 2,27 mg/l.
ABSTRAK Limbah cair kopi dihasilkan dari pengolahan biji kopi cara basah yakni pada proses pengel... more ABSTRAK Limbah cair kopi dihasilkan dari pengolahan biji kopi cara basah yakni pada proses pengelupasan (pulping) dan pencucian (washing) biji kopi. Komponen utama dalam limbah cair kopi adalah berupa bahan organik yang dapat beresiko meningkatkan kadar pencemaran lingkungan dalam suatu perairan. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang baku mutu limbah cair kopi yang diperbolehkan untuk dibuang adalah BOD sebesar 90 mg/L dan nilai rentang pH sebesar 6-9. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar efisiensi penurunan BOD dan peningkatan nilai pH limbah cair kopiserta untuk mengetahui waktu pemaparan optimum tanaman coontail(Ceratophyllum demersum) dalam menurunkan parameter BOD dan peningkatan nilai pH limbah cair kopi. Penelitian ini menggunakan fitoremediasi dengan sistem batch yang terdiri dari 3 unit reaktor kontrol (tanaman dan air bersih) dan 3 unit reaktor uji (tanaman dan limbah kopi) dengan variasi waktu pemaparan selama 12 ha...
ABSTRAK Limbah cair yang dihasilkan oleh aktivitas rumah makan mengandung senyawa organik berupa ... more ABSTRAK Limbah cair yang dihasilkan oleh aktivitas rumah makan mengandung senyawa organik berupa karbohidrat, protein, lemak dan minyak yang apabila masuk ke badan air dapat menyebabkan pencemaran. Pengolahan koagulasi-flokulasi menggunakan koagulan kimia masih menghasilkan endapan mengandung unsure kimia, maka dari itu pemanfaatan koagulan alami seperti biji asam jawa digunakan untuk pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi penggunaan biji asam jawa sebagai koagulan untuk menurunkan kadar BOD dan TSS pada limbah cair rumah makan. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, konsentrasi BOD sebesar 2234 mg/L dan TSS sebesar 1430 mg/L. Nilai tersebut masih berada diatas standar baku mutu berdasarkan Permen LH No 5 Tahun 2014 yaitu konsentrasi BOD sebesar 100 mg/L dan TSS sebesar 100 mg/L. Variabel penelitian yang digunakan adalah pemberian dosis koagulan biji asam jawa dengan variasi dosis 3 gram/L, 4 gram/L, 5 gram/L, 6 gram/L dan 7 gram/L, dengan kecepatan pengadukan l...
ABSTRAK PETI di Sungai Tebaung Kabupaten Kapuas Hulu telah berlangsung sejak tahun 1999 dengan me... more ABSTRAK PETI di Sungai Tebaung Kabupaten Kapuas Hulu telah berlangsung sejak tahun 1999 dengan menggunakan merkuri sebagai amalgaman. Merkuri dapat menyebabkan pencemaran sungai, dapat menganggu ekosistem sungai serta kesehatan manusia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis kadar merkuri pada air permukaan, sedimen, ikan dan tumbuhan di Sungai Tebaung, menganalisis akumulasi merkuri pada rambut manusia yang tinggal di bantaran Sungai Tebaung serta menganalisis persebaran merkuri pada komponen ekosistem di Sungai Tebaung. Pengujian merkuri dilakukan sampel dilakukan dengan meode AAS. Dari hasil penelitian menunjukan konsentrasi merkuri pada air permukaan di hulu sungai sebesar 0,004 mg/l , di tengah sungai 0,0049 mg/l dan hilir Sungai 0,0063 mg/l ketiga titik sampel melebihi baku mutu menurut PP 82 Tahun 2001 kelas 2 sebesar 0,002 mg/l. Konsentrasi merkuri pada sedimen di hulu sungai sebesar 0,1815 mg/l, tengah sungai 0,0585 mg/l dan hilir sungai 0,124 mg/l ketiga ti...
ABSTRAK Limbah cair bengkel hasil cucian tangan tergolong kedalam limbah industri. Limbah cair be... more ABSTRAK Limbah cair bengkel hasil cucian tangan tergolong kedalam limbah industri. Limbah cair bengkel mengandung hidrokarbon, sulfur dan juga timbal yang sangat berbahaya karena secara langsung akan mencemari dan merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan efisiensi pengolahan limbah cair cuci tangan bengkel berdasarkan parameter COD, timbal (Pb), fosfat (PO 4) dan oil grease (OG) menggunakan proses oil catcher, filter karbon aktif serta fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, konsentrasi oil grease sebesar 34.438 mg/l, COD sebesar 6190,5 mg/l dan fosfat sebesar 56,0 mg/l. Nilai tersebut masih berada diatas standar baku mutu berdasarkan Kepmen LH No. 5 Tahun 2014 yaitu konsentrasi oil grease (OG) sebesar 10 mg/l, COD sebesar 100 mg/l, logam timbal (Pb) sebesar 0,1 mg/l dan fosfat (PO 4) sebesar 2 mg/l. Pengolahan limbah cair cuci tangan bengkel menggunakan tiga proses tahapan yaitu proses penangkap minyak (oi...
Hidayatul Muslimin 1 Kubu Raya Boarding School and Ma'had Labbaik Pontianak have a problem in... more Hidayatul Muslimin 1 Kubu Raya Boarding School and Ma'had Labbaik Pontianak have a problem in term of water quality. The limited quantity as well as the uncertainty of rainwater cause Hidayatul Muslimin 1 Boarding School and Ma'had Labbaik using well to use well to meet the needs of clean water. The physical quality of well water is dark brown in color because of the peat soil around both of locations. Well water is only pumped toward the reservoir without any water treatment process, thereby potentially causing diseases such as itching as well as causing yellow color in clothing and kitchen utensils. Thus, installation of water treatment unit is needed to treat well water into the clean water which is suitable for everyday use. Treatment technology used are chlorination, aeration, and filtration using clamshell media, with a processing capacity of 1000 liters. The method used is the participatory method by involving students in socialization, operation, and maintenance of w...
ABSTRAK Limbah Laboratorium merupakan salah satu limbah yang banyak mengandung senyawa organik ma... more ABSTRAK Limbah Laboratorium merupakan salah satu limbah yang banyak mengandung senyawa organik maupun anorganik. Laboratorium Teknik Lingkungan adalah Laboratorium yang belum mempunyai pengolahan limbah, sehingga limbah cair yang dihasilkan dari berbagai praktikum dikumpulkan di dalam suatu wadah. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukkan limbah. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair Laboratorium Lingkungan dengan kombinasi proses koagulasi dan adsorpsi untuk menurunkan nilai COD, ion logam Fe 2+ , dan ion logam Pb 2+ yang melebihi baku mutu menurut PERMEN LH No.5 Th 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar COD, ion logam Fe 2+ dan ion logam Pb 2+ pada limbah Laboratorium Lingkungan serta mengetahui efisiensi pengolahan limbah dengan menggunakan kombinasi proses koagulasi dan adsorpsi. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, COD, io logam Fe 2+ dan ion logam Pb 2+ yang terkandung di dalam limbah Laboratorium Lingkungan adalah 611,4 mg/l, 19,4 mg/l, dan 22,9...
TPA Batu Layang, Pontianak adalah salah satu TPA di Indonesia yang beroperasi dengan sistem open ... more TPA Batu Layang, Pontianak adalah salah satu TPA di Indonesia yang beroperasi dengan sistem open dumping. Salah satu kelemahan sistem ini yaitu rendahnya tingkat reduksi sampah pada TPA. Sementara itu, nilai BOD dan COD lindi TPA Batu Layang belum memenuhi standar baku mutu yang berlaku. Komposisi sampah TPA Batu Layang didominasi oleh sampah organik, sehingga pengolahan biologis sesuai untuk diterapkan. Resirkulasi lindi adalah jenis pengolahan biologis yang telah diketahui dapat menurunkan kandungan organik pada lindi, mempercepat proses biodegradasi sampah, serta memperbesar volume biogas yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resirkulasi lindi pada sampah segar dan sampah TPA terhadap kualitas effluent lindi, laju degradasi sampah, dan volume biogas yang dihasilkan. Sehingga akan diketahui jenis sampah yang tepat untuk aplikasi resirkulasi lindi di TPA. Resirkulasi lindi dilakukan pada 2 buah bioreaktor dengan debit resirkulasi lindi sebesar 23,4 l/hari selama 28 hari. Lindi ditempatkan di wadah stok lindi untuk dialirkan kedalam bioreaktor sampah dalam waktu satu hari. Lindi yang keluar dari bioreaktor sampah ditampung di bak penampung sebelum ditempatkan kembali secara manual di wadah stok lindi. Hasil penelitian menunjukkan nilai BOD dan COD lindi yang semula 203,38 mg/l dan 986,7 mg/l pada akhir penelitian turun menjadi 42,03 mg/l dan 285,7 mg/l setelah diresirkulasi pada sampah segar, dan turun menjadi 50,67 mg/l dan 300 mg/l setelah diresirkulasikan pada sampah TPA. Pada akhir penelitian, persentase penurunan nilai BOD dan COD lindi pada reaktor berisi sampah segar (R1) sebesar 79,33% dan 71,04% sedangkan pada reaktor berisi sampah TPA (R2) sebesar 75,09% dan 69,50%. Namun, penurunan BOD dan COD lindi R2 sebesar 72% dan 60% terjadi pada minggu pertama perlakuan resirkulasi lindi. Laju degradasi sampah pada R1 sebesar 0,6768/minggu sedangkan pada R2 sebesar 0,0784/minggu. Volume biogas pada R1 mulai terukur pada hari ke-14 hingga akhir penelitian pada hari ke-28 dengan volume maksimum dicapai pada hari terakhir sebesar 163 ml. Pada R2 volume biogas tidak terukur selama masa penelitian.
Tingkat toksisitas air limbah perikanan di Muncar ditentukan dengan uji toksisitas terhadap Artem... more Tingkat toksisitas air limbah perikanan di Muncar ditentukan dengan uji toksisitas terhadap Artemia dan Daphnia. Limbah yang digunakan berasal dari industri pengawetan ikan dan industri tepung dan minyak ikan dengan variasi penyisihan minyak dan lemak. Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat toksisitas air limbah industri pengawetan ikan dan industri tepung dan minyak ikan terhadap Artemia sebagai biota perairan saline dan Daphnia sebagai biota perairan tawar, serta menetapkan kriteria mutu air limbah yang aman dibuang ke perairan. Metode yang digunakan berupa uji hayati jangka pendek secara statis. Konsentrasi uji toksisitas akut berdasarkan hasil uji batas kisaran kritis. Pemaparan dilakukan selama 24 jam secara triplikat. Parameter yang diamati adalah kematian Artemia dan Daphnia. Uji dilanjutkan dengan uji kronis yaitu pemaparan selama siklus hidup Artemia dan Daphnia. Berdasarkan hasil analisis Probit, LC50 air limbah pengawetan ikan terhadap Artemia dan Daphnia secara bertur...
Wastewater from fishery industries in Muncar, Banyuwangi, was assessed to find the adverse effect... more Wastewater from fishery industries in Muncar, Banyuwangi, was assessed to find the adverse effect level to brine organism. This study used wastewater from oil and filleting industries. Toxicity level of wastewater was determined with acute toxicity test using Artemia. Static flow exposure tests were arranged for five wastewater concentrations and repeated three times. The lethal concentration of wastewater towards the 50% numbers of Artemia for twenty four hours was at the level of 7.2%.The result was valuable to determine fishery wastewater treatment in short term action plan and to set quality criteria of receiving water bodies in long term plan.
Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di P... more Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di Ponpes Al-Fatah, Desa Sungai Itik. Keperluan dalam sehari-hari Ponpes Al-Fatah menggunakan sumber air yang berasal dari air hujan dan air sungai untuk keperluan MCK, namun air hujan belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari aspek kontinuitas, sedangkan air sungai dari aspek kualitas. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengolahan air bersih tepat guna untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air sungai didepan Ponpes Al-Fatah, dan merancang teknologi pengolahan air tepat guna berdasarkan kualitas air baku yang dimanfaatkan. Metode pengolahan air yang dipilih adalah unit pengolahan lengkap. Hasil Analisis kualitas air baku sungai didepan Ponpes Al-Fatah Desa Sungai Itik, pH 7,18, kekeruhan 6,89 NTU, warna 109 TCU, TDS 603 mg/l, suhu 36℃, dan total coliform 33 APM/100 ml. Pengolahan air dengan unit operasi dan proses yang sudah diran...
Pencemaran lingkungan akibat air limbah domestik merupakan permasalahan yang hingga saat ini masi... more Pencemaran lingkungan akibat air limbah domestik merupakan permasalahan yang hingga saat ini masih menjadi fokus utama berbagai pihak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, satu diantaranya ialah melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Kesediaan penduduk menggunakan layanan penting untuk diperhatikan dalam sebuah perencanaan, sehingga penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pembuangan air limbah domestik dan kesediaan penduduk menggunakan layanan SPALD-T Perumahan Kosgoro Permai. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang akan mengidentifikasi kondisi pembuangan air limbah domestik penduduk, wawasan penduduk terhadap dampak pembuangan air limbah domestik, dan kesediaan menggunakan layanan SPALD-T. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi pembuangan air limbah domestik penduduk tidak memenuhi prosedur dengan grey water 13% dibuang ke septic tank, 38% ke selokan, dan 49% ke tanah serta black water 1...
COMPOSTING TRAINING FOR YOUTH AT RAUDHATUL ISLAMIYAH MOSQUE KUBU RAYA REGENCY. Youth of Raudhatul... more COMPOSTING TRAINING FOR YOUTH AT RAUDHATUL ISLAMIYAH MOSQUE KUBU RAYA REGENCY. Youth of Raudhatul Islamiyah Mosque is one of the youth Muslim organizations who live in Central Java Village, Ambawang District, Kubu Raya Regency. Even though they are based on Islam, mosque youth are not only engaged in religious activities. Several activities have been carried out at that location and the participation of the youth of the mosque is very good, this is proven by the well-maintained tools that have been given and the routine activities that are carried out in mutual cooperation. In previous activities, community services were also carried out in the form of socializing the sorting of organic and inorganic waste and providing composting tools on a small scale, but the interest of mosque youth in processing waste, especially organic waste, needs to be facilitated. In this activity, socialization and training on composting were carried out, as well as the provision of composting equipment o...
Kebakaran hutan yang terjadi pada saat musim kemarau terutama di Kota Pontianak yang memicu terja... more Kebakaran hutan yang terjadi pada saat musim kemarau terutama di Kota Pontianak yang memicu terjadinya titik panas (hotspot). Titik panas (hotspot) adalah sumber utama terbentuknya asap yang merupakan sumber pencemaran yang mengandung partikulat yang apabila terhirup dalam konsentrasi tinggi akan menganggu pernapasan. Penelitian ini di lakukan untuk melihat titik panas (hotspot) karena kebakaran hutan atau lahan di kota Pontianak menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis pergerakan perubahan titik panas (hostpot) dari tahun 2019 periode bulan Juli – September dan melakukan pemetaan. Metode analisis data menggunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NO P.8/ ME NLHK/ SETJEN/ KUM.1 / 3/ 2018 Tentang Prosedur Tetap Pengecekan Lapangan Informasi Titik Panas Dan/Atau Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Hasil penelitian menunjukkan selama periode sebaran titik panas (hotspot) pada bulan Juli total 136 titik, bulan Agustus to...
Advances in Tropical Biodiversity and Environmental Sciences
The screen-printing process produces wastewater-like organic compounds that are difficult to degr... more The screen-printing process produces wastewater-like organic compounds that are difficult to degrade and heavy metals such as chromium, copper, manganese, and lead, which are toxic and can accumulate in the human body through the food chain. Phytoremediation is one method that utilizes plants' ability to reduce organic and inorganic pollutants, including heavy metals. This study aimed to describe the concentration of screen-printing waste that can be tolerated by apu wood plants and analyze the effectiveness of apu wood as a heavy metal remediator. The method used in this research is a combination of filtration and phytoremediation using apu wood to reduce heavy metals such as Pb and Cr, 6+ and a preliminary test of Pb and Cr 6+ contained in the screen-printing wastewater was carried out. The results show Apu wood lives and thrive on screenprinting wastewater, with an average of 34 new individuals' tillers growth within 15 days. The propagation of apu wood in screen-printing wastewater produced total biomass with an average of 145 grams per reactor. The effectiveness of apu wood as a remediator of Pb was 13.65%, and accumulated in the leaves was 0.0911 mg/L. The accumulation of Cr 6+ in the leaves was 0.6635 mg/L. The use of Apu wood as a phytoremediation agent to remove Cr6+ content in screen-printing wastewater has not been proven to be effective enough due to the high concentration of chromium compounds in the waste.
Kurangnya ketersediaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi alasan warga di... more Kurangnya ketersediaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi alasan warga di Jalan Parit Wagattak, Kelurahan Punggur Kecil untuk menggunakan air sumur bor dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, terutama untuk pemenuhan kebutuhan Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Air sumur bor di Jalan Parit Wagattak mengandung konsentrasi Fe yang berada di atas standar baku mutu PERMENKES Nomor 32 Tahun 2017, yaitu berada pada angka 5,14 mg/l. Karakteristik fisik air sumur bor tersebut berwarna kuning-kecoklatan ketika mengalami kontak dengan udara, sehingga menyebabkan warna kekuningan pada pakaian berwarna terang dan peralatan dapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas PTA dalam menurunkan konsentrasi Fe dalam air sumur bor. PTA menggunakan sistem counter-current aeration, dimana kontak antara Fe dan oksigen terjadi sebanyak dua kali, aerasi yang pertama terjadi menggunakan gaya gravitasi dari atas ke bawah sedangkan aerasi yang kedua terjadi ketika blower memasuk...
Garbage problems are generally only associated with a residential area, but public facilities als... more Garbage problems are generally only associated with a residential area, but public facilities also need attention because if the waste is not managed properly, the waste will be allowed to accumulate or be destroyed by burning. The mosque as one of the public facilities with a fairly solid mobilization of activities requires adequate facilities and infrastructure, especially on certain days such as during the recitation, Ramadan, during holidays, and other activities that will produce a lot of waste than normal days. The problem of garbage in mosques cannot be separated from the low awareness of the community to put garbage in its place. Garbage is still scattered even though the mosque management has prepared a trash can [3]. Likewise, the Raudhatul Islamiyah Mosque which is located right on the edge of the Trans Kalimantan road, Kec. Ambawang, Kab, Kubu Raya, but the existing condition of the mosque does not have waste management facilities and infrastructure, including trash cans...
Sungai Kapuas memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota Pontianak. Selain sebag... more Sungai Kapuas memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota Pontianak. Selain sebagai sumber air baku PDAM dan sarana transportasi, Sungai Kapuas juga digunakan untuk aktivitas MCK oleh masyarakat yang berada di tepi sungai. Adanya kebiasaan masyarakat menjadikan sungai sebagai halaman belakang mengakibatkan sampah yang dihasilkan ddibuang begitu saja ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah dengan metode observasi, wawancara, dan kuisioner. Penelitian dilakukan terhadap 50 masyarakat yang berada di tepi Sungai Kapuas yang tersebar di 5 Kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan Pontianak Barat, Kecamatan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Timur, dan Kecamatan Pontianak Utara. Hasil kuisioner dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, pendidikan, pendapatan, dan sikap mempengar...
ABSTRAK Limbah cair industri karet yang tidak diolah secara optimal dapat menjadi salah satu peny... more ABSTRAK Limbah cair industri karet yang tidak diolah secara optimal dapat menjadi salah satu penyebab dari kerusakan lingkungan. Industri karet menghasilkan limbah cair dengan konsentrasi BOD5508,47 mg/l, COD 5009,5 mg/l dan TSS 806 mg/l. limbah tersebut telah melewati baku mutu. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2014, batas maksimum zat pencemar industri karet adalah BOD5 100 mg/l, COD 250 mg/l dan TSS 100 mg/l. Oleh karena itu diperlukan pengolahan yang relatif murah dan cukup efisien. Pengolahan dengan Fitoremediasi menggunakan tanaman Typha angustifolia efektif dalam menurunkan kadar limbah dan tidak memerlukan biaya yang besar. Pengolahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan lahan basah buatan yang di tanami dengan tanaman Typha angustifolia.Pengolahan ini bertujuan untuk mereduksi kadar BOD, COD, TSS dan pH. Pengolahan ini dilakukan dengan cara mengalirkan limbah karet kedalam reaktor selama 15 hari, kemudian dilakukan pengujian pada hari ke-9, hari k...
Limbah cair rumah makan mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan meningkat... more Limbah cair rumah makan mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan pencemar di dalam badan air. Salah satu pengolahan yang dapat digunakan yaitu menggunakan metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Penelitian ini dilakukan dengan variasi media kaldness K1, K3 dan K5 sebanyak 20% dari limbah yang diolah dan diberikan aerasi selama 8 jam. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air limbah sebelum dan sesudah pengolahan, serta perbandingan effisiensi pengolahan terhadap parameter TSS dan Amoniak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Kaldness K1 mampu menurunkan parameter TSS sebesar 95,53% dan Amoniak dari 0,14 mg/l menjadi 2,74 mg/l. Kaldness K3 mampu menurunkan parameter TSS sebesar 97,51% dan Amoniak dari 0,14 mg/l menjadi 1,4 mg/. Kaldness K5 mampu menurunkan parameter TSS sebesar 98,08% dan Amoniak dari 0,14 mg/l menjadi 2,27 mg/l.
ABSTRAK Limbah cair kopi dihasilkan dari pengolahan biji kopi cara basah yakni pada proses pengel... more ABSTRAK Limbah cair kopi dihasilkan dari pengolahan biji kopi cara basah yakni pada proses pengelupasan (pulping) dan pencucian (washing) biji kopi. Komponen utama dalam limbah cair kopi adalah berupa bahan organik yang dapat beresiko meningkatkan kadar pencemaran lingkungan dalam suatu perairan. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang baku mutu limbah cair kopi yang diperbolehkan untuk dibuang adalah BOD sebesar 90 mg/L dan nilai rentang pH sebesar 6-9. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar efisiensi penurunan BOD dan peningkatan nilai pH limbah cair kopiserta untuk mengetahui waktu pemaparan optimum tanaman coontail(Ceratophyllum demersum) dalam menurunkan parameter BOD dan peningkatan nilai pH limbah cair kopi. Penelitian ini menggunakan fitoremediasi dengan sistem batch yang terdiri dari 3 unit reaktor kontrol (tanaman dan air bersih) dan 3 unit reaktor uji (tanaman dan limbah kopi) dengan variasi waktu pemaparan selama 12 ha...
ABSTRAK Limbah cair yang dihasilkan oleh aktivitas rumah makan mengandung senyawa organik berupa ... more ABSTRAK Limbah cair yang dihasilkan oleh aktivitas rumah makan mengandung senyawa organik berupa karbohidrat, protein, lemak dan minyak yang apabila masuk ke badan air dapat menyebabkan pencemaran. Pengolahan koagulasi-flokulasi menggunakan koagulan kimia masih menghasilkan endapan mengandung unsure kimia, maka dari itu pemanfaatan koagulan alami seperti biji asam jawa digunakan untuk pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi penggunaan biji asam jawa sebagai koagulan untuk menurunkan kadar BOD dan TSS pada limbah cair rumah makan. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, konsentrasi BOD sebesar 2234 mg/L dan TSS sebesar 1430 mg/L. Nilai tersebut masih berada diatas standar baku mutu berdasarkan Permen LH No 5 Tahun 2014 yaitu konsentrasi BOD sebesar 100 mg/L dan TSS sebesar 100 mg/L. Variabel penelitian yang digunakan adalah pemberian dosis koagulan biji asam jawa dengan variasi dosis 3 gram/L, 4 gram/L, 5 gram/L, 6 gram/L dan 7 gram/L, dengan kecepatan pengadukan l...
ABSTRAK PETI di Sungai Tebaung Kabupaten Kapuas Hulu telah berlangsung sejak tahun 1999 dengan me... more ABSTRAK PETI di Sungai Tebaung Kabupaten Kapuas Hulu telah berlangsung sejak tahun 1999 dengan menggunakan merkuri sebagai amalgaman. Merkuri dapat menyebabkan pencemaran sungai, dapat menganggu ekosistem sungai serta kesehatan manusia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis kadar merkuri pada air permukaan, sedimen, ikan dan tumbuhan di Sungai Tebaung, menganalisis akumulasi merkuri pada rambut manusia yang tinggal di bantaran Sungai Tebaung serta menganalisis persebaran merkuri pada komponen ekosistem di Sungai Tebaung. Pengujian merkuri dilakukan sampel dilakukan dengan meode AAS. Dari hasil penelitian menunjukan konsentrasi merkuri pada air permukaan di hulu sungai sebesar 0,004 mg/l , di tengah sungai 0,0049 mg/l dan hilir Sungai 0,0063 mg/l ketiga titik sampel melebihi baku mutu menurut PP 82 Tahun 2001 kelas 2 sebesar 0,002 mg/l. Konsentrasi merkuri pada sedimen di hulu sungai sebesar 0,1815 mg/l, tengah sungai 0,0585 mg/l dan hilir sungai 0,124 mg/l ketiga ti...
ABSTRAK Limbah cair bengkel hasil cucian tangan tergolong kedalam limbah industri. Limbah cair be... more ABSTRAK Limbah cair bengkel hasil cucian tangan tergolong kedalam limbah industri. Limbah cair bengkel mengandung hidrokarbon, sulfur dan juga timbal yang sangat berbahaya karena secara langsung akan mencemari dan merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan efisiensi pengolahan limbah cair cuci tangan bengkel berdasarkan parameter COD, timbal (Pb), fosfat (PO 4) dan oil grease (OG) menggunakan proses oil catcher, filter karbon aktif serta fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, konsentrasi oil grease sebesar 34.438 mg/l, COD sebesar 6190,5 mg/l dan fosfat sebesar 56,0 mg/l. Nilai tersebut masih berada diatas standar baku mutu berdasarkan Kepmen LH No. 5 Tahun 2014 yaitu konsentrasi oil grease (OG) sebesar 10 mg/l, COD sebesar 100 mg/l, logam timbal (Pb) sebesar 0,1 mg/l dan fosfat (PO 4) sebesar 2 mg/l. Pengolahan limbah cair cuci tangan bengkel menggunakan tiga proses tahapan yaitu proses penangkap minyak (oi...
Hidayatul Muslimin 1 Kubu Raya Boarding School and Ma'had Labbaik Pontianak have a problem in... more Hidayatul Muslimin 1 Kubu Raya Boarding School and Ma'had Labbaik Pontianak have a problem in term of water quality. The limited quantity as well as the uncertainty of rainwater cause Hidayatul Muslimin 1 Boarding School and Ma'had Labbaik using well to use well to meet the needs of clean water. The physical quality of well water is dark brown in color because of the peat soil around both of locations. Well water is only pumped toward the reservoir without any water treatment process, thereby potentially causing diseases such as itching as well as causing yellow color in clothing and kitchen utensils. Thus, installation of water treatment unit is needed to treat well water into the clean water which is suitable for everyday use. Treatment technology used are chlorination, aeration, and filtration using clamshell media, with a processing capacity of 1000 liters. The method used is the participatory method by involving students in socialization, operation, and maintenance of w...
ABSTRAK Limbah Laboratorium merupakan salah satu limbah yang banyak mengandung senyawa organik ma... more ABSTRAK Limbah Laboratorium merupakan salah satu limbah yang banyak mengandung senyawa organik maupun anorganik. Laboratorium Teknik Lingkungan adalah Laboratorium yang belum mempunyai pengolahan limbah, sehingga limbah cair yang dihasilkan dari berbagai praktikum dikumpulkan di dalam suatu wadah. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukkan limbah. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair Laboratorium Lingkungan dengan kombinasi proses koagulasi dan adsorpsi untuk menurunkan nilai COD, ion logam Fe 2+ , dan ion logam Pb 2+ yang melebihi baku mutu menurut PERMEN LH No.5 Th 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar COD, ion logam Fe 2+ dan ion logam Pb 2+ pada limbah Laboratorium Lingkungan serta mengetahui efisiensi pengolahan limbah dengan menggunakan kombinasi proses koagulasi dan adsorpsi. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, COD, io logam Fe 2+ dan ion logam Pb 2+ yang terkandung di dalam limbah Laboratorium Lingkungan adalah 611,4 mg/l, 19,4 mg/l, dan 22,9...
TPA Batu Layang, Pontianak adalah salah satu TPA di Indonesia yang beroperasi dengan sistem open ... more TPA Batu Layang, Pontianak adalah salah satu TPA di Indonesia yang beroperasi dengan sistem open dumping. Salah satu kelemahan sistem ini yaitu rendahnya tingkat reduksi sampah pada TPA. Sementara itu, nilai BOD dan COD lindi TPA Batu Layang belum memenuhi standar baku mutu yang berlaku. Komposisi sampah TPA Batu Layang didominasi oleh sampah organik, sehingga pengolahan biologis sesuai untuk diterapkan. Resirkulasi lindi adalah jenis pengolahan biologis yang telah diketahui dapat menurunkan kandungan organik pada lindi, mempercepat proses biodegradasi sampah, serta memperbesar volume biogas yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resirkulasi lindi pada sampah segar dan sampah TPA terhadap kualitas effluent lindi, laju degradasi sampah, dan volume biogas yang dihasilkan. Sehingga akan diketahui jenis sampah yang tepat untuk aplikasi resirkulasi lindi di TPA. Resirkulasi lindi dilakukan pada 2 buah bioreaktor dengan debit resirkulasi lindi sebesar 23,4 l/hari selama 28 hari. Lindi ditempatkan di wadah stok lindi untuk dialirkan kedalam bioreaktor sampah dalam waktu satu hari. Lindi yang keluar dari bioreaktor sampah ditampung di bak penampung sebelum ditempatkan kembali secara manual di wadah stok lindi. Hasil penelitian menunjukkan nilai BOD dan COD lindi yang semula 203,38 mg/l dan 986,7 mg/l pada akhir penelitian turun menjadi 42,03 mg/l dan 285,7 mg/l setelah diresirkulasi pada sampah segar, dan turun menjadi 50,67 mg/l dan 300 mg/l setelah diresirkulasikan pada sampah TPA. Pada akhir penelitian, persentase penurunan nilai BOD dan COD lindi pada reaktor berisi sampah segar (R1) sebesar 79,33% dan 71,04% sedangkan pada reaktor berisi sampah TPA (R2) sebesar 75,09% dan 69,50%. Namun, penurunan BOD dan COD lindi R2 sebesar 72% dan 60% terjadi pada minggu pertama perlakuan resirkulasi lindi. Laju degradasi sampah pada R1 sebesar 0,6768/minggu sedangkan pada R2 sebesar 0,0784/minggu. Volume biogas pada R1 mulai terukur pada hari ke-14 hingga akhir penelitian pada hari ke-28 dengan volume maksimum dicapai pada hari terakhir sebesar 163 ml. Pada R2 volume biogas tidak terukur selama masa penelitian.
Tingkat toksisitas air limbah perikanan di Muncar ditentukan dengan uji toksisitas terhadap Artem... more Tingkat toksisitas air limbah perikanan di Muncar ditentukan dengan uji toksisitas terhadap Artemia dan Daphnia. Limbah yang digunakan berasal dari industri pengawetan ikan dan industri tepung dan minyak ikan dengan variasi penyisihan minyak dan lemak. Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat toksisitas air limbah industri pengawetan ikan dan industri tepung dan minyak ikan terhadap Artemia sebagai biota perairan saline dan Daphnia sebagai biota perairan tawar, serta menetapkan kriteria mutu air limbah yang aman dibuang ke perairan. Metode yang digunakan berupa uji hayati jangka pendek secara statis. Konsentrasi uji toksisitas akut berdasarkan hasil uji batas kisaran kritis. Pemaparan dilakukan selama 24 jam secara triplikat. Parameter yang diamati adalah kematian Artemia dan Daphnia. Uji dilanjutkan dengan uji kronis yaitu pemaparan selama siklus hidup Artemia dan Daphnia. Berdasarkan hasil analisis Probit, LC50 air limbah pengawetan ikan terhadap Artemia dan Daphnia secara bertur...
Wastewater from fishery industries in Muncar, Banyuwangi, was assessed to find the adverse effect... more Wastewater from fishery industries in Muncar, Banyuwangi, was assessed to find the adverse effect level to brine organism. This study used wastewater from oil and filleting industries. Toxicity level of wastewater was determined with acute toxicity test using Artemia. Static flow exposure tests were arranged for five wastewater concentrations and repeated three times. The lethal concentration of wastewater towards the 50% numbers of Artemia for twenty four hours was at the level of 7.2%.The result was valuable to determine fishery wastewater treatment in short term action plan and to set quality criteria of receiving water bodies in long term plan.
Uploads
Papers by ulli kadaria