Papers by Neneng Y A N T I K H O Z A N A T U Lahpan

What does Islam-Sunda mean? 4 Aims of the research 7 Outline Chapter 2 Negotiating Culture, Islam... more What does Islam-Sunda mean? 4 Aims of the research 7 Outline Chapter 2 Negotiating Culture, Islam and Performances Introduction Islam in West Java: Islam-Sunda, Sunda-Islam Politics of culture, Islam and performing arts Islam and local culture: tradition and modernity in performances Defining local, locality, and local performances Conclusion Chapter 3 Islamic Music in Contemporary Indonesian Debate Iconicity: signs of identity Indices: signs of experience and emotion Rheme and dicent signs: social frames and interpretation The affective concept of music Constrasting metacultures In the field: Bandung and Tasikmalaya From the kitchen to the stage: daily interaction The two groups Conclusion Chapter 5 Revisiting the Concept of Islam-Sunda Introduction Islam-Sunda and the production of locality Islam-Sunda: history of a discourse Objectifying Islam-Sunda Some variations Unification or Segregation? Conclusion Chapter 6 Performance, Islam and Politics in the Era of Perda Syariah iii Islamic readings Conclusion Chapter 8 Negotiation in Appropriation: Terebang Sejak and 'Village Feelingfulness' Kitab Mulud: Islamic text and vocal performance Kitab Mulud, Terbang Sejak and Islamic normative surveillance Kitab Mulud and Kitab Barzanji: justifying the text -the story of Aki Hambali Kaul and Berkah: efficacy and the continuation of performance Localizing Islam: the negotiation 'Village feelingfulness': indexical meanings of music Conclusion Chapter 9 The 'New' Meanings of the Old: Negotiating Sundaneseness Moving a stage: some changes Wawacan Samaun, the missing text Terebang Gebes-beluk and the local identity project City's performances and iconicity: shared feeling, constructing identity "An imaginary space" and locality Conclusion Chapter 10 Contesting Islam-Sunda in Urban Space Make it 'Islamic', make it 'ethnic' Local and world musical encounters Vocal as a focal point Sundanese in the music, Islamic in the lyrics Conclusion Chapter 11 Manipulating Symbols: Negotiating Newness

Jurnal budaya etnika, Jun 29, 2021
Penelitian ini berjudul Fungsi Tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun di Sumedang Larang. Tujua... more Penelitian ini berjudul Fungsi Tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun di Sumedang Larang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan fungsi pada Ritual Ngumbah Pusaka. Pembahasan dalam penelitian ini memiliki beberapa fungsi yang ada dalam tradisi Ngumbah Pusaka dibahas dengan menggunakan teori Struktur Fungsionalisme. Tradisi ini di lakukan pada setiap bulan Maulid Nabi Muhammad saw. Dalam penelitian ini dilakukan dengan mengemukakan rumusan masalah mengenai struktur tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun dan fungsi tradisi Ngumbah Pusaka di Museum Prabu Geusan Ulun pada masyarakat Sumedang Larang.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini bertitik tolak dari rumusan masalah yaitu untuk menjelaskan bagaimana struktur tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun, untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun pada Masyarakat Sumedang Larang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka, observasi, wawancara dan analisis data. Berdasarkan Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa fungsi tradisi Ngumbah Pusaka di Museum Prabu Geusan Ulun merupakan ritual dengan struktur dan fungsi pertunjukan. Ada beberapa tahapan yaitu persiapan, kedua penyajian, dan tahap ketiga penutup. Fungsi tradisi Ngumbah Pusaka memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi-fungsi pada ritual Ngumbah Pusaka, fungsi ritual, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi sosial dan fungsi religius.

Mendidik Dengan Cerita
Mendongeng atau bercerita adalah salah satu keterampilan yang sangat imajinatif dan komunikatif b... more Mendongeng atau bercerita adalah salah satu keterampilan yang sangat imajinatif dan komunikatif bagi anak sebagai pendengar dan pendongeng itu sendiri. Di dalam nya terdapat muatan-muatan mendidik yang tersirat dan tidak menggurui. Anak pun bisa mencerna sesuai perkembangan jiwanya dan membuatnya sangat peka terhadap cerita yang dibawakan. rnNamun, kini budaya mendongeng atau bercerita yang dulu menjadi pengantar tidur anak, telah mengalami degradasi yang cukup mengkhawatirkan. Kini, istilah mendongeng ini sudah menjadi sesuatu yang sangat asing dan tidak menarik lagi bagi seorang anak. Mereka tidak membutuhkan lagi peninabobo yang mengantar tidur mereka, karena sang anak telah menemukan pengganti baru, seperti play station, VCD player dan sebagainya. Mengapa demikian? Apa yang menyebabkan terjadi hal seperti itu?rnBuku ini menawarkan solusi jitu dan menghadapi permasalahan ini. Penulis memberikan 'kisi-kisi' agar sebuah cerita bisa diminati atau Lewat cerita yang bermuatan petuah-petuah agar anak sangatlah besar peranannya. Dengan demikian, diharapkan budaya mendongeng yang memiliki banyak nilai positif ini bisa membudaya kembali.xiii, 205 hlm.: ilus.; 21 cm

Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra
This article discusses one of Saini K.M's drama plays entitled Ben Go Tun (1977), which was publi... more This article discusses one of Saini K.M's drama plays entitled Ben Go Tun (1977), which was published in a book titled Five Witnesses (1999, 2000). The play is regarded as one of the best texts written by this senior playwright, which emphasizes on social problems and inequality in the setting of the New Order Era. Through literature studies and Barthesian's semiotic approach, this paper intends to explore various meanings in the text, in which a literary work is seen as a plural sign system. In its analysis processes, this approach follows a number of steps or procedures that include: 1) the division of the text into units of analysis (lexia), 2) the interpretation of lexias, and 3) a list of codes and their interpretations. Through hermeneutic, semic, symbolic, proairetic, and cultural codes, a number of interpretations are obtained, which illustrate that in the Ben Go Tun manuscript, there are some voices and perspectives in seeing the problems that arise in the story. The drama script is very dynamic in presenting the characters. It also presents various social criticisms with symbols that appear in diverse characters.
Pelatihan Musik Islami Sebagai Sarana Mencegah Radikalisasi Agama DI Sekolah
Prosiding ISBI Bandung, 2019

Panggung
Bagi masyarakat adat, hubungan manusia dengan alam sangatlah penting. Ketergantungan manusia pada... more Bagi masyarakat adat, hubungan manusia dengan alam sangatlah penting. Ketergantungan manusia pada alam membuat perlakuan dan penghormatan kepada alam menjadi bagian dari nilai hidup yang dianut. Ketika terjadi perubahan dalam memperlakukan alam, maka terjadi pergeseran dan perubahan pada nilai yang mereka anut. Pohon aren merupakan simbol penting dalam lahirnya kampung adat Dukuh di Garut, Jawa Barat. Namun demikian, pergeseran nilai aren secara ekonomis menjadikan pengelolaan pohon itu semakin berkurang. Hal itu tentunya dapat mengancam nilai-nilai dan kebertahanan budaya masyarakat adat tersebut. Melalui penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini bermaksud mengungkap aspek historis dan makna budaya pohon aren bagi masyarakat adat Dukuh melalui pendekatan ekologi budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat memiliki kekayaan pengetahuan khusus dalam mengelola pohon aren yang berbasis kearifan lokal. Lebih jauh, pohon aren juga memiliki m...
Penciptaan Musik Dan Lagu Sunda Islami Berdasarkan Naskah Pepeling Karya Abah Anom Suryalaya Dalam Bentuk
Prosiding ISBI Bandung, 2019
Resistensi pribumi terhadap kolonialisme dalam Siti Rayati Karya Moh. Sanoesi

Mudra Jurnal Seni Budaya, 2020
Wirausaha seni, khususnya di bidang seni pertunjukan, menjadi hal penting dalam kaitan dengan per... more Wirausaha seni, khususnya di bidang seni pertunjukan, menjadi hal penting dalam kaitan dengan perkembangan ekonomi dan industri kreatif. Bidang ini mendapat perhatian khusus dari pemerintan dalam 4 tahun belakangan, dengan dibentuknya sebuah badan khusus, BEKRAF. Mengembangkan wirausaha seni di antaranya dapat dilakukan melalui festival. Tulisan ini mengambil studi kasus Bandung Isola Performing Arts Festival (BIPAF) yang telah meletakkan dasar wirausaha seni sejak tahun 2016. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan teori social enterpreneurship, penelitian ini menghasilkan sejumlah rumusan bahwa (1) BIPAF telah menawarkan sebuah model pengembangan wirausaha seni dengan model pasar seni pertunjukan (performing arts market) yang menggunakan site specific stage, yakni Villa Isola UPI Bandung, untuk mempromosikan bentuk karya tari dan atau teater tari inovatif berbasis tradisi dan kolaborasi, serta mempertemukan para kreator dengan stakeholdernya, sekaligus berperan dal...
Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 2019
Through an analysis of local Sundanese music in distinct settings in village and urban contexts, ... more Through an analysis of local Sundanese music in distinct settings in village and urban contexts, this article observes and analyses different constructions of meaning around Sundanese Islamic music, as well as the role played by cultural activists and village audiences in those constructions. Based on fieldwork in Tasikmalaya, West Java, I explore the novel meanings given to village genres in urban contexts, and contrast that with the affective responses of village audiences. I find that musical meanings offer different processes of identity formation within particular social boundaries. Emergent Indonesian political developments shape these processes.

Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2009
Seribu Satu Malam (One thousand and One Nights or The Arabian Nights) is a renowned tale through ... more Seribu Satu Malam (One thousand and One Nights or The Arabian Nights) is a renowned tale through out the world, which has been translated into languages. As a literarywork, it certainly has a unique structural characteristic. The aim of this paper is to analyze the unique structure of Seribu Satu Malam based on Levi-Strauss’ Structuralism. It analyses one of the Seribu Satu Malam stories as a sample; that is Kisah Pedagang dan Jin (the story of the trader and the genie). In the stories of Kisah Pedagang dan Jin, its structure can be found in the all of Seribu Satu Malam stories. This study reveals the threads of ceritheme, which connects one story to the others until those stories appeared as a unity. The stories are seen as variations of a single theme, which is how the characters saw their own life and solved their problems. This becomes the stories’ hidden structures.
Performing Contemporary Indonesia, 2015
We wish to thank Prof Barbara Hatley for her input, criticism and suggestions during the course o... more We wish to thank Prof Barbara Hatley for her input, criticism and suggestions during the course of an intensive and interesting series of email discussions regarding revisions to this chapter. Part of the discussion in the chapter was previously included in an article in the newspaper Kompas. See Lahpan (2008). 2 As explained in the Introduction, Wawan Sofwan discussed this topic in his oral presentation at the workshop on which this book is based, while Neneng Lahpan took responsibility for the writing of the chapter. Neneng is therefore named as first author. chapter 7

Journal Article, 2009
Seribu Satu Malam (One thousand and One Nights or The Arabian Nights) is a renowned tale through ... more Seribu Satu Malam (One thousand and One Nights or The Arabian Nights) is a renowned tale through out the world, which has been translated into languages. As a literary work, it certainly has a unique structural characteristic. The aim of this paper is to analyze the unique structure of Seribu Satu Malam based on Levi-Strauss' Structuralism. It analyses one of the Seribu Satu Malam stories as a sample; that is Kisah Pedagang dan Jin (the story of the trader and the genie). In the stories of Kisah Pedagang dan Jin, its structure can be found in the all of Seribu Satu Malam stories. This study reveals the threads of ceritheme, which connects one story to the others until those stories appeared as a unity. The stories are seen as variations of a single theme, which is how the characters saw their own life and solved their problems. This becomes the stories' hidden structures.

This article is an ethnographic account of my research on negotiating Islam and Sunda in Islamic ... more This article is an ethnographic account of my research on negotiating Islam and Sunda in Islamic Sundanese music. By taking special case of Terebang Sejak, I draw my attention on the issue based on my fieldwork in Cikeusal village, TasikMalaya, West Java. Observations and interviews are the main tools I used in gathering information. By presenting particularity of Terebang Sejak, this paper aims to present complexity and negotiations that are formed from the interaction between Islam and Sunda in the music in the village. In this context, presenting the idea of the truism of marginalizing Islam on local culture is in accordance with the idea of Indonesian modernity, which has parallelism with the mission of modernist Islam. While many scholars describe Islam in Indonesia with the idea of syncretism to depict the religion as ‘not really Islam’, in this article I provide different interpretation of localizing Islam by which people produce their own interpretation and appropriation in ...
The lawfulness of music in contemporary Indonesian debate
Resistensi Pribumi terhadap Kolonialisme dalam Siti Rayati Karya Moh. Sanoesi: Resistance of Indigenous toward Colonialism in Moh. Sanoesi's Siti Rayati
... Persoalan ini memungkinkan melibatkan konsep-konsep seperti hibriditas, mimikri, dan ambivale... more ... Persoalan ini memungkinkan melibatkan konsep-konsep seperti hibriditas, mimikri, dan ambivalensi sebagai bentuk keagenan atau perantara (Lo & Gilbert, 1998:9). Konsep hibriditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah hibriditas terkooptasi. ...

Perubahan Fungsi Pertunjukan Wayang Golek Purwa Dari Sakral Ke Profan Pada Syukur Laut Pamayangsari
Jurnal Budaya Etnika, 2021
ABSTRAK Tradisi syukur laut sudah ada sejak tahun 1975, diisi dengan ritual pelarungan jempana da... more ABSTRAK Tradisi syukur laut sudah ada sejak tahun 1975, diisi dengan ritual pelarungan jempana dan diakhiri pertunjukan wayang golek purwa. Fungsi awal sebagai media ruwatan berubah menjadi hiburan. Perubahan tersebut menarik perhatian untuk diteliti. Dengan rumusan, bagaimana struktur dan perubahan fungsi pertunjukan wayang. Adapun tujuan penelitian yaitu ingin mendeskripsikan struktur pertunjukkan dan perubahan fungsinya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan tahapan pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian, pengolahan data membuat transkrip hasil pengamatan dan wawancara mendalam. Selanjutnya, dianalisa dengan teori fungsionalisme Malinowski. Hasil penelitian ini adalah telah terjadi perubahan fungsi pertunjukkan wayang golek purwa dari sakral menjadi profan/hiburan, disebabkan oleh berubahnya sistem kepercayaan masyarakat, cara berpikir modern, kebutuhan masyarakat akan hiburan, adanya konflik, b...

Pergeseran Nilai Pada Tradisi Pesta Syukur Laut DI Pantai Pamayangsari Cipatujah Tasikmalaya
ABSTRAK Tradisi Pesta Syukur Laut merupakan kegiatan kebudayaan dalam masyarakat Pantai Pamayangs... more ABSTRAK Tradisi Pesta Syukur Laut merupakan kegiatan kebudayaan dalam masyarakat Pantai Pamayangsari Cipatujah. Kegiatan ini mengandung nilai-nilai, salah satunya nilai tradisi. Namun, seiring berjalannya waktu nilai tersebut tergeser oleh beberapa faktor di antaranya, perubahan sosial dalam masyarakat sehingga hal itu berpengaruh kepada perubahan bentuk ritual dan juga pandangan masyarakat. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini adalah untuk mengkaji faktor penyebab terjadinya pergeseran nilai pada tradisi Pesta Syukur Laut di Pantai Pamayangsari Cipatujah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomonologi yang mengacu pada hasil riset ke lapangan secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori perubahan sosial dan teori simbol. Hasil penelitian menunjukan bahwa Beberapa prosesi dalam kegiatan Pest...

Akulturasi Budaya Pada Pertunjukan Kesenian Koromong
ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada kesenian Koromong dalam perubahan-perubahan yang disebabkan ... more ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada kesenian Koromong dalam perubahan-perubahan yang disebabkan oleh adanya akulturasi budaya antara kepercayaan lokal dengan agama Islam sehingga dapat berdampingan. Akibat adanya akulturasi membuat beberapa aspek mengalami pembauran kedua unsur tersebut serta munculkan struktur baru dalam pertunjukan kesenian Koromong. Pandangan mengenai pemaknaan memberikan dua sudut yang berbeda sesuai dengan kepercayaan nya masing-masing. Penulisan ini hasil penelitian yang di deskripsikan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik lapangan yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan mendokumentasikan. Landasan teori dalam penelitian menggunakan teori akulturasi budaya dimana hasil dari penelitian lapangan dapat dipecahkan melalui teori ini. Kata Kunci: Akulturasi, Kesenian, Koromong, Kepercayaan dan Islam. ABSTRACT This research study focuses on the art of Koromong in the changes that caused by the cultural acculturation between local beliefs and Islamic...

Negotiating ethnicity and Islam in musical performances in West Java Indonesia
This dissertation examines Islamic musical performances as negotiation processes in which the mea... more This dissertation examines Islamic musical performances as negotiation processes in which the meanings and values of Sundaneseness and Islam are contested. In this study, I explore the meanings and negotiations of Islam-Sunda discourses in three different musical forms performed by two groups, and contextualise this contestation of meaning in wider Indonesian society. My research examines two groups of Sundanese/Islamic performances. The first is Ath-Thawaf, an urban-based group; the second is Candralijaya, a rural-based community group. Utilising a qualitative research methodology, this study is based on observation of performances and related practices, and semi-structured interviews with performers, audiences and music experts as well as Islamic authorities. The analytical part of the thesis employs an interpretive analysis that utilises a Peircian semiotic approach. This research project links musical elements, visual displays, song texts, and shared experiences of listening mus...
Uploads
Papers by Neneng Y A N T I K H O Z A N A T U Lahpan